Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

Cerebellar Hemorrhage
Oleh
Athiya Nadifa

Pembimbing
dr. Hj. Lily Runtuwene, Sp. S

DEPARTEMEN/KSM NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN ULM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Februari 2023
IDENTITAS PASIEN
1. Nama : Tn. MS
2. Umur : 40 tahun
3. Alamat : Jl. Pattimura
4. Jenis Kelamin : Laki-laki
5. Pendidikan Terakhir : SMA
6. Agama : Islam
7. Suku : Banjar
8. Status perkawinan : Sudah menikah
9. Pekerjaan : Wiraswasta
10.Masuk RS : 5 Januari 2023, 12.00 WITA
11.No. RM : 01-52-13-XX
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Sakit Kepala
RPS (Riwayat Penyakit sekarang):
• TN. MS berusia 40 tahun datang dengan keluhan Sakit Kepala pada Kamis
(05/01/2023). Sakit kepala tiba-tiba muncul, pertama kali dirasakan 3 hari
SMRS, seperti di injak dan di tusuk-tusuk. Sakit kepala disertai dengan kepala
terasa terputar, berdenyut, tetapi tidak menyebar ke bagian lain. Sakit kepala
terus menerus tidak berkurang dengan perubahan posisi bahkan saat duduk
semakin terasa pusing, pusing dirasa berputar dan disertai dengan pandangan
buram berbayang
• Bicara pelo sejak 1 hari SMRS, muncul secara mendadak, keluarga merasa
suara pasien menjadi pelo tetapi masih bisa di pahami.
• Pasien juga memiliki riwayat muntah yaitu pada tanggal 02/01/2023 sebanyak
2x dan tanggal 04/01/2023 sebanyak 5x, muntah menyemprot dengan isi sisa
makanan dan air, muntah yang terakhir pasien dibawa ke IGD
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Penurunan Kesadaran
RPS (Riwayat Penyakit sekarang)
• Riwayat jatuh, riwayat batuk, pilek, atau sakit pada telinga (berdenging, terasa
penuh, gangguan pendengaran) disangkal sebelumnya.
• BAB tidak lancar, pasien terakhir BAB 5 hari SMRS.
• Kesemutan pada ekstremitas, terasa kebas, kelemahan alat gerak disangkal.
• Hari Sabtu 31 Desember 2022, pasien memeriksakan diri ke klinik dokter dan
diperiksa hasil tekanan darah 250/120 mmHg. Namun pasien tidak ingin ke RS
dan ingin dirawat di rumah saja karena pasien mengira bahwa dirinya hanya
kelelahan, pasien pun diberikan obat nipedipine 10 mg 1x1, antasida doen
sirup 2x1 sendok makan, sebelum makan, paracetamol tab di minum jika
sakit. Pada hari rabu, 4 Januari 2023, pasien merasa keluhan sakit kepala
tidak kunjung membaik lalu di bawa ke RS.
ANAMNESIS
Riwayat Penggunaan Obat (RPO):
• Obat maag sirup 2x sehari sebelum makan
• Nipedipine 10 mg mulai hari. Sabtu, 31 Desember 2022, 3x sehari
• Paracetamol bila sakit
 
Riwayat Penyakit Dahulu (RPD):
• Hipertensi (+) tidak terkontrol sudah 3 tahun, tensi tertinggi yang pernah
diperiksa 250/120 mmHg, pasien mengetahui dirinya hipertensi tetapi tidak
ingin minum obat.
• Diabetes Mellitus (-)
• Stroke (-)
• Dislipidemia (-)
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Keluarga(RPK):
• Stroke (-)
• Hipertensi (+) pada Ayah pasien
• DM (-)
• Dislipidemia (-)
• penyakit jantung (-)

Riwayat Kebiasaan dan Sosial:


• Pasien dahulu berkerja sebagai tukang cat mebel dan sekarang mendeco
(tetapi sudah jarang)
• Pasien suka makan gorengan, makanan asin dan bersantan
• Pasien merupakan perokok berat dari usia muda sampai 6 bulan yang lalu,
berhenti merokok 6 bulan, tetapi sekarang nge vape.
PEMERIKSAAN FISIK
(Kamis, 12/01/2023, HP ke-8)

Keadaan Umum :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kompos Mentis
VAS : 1-2
GCS : E4V5M6
Tensi : 180/110 mmHg
Nadi : 78 kali /menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,4 oC
SpO2 : 98% room air
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala/Leher : Abdomen :
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak Hepar dan lien tidak teraba,
ikterik, ptosis (-/-), pupil isokor (diameter perkusi timpani, bising usus
3mm/3mm), RCL (+/+), RTCL (+/+), Nistagmus normal 9x/menit, Nyeri tekan
horizontal dan vertikal (+/+), R. Kornea(+/+) abdomen (-)
Mulut : Bibir pucat (-) Ekstremitas Atas :
Leher : JVP normal, KGB tidak membesar Akral hangat (+/+), edema (-/-),
Thoraks : paresis (-/-), plegi (-/-)
Pulmo : Bentuk normal,pergerakan simetris, Ekstrimitas Bawah :
suara napas vesikuler, wheezing (-) dan ronki (-) Akral hangat (+/+), edema (-/-),
Cor : BJ I/II tunggal, tidak ada bising jantung paresis (-/-), plegi (-/-)
STATUS NEUROLOGIS
Meningeal Sign PEMERIKSAAN MOTORIK, ATROFI,
Kaku kuduk : (-)
Kernig : (-/-) TONUS, GERAK & SENSORIK
Bruzinski I : (-)
Bruzinski II : (-/-)
Bruzinski III : (-/-)
Bruzinski IV : tidak dilakukan

Reflex fisiologis:
Biceps (+2/+2), Triceps (+2/+2)
Achilles (+2/+2), Patella (+2/+2)
Reflex patologis:
Babinski (-/-), Chaddock (-/-)
Gonda (-/-), Oppenheim (-/-)
Hoffman (-/-), Tromner (-/-)
Gordon (-/-), Schaeffer (-/-)
NERVUS CRANIALIS
SISTEM SARAF PEMERIKSAAN SISTEM
OTONOM KOORDINASI DAN
FUNGSI CEREBELLAR
Miksi : inkontinensi (-)
Defekasi : konstipasi (-) Romberg test : tidak dilakukan
Sekresi keringat : normal Tandem walking : tidak dilakukan
Salivasi : normal Finger to nose test :
Ataxic movement (+)
Intention tremor (+)
Gejala dan Tanda Penilaian Indeks Skor

SIRIRAJ SCORE Kesadaran 


 
0: compos mentis
1: somnolen
2:
 

semikoma/koma  X2.5  0
Muntah 0: tidak    
  1: ya X2 2
Nyeri Kepala (dalam 2 jam) 0: tidak    
  1: ya X2 2
Tekanan darah (diastol) 130 mmHg x0,1 13
Ateroma: 0: tidak x-3 0
o Diabetes Melitus 1: Ya    
o Angina pectoris Tidak diketahui     
o Klaudikasio intermiten Tidak diketahui    
Konstanta   -12 -12
Total skor SSS  5
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Kesimpulan:
Peningkatan Leukosit, peningkatan Neutrofil Absolut,
Peningkatan fungsi hati, uremia, imbalance electrolit
Koagulasi darah normal
PEMERIKSAAN FOTO THORAX AP
• Cor : CTR 57 %, tak tampak dilatasi aorta
• Pulmo:Tak tampak infiltrat/konsolidasi/nodul,
corakan bronchovaskule meningkat, hilus tak
melebar, tidak ada gambaran tumor maupun
abses
• Sinus :Costophrenicus tajam, cardiophrenicus
tajam
• Diafragma : Bilateral normal
• Trakea : di tengah

KESIMPULAN :
tampak kardiomegali. Tidak ada kelainan
radiologi pada pulmo
CT SCAN RSUD ULIN BANJARMASIN
• Lesi hyperdens hemisphere cerebelli dextra et sinistra volume
10 cc yang mendesak ventrikel IV.
• Ventrikel lateral membesar, kesan hidrosefalus obstruktif atau
non komunikan
• Sulci dan gyri normal.
• Defferensiasi white gray matter tegas.
• Ventrikel lateralis D-S membesar.
• Tidak tampak deviasi midline.
• Pons dan mesencephalon normal.
• Calvaria intact.
• Mastoid. Sinus paranasalis dan orbita D/S dalam batas normal
KESIMPULAN :
Peradarahan hemisphere cerebelli dextra et sinistra volume 10 cc
yang mendesak ventrikel IV, hidrosefalus non komunikan .
EKG RSUD ULIN BANJARMASIN
• EKG telah terkalibrasi (25mm/s, 10mm/mV) ,
Irama sinus, HR: 95x/menit
• Right axis deviation
• Gelombang S pada sadapan V1-V3 dalam,
gelombang R dari V4-V6 meninggi, LVH.
• Gelombang P dengan amplitudo 1,5 kotak kecil
dan durasi 1 kotak kecil, p mitral (-), p pulmonal (-)
• Interval PR tidak memanjang dengan durasi 0,2s
• Kompleks QRS normal, Q patologis (-), LVH (-), RVH
(-)

KESIMPULAN :
Irama sinus, frekuensi 95x/menit reguler, right axis
deviation, LVH.
Resume Data Dasar (12/01/2023)
Anamnesis :
• RPS
 Sakit Kepala tiba-tiba muncul, pertama kali dirasakan 3 hari SMRS,
seperti di injak dan di tusuk-tusuk.
 kepala terasa terputar(+), berdenyut(+) penyebaran(-)
 tidak berkurang dengan perubahan posisi
 Pusing dan pandangan buram berbayang(+)
 Bicara pelo (+) sejak 1 hari SMRS
 muntah menyemprot (+)
 Riwayat tekanan darah 250/120 mmHg. Sudah berobat tetapi sakit
kepala tidak kunjung membaik lalu di bawa ke RS.
Anamnesis : Keadaan Umum
• RPD • Kesan Sakit : Tampak sakit
• Hipertensi tidak terkontrol (+) sedang
• DM(-) • Kesadaran : Composmentis
• Dislipidemia(-) (GCS: E4V5M6)
• RPK
Tanda Vital
• HT (+) ayah pasien
• TD : 180/110 mmHg
• DM(-)
• Dislipidemia(-) • N : 78x/menit, kuat angkat,
• Sosial regular
• Merokok (+) • RR : 20x/menit, regular
• Konsumsi makanan bergoreng, • T : 36,4 ◦C
santan dan asin (+) • SpO2 : 98% on Room air
• Konsumsi Alkohol(-) • VAS : 1-2
Pemeriksaan Fisik :
• Kepala : Nistagmus horizontal dan vertikal (+/+)
• Leher : dbn
• Thorax Pulmo : dbn
• Thorax Cor : dbn
• Abdomen : dbn
• Ekstremitas : dbn
Status Neurologis :
• Meningeal sign : (-)
• R. fisiologis : dbn
• R. patologis : (-)
• Px system koordinasi dan fungsi cerebellar:
• Test past pointing : Gerakan tidak mulus dan lambat, dan terkadang meleset
dari hidung (ataxic movement) + Intention tremor
• Test proprioseptif : dbn
Pemeriksaan Nervus Cranialis:
Nervus Cranialis I-XII : dbn
Pemeriksaan Penunjang :
• EKG : Irama sinus,
frekuensi 95x/menit reguler,
Pemeriksaan Penunjang : right axis deviation, LVH.
• Laboratorium (05/01/2023) • X-ray Thorax : cardiomegaly
• 5 Januari 2023: • CT-scan : Lesi hiperdens di
• Hb 15,8 g/dl serebelum dextra et sinistra
• Leukosit 26,8 ribu/ul
• Neutrofil% 88%
• SGOT/SGPT 61/66U/L
• Ureum 57 mg/dl
• Na/K/Cl 134/3,1/99 Meq/L
• 6 Januari 2023:
• PT 10,8s
• APTT 28,4s
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
FOLLOW UP
DIAGNOSIS
Klinis
Sefalgia sekunder, nystagmus vertical dan
horizontal, ataxia, dysartria hipertensi
Topis
Lesi hiperdens di serebelum dextra et sinistra
Etiologis
Intraserebellar Hemorrhage + vertigo vestibuler
TATALAKSANA
• IVFD NS 0,9% 20 tpm
• Program mannitol
• Inj. Citicoline 2x250 mg
• Inj. Omeprazole 2x1mg
• Inj. Ketorolac 3x30 mg
• Inj. Ondancentron 4 mg (k/p) muntah
• PO Amlodipin 1x10mg
• PO Candesartan 1x16mg
• PO Bisoprolol 1x5mg
PEMBAHASAN
Perdarahan serebelum merupakan suatu jenis perdarahan
intrakranial yang lokasi perdarahannya terletak pada fossa
INTRODUCTION posterior atau serebelum.

Fossa posterior adalah ruang kecil di tengkorak yang berisi batang


otak dan serebelum dengan hampir tidak ada ruang tambahan
untuk ekspansi.

Setiap lesi massa (misalnya hematoma) di serebelum dapat


berpotensi menekan struktur di dekatnya, terutama batang otak
dan ventrikel keempat. Selain itu, hematoma dapat meluas ke
sistem ventrikel melalui ventrikel keempat, memperburuk
hidrosefalus

Datar S, Rabinstein AA. Cerebellar hemorrhage. Neuro Clin. 2014;32(4):993-1007.


Fischer MA, Das JM. Cerebellar Hematoma [Internet]. NCBI Book. 2020. [cited 2023 Jan 13]. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541076/
30
PEMBAHASAN

 Perdarahan serebelar hipertensif menyebabkan onset sakit


kepala yang mendadak, yang mungkin disertai mual, muntah, dan
• Keluhan utama vertigo, diikuti oleh gait ataksia dan gangguan kesadaran,
Sakit Kepala yang biasanya berkembang selama berjam-jam.
muncul mendadak
 Beberapa pasien dengan perdarahan serebelar yang lebih kecil
• Kesadaran pasien memiliki kesadaran yang tetap terjaga dan mungkin mengeluh
compos mentis sakit kepala, mual, muntah, vertigo, atau ataksia. Jika
perdarahannya besar, pasien mungkin datang dengan tingkat
kesadaran yang berubah atau bahkan tidak responsif.
Datar S, Rabinstein AA. Cerebellar hemorrhage. Neuro Clin. 2014;32(4):993-1007.
Fischer MA, Das JM. Cerebellar Hematoma [Internet]. NCBI Book. 2020. [cited 2023 Jan 13].
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541076/
PEMBAHASAN

 ciri dari vertigo yang merupakan suatu istilah yang


berasal dari bahasa Latin, vertere, yang berarti memutar
• Keluhan di ikuti
 Vertigo bukan merupakan suatu penyakit, tetapi
dengan pusing yang
merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terjadi
berputar
akibat gangguan keseimbangan pada sistem vestibular
ataupun gangguan pada sistem saraf pusat.

Han J, Lee HK, Cho TG, et al. Management and outcome of spontaneous cerebellar
hemorrhage. J Cerebrovasc Endovasc Neurosurg. 2015:17(3); 185-93.
 
PEMBAHASAN
 Sistem keseimbangan manusia terdiri atas kanalis
semisirkularis, sakulus, utrikulus, dan saraf vestibular yang
membentuk sistem vestibular perifer. Nuklei vestibular, otak
• Pada anamnesis kecil, batang otak, sumsum tulang belakang, dan korteks
pasien mengatakan vestibular membentuk sistem vestibular pusat. Perburukan
bahwa pusing gejala vertigo yang dirasakan dengan perubahan posisi
cenderung sebenarnya adalah ciri dari vertigo perifer.
 Namun, pada pasien ini tidak ditemukan adanya keluhan pada
bertambah bila
telinga seperti gangguan pendengaran, telinga berdengung,
kepala miring ke telinga terasa penuh, riwayat infeksi seperti pilek sebelumnya,
kanan pada pemeriksaan fisik juga ditemukan telinga dalam batas
normal.
Setiawati M, Susianti. Diagnosis dan tatalaksana vertigo. MAJORITY. 2016;5(4):91-5.
Lee ATH. Diagnosing the cause of vertigo: a practical approach. Hong Kong Med J. 2012;18:327-32.
PEMBAHASAN
• Muntah
menyemprot
• Tidak mampu  Pada vertigo sentral, gejala mual dan muntah dapat
berjalan karena bervariasi, namun mual dan muntah yang berat
merasa pusing, cenderung mengarah ke vertigo perifer
tidak seimbang, dan  Pada vertigo sentral sering ditemukan gangguan
ingin jatuh ke keseimbangan yang berat.
kanan, dan saat  Pada lesi serebelar yang unilateral, pasien cenderung
duduk juga pasien jatuh ke arah lesi saat berdiri.
oleng ke sebelah
kanan. Setiawati M, Susianti. Diagnosis dan tatalaksana vertigo. MAJORITY. 2016;5(4):91-5.
Lee ATH. Diagnosing the cause of vertigo: a practical approach. Hong Kong Med J. 2012;18:327-32.
Bahrudin M. Neurologi Klinis. Malang: UMM Press; 2017.
PEMBAHASAN Analgetik :
Ketorolac: golongan NSAID,
diberikan untuk menangani
nyeri sedang serta memiliki
• IVFD NS 0,9% 20 tpm
efek inflamasi
• Program mannitol
Antihipertensi:
• Inj. Citicoline 2x250 mg
Amlodipin: CCB dihidropiridin
• Inj. Omeprazole 2x1mg
Candesartan: ARB (angiotensin
• Inj. Ketorolac 3x30 mg
Reseptor Blocker)
• Inj. Ondancentron 4 mg
Bisoprolol : Beta blocker
(k/p) muntah Perhimpunan Dokter Hipertensi
Neuroprotector: Indonesia. Konsesnsus Penatalaksanaan
• PO Amlodipin 1x10mg Hipertensi. 2019 .p.46-52.
Citicoline: berfungsi untuk Merry. Manfaat pemberian sitikolin
• PO Candesartan 1x16mg pada pasien SNH. Fakultas Kedokteran
pemeliharaan saraf
• PO Bisoprolol 1x5mg Universitas Lampung. Jurnal Medula
Unila. 2016; 6(1).
Pencegahan TIK: Shobachah N. Pola Penggunaan Manitol
Manitol: Osmotik diuretik pada Pasien Stroke Hemoragik Di
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya [Skripsi].
Surabaya: Universitas Airlangga; 2015.
PEMBAHASAN

• IVFD NS 0,9% 20 tpm


• Program mannitol
Pemberian injeksi omeprazole ditujukan sebaga
• Inj. Citicoline 2x250 mg
gastroprotektor untuk menurunkan produksi asam
• Inj. Omeprazole 2x1mg
lambung sehingga mencegah terjadinya gastritis.
• Inj. Ketorolac 3x30 mg
Pemberian ondansetron pada pasien ini sebagai
• Inj. Ondancentron 4 mg
antiemetik. Ondansetron merupakan obat selektif
(k/p) muntah
terhadap antagonis reseptor 5-hidroksi-triptamin (5-HT3)
• PO Amlodipin 1x10mg
di otak, dan bekerja pada aferen nervus vagus.
• PO Candesartan 1x16mg
• PO Bisoprolol 1x5mg Sakti MBH, Budi MHK. Perbandingan antara pemberian ondansetron dengan pemberian
metoklopramid untuk mengatasi mual dan muntah paska laparatomi di RSUD Prof. Dr.
Margono Soekarjo. SAINTEKS.2016;13(1):22-31
PEMBAHASAN

 CT scan kepala tanpa kontras adalah modalitas


pencitraan lini pertama untuk perdarahan
• Dari pemeriksaan CT scan serebelum. Dari pemeriksaan ini juga ditemukan
penunjang ditemukan bahwa diameter perdarahan di serebelum adalah
gambaran lesi hiperdens 10 cm, walaupun demikian pasien tidak
pada serebelum dextra et dilakukan tindakan pembedahan hanya dilakukan
sinistra volume 10cc terapi konservatif dengan memantau keadaan
klinis pasien karena pasien memiliki kesadaran
yang baik (GCS 15).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai