Case Report
Rahmad Nopriady
Pembimbing:
d r. M. R a s y i d
R i d h a Sp.Pd
Sesak Napas y a n g
memberat sejak Jantung berdebar-
Keluhan 5 hari yang lalu. d e b a r, m u a l ,
Utama muntah, nafsu
makan menurun,
Keluhan dan lemas.
Tambahan
R I WAYAT PERJALANAN P E N YA K IT
Riwayat Personal
Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku tidak pernah mengonsumsi alkohol
maupun merokok.Akan tetapi, suami pasien sering
merokok saat di rumah.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS PRESENT
Ta n d a V i t a l
Tekanan Darah : 120/90 mmHg
Nadi : 98 x/menit, irreguler
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,4 ºC
: 99% (Terpasang O2 2 lpm)
Spo2
Status Generalisata
Kepala :Normosefali, rambut hitam, distribusi
merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik
(-/-) Eksoftalmus (-/-)
Telinga :Normotia (+/+), perdarahan (-/-), otorrea
(-/-), lapang (-/-), hematoma
retroaurikuler (-/-)
Hidung : Deviasi septum (-/-), perdarahan (-/-),
rhinorrea (-/-)
Mulut : Bibir pucat dan kering, sianosis (-), lidah
kotor (-)
Paru-paru
Palpasi I c t u s Cordis s u l it te r a b a
Ekstremitas :
Edema
- -
+ -
+ +
Akral
Hangat
+ +
CRT < 2 + +
detik
+ +
PEMERIKSAAN PENUNJANG 15 September 2020
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN N I L A I NORMAL
HEMATOLOGI
Hemoglobin 14.3 g/dL 12-14
Hematokrit 42 % 35 – 43
Leukosit 11600 /uL 4500 – 10500
Tr o m b o s i t 227 10^3/uL 150-400
Hitung Jumlah
Leukosit
E o si n o f i l 0 % 0-3
B a so f i l 0 % 0-1
Netrofil Batang 1 % 2-6
Netrofil Segmen 76 % 50-70
Limfosit 21 % 20-40
Monosit 2 % 2-8
MCV 83 Mikro3 77-93
MCH 27 Pikogram 27-23
MCHC 33
Irama: Aritmia
L a j u QRS 1 9 0 x / m e n i t r e g u l e r
O
Chronic Heart Failure(CHF) Stage III +
Atrial Fibrilation (AF) RVR + Dyspepsia
Ta t a L a k s a n a
Ad fungsionam : Dubia ad
A / CHF g r I I I + AF RVR + D i s p e p s i a
17/09/2 S/ Lemas (+) • IVFD Ringer Lactat X gtt/menit Mikro
0
• Inj Furosemide 20 mg/ 24 jam IV
O/ Tss, CM
Td: 136/87 mmhg • Spironolacton 1 x 12.5 mg tab po
N: 92 irreguler
• Captopril 2 x 6.25 mg tab po
Rr: 22 x/menit
Status Lokalis • Digoxin 2 x 1 tab Po
Mata: CA
(-/-), SI (-/-)
• Inj Ranitidine 50 mg/ 12 jam IV
Toraks : Simetris, Ves (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) • Inj Ondansentrone 4 mg/ 8 jam IV
Bj I-II irregular, Murmur (-)
• Sucralfat 4 x II cth syr Po
Abdomen: Datar, Bu (+), NTE (-)
Etiologi
Penurunan
Meningkatnya beban Meningkatnya beban
kontraktibilitas
awal karena regurgitasi akhir karena
miokardium karena
aorta dan adanya stenosis aorta serta
infark miokard, ataupun
cacat septum ventrikel. hipertensi sistemik.
kardiomiopati.
Klasifikasi
Diagnosis Mayor
• Paroksismal nocturnal Dispneu
• Distensi Vena Leher
• Ronki Paru
• Kardiomegali
• Edem Paru Akut
• Gallop S3
• Peninggian Tekanan Vena
Jugularis
• Refluks Hepatojugular
Minor
• Edema Ekstrimitas
• Batuk Malam Hari
• Dispnea d’effort
• Hepatomegali
• Efusi Pleura
• Penurunan Kapasitas vital 1/3 dari
normal
• Takikardia (>120 x/menit)
Ciri-ciri AF
Tidak dijumpainya
Interval antara dua
EKG permukaan gelombang P yang jelas pada gelombang aktivasi atrium
menunjukkan pola interval EKG permukaan. Kadang- tersebut biasanya bervariasi,
RR yang ireguler kadang dapat terlihat aktivitas umumnya kecepatannya
atrium yang ireguler pada melebihi 450x/ menit.
beberapa sadapan EKG,
paling sering pada sadapan
V1.
Klasifakasi AF
Klasifikasi AF
FA sorangan
FA non-valvular FA sekunder
(lone)
Berdasarkan
Kecepatan laju
ventrikel
Tata
Laksana
Fase Akut
Kendali
Kendali Laju
Irama Fase
fase akut
Akut
Kendali Laju fase akut
• Pada Pasien stabil gunakan B-Blocker/ antagois
Kanal Kalsium non dihidropiridin
• Digoksin/amiodaron AF dengan gagal jantung
/hipotensi
• AF dengan Preeksitasi diberikan Antiaritmia kelas 1
Propafenon, disopiramid, mexiletine/ amiodaron.
• Af dengan bradikardi dapat digunakan atrofin.
• Pada fase akut target laju jantung 80- 100 kpm
Dispepsia merupakan rasa tidak nyaman yang berasal dari daerah abdomen
bagian atas. Rasa tidak nyaman tersebut dapat berupa salah satu atau
beberapa gejala berikut yaitu: nyeri epigastrium, rasa terbakar di epigastrium,
rasa penuh setelah makan, cepat kenyang, rasa kembung pada saluran cerna atas,
mual, muntah, dan sendawa.
Dispepsia menurut
kriteria Roma III
Nyeri epigastrium
300 x 60
Tetesan
= 12.5
Infus
24 x 60 tpm
Ta t a L a k s a n a
• Pemberian furosemide pada pasien CHF dosis awal 20-40 mg. Dosis
yang diberikan pada pasien ini s u d a h t e p a t d e n g a n p e m b e r i a n 2 0
m g / 2 4 jam.
Ta t a L a k s a n a
• Digoxin 2 x 0.125 mg Po