Oleh:
Wa Ode Hediyati Maharani, S. Ked
K1A1 15 121
Pembimbing :
dr. Hj. Syamsiah Pawennei, M.Kes
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kasus dengan judul Upaya Pendekatan Kedokteran Keluarga Pada Pasien
Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli ini sebagai tugas kepaniteraan
klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga dan Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa pada proses pembuatan laporan kasus ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala bentuk saran dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi penyempurnaan penulisan berikutnya sangat penulis
harapkan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Hj. Syamsiah Pawennei,
M.Kes atas bimbingan dan arahannya sehingga berbagai masalah dan kendala
dalam proses penyusunan laporan ini dapat teratasi dan terselesaikan dengan baik.
Penulis berharap semoga Laporan Kasus Upaya Pendekatan Kedokteran
Keluarga Pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Abeli ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan keluarga pasien serta dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya. Atas segala bantuan dan perhatian baik berupa tenaga,
pikiran dan materi pada semua pihak yang terlibat dalam menyelesaikan laporan
ini penulis mengucapkan terima kasih.
Kendari, 2019
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................2
C. Manfaat...............................................................................................3
BAB II. LAPORAN KASUS
A. Identitas Penderita..............................................................................4
B. Anamnesis..........................................................................................4
C. Pemeriksaan Fisik...............................................................................5
D. Pemeriksaan Penunjang......................................................................8
E. Resume...............................................................................................9
F. Diagnosis Holistik..............................................................................9
G. Penatalaksanaan Holistik....................................................................9
H. Prognosis............................................................................................9
BAB III. PEMBAHASAN ASPEK KEDOKTERAN KELUARGA
A. Identifikasi Keluarga..........................................................................10
B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup..............................10
C. Identifikasi Fungsi-Fungsi dalam Keluarga.......................................12
D. Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan..............16
E. Daftar Masalah...................................................................................17
BAB IV. PEMBAHASAN...................................................................................18
BAB V. PENUTUP..............................................................................................20
A. Kesimpulan Holistik............................................................................20
B. Saran....................................................................................................20
LAMPIRAN.........................................................................................................21
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung dalam
jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal
(gagal ginjal), jantung (penyakit jantung koroner) dan otak (menyebabkan
stroke) bila tidak dideteksi secara dini dan mendapat pengobatan yang
memadai. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah tidak terkontrol dan
jumlahnya terus meningkat. Oleh karena itu, partisipasi semua pihak, baik
dokter dari berbagai bidang peminatan hipertensi, pemerintah, swasta maupun
masyarakat diperlukan agar hipertensi dapat dikendalikan (Kemenkes RI,
2014).
Hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu hipertensi
primer atau essensial dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer adalah
hipertensi yang tidak atau belum diketahui penyebabnya. Hipertensi primer
menyebabkan perubahan pada jantung dan pembuluh darah. Sedangkan
hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan atau sebagai akibat dari
adanya penyakit lain dan biasanya penyebabnya sudah diketahui, seperti
penyakit ginjal dan kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu.
Prevalensi hipertensi pada penderita perempuan lebih tinggi, yaitu 37%,
sedangkan pria 28%. Prevalensi hipertensi di negara-negara maju cukup
tinggi, yaitu mencapai 37%. Sementara di negara-negara berkembang 29,9%.
Di Indonesia prevalensi hipertensi tahun 2007 mencapai 31,7% dari total
jumlah penduduk dewasa, lebih tinggi jika dibandingkan dengan Singapura
yang mencapai 27,3%, Thailand dengan 22,7% dan Malaysia mencapai 20%.
Prevalensi di daerah Jawa dan Bali sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan
kawasan Sumatra dan kawasan Indonesia timur (Saputra dkk, 2013).
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan pendekatan kedokteran keluarga terhadap pasien
Hipertensi dan keluarganya untuk mewujudkan keadaan sehat di
Kelurahan, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik keluarga meliputi fungsi keluarga, bentuk
keluarga, dan siklus keluarga pada pasien Hipertensi.
3
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan penulis tentang Hipertensi dan upaya
penatalaksanaan Hipertensi dengan pendekatan Kedokteran Keluarga.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan masukan kepada tenaga kesehatan agar memberikan
penatalaksanaan kepada pasien secara holistik, terpadu, paripurna dan
berkesinambungan serta mempertimbangkan aspek keluarga dalam proses
penyembuhan.
3. Bagi Pasien dan Keluarga
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya bahwa
keluarga juga memiliki peranan yang begitu penting dalam kesembuhan
pasien.
BAB II
LAPORAN KASUS
A. Identitas Penderita
Nama : Ny. H
Usia : 40 tahun
Status : Janda
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : D2
Agama : Islam
Suku : Buton
Alamat : Kel. Poasia
Tanggal Periksa : 7 Juli 2019
B. Anamnesa (Autoanamnesa)
Keluhan Utama : Sakit kepala, dan terasa tegang pada bagian leher.
Riwayat Penyakit sekarang :
Pasien mengeluhkan sakit kepala sejak 7 hari yang lalu sebelum datang
ke Puskesmas, keluhan dirasakan hilang timbul. Pasien juga mengeluhkan
tegang pada leher, dan terkadang pasien merasa cepat lelah. Pasien juga
mengeluhkan nyeri ulu hati, namun nafsu makan cukup baik. Pasien
mengatakan tidur dengan baik, BAB biasa dan BAK lancar. Pasien rutin
berobat ke Puskesmas. Pasien mengaku rutin berolahraga, yaitu dengan
melakukan jogging setiap pagi.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien sudah menderita hipertensi ±3 tahun yang lalu. Riwayat
Diabetes Mellitus dan stroke disangkal.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Di dalam Keluarga, Ibu pasien juga menderita hipertensi.
4
5
Riwayat Pengobatan :
Sebelumnya pasien mengonsumsi obat penurun tekanan darah
amlodipin 5 mg.
Riwayat Sosial Ekonomi :
Saat ini Ny. H tinggal bersama dengan Ibu dan dua orang anaknya.
Aspek ekonomi keluarga Ny. H tergolong menengah ke bawah dengan
pekerjaan mendiang Suami Ny. H yaitu Tn. M sebagai Pegawai Negeri Sipil
dan Ny. H sebagai Ibu Rumah Tangga dan mengolah produk bakso sebagai
pekerjaan sampingan. Tidak terdapat kesulitan keuangan yang dihadapi oleh
Ny. H karena ibunya (Ny. N) juga aktif bekerja membantu Ny. H. sebab
mendiang suami Ny. H, Tn. M sudah meninggal dunia.
Riwayat Gizi :
Ny. H dan keluarga makan sehari-hari biasanya 3 kali sehari dengan
Nasi, Sayur dan Lauk pauk bervariasi. Kadang mengkonsumsi buah-buahan.
Kesan status gizi saat ini baik.
Keadaan Lingkungan :
Lingkungan sekitar rumah pasien baik. Rumah terlihat begitu bersih
dan rapi.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Status General
Pemeriksaan fisik dilakukan pada saat berkunjung ke rumah pasien.
1. Kesadaran Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis, GCS : E4V5M6 : 15
3. Tanda vital
a. Tekanan Darah: 180/100 mmHg
b. Nadi : 79x/menit, regular, kuat angkat
c. Respirasi : 16x/menit
d. Suhu : 37,5°C
4. Status Gizi : BB = 73 Kg
TB = 157 cm
6
73
IMT = =29,67 kg/m2
1,57 ²
Kesan : Status gizi Ny. D termasuk kategori obesitas I
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk normocephal, rambut warna hitam, mudah rontok, mudah
dicabut, tidak ada luka
1) Wajah
Simetris, eritema (-), ruam muka (-), luka (-)
2) Mata
Konjungtiva palpebra anemis (-), sclera ikterik (-), udem
palpebra (-), sianosis (-), pupil isokor (3 mm/3 mm), reflex
cahaya direct/indirect (+/+), perdarahan subkonjungtiva (-/-)
3) Telinga
Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), gangguan fungsi
pendengaran (-)
4) Hidung
Deviasi septum nasi (-), epiktasis (-), nafas cuping hidung (-),
sekret (-), fungsi pembau baik, foetor ex nasal (-)
5) Mulut
Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), stomatitis (-),pucat
(-), lidah tifoid (-), papil lidah atropi (-), luka pada sudut bibir
(-)
b. Leher
Leher simetris, retraksi suprasternal (-), deviasi trakea(-),
pembesaran kelenjar limfe (-), pembesaran kelenjar tiroid (-)
c. Thorax
Bentuk normochest, simetris, retraksi intercostalis (-), pernafasan
thorakoabdominal, sela iga melebar (-), jejas (-)
Jantung
1) Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
7
4) Auskultasi
Suara dasar vesikuler
Suara tambahan : wheezing (-), ronkhi (-)
d. Abdomen
1) Inspeksi
8
Dinding perut sejajar dengan dinding dada, datar dan ikut gerak
napas
2) Auskultasi
Peristaltik (+) normal
3) Perkusi
Timpani (+), asites (-), shifting dullness (-)
4) Palpasi
Nyeri tekan epigastrium (-), lien, hepar, dan ginjal tidak teraba
e. Ekstremitas
1) Ekstremitas superior
a) Dekstra
Pergerakan motorik dalam batas normal, tanda-tanda
inflamasi (-), udem (-), CRT < 3 detik, clubbing finger (-),
kuku nekrosis (-), akral hangat (+), deformitas (-)
b) Sinistra
Pergerakan motorik dalam batas normal, tanda-tanda
inflamasi (-), udem (-), CRT < 3 detik, clubbing finger (-),
kuku nekrosis (-), akral hangat (+), deformitas (-)
2) Ekstremitas inferior
a) Dekstra Et Sinistra
Pergerakan motorik sendi lutut tidak terbatas, tanda-tanda
inflamasi sendi lutut (-), udem (-), CRT < 3 detik, clubbing
finger (-),akral hangat (+), deformitas (-)
E. Resume
Pasien dengan inisial H jenis kelamin perempuan, pekerjaan sebagai
Ibu Rumah Tangga mengeluhkan sakit kepala sejak 7 hari yang lalu sebelum
datang ke puskesmas, keluhan dirasakan hilang timbul. Pasien juga
mengeluhkan tegang pada leher, dan terkadang pasien merasa cepat lelah.
Pasien juga mengeluhkan nyeri ulu hati, namun nafsu makan cukup baik.
Pasien mengatakan tidur dengan baik, BAB biasa dan BAK lancar. Pasien
rutin berobat ke Puskesmas. Pasien mengaku rutin berolahraga, yaitu dengan
melakukan jogging setiap pagi.
Saat ini Pasien tengah mengonsumsi penurun tekanan darah amlodipin
5 mg. Pasien sudah menderita hipertensi ±3 tahun yang lalu. Riwayat Diabetes
Mellitus dan stroke disangkal.
F. Diagnosis Holistik
1. Diagnosis dari Segi Biologis : Hipertensi Grade II
2. Diagnosis dari Segi Psikologis :
Dari segi psikologis Ny. H dan keluarga tidak ada masalah.
3. Diagnosis dari Segi Sosial dan Ekonomi :
Menurut Ny. H tidak ada kesulitan keuangan yang dihadapi karena Ibu
Ny. H yaitu Ny. N juga bekerja sehingga mengurangi beban keuangan.
G. Penatalaksanaan Holistik
Farmakologi : Amlodipin
Non Farmakologi : Olahraga teratur dan diet rendah garam.
10
H. Prognosis
Qua ad vitam : Bonam
Qua ad functionam : Bonam
Qua ad sanationam : Bonam
BAB III
PEMBAHASAN ASPEK KEDOKTERAN KELUARGA
A. Identifikasi Keluarga
1. Profil Keluarga
a. Karakteristik Demografi Keluarga
Tanggal Kunjungan Pertama : 7 Juli 2019
Tanggal Kunjungan Kedua : 9 Juli 2019
Tanggal Kunjungan Keriga : 12 Juli 2019
Nama Kepala Keluarga : Ny. H
Alamat : Kel. Poasia
Bentuk Keluarga : Keluarga Inti
Struktur Komposisi Keluarga :
Tabel 2. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Keduduka L/P Umur Pendidikan Pekerjaan
n
1. Ny. H Istri P 40 th D2 Ibu Rumah
Tangga
2. Tn. R Anak L 23 th S1 Mahasiswa
3. Ny. R Anak P 22 th S1 Mahasiswa
Sumber: Data Primer, 2019
Kesimpulan : Keluarga Ny.H adalah keluarga inti (nuclear family)
yang terdiri atas 3 orang yang tinggal dalam rumah.
Terdapat satu orang yang sakit yaitu Ny. H 40 tahun
dengan diagnosa Hipertensi Grade II, sedangkan anak-
anak pasien mengaku tidak pernah menderita sakit
yang berat.
B. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
10
11
Kamar 2 Ruang
Keluarga
Kamar
Mandi
1996 1997
23 22
Tn R Ny. R
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
: Hipertensi
2) Sikap
17
18
19
A. Kesimpulan Holistik
1. Diagnosis dari Segi Biologis : Hipertensi Grade II
2. Diagnosis dari Segi Psikologis :
Dari segi psikologis Ny. H dan keluarga tidak ada masalah.
3. Diagnosis dari Segi Sosial dan Ekonomi :
Menurut Ny. H tidak ada kesulitan keuangan yang dihadapi karena Ibu
Ny. H yaitu Ny. N juga bekerja sehingga mengurangi beban keuangan.
B. Saran
1. Saran kepada penderita
A. Berusaha untuk lebih memahami penyakit yang dideritanya.
a. Konsumsi obat secara teratur dan mengontrol kesehatannya ke
pelayanan kesehatan masyarakat terdekat
b. Datang ke Puskemas untuk pemeriksaan tekanan darah sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh petugas Puskesmas secara rutin
c. Rajin berolahraga
2. Saran kepada keluarganya
a. Menerapkan pola hidup sehat
b. Melakukan pengobatan ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila sakit
3. Saran kepada petugas kesehatan
Mengontrol dan melakukan kunjungan pasien hipertensi agar dapat
memberikan edukasi dan dukungan dalam pengobatan.
20
21
LAMPIRAN