Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MOTIVASI PEGAWAI TERHADAP PRODUKTIVITAS

KERJA DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS)


SINGGANI KOTA PALU

Fitriana
jamainfitriana@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The type of this research was quantitative, with survey approach. The samples of this
research amounted to 56 respondents.The sample size determination was based on the opinion of
Arikunto (2002: 107), if the subjectsare less than a hundred, it is better to take them all. Thus, in
this study the entire population was sampled. Data were analyzed using simple regression. The
results showed the positive relationship between employee motivation and work productivity at
Singgani PHC of Palu City, but when viewed from the value of the variables correlation, it was
includedto enough category. Thus, it meant thatemployee motivation has relationship towork
productivity at Singgani PHC of Palu City. The coefficient of determination was 0,504. This
showed that the ability of employee motivation in influencing work productivity amounted to
50.4%.Employee motivation had positive or same-direction relationship towork productivity, for
the regression coefficient was positive. Each unit of increase in employee motivation would result
in 50.4 units of increase in work productivity. Likewise any unit of drop in employee motivation
wouldresult in50.4 units of decline in work productivity.
Keyword: Motivation, work productivity

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana dan perhatian) sedang kebutuhannya tidak


tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang terbatas, usaha untuk memenuhi kebutuhan,
Dasar (UUD) 1945 alinea ke 4 adalah untuk terbatasnya kemampuan dalam melakukan
melindungi segenap bangsa Indonesia dan pekerjaan mendorong manusia membagi
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk pekerjaan, tugas dan tanggung jawab. Dengan
memajukan kesejahteraan umum dan adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung
mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk jawab, maka terbentuklah kerja sama dan
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan keterikatan/fortmil dalam suatu organisasi.
program pembangunan nasional secara Secara umum produktivitas merupakan
berkelanjutan, terencana dan terarah. Tujuan perbandingan terbaik antara hasil yang dicapai
diselenggarakannya pembangunan kesehatan (output) dengan keseluruhan sumber daya
adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan yang digunakan (input), perbandingan tersebut
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar berubah dari waktu ke waktu karena
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, disiplin
optimal. kerja, ketrampilan, sikap kerja, motivasi,
Sumber daya manusia merupakan ketrampilan, sikap kerja, motivasi, lingkungan
kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya kerja dan lainnya. Faktor tersebut besar artinya
fisik yang dimiliki individu. Perilaku dan bagi penciptaan suasana kerja yang ergonomis
sifatnya ditentukan oleh keturunan dan untuk menunjang tercapainya produktivitas
lingkungannya sedangkan prestasi kerjanya kerja. Salah satu faktor yang secara tidak
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi langsung karena kepribadian atau
kepuasannya. Pada dasarnya kemampuan karakterisitik dari sumber daya adalah
manusia terbatas (fisik, pengetahuan, waktu

89
90 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 89-94 ISSN: 2302-2019

motivasi, dan motivasi menjadi salah satu puskesmas Singgani. Struktur Organisasi yang
faktor pendorong produktivitas kerja pegawai. ada di Puskesmas Singgani menggambarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik bahwa masih ada pegawai yang memiliki tugas
Indonesia Nomor 75 tahun 2014 Tentang Pusat rangkap dimana pegawai bertanggung jawab
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), terhadap satu atau lebih program yang ada
Puskesmas adalah fasilitas pelayanankesehatan dipuskesmas, selain itu jika dilihat dari data
yang menyelenggarakan upaya kesehatan ketenagaan yang ada di Puskesmas Singgani,
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan bahwa Puskesmas Singgani belum memiliki
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan tenaga Gizi.
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai Hal lainnya yang juga dapat diterangkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- berdasarkan penjelasan yang disampaikan
tingginya di wilayah kerjanya. bahwa masih ada masyarakat yang kurang
Dalam penyelenggaraannya Puskesmas puas denganpelayanan yang diberikan oleh
merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas petugas puskesmas ataupun pelayanan pada
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung bagian administrasi. Disamping itu pula masih
jawab menyelenggarakan pembangunan ada pegawai yang masuk kerja/datang ke
kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas Puskesmas tidak tepat waktu, hal ini
juga berarti suatu kesatuan organisasi menunjukkan bahwa motivasi pegawai belum
fungsional yang langsung memberikan maksimal sehingga berdampak pada
pelayanan secara menyeluruh dan terintegrasi produktivitas kerja pegawai itu sendiri.
kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja Berdasarkan uraian-uraian tersebut
tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
pokok. Dengan demikian puskesmas berfungsi penelitian dengan mengangkat judul
sebagai pusat penggerak pembangunan “Pengaruh Motivasi pegawai Terhadap
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan Produktivitas Kerjadi Pusat Kesehatan
keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan Masyarakat (Puskesmas) Singgani Kota Palu”.
kesehatan strata pertama, oleh karena itu
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh METODE
Puskesmas termasuk bagian dari pelayanan
publik. Jenis penelitian yang digunakan dalam
Puskesmas Singgani merupakan salah penelitian ini adalah kuantitatif dengan
satu puskesmas yang berada di wilayah Kota pendekatan survei. Penelitian survei adalah
Palu, yang terletak di Kecamatan Palu Timur, penelitian yang dilakukan pada populasi besar
dalam melaksanakan tugasnya sebagai maupun kecil, tetapi data yang dipelajari
pelayanan publik Puskesmas Singgani adalah data dari sampel yang diambil dari
memiliki pegawai dengan jumlah sebanyak 56 populasi tersebut, sehingga ditemukan
orang. kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan
Dari laporan kunjungan di Puskesmas hubungan-hubungan antarvariabel sosiologi
Singgani menunjukkan jumlah kunjungan dan psikologi.Penelitian ini dilaksanakan di
selama tiga (3) tahun terakhir adalah sebagai Puskesmas Singgani Kota Palu
berikut: jumlah kunjungan pada tahun Populasi penelitian ini adalah pegawai
2013sebesar69.669orang, tahun 2014jumlah Puskesmas Singgani Kota Palu dengan jumlah
kunjungan di puskesmas sebesar92.348orang 56 orang. Penentuan besarnya sampel
sedangkan pada tahun 2015jumlah kunjungan didasarkan pada pendapat Arikunto (2002:107)
puskesmas sebesar93.341 orang, dari data Apabilah subyeknya kurang dari seratus lebih
tersebut dapat di jelaskan bahwa adanya baik diambil semua, selanjutnya jika jumlah
peningkatan pemanfaatan fasilitas kesehatan di subyeknya besar, dapat diambil 10-15 % atau
Fitriana, Pengaruh Motivasi Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Di Pusat Kesehatan ...........................................91

20-25% atau lebih. Jumlah populasi pada HASIL DAN PEMBAHASAN


penelitian ini tidak terlalu besar sehingga
seluruh populasi dijadikan sampel yaitu Puskesmas Singgani berada diwilayah
sejumlah 56 orang pegawai di Puskesmas Kecamatan Palu Timur yang memiliki luas
Singgani Kota Palu. wilayah 104,02 km² dan jumlah penduduk
Adapun dimensi-dimensi Motivasi diwilayah Puskemas Singgani pada tahun 2015
(Maslow, 1943) meliputi: berjumlah 40.780 jiwa. Secara administrasi
a. Kebutuhan fisik (Physiological Need) yaitu pemerintahan terdiri atas 5 kelurahan, 30 RW
kebutuhan yang dimiliki pegawai dengan serta 97 RT. Wilayah kerja Puskesmas
beban kerja dan kebutuhan hidupnya. Singgani mencakup 5 Kelurahan yaitu
b. Kebutuhan Keselamatan dan keamanan Kelurahan Besusu Barat, Kelurahan Besusu
(Safety and Security) yaitu kebutuhan yang Tengah, Kelurahan Besusu Timur, Kelurahan
diinginkan berdasarkan keselamatan dan Lasoani dan Kelurahan Poboya.
rasa aman ditempat kerja Puskesmas Singgani didirikan pada
c. Kebutuhan sosial (affiliation or acceptance) tahun 1987 dengan nama Klinik KB
yaitu kebutuhan adanya perlakuan yang Pelayanan Kesehatan kemudian pada tahun
sama, adanya kemampuan untuk 1989 berubah nama menjadi Puskesmas
beradaptasi dengan ruang kerja dan saling Singgani dan selanjutnya menjadi UPTD
menghargai antar sesama rekan kerja serta Urusan Puskesmas Singgani hingga sekarang
bangga dengan pekerjaan yang di berikan. ini.
d. Kebutuhan penghargaan (esteem or status) Visi Puskesmas Singgani yaitu
yaitu kebutuhan atas hak yang sama dalam Terwujudnya pelayanan kesehatan dasar yang
pekerjaan, adanya penilaian kinerja cepat dan optimal di Puskesmas Singgani
pegawai oleh pimpinan yang sesuai dengan Tahun 2015.
hasil kerja dan kebutuhan akan adanya Misi Puskesmas Singgani yaitu:
penghargaan. 1) Memotivasi kinerja tenaga kesehatan yang
e. Kebutuhan aktualisasi (self aktualization) ada
yaitu kebutuhan akan pengakuan mampu 2) Meningkatkan kualitas tenaga kesehatan
melaksanakan tugas dengan baik dan yang ada
pengakuan sebagai pegawai dengan kinerja 3) Menerapkan sikap dan perilaku yang baik
baik serta keahlian dalam melaksanakan dalam memberikan pelayanan
pekerjaan. 4) Mengupayakan kesejahteraan tenaga
Adapun dimensi-dimensi dari kesehatan.
produktivitas (Simamora, 2004) yaitu: Untuk menerangkan tanggapan
(1) Kuantitas Kerja responden terhadap variabel penelitian maka
(2) Kualitas Kerja dilakukan analisis jawaban yang diberikan
(3) Ketepatan Waktu responden berkaitan dengan pernyataan
Instrumen atau kuesioner penelitian yang tersebut. Pernyataan terdiri atas 5 item, untuk
digunakan diukur menggunakan skala Likert, mengetahui lebih jelas mengenai pernyataan
yang mana dalam pengukurannya responden berasal dari variabel motivasi dan
diberikan beberapa alternatif kategori untuk produktivitas. Penelitian akan
memilih salah satu jawaban yang dianggap mendeskripsikan masing-masing item
paling tepat. pernyataan secara terpisah dan dari analisis
tersebut diketahui berapa banyak responden
yang memilih alternatif jawaban tertentu dan
memperoleh nilai rata-rata tertinggi sampai
dengan terendah. Untuk menerangkan
92 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 89-94 ISSN: 2302-2019

tanggapan responden terhadap variabel peneliti Affiliation or acceptance (Kebutuhan Sosial)


digunakan metode rata-rata dan tabel distribusi yaitu sebesar 74,51 yang berada pada kategori
frekuensi. sangat baik. Hasil ini menunjukkan bahwa
Persentase rata-rata tanggapan kedua indikator tersebut sangat dibutuhkan
responden terhadap 14 butir pernyataan yang untuk meningkatkan produktivitas kerja di
diajukan berkaitan dengan variabel motivasi Puskesmas Singgani Kota Palu. Indikator
(X), deskripsi hasil tanggapan responden Safety and Security (kebutuhan akan
dapat diuraikan sebagai berikut: keselamatan dan keamanan) dan indikator Self
1. Physiological Need (kebutuhan fisik): aktualization (Kebutuhan akan aktualisasi diri)
responden memberikan rata-rata berada posisi kedua dengan nilai sebesar 73,53
tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) nilai masuk dalam kategori baik. menyadari
sebesar 0,00% , Tidak Setuju (TS) sebesar bahwa dengan kebutuhan akan keselamatan
0.00%, Kurang Setuju (KS) sebesar dan keamanan dapat merasakan kenyamanan
27,45%, Setuju (S) sebesar 59,8% dan dalam bekerja juga kebutuhan akan aktualisasi
Sangat Setuju (SS) sebesar 22,55%. diri sehingga dapat meningkatkan
2. Safety and Security (kebutuhan akan produktivitas pegawai. Selanjutnya indikator
keselamatan dan keamanan): responden Physiological Need (kebutuhan fisik) yang
memberikan tanggapan Sangat Tidak paling rendah yaitu dengan skor rata-rata
Setuju (STS) sebesar 0,00%, Tidak Setuju sebesar 59,80, dapat dikategorikan sedang,
(TS) sebesar 0,00%, Kurang Setuju (KS) dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa
sebesar 3,92%, Setuju (S) sebesar 73,53% pegawai yang ada di Puskesmas Singgani Kota
dan Sangat Setuju (SS) sebesar 14,71%. Palu diperhatikan kebutuhan fisik terkait
3. Affiliation or acceptance (Kebutuhan dengan pemberian insentif ataupun pemberian
Sosial):responden memberikan tanggapan tunjangan kinerja pegawai dimaksudkan agar
Sangat Tidak Setuju (STS) sebesar 0,00%, dapat memenuhi sebagian kebutuhan hidup
Tidak Setuju (TS) sebesar 0,00%,Kurang juga untuk memberi semangat (termotivasi)
Setuju (KS) sebesar 4,90%, Setuju (S) dalam peningkatan produktivitas kerja sehari-
sebesar 74,51% dan Sangat Setuju (SS) hari.
sebesar 30,39%. Persentase rata-rata tanggapan responden
4. Esteem or status (Kebutuhan akan terhadap 9 butir pernyataan yang diajukan
penghargaan):responden memberikan berkaitan dengan variabel produktivitas (Y),
tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) deskripsi hasil tanggapan responden dapat
sebesar 0,00%, Tidak Setuju (TS) sebesar diuraikan sebagai berikut: responden
0,98%, Kurang Setuju (KS) sebesar memberikan tanggapan Sangat Tidak Setuju
4,90%, Setuju (S) sebesar 74,51% dan (STS) sebesar 0,00%, Tidak Setuju (TS)
Sangat Setuju (SS) sebesar 30,39%. sebesar 0,00%,Kurang Setuju (KS) sebesar
5. Self aktualization (Kebutuhan akan 6,5%, Setuju (S) sebesar 75,49% dan Sangat
aktualisasi diri):responden memberikan Setuju (SS) sebesar 21,57%.Hasil ini
tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) menunjukkan produktivitas yang ada di
sebesar 0,00%, Tidak Setuju (TS) sebesar Puskesmas Singgani Kota Palu sudah berjalan
0,00%, Kurang Setuju (KS) sebesar denganbaik, tetapi diharapkan dapat terus
1,96%, Setuju (S) sebesar 73,53% dan ditingkatkan lagi menjadi sangat baik.
Sangat Setuju (SS) sebesar 36,27%. Dalam penelitian yang menggunakan
Dari kelima indikator yang dijadikan alat metode kuantitatif, kualitas pengumpulan data
ukur terhadap kompetensi, nilai tertinggi sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau
terdapat pada indikator Esteem or status alat pengumpul data yang digunakan. Suatu
(Kebutuhan akan penghargaan), dan instrumen penelitian dikatakan berkualitas dan
Fitriana, Pengaruh Motivasi Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja Di Pusat Kesehatan ...........................................93

dapat dipertanggungjawabkan jika sudah menunjukkan kemampuan variabel motivasi


terbukti validitas dan reliabilitasnya. Uji kerja dalam mempengaruhi variabel
instrumen yang dilakukan terdiri dari Uji produktivitas kerja sebesar 50,4%, sedangkan
Validitas dan Uji Reliabilitas. sisanya sebesar 49,6% dipengaruhi oleh faktor
Uji Validitas digunakan untuk lain. Dari hasil estimasi regresi yang dilakukan
mengetahui kevalidan atau kesahihan suatu diperoleh F-hitung sebesar 60.556> dari F-
instrument. Jadi pengujian validitas itu tabel sebesar 4,02 artinya Ha diterima dengan
mengacu pada sejauh mana suatu instrument tingkat signifikansi 0,000 < dari α 0,05. Hal ini
dalam menjalankan fungsi. Instrument berarti bahwa variabel independen (motivasi)
dikatakan valid jika instrument tersebut dapat yang diuji secara serempak berpengaruh
digunakan untuk mengukur apa yang hendak signifikan terhadap variabel dependen
diukur (Menurut Sugiyono (2008:363). (produktivitas kerja).
Pengujian validitas dilakukan menggunakan Koefisien regresi sebesar 0,504, berarti
program SPSS dengan metode korelasi motivasi kerja mempunyai hubungan positif
pearson. Kriterianya, instrumen valid apabila atau searah dengan produktivitas kerja, karena
nilai korelasi (pearson correlation) adalah koefisien regresi bernilai positif. Setiap
positif, dan nilai probabilitas korelasi [sig. (2- peningkatan 1 satuan motivasi maka akan
tailed)] < taraf signifikan (α) sebesar 0,05. berpengaruh terhadap peningkatan
Berdasarakan uji validasi yang dilakukan produktivitas kerja sebesar 50,4 satuan. Begitu
dapat dilihat bahwa seluruh item instrumen juga sebaliknya setiap penurunan motivasi
adalah valid. kerja sebesar 1 satuan akan berpengaruh
Pengujian Reliabilitas adalah untuk terhadap penurunan produktivitas kerja sebesar
mengukur ketetapan atau keajegan suatu 50,4 satuan.
instrumen dalam mengukur apa yang
diukurnya. Hasil estimasi uji reliabilitas yang KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
dilakukan menunjukkan nilai koefisien
reliabilitas yang tinggi, maka hasil data hasil A. Kesimpulan
angket memiliki tingkat reliabilitas yang baik, Berdasarkan pembahasan yang
atau dengan kata lain data hasil kuesioner dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:
dapat dipercaya. 1) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan
Analisis regresi linier sederhana terhadap produktivitas kerja pegawai di
digunakan untuk menguji hipotesis pengaruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas)
variabel independen terhadap dependen. Singgani Kota Palu.
Berdasarkan estimasi regresi linier sederhana 2) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan
dengan menggunakan program SPSS Versi terhadap produktivitas kerja pegawai di
16.0 For Windows, maka diperoleh hasil nilai Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas)
koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,504. Hal Singgani Kota Palu sebesar 50,4 satuan,
ini berarti adanya hubungan positif antara yang berarti semakin tinggi motivasi
motivasi kerja dengan produktivitas kerja seseorang dalam berkerja maka akan
pegawai Puskesmas Singgani Kota Palu, meningkatkan produktivitas orang tersebut.
namun jika dilihat dari nilai korelasi hubungan
variabel tersebut termasuk kategori rendah. B. Rekomendasi
Dengan demikian berarti motivasi kerja Berdasarkan kesimpulan yang
memiliki hubungan rendah terhadap didapatkan, maka direkomendasikan beberapa
produktivitas kerja pegawai Puskesmas hal sebagai berikut:
Singgani Kota Palu. Nilai koefisien 1) Pihak puskesmas agar lebih memotivasi
determinasi sebesar 0,504. Hal ini pegawai untuk dapat meningkatkan
94 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 6, Juni 2017 hlm 89-94 ISSN: 2302-2019

produktivitas kerja dan pemberian Kementerian Kesehatan Palu. Tesis,


penghargaan kepada pegawai Puskesmas Universitas Tadulako Palu.
Singgani yang kinerjanya baik sehingga Sedarmayanti. 1996. Tata Kerja dan
menimbulkan kepuasan bagi pegawai. Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
2) Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan Maju.
penelitian lebih lanjut terkait dengan Simamora Henry. 2004. Manajemen Sumber
variabel lainnya. Daya Manusia Edisi ke-3. Yogyakarta:
STIE YKPN.
UCAPAN TERIMA KASIH Sugiono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif/Kualitatif R&D, Bandung:
Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Alfabeta.
Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, peneliti akhirnya dapat menyelesaikan
Artikel ini. Ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ketua dan Anggota Tim
Pembimbing, Dr. Hasbullah, M.Si. dan Dr.
Nawawi Natsir, M.Si., yang telah meluangkan
waktu dalam memberikan bimbingan dan
arahan guna penyempurnaan artikel ini.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur


Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina
Aksara.
Buchari Zainun. 1994. Manajemen dan
Motivasi. Jakarta: Balai Aksara.
Hasibuan Malayu. 2010. Organisasi dan
Motivasi. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hasibuan Malayu. 2012. Manajemen sumber
daya manusia, PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Ishar Iskandar, 2016, Pengaruh Motivasi
Terhadap Kinerja Tim Tindak Lanjut
Pada Inspektorat Kabupaten Mamuju
Utara. Tesis. Universitas Tadulako Palu.
Laporan Kunjungan Puskesmas Singgani 2014
s/d 2016.
Notoatmodjo. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 75 Tahun 2014, Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Profil Puskesmas Singgani Tahun 2015.
Rusman Pali. 2015. Pengaruh Motivasi Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Pegawai Politeknik Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai