KEPERAWATAN KRITIS
ACUTE HEART FAILURE WITH PULMONARY EDEMA
MINGGU 3
OLEH :
MELYANI TUTI (R014192021)
Preceptor Institusi :
(Yunita Nurmalasari., S.Kep.,Ns.,M.Kep)
RIWAYAT MASUK
Seorang pria berusia 64 tahun dirawat di UGD karena dispnea akut. Pasien melaporkan kelelahan dan
dispnea untuk upaya minimal selama beberapa hari sebelumnya. Dia melaporkan tidak ada temuan
patologis baru-baru ini.
ALERGI
Tidak ada
RIWAYAT SOSIAL
Dia biasa merokok sekitar 30 batang / hari bertahun-tahun lalu.
PENGOBATAN RUMAH
Rosuvastatin (menurunkan kadar kolesterol) 20 mg pukul 21.00, metformin (anti diabetes pd obesitas
tanpa gangguan fungsi organ ) 850 mg pada 12.00 dan 20.00
TANDA-TANDA VITAL
Suhu: 36.5 ° C
Denyut jantung: 126 x/menit (takikardi)
Tekanan darah: 170/100 mmHg (hipertensi)
Frekuensi pernapasan: 22 x/menit (dyspnea)
Saturasi oksigen saat bernapas di udara sekitar: 92% (hipoksia)
PEMERIKSAAN FISIK
Umum: waspada, terjaga, dan berorientasi tetapi sedikit gelisah
Leher: distensi vena jugularis ringan, tidak ada limfadenopati, dan tidak ada murmur karotis
Kardiovaskular: gallop diastolik dini S3 dan, murmur sistolik 2/6 di mesokardium tanpa radiasi ke
ketiak, leher, atau pembuluh karotis
Paru-paru: suara napas berkurang secara difus, khususnya di dasar paru-paru, dan ronkhi sedang
secara bilateral dari tengah paru sampai atas
Abdomen: jelas, tidak ada massa yang berdenyut, bising usus normal di keempat kuadran, tidak ada
suara abnormal, resonansi saat di perkusi, lembut, tidak ada nyeri tekan, hepatomegali hingga 2 cm
dari tepi kosta, tidak ada splenomegali, dan tanda Murphy negatif
Neurologis: tes serebelar negatif, saraf kranial utuh, tidak ada defisit fokal, dan refleksi normal
Psikiatrik: normal
Kulit: pucat, dingin, dan berkeringat dengan sianosis ekstremitas
TES LABORATORIUM RUTIN
Hitung darah lengkap: leukositosis dengan neutrofilia WBC 10,760 mcl (normal: 5000-10.000 mcl),
neutrofil 91,20% (normal: 39,7-77,3%), hemoglobin 13,5 g/dl (normal: 12,7-12,1 g/dl), dan
trombosit 248.000 mcl (normal: 150.000-400.000 mcl)
Penanda inflamasi: ESR (laju endap darah) 29 mm/jam (normal: 0-20 mm/jam) dan CRP 0,6 mg/dl
(normal: <0,5 mg/dl)
Fungsi hati: SGOT normal (5-40 U/l), SGPT dengan sedikit peningkatan 61 U/l (normal: 7-56 U/l ),
GGT 121 U/l (normal: 0-30 U/l), dan normal pada nilai ALP, bilirubin total langsung/tidak
langsung, dan koagulasi.
Fungsi ginjal normal (kreatinin 0,82 mg/dl , BUN 38 mg/dl, GFR 92,8 ml/menit/1,73 m2)
Elektrolit (Na +, K +, Ca ++, Mg ++, Cl-): normal
Glukosa darah puasa: 179 mg/dl (normal: <140 mg/dl)
Penanda nekrosis miokard: CK-MB/Creatine kinase-miokard band normal (normal: 0-3 mcg/L) dan
Hs-TnI/Kardiaktroponin I 0,059 ng/ml (normal: 0–0,055 ng/ml)
BNP/Brain natriuretik peptide: 744 pg/ml indikasi gagal jantung (normal: <100 pg/ml)
Fungsi tiroid: normal TSH, fT4 dan fT3 2,10 pg/ml (normal: 2,2–4,2 pg / ml)
AGD : menunjukkan pH = 7,41 (normal: 7,35-7,45) pO2 = 58 mmHg (normal: 80-100 mmHg),
pCO2 = 40 mmHg (normal: 35-45 mmHg) dan indikasi ARDS sedang dengan nilai PaO2/FiO2 =
276 ( normal: 400-500 kPA).
EKG
sinus takikardia 126x/menit, atrioventrikular dan konduksi intraventrikular normal, dan perubahan
nonspesifik dari repolarisasi ventrikel.
EKOKARDIOGRAFI
katup aorta trikuspid normal; ukuran standar dari aorta dan aorta ascending ektasia ringan pada
lengkung aorta. pembesaran ringan atrium kiri (44 ml/m2). Normal ukuran ventrikel dan fungsi sistolik
(TAPSE 22 mm). Ventrikel kiri sedikit melebar dengan penurunan fungsi global sistolik yang parah (EF
25%) dan hipokinesia difus (kurang oksigen dalam jaringan); efusi perikardial sedang lebih jelas di
dekat bagian kanan dan tanda awal kolaps atrium. Tidak ada gradien yang signifikan. Insufisiensi mitral
ringan, regurgitasi trikuspid ringan dengan tinggi tekanan arteri pulmonalis 60 mmHg (normal: 8-20
mmHg). Vena kava inferior melebar dan hipo-kolaps.
RONTGEN DADA
X-ray menunjukkan tanda-tanda yang sesuai dengan edema paru akut.
TERAPI
Setelah resolusi fase akut, terapi khusus untuk gagal jantung diberikan kepada pasien (ACEI, beta-
blocker, hemat kalium), dan dalam beberapa hari kompensasi kardiovaskular yang baik dipulihkan
(ditunjukkan juga dengan penurunan bertahap BNP. : 744 pg / ml → 250 pg / ml). Tidak adanya
riwayat klinis yang sesuai, pergerakan hs-troponin sekecil apapun (0,059 ng / ml → 0,061 ng / ml →
0,033 ng / ml)
DIAGNOSIS AKHIR
Diagnosis terakhir adalah Acute Heart Failure Syndrome (AHFS) dimana terjadi krisis hipertensi yang
dipersulit oleh edema paru akut pada pasien dengan kardiomiopati (lemah jantung) dilatasi hipokinetik
tanpa stenosis yang signifikan secara hemodinamik.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN CVCU
IDENTITAS KLIEN
NAMA : Tn. X Hari/Tgl. Masuk : -
RIWAYAT
Keluhan Utama :
dispnea akut disertai kelelahan
Riwayat medis :
•Diabetes melitus tipe 2.
•2013: akses ke ruang gawat darurat untuk astenia (Kelelahan otot ekstrim) dan pusing; dan
ditemukan kadar glukosa yang tinggi
Tidak
Status Mental/Kesadaran :
CM Apatis Somnolen Semi koma Koma
GCS : E- M- V-
Neurovaskuler
Kekuatan Motorik Tonus Otot/ ROM (pasif)
0 1 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 Lemah Lemah
01 2 3 4 5 0 1 2 3 4 5 Lemah Lemah
Nervus Kranial :
Nervus I: - Nervus II: - Nervus III,IV,VI : -
Nervus V: - Nervus VII: - Nervus VIII: -
Nervus IX: - Nervus X: - Nervus XI: -
Nervus XII
Lain-lain: Normal
Pernapasan : 22 x/menit
Simetris Asimetris
Ket :
INTERPRETASI AGD :
ARDS sedang (PaO2/FiO2 = 276)
Hipoksia (PO2 = 58 mmHg)
Saturasi oksigen saat bernapas di udara sekitar: 92% (hipoksia), suara napas berkurang secara
difus, khususnya di dasar paru-paru, dan ronkhi sedang secara bilateral dari tengah paru
sampai atas, X-ray menunjukkan edema paru akut
TD : 170/100 mmHg (hipertensi) S: 36.5 ° C
Ket :
INTERPRETASI EKG :
sinus takikardia (126x/menit)
USG Jantung : Pembesaran ringan atrium kiri (44 ml/m2). Ventrikel kiri sedikit melebar
dengan penurunan EF 25% dan hipokinesia difus (kurang oksigen dalam jaringan), efusi
perikardial sedang dekat bagian kanan dan tanda awal kolaps atrium, tinggi tekanan arteri
pulmonalis 60 mmHg. Vena kava inferior melebar dan hipo-kolaps.
LAB Darah :
leukositosis WBC 10,760 mcl dengan neutrofilia neutrofil 91,20%
Penanda inflamasi: LED 29 mm/jam dan CRP 0,6 mg/dl
Fungsi hati: SGPT dengan sedikit peningkatan 61 U/l, GGT 121 U/l
Glukosa darah puasa: 179 mg/dl
Penanda nekrosis miokard: Hs-TnI/Kardiaktroponin I 0,059 ng/ml
Indikasi gagal jantung : BNP/Brain natriuretik peptide: 744 pg/ml
Kateter Urin : Tidak Ya, Ukuran : -
Ket :
Lab normal pada fungsi ginjal dan elektrolit
Frekuensi : -
Gambarkan
MUSKULOSKELETAL/KULIT
Tidak
Gambarkan
-
Tidak
PKDM
Pengendapan makrofag,
lemak dan fibrosis jaringan Rx. Imun dan inflamsi
serta
Perubahan membran
Penyakit vaskular
kapiler alveolar
KELEBIHAN
VOL. CAIRAN
ANALISA DATA
2 DS :
klien mengeluh sesak/dyspnea
DO :
Saturasi O2 92%
X-ray Edema paru
Pernapasan 22x/mnt
Nadi 126x/mnt (takikardia) GANGGUAN PERTUKARAN GAS
b.d. ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
AGD : ARDS sedang (PaO2/FiO2 = 276) dan Hipoksia
(PO2 = 58 mmHg)
Suara napas berkurang secara difus, khususnya di dasar
paru-paru
Ronkhi sedang secara bilateral dari tengah paru sampai
atas
3 DO :
kulit pucat
ekstremitas sianosis dan dingin
KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI
hipertensi (170/100 mmHg)
JARINGAN PERIFER b.d. DM,
riwayat DM hipertensi, dan gagal jantung
tidak terdapat pengkajian CRT, Nadi perifer, dan Nyeri
ekstermitas
4. DO :
Bunyi jantung S3
Bunyi napas tambahan/ronkhy KELEBIHAN VOL. CAIRAN b.d.
Dyspnea (22x/mnt) gangguan mekanisme regulasi
Distensi vena jugularis sedang
hipertensi (170/100 mmHg)
hepatomegali 2 cm dari tepi kosta
edema paru
hipertensi pulmonal 60 mmHg
tidak terdapat pengkajian ekstremitas/udema, BJ Urine,
dan BB
PRIORITAS DIAGNOSA
1 PENURUNAN CURAH JANTUNG
b.d perubahan kontraktilitas, preload, dan afterload
2 GANGGUAN PERTUKARAN GAS
b.d. ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
3 KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER
b.d. DM, hipertensi, dan gagal jantung
4 KELEBIHAN VOL. CAIRAN
b.d. gangguan mekanisme regulasi
CATATAN DISKUSI
pada diskusi secara keseluruhan untuk penyajian laporan sudah baik yg perlu diperbaiki itu
hanya dibagian PKDM untuk masalah keperawatan KELEBIHAN Vol. CAIRAN dimana kasus ini
untuk data masalah pada hepatomegali tidak jelas apakah dia infeksi atau karena vol darah baik
ke jantung yang terhalang, hepatomegali biasanya terjadi paling jelas pada pasien dengan infeksi
seperti demam berdarah, atau Hbsag/hepatitis. Maka untuk penarikan masalah kelebihan vol.
cairan kurang tepat bila ditegakkan langsung dari masalah hepatomegali, namun lebih tepat
ditarik dari hipertensi pulmonal yang terjadi pada pasien.
Untuk data tambahan sebaiknya dimasukkan hasil gambar EKG. Pada kasus tidak dilampirkan
gambar EKG. Untuk pasien dengan masalah penyakit jantung perlu memperhatikan dan
memantau hasil EKG. Hasil EKG ini akan mempermudah dalam membaca derajat AV blok yang
terjadi pada kasus dengan iskemia jantung, sehingga penanganannya bisa disesuaikan apakah
bisa dengan intervensi keperawatan berbasis teraupetik saja atau dengan kolaborasi pemberian
obat dan managemen medis lainnya.