STROKE NON-HEMORAGIK
I. IDENTITAS
No.DM : 26 18 64
Nama : Ny. G
Umur : 59 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
MRS : 11 Desember 2015 pukul 08.05
KRS : 16 Desember 2015
1
Riwayat merokok dan minum minuman alcohol disangkal.
b. Status Neurologis
RM : KK (-), L/K tidak terbatas, Brud I/II (-), SO : pupil bulat isokor,
ODSf 3mm, RC +/+,GBM : Baik ke segalah arah. Wajah : Parese N
VII perifer. Motorik kesan Hemiplegia, Sensoris dan vegetatif : dalam
batas normal, RF : BTR/KPR/APR +/+, RP --/--.
2
Tanda Rangsang Meningeal
Kuduk kaku (-), Kaku kuduk (-)
Brudzinski 1 (-), Brudzinski 2 (-)
Laseque (-), Kernig (-)
Kekuatan Motorik : 5 4
5 4
Sensorik +
+
Nervus Kranialis
N. I : Pasien dapat mencium aroma kopi yang diletakan di tepi
hidung pasien.
N. II : Pasien dapat melihat benda yang sama dengan benda yang
dilihat oleh pemeriksa. Pupil Isokor, Refleks Cahaya direk
dan indirek +/+.
N. III, IV dan VI:
Gerakan bola mata : Baik ke segala arah
3
Pada daerah dahi, mata,hidung, kening, selaput otak,
sinus paranasalis dan sebagian mukosa hidung di
rangsang dengan sepotong kapas di ujungnya di
runcingkan pasien tidak mengalami Thigmestesia
(hilangnya rasa raba halus).
Rasa Suhu
(Pemeriksaan tidak dilakukan)
Refleks limbus kornea
Pada bagian limbus kornea, dirangsang menggunakan
kapas halus, refleks mengedip pasien +.
N. VII : Kekerutan dahi simetris, mata dapat dipejamkan dengan baik,
plika nasolabialis simetris.
N. VIII : Pasien dapat mendengar bisikan suara,detak arloji dan gesek
rambut.
N. IX, X : Pasien tidak mengalami kesulitan menelan dan pasien tidak
memiliki suara sengau (disfoni), uvula terletak ditengah.
N. XI : Pasien dapat mengangkat bahu sebelah kanan dan kiri dan
dapat melawan tahanan yang berlawanan saat menoleh
kanan maupun kiri.
N. XII : Saat menjulurkan lidahnya keluar, tidak terdapat deviasi
lingualis.
IV. SKORING
Siriraj Stroke Score : SSS = (2,5 x Kesadaran) + (2x Muntah) + (2 x
Sakit Kepala) + (0,1 x Tekanan Darah Diastolik) – (3 x Ateroma) – 12
(2,5 x 0) + (2 x 1) + (2 x 1) + (0,1 x 100) – (3 x 0) = 14 (stroke
hemoragik)
Gajah Mada Stroke Score
Tidak
Dari Gajah Mada Score pada pasien tidak terdapat penurunan
kesadaran, nyeri kepala ataupun reflex Babinski, sehingga disimpulkan
pasien mengalami stroke iskemik.
4
V. DIAGNOSA KERJA
Diagnosis Topis : Hemisfer cerebri dextra
Diagnosis Klinis : Suspect Non-Hemorrhagic Stroke (Ischaemic) +
Hypertension
Interpretasi :
- Irama Sinus.
- Heart Rate : 100 x/menit, regular.
- Aksis normal.
VII. TERAPI
5
O2 3 liter per menit
IVFD RL 10 tetes per menit
Terapi injeksi
- Piracetam 1 x 12 gram (drip) habis dalam 30 menit
- Neurosanbe 1 x 1 ampul intramuskular
Terapi oral
- Captopril 25 mg sublingual
- Captopril 3 x 25 mg
- Paracetamol 3 x 500 mg
6
Babinsky-/-
A : Non-Hemorrhagic Stroke +
Hipertensive Heart Disease
13/12/2015 S : Nyeri Kepala. IVFD RL 10 tpm
O : KU : baik Terapi injeksi
Kes : CM, GCS = 15 - Piracetam 1 x 12 gram
TD : 180/100 mmHg drip
o
S : 36 C - Neurosanbe 1 x 1
R : 20 kali/menit ampul intramuscular
N : 80 kali/menit Terapi oral
Status Neurologis - Aspilet 1 x 80 mg
- Mata : Pupil (bulat, isokor - Captopril 3 x 25 mg
Ǿ 3 mm), RC(+/+), GBM : - Paracetamol 3 x
baik kesegala arah. 500mg
- Nervus kranialis dalam
batas normal
- Motorik : 5 4
5 4
- Sensorik +
+
- Refleks Fisiologi : dbn
- RP: Hofmann Tromner -/-
Babinsky-/-
A : Non-Hemorrhagic Stroke +
Hipertensive Heart Disease
14/12/2015 S : Anggota gerak sebelah kiri IVFD RL 10 tpm CT-Scan
terasa lemah, dan keram-keram. Terapi injeksi Kepala
O : KU : baik - Piracetam 1 x 12 gram
Kes : CM, GCS = 15 drip
TD : 150/100 mmHg - Neurosanbe 1 x 1
o
S : 36 C ampul intramuscular
R : 20 kali/menit Terapi oral
N : 82 kali/menit - Aspilet 1 x 80 mg
7
Status Neurologis - Captopril 3 x 25 mg
- Mata : Pupil (bulat, isokor - Paracetamol 3 x
Ǿ 3 mm), RC(+/+), GBM : 500mg
baik kesegala arah.
- Nervus kranialis dalam
batas normal
- Motorik : 5 4
5 4
- Sensorik + (Hemihipostesi)
+
- Refleks Fisiologi : dbn
- RP: Hofmann Tromner -/-
Babinsky-/-
A : Hemiplegia ec. Non-
Hemorrhagic Stroke +
Hipertensive Heart Disease
15/12/2015 S : Kelemahan anggota gerak kiri Aff Infus, Vemplon (+)
O : KU : baik Terapi injeksi
Kes : CM, GCS = 15 - Piracetam 1 x 12 gram
TD : 150/100 mmHg drip
o
S : 36,5 C Terapi oral
R : 20 kali/menit - Aspirin 1 x 80 mg
N : 81 kali/menit - Captopril 3 x 25 mg
Status Neurologis - Mecobalamine 1 x
- Mata : Pupil (bulat, isokor 500mcg
Ǿ 3 mm), RC(+/+), GBM : - Paracetamol 3 x
baik kesegala arah. 500mg
- Nervus kranialis dalam Fisioterapi
batas normal
- Motorik : 5 4
5 4
- Sensorik +
+
8
- Refleks Fisiologi : dbn
- RP: Hofmann Tromner -/-
Babinsky-/-
A : Non-Hemorrhagic Stroke +
Hipertensive Heart Disease
16/12/2015 S : Anggota gerak sebelah kiri Terapi oral Darah Rutin
terasa lemah, dan keram-keram. - Amlodipin 1 x 5 mg Hb : 13,6 gr/dl
O : KU : baik - Captopril 3 x 25 mg Ht : 42,3 %
Kes : CM, GCS = 15 - Piracetam 2 x 800 mg Leuko:5.700/m
TD : 150/100 mmHg - Mecobalamine 1 x m3
S : 36oC 500mcg
R : 24 kali/menit - Paracetamol 3 x Kimia Darah
N : 80 kali/menit 500mg GDS 95 mg/dl
Status Neurologis Fisioterapi Kolesterol 206
- Mata : Pupil (bulat, isokor mg/dl
Ǿ 3 mm), RC(+/+), GBM : HDL 39,7
baik kesegala arah. mg/dl
- Nervus VII : kerutan dahi LDL 138 mg/dl
dan plica nasolabialis tidak TG 137 mg/dl
simetris
- Motorik : 5 4
5 4
- Sensorik +
+
- Refleks Fisiologi : dbn
- RP: Hofmann Tromner -/-
Babinsky-/-
A : Non-Hemorrhagic Stroke
onset hari ke 6 + Hipertensive
Heart Disease
9
Cor-thoracal Index 0,64
Kedua sinus lancip , elevasi hemidiafragma kanan
Corakan bronkovaskular normal
Tulang-tulang intak
10
Lesi hipodens pada ganglia basalis kanan dan tampak juga lesi kecil
yang lebih hipodens pada sekitar cornu anterior ventrikel lateral kiri.
Kalsifikasi pada kedua ganglia basalis, plexus choroideus dan pineal
body
11
Diagnosis Topis : Hemisfer cerebri dextra
Diagnosis Klinis : Non Hemorrhagic Stroke + Hipertensive Heart Disease
X. TERAPI
A. Farmakoterapi B. Nonfarmakologi
XI. PROGNOSIS
Prognosis pada pasien ini adalah
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Tanda-tanda vital pasien menunjukkan perubahan kearah yang
normal, namun dibutuhkan perhatian khusus terutama terhadap
tekanan darah pasien.
Ad fungsional : Dubia ad malam
Motorik pasien mengalami perbaikan. Pasien dapat kembali
beraktifitas namun pasien bisa saja mengalami perburukan
kembali.
Ad sanationam : Dubia ad malam
Pasien bisa sembuh namun prognosisnya bisa jelek, kedepanya
kemungkinan pasien bisa mengalami stroke berulang kembali,
apabila didukung dengan pengobatan yang tidak teratur dan pola
hidup tidak sehat.
XII. RESUME
12
Pasien mengaku tidak pernah memiliki riwayat penyakit menahun atau penyakit
metabolic.
Dari PF didapatkan tekanan darah 200/100 mmHg, dan pembesaran batas
jantung kiri. Dari Status Neurologis didapatkan RM : KK (-), L/K tidak terbatas,
Brud I/II (-), SO : pupil bulat isokor, ODS f 3mm, RC +/+,GBM : Baik ke
segalah arah. Wajah : Parese N VII sentral. Motorik kesan Hemiplegia, Sensoris
dan vegetatif : dalam batas normal, RF : BTR/KPR/APR +/+, RP --/--.
Terapi yang didapat saat dirawat inap di ruangan : IVFD Ringer Lactate 10
tpm, Neurosanbe 1 x 1 ampul im, Piracetam 1 x 12 gr drip iv, Captopril 3 x 25 mg
po, Aspirin 1 x 80mg, Mecobalamine 1 x 500 mcg po, Paracetamol 3 x 500mg.
Selama dirawat di RS dilakukan fisioterapi terhadap pasien.
Terapi oral yang didapat pasien saat KRS : Amlodipin 1 x 5mg, Captopril
3 x 25 mg, Piracetam 2 x 800 mg, Mecobalamine 1 x 500 mcg, Paracetamol 3 x
500 mg.
Pasien keluar dari RS pada tanggal 16 Desember 2015, setelah dirawat
selama 6 hari di ruangan. Diagnosa akhir pasien adalah Non-Hemorrhagic Stroke
disertai Hipertensive Heart Disease.
13