KASUS Oleh:
Umur 55 tahun
Status Menikah
Pekerjaan Swasta
Suku/bangsa Jawa/WNI
Nomor RM 2197077
ANAMNESIS
Keluhan Utama Riw. Penyakit Dahulu
IMA (+)
Sesak Nafas. Riwayat hipertensi (+)
Riwayat DM (-)
Riw. Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD Sidoarjo pada Riw. Penyakit Keluarga
tanggal, 16 Desember 2022 pukul 14.07 WIB Riwayat penyakit serupa: disangkal
dengan keluhan sesak nafas sejak 1 minggu Riwayat hipertensi: disangkal
SMRS Riwayat DM: disangkal
Riw. Kebiasaan
Pasien sehari-hari bekerja sebagai penjaga
warung kopi dan sering tidur dini hari /
begadang.
Riw. Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat dan tidak
pernah kontrol kesehatan
PEMERIKSAAN FISIK
KU Lemah
GCS E4V5M6
Suhu 36,5 C
RR 20 x/menit
Digoxin tab 1-0-0 Digoxin tab 1-0-0 Digoxin tab 1-0-0 Digoxin tab 1-0-0 Digoxin tab 1-0-0
Tanggal 01/12/2022
IMUNOLOGI
T3 5,79 nmol/L
T4 285,20 nmol/L
FT4 < 0,005 UI u/mL
TINJAUAN
PUSTAKA
GAGAL JANTUNG
Gagal jantung bukan merupakan diagnosis
patologis yang berdiri sendiri, melainkan
sindrom klinis yang terdiri atas gejala cardinal
(sesak, edema tungkai, dan kelelahan) yang
disertai oleh tanda (peningkatan tekanan vena
jugularis, crackles pada paru, dan edema
perifer) (ESC, 2021).
ETIOLOGI
Disfungsi
Patologi katup,
miokardial; sistolik,
perikardium, dan
diastolik, maupun
endokardium
keduanya
Abnormalitas
irama jantung dan
konduksi
KLASIFIKASI
NYHA
EPIDEMIOLOGI
60% HFrEF
24% HFmrEF
16% HFpEF
Peningkatan
Peningkatan beban awal
aktivitas melalui aktivasi
adrenergik sistem Renin-
simpatis Angiotensin-
Aldosteron
Hipertrofi Peptida
ventrikel Natriuretik
MANIFESTASI KLINIS
ANAMNESIS
Kriteria Framingham untuk Gagal Jantung
Kriteria Mayor:
Ronkhi paru
Kardiomegali
Gallop S3
Hepatojugular reflux
Penurunan berat badan ≥ 4,5 kg dalam kurun waktu 5 hari sebagai respon pengobatan gagal jantung
Kriteria Minor:
Edema ekstremitas
Dyspnea d’effort
Hepatomegali
Efusi pleura
Takikardi ≥ 120x/menit
SKEMA DIAGNOSTIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
• Abnormalitas EKG sering dijumpai pada gagal jantung walaupun memiliki nilai prediktif kecil dalam mendiagnosis
gagal jantung
Foto Thorax
• Foto toraks dapat mendeteksi kardiomegali, kongesti paru, efusi pleura, dan dapat mendeteksi penyakit atau infeksi
paru yang menyebabkan atau memperberat sesak nafas.
Lab
• Berupa darah perifer lengkap (haemoglobin, leukosit, trombosit), elektrolit, kreatinin, eGFR, glukosa, tes fungsi hepar,
dan urinalisa
Troponin
• Dilakukan pada penderita gagal jantung jika gambaran klinis disertai dengan dugaan sindrom koroner akut
Ekokardiografi
• Konfirmasi diagnosis gagal jantung dan / atau disfungsi jantung dengan pemeriksaan ekokardiografi adalah keharusan
dan dilakukan secepatnya pada pasien dengan dugaan gagal jantung.
Tatalaksana Non-farmakologi
Ketaatan
Pemantauan
Pasien
Berat Badan
Berobat
Asupan Pengurangan
Cairan Berat Badan
TUJUAN TATA LAKSANA FARMAKOLOGIS
STRATEGI PENGOBATAN
REKOMENDASI
DIGOXIN
PEMBAHASA
N
RPS
KASUS Teori
• Pasien datang ke IGD RSUD • Hal ini sesuai dengan teori, yaitu
Sidoarjo pada hari Minggu, 28 pasien dengan gagal jantung
November 2022 pukul 20.27 pada anamnesis akan
WIB dengan keluhan dada didapatkan gejala berupa dada
sebelah kiri nyeri menjalar ke berdebar. Jantung berdebar
leher dan terasa berdebar-debar lebih kencang dikarenakan
dan sulit tidur pada saat malam untuk memompa darah agar
hari sejak 1 tahun yang lalu. memenuhi perfusi O2 ke jaringan
Pasien mengeluhkan dada jantung bekerja lebih keras
terasa nyeri ketika beraktivitas
dan saat kelelahan. Keluhan
membaik ketika istirahat. Diare
(-), mual (-), muntah (-), pusing
(+).
Pasien juga mengeluhkan dada
terasa nyeri ketika beraktivitas
dan saat kelelahan, membaik saat
istirahat. Hal ini sesuai dengan
teori pasien masuk dalam
klasifikasi NYHA kelas II
(PERKI, 2020).
Kriteria Framingham
KASUS Teori
KASUS Teori
KASUS Teori
KASUS Teori
KASUS Teori
• Pasien diberikan terapi berupa infuse • Hal ini sesuai dengan teori yaitu pada
Nacl 1000/24jam, Digoxin tab 1-0-0, pasien dengan hipertiroidisme dan AF,
Xarelto 20 mg 0-0-1, Atorvastatin 20 terapi awal harus difokuskan pada
mg 0-0-1, Alprazolam 0,5 mg 0-0-1, kontrol irama jantung menggunakan
dan PTU 3 x 100 mg. digoxin sedangkan antikoagulasi,
digunakan terutama pada pasien
yang berisiko tinggi terhadap emboli.
Sedangkan, untuk penanganan
hipertiroid, obat antitiroid yang banyak
digunakan ialah PTU. Obat ini
termasuk dalam golongan tionamid
yang kerjanya menghambat sintesis
hormon tiroid, tetapi tidak
memengaruhi sekresi hormon tiroid
yang sudah terbentuk. Propiltiourasil
mempunyai keunggulan mencegah
konversi T4 menjadi T3 di perifer
PENUTUP
•Kesimpulan:
• Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
pasien didiagnosis CHF + THD. Penatalaksanaan medikamentosa
diberikan obat-obatan untuk penanganan yang spesifik.
• Prognosis cukup baik apabila dilakukan penanganan yang tepat.
Mengingat tingginya angka kematian dan sukarnya dalam
menanggulangi gagal jantung maka perlu dilakukan kontrol rutin dan
terapi jangka panjang
•Saran:
•Perlu disampaikan KIE pada pasien dan keluarga untuk patuh minum
obat, menjaga pola hidup teruatama dalam pola makan, dan melakukan
aktifitas sesuai yang disarankan dokter.
DAFTAR PUSTAKA
● Conrad N, Judge A, Tran J, Mohseni H, Hedgecott D, Crespillo AP, Allison M, Hemingway H, Cleland JG, McMurray JJV, Rahimi K.
Temporal trends and patterns in heart failure incidence: a population-based study of 4 million individuals. Lancet 2018;391:572580.
● ESC, 2021 ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure. European Heart Journal (2021) 00, 1-128.
doi:10.1093/eurheartj/ehab368
● McMurray JJ, Adamopoulos S, Anker SD, et al. 2012. ESC guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure
2012: the Task Force for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2012 of the European Society of Cardiology.
Developed in collaboration with the Heart Failure Association of the ESC (HFA). Eur J Heart Fail 2012; 14:803 – 869.
● PERKI, 2020, Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung. Kelompok Kerja Gagal Jantung dan Kardiometabolik.
● Rilantono L., 2016, Penyakit Kardiovaskuler (PKV). Jakarta: Badan Penerbit FKUI.
● Siswanto BB, Hersunarti N, Erwinanto, Barack R, Pratikto RS, Nauli SE, Lubis AC. 2015. Pedoman Tata Laksana Gagal Jantung:
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Jakarta: PP PERKI.
● Wantania E. F. 2014. Penatalaksanaan Penyakit Jantung Tiroid. Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 14-22
● Yancy CW, Jessup M, Bozkurt B, et al. 2013 ACCF/AHA guideline for the management of heart failure: a report of the American College
of Cardiology Foundation/American Heart Association task force on practice guidelines. J Am Coll Cardiol 2013;62(16):e155.