Anda di halaman 1dari 11

Manusia Keragaman dan

Kesederajatan
Nama Kelompok: (kelompok 2)
• Agung Very Cahyanti (14700011)
• Afrinda Izzani W (14700013)
• Intan Puspita Sari (14700015)
• Jihan Ega Octarino (14700017)
• Priska Junia (14700019)
Latar Belakang

Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk


Tuhan, makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial.
Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan
sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat.
Keragaman merupakan salah satu realitas utama yang
dialami masyarakat dan kebudayaan di masa silam, kini
dan di waktu-waktu mendatang. Kesetaraan derajat
individu melihat individu sebagai manusia yang berderajat
sama dengan meniadakan jenjang sosial yang menempel
pada dirinya berdasarkan atas asal rasial, sukubangsa,
kebangsawanan, atau pun kekayaan dan kekuasaan.
Sehingga, menimbulkan konflik sosial.
Rumusan Masalah
  Lakukan diskusi dan analisa terhadap timbulnya
konflik sosial yang dewasa ini ada dalam masyarakat
kita.
 Apakah munculnya konflik sosial tersebut didorong
oleh adanya sifat pluralis / majemuk / multikulturalisme
dari masyarakat itu atau karena adanya faktor lain yang
mendorong terjadinya konflik-konflik sosial tersebut ?
 Bagaimanakah sikap dan perilaku yang harus
dimunculkan untuk mengatasi masalah konflik sosial
tersebut ?
PEMBAHASAN
 Pengertian konflik sosial
Konflik biasanya diberi pengertian sebagai satu
bentuk perbedaan atau pertentangan ide, pendapat,
paham dan kepentingan di antara dua pihak atau lebih.
Indonesia merupakan negara yang
memiliki banyak etnik, budaya, tradisi, suku
maupun agama.Hal tersebut memberikan
bukti bahwa Indonesia adalah negara yang
pluralistik.Pluralisme berhubungan erat
dengan dan menjadi dasar dari
multikulturalisme. Idealnya, suatu
masyarakat multikultural merupakan
kelanjutan dari pluralisme. Masyarakat
multikultural biasanya terjadi pada
masyarakat plural. Sebaliknya, pluralisme
bukan apa-apa tanpa menjadi
multikulturalisme.
:
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK SOSIAL
 a. Perbedaan Antarorang.
 b. Perbedaan Kebudayaan.
 c. Bentrokan Kepentingan.
 d. Perubahan Sosial.
DAMPAK TERJADINYA KONFLIK SOSIAL :

 Bertambahnya solidaritas anggota kelompok


yang berkonflik
 Jika konflik terjadi pada tubuh suatu
kelompok maka akan menjadikan keretakan
dan keguncangan dalam kelompok tersebut
 Berubahnya kepribadian individu
 Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban
jiwa
 Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah
satu pihak
Kasus
“ JAKARTA - Lagi, pemerkosaan di dalam angkot terjadi. Kali ini terjadi
kepada seorang mahasiswi, JM (18) yang menaiki angkot C01 Jurusan
Kebayoran Lama, Ciledug.
Di dalam angkot itu ada lima orang, termasuk seorang supir. Namun
belum bisa dipastikan apakah mereka juga termasuk pelaku."Di dalam
angkot itu ada lima orang," tambah Rijal.
Rijal menjelaskan, saat itu JM dipukul di bagian kepala sebelah kirinya
dan membuat JM jatuh pingsan. Masih belum diketahui JM dipukul
menggunakan apa. "Enggak lama pas naik angkot dia dipukul kepala
kirinya," katanya.Pagi harinya, Sabtu, 21 Januari, JM terjaga di rel
Kebayoran Baru.Dalam keadaan yang setengah sadar, JM memutuskan
pulang ke kosannya di daerah Ciledug.
Di kosan, dia langsung terbaring lemah.Ami mencoba menanyakan kabar
JM.JM pun memeluk Ami dan menangis."JM meluk Ami dan nangis, terus
dia cerita kalau dia habis diperkosa," kata Rijal.(sus). Sumber:
news.okezone.com”
        Setelah terjadi beberapa kasus pemerkosaan di angkutan
umum yang mulai merebak belakangan ini, Gubernur DKI
Jakarta terdahulu, Fauzi Bowo melarang perempuan
mengenakan rok mini di kendaraan umum, agar tak terjadi
pemerkosaan dan pelecehan seksual. Akan tetapi menurut
Komisioner Komnas Perempuan, Neng Dara Affiah, hal
demikian bukan karena pemakaian rok mini.
          Pelarangan terhadap penggunaan rok mini justru
merupakan bentuk diskriminasi perempuan di mana perempuan
seolah-olah pihak yang bersalah dan menempatkan perempuan
sebagai objek sekaligus korban.Karena seharusnya keamanan
publik di angkutan yang harus ditertibkan, bukan masalah rok
mini.Dari sini, dalam kajian gender kontemporer, perempuan
selalu dipersalahkan dalam pilihannya memakai pakaian.Ia
menjadi pihak yang selalu disalahkan.
Kesimpulan
• Keragaman atau kemajemukan merupakan kenyataan
sekaligus keniscayaan dalam kehidupan di masyarakat.
Indonesia sendiri merupakan masyarakat majemuk,
kemajemukan ini ditandai oleh adanya suku-suku
bangsa yang masing-masing mempunyai cara-cara
hidup atau kebudayaan yang berlaku dalam
masyarakat suku bangsanya sendiri-sendiri. Sehingga,
peluang terjadinya konflik di Indonesia juga ada. Maka
dari itu, kita sebagai warga negara Indonesia harus
bertindak dan bersikap sebijaksana mungkin agar
konflik sosial tidak terjadi di negara kita.
SEKIAN

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai