Batasan
Batasan Abdomen bagian kanan ( Regio
Hipokondria dextra ) :
• Hepar
• Vesica fellea (Kantong Empedu )
• Pankreas
Batasan
• Batasan Abdomen bagian kanan ( Regio
Hipokondria dextra ) :
• Hepar
• Vesica fellea (Kantong Empedu )
• Pankreas
Anatomi
Vesica fellea :
Kandung empedu adalah kantong berbentuk buah pear yang
terletak pada permukaan visceral hepar. Kantung empedu
dibagi menjadi fundus, corpus dan collum. Fundus berbentuk
bulat dan biasanya menonjol dibawah pinggir inferior hepar,
dimana fundus berhubungan dengan dinding anterior abdomen
setinggi ujung rawan costa IX kanan. Corpus bersentuhan
dengan permukaan visceral hati dan arahnya ke atas, belakang
dan kiri. Collum dilanjutkan sebagai duktus cysticus yang
berjalan dalam omentum minus untuk bersatu dengan sisi
kanan ductus hepaticus comunis membentuk duktus
koledokus. Peritoneum mengelilingi kandung empedu dengan
sempurna menghubungkan corpus dan collum dengan
permukaan visceral hati.
• Batu Empedu Kolesterol
Batu kolesterol mengandung paling sedikit 70%
kolesterol, dan sisanya adalah kalsium karbonat, kalsium
palmitit, dan kalsium bilirubinat. Bentuknya lebih
bervariasi dibandingkan bentuk batu pigmen. Batu
Kolesterol terjadi kerena konsentrasi kolesterol di dalam
cairan empedu tinggi. Ini akibat dari kolesterol di dalam
darah cukup tinggi. Jika kolesterol dalam kantong empedu
tinggi, pengendapan akan terjadi dan lama kelamaan
menjadi batu. Penyebab lain adalah pengosongan cairan
empedu di dalam kantong empedu kurang sempurna,
masih adanya sisa -sisa cairan empedu di dalam kantong
setelah proses pemompaan empedu sehingga terjadi
pengendapan.
PATOFISIOLOGI
TANDA : TANDA:
1. Epigastrium kanan terasa nyeri dan 1. Biasanya tak tampak gambaran pada
spasme abdomen
2. Usaha inspirasi dalam waktu diraba 2. Kadang terdapat nyeri di kwadran
pada kwadran kanan atas kanan atas
3. Kandung empedu membesar dan
nyeri GEJALA:
4. Ikterus ringan 3. Rasa nyeri (kolik empedu), Tempat :
GEJALA: abdomen bagian atas (mid
5. Rasa nyeri (kolik empedu) yang epigastrium), Sifat : terpusat di
menetap epigastrium menyebar ke arah skapula
6. Mual dan muntah kanan
7. Febris (38,5°°C) 4. Nausea dan muntah
5. Intoleransi dengan makanan berlemak
4. Flatulensi
5. Eruktasi (bersendawa
Pemeriksaan Fisik Batu empedu (kolelitiasis)
A. TINDAKAN OPERATIF
1. Kolesistektomi
B. TINDAKAN NON OPERATIF
1. Terapi Disolusi
Penggunaan garam empedu yaitu asam
Chenodeodeoxycholat (CDCA) yang mampu melarutkan
batu kolesterol invitro
2. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsi (ESWL)
ESWL merupakan litotripsi untuk batu empedu dimana
dasar terapinya adalah disintegrasi batu dengan gelombang
kejut sehingga menjadi partikel yang lebih kecil.
Maka pengobatan untuk Ibu susi dilakukan dengan
Operasi yang dikenal dengan nama Operasi
Laparoskopi Pengangkatan Vesica Fellea atau
kantung empedu. Operasi pengangkatan kantung
empedu yang paling umum direkomendasikan
melalui operasi “lubang kunci” karena ukuran
sayatan yang dibuat sangat kecil sekitar 1 cm
.Operasi ini dilakukan dengan penerapan bius
total. Jadi, pasien akan tertidur selama proses
berlangsung sehingga tidak akan merasa sakit .
Cara penyampaian prognosis kepada pasien / keluarga
pasien.
• Mengatakan pada ibu Susi bahwa ia menderita
Kolelitiasis atau Batu Empedu
• Memberitahu pada ibuSusi dan Keluarganya penyakit
tersebut bisa diobati dengan cara tanpa operasi,
namun dapat kambuh rasa nyerinya. Dan akan lebih
baiknya bila Operasi Pengangkatan kantung empedu.
• Memberitahu pada bu Susi dan Keluarganya bahwa
penyakit ini bisa Kambuh apabila kantung empedu
tidak diangkat
• Memberitahu pada ibu Susi dan Keluarganya bahwa
penyakit ini bisa sembuh dengan cara operasi.
Tanda untuk merujuk pasien.
Peran pasien.
1. Menganjurkan Ibu Susi agar minum obat teratur
2. Menganjurkan pada ibu Susi agar mengurangi Berat badan.
3. Menganjurkan pada ibu susi agar tidak makan makanan yang
berlemak, contohnya seperti soto daging, jeroan.
4. Mengajurkan ibu susi untuk olahraga teratur minimal 3 kali dalam
seminggu.
Peran Keluarga
1. Mengawasi bu Susi agar mengkonsumsi obat secara teratur selesai
pengobatan.
2. Memberi dorongan kepada bu Susi agar mau berobat dengan teratur.
3. Mengingatkan kepada bu Susi untuk melakukan pemeriksaan pada
waktu yang telah ditentukan.
Pencegahan penyakit.