Anda di halaman 1dari 9

BAB I

STATUS PASIEN

1.1. Identitas Pasien


Nama : Tn. RT
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Cililitan
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan/Pangkat : TNI-AD/Serka
Tanggal masuk : 12 Januari 2018

1.2. Anamnesis
Autoanamnesis dilakukan pada hari Jumat, 12 Januari 2018 diruang periksa
poliklinik Kulit dan Kelamin RSPAD Gatot Soebroto.
1.2.1. Keluhan Utama
Bintil-bintil putih seperti jerawat di daerah kemaluan
1.2.2. Keluhan Tambahan
Tidak ada
1.2.3. Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien mengeluhkan munculnya bintil kecil seperti jerawat seukuran jarum
pentul didaerah kemaluan nya kurang lebih 6 bulan lalu, awalnya bintil tersebut
muncul hanya satu sampai dua lalu kurang lebih 3 bulan kemudian bintil tersebut
muncul menjadi lebih banyak di daerah kemaluan. Bintil-bintil tersebut terkadang
gatal,namun tidak nyeri ataupun mudah berdarah. Pasien merasa bintil-bintil nya
tersebut seperti ada isinya namun tidak sampai pecah. Bintil-bintil tersebut tidak
pernah sampai membesar. Saat muncul menjadi beberapa bintil pasien langsung
berobat ke dokter Spesialis Kulit Kelamin, pasien diberikan obat salep yang

1
dipakai 3 kali sehari, namun pasien lupa nama obatnya. Pasien menyangkal saat
berobat dilakukan tindakan untuk menghilangkan bintil-bintilnya tersebut. Pasien
mengakui obat yang dipakainya membuat bintil-bintilnya menjadi kempes. 1
bulan SMRS, bintil-bintil tersebut muncul kembali di tempat yang sama. Pasien
baru menyadari adanya bintil- bintil tersebut setelah pasien mencukur rambut
kemaluan nya. Pasien merasa bintil-bintil tersebut tampak lebih banyak dari yang
sebelumnya. Keluhan bintil-bintil nya sama seperti keluhan sebelumnya terkadang
gatal, tidak nyeri, tidak mudah berdarah dan seperti ada isinya, ukuran bintil-bintil
tersebut menurut pasien seukuran seperti jarum pentul dan menyebar.
Pasien sudah menikah dan sudah dikaruniai seorang anak, usia pernikahan
pasien kurang lebih 1,5 tahun. Istri pasien bekerja sebagai Karyawati. Pasien
melakukan hubungan seks terakhir yaitu kurang lebih 1 bulan sebelum pasien
menyadari timbul gejala saat ini. Sebelum ada gejala ini pasien biasanya tidak
tentu melakukan hubungan seks namun paling lama 2 kali dalam 2 minggu, hal ini
dikarenakan istri dan pasien sering dinas ke luar kota. Pasien biasanya melakukan
hubungan seksual tanpa menggunakan alat pengaman (kondom) secara genito-
genital dan terkadang melalui mulut (oro-genital), hubungan seks secara ano-
genital disangkal oleh pasien. Pasien menyangkal pernah melakukan hubungan
seksual dengan wanita lain selain dengan istrinya. Istri pasien mempunyai keluhan
seperti pasien yaitu adanya bintil-bintil di daerah kemaluannya, keluhan pada
istrinya ini sudah muncul kurang lebih 2 minggu terakhir. Keluhan ini baru
pertama kali dikeluhkan oleh istri pasien. Bintil-bintil tersebut seukuran jarum
pentul, tidak nyeri, tidak gatal dan tidak mudah berdarah. Namun, istri pasien
belum pernah ke dokter untuk mengobati keluhannya tersebut.
Pasien dan istri pasien sering berganti handuk barengan ataupun celana
pendek barengan. Pasien menyangkal sedang mengkonsumsi obat-obatan rutin.
Pasien menyangkal adanya keluhan bintil-bintil tersebut ditempat lain. Pasien
tidak mempunyai riwayat alergi. Pasien menyangkal adanya demam, penurunan
berat badan, penyakit /infeksi yang lama diderita atau pun nafsu makan menurun
sejak keluhannya muncul. Pasien sudah disunat dan mengganti celana dalam 2
kali sehari dan selalu membersihkan kelaminnya setiap mandi. Pasien rutin
mencukur rambut kemaluan nya setiap bulan.

2
1.2.4. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak pernah mengalami infeksi menular seksual ataupun penyakit kulit
sebelumnya
1.2.5 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak Ada

1.3. PemeriksaanFisik
1.3.1. Status Generalis
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Keadaan Gizi :
1) BB = 70 kg
2) TB = 173 cm BMI : 23,4 (Normoweight)
4. Tanda Vital :
Tekanan Darah : 120/75 mmhg
Nadi : 82 x /menit
Pernapasan : 19 x /menit
Suhu : Afebris
5. Kepala : Normocephal, alopesia (-)
6. Mata :
1) Konjungtiva anemis (- / -)
2) Sklera ikterik (- / -)
7. Tenggorok :
1) Faring : hiperemis (-), papul(-), nodul (-)
2) Tonsil : T1-T1 tenang
8. Thoraks
1) Jantung : Bunyi jantung I dan II regular, tidak ada murmur dan gallop.
2) Paru : suara napas vesikuler, tidak ada rhonki dan wheezing.
9. Abdomen :
Datar, supel, tidak teraba massa atau pembesaran hepar dan lien
10. Kelenjar Getah Bening : tidak teraba pembesaran KGB inguinal
11. Ekstremitas : Akral hangat , CRT<2 detik, papul verukosa (-).

3
1.3.2.Status Venerologikus
1. Lokasi: Regio Pubis dan dorsum penis
2. Efloresensi primer : Papul multiple berbentuk bulat dengan dasar
eritema,berwarna putih, berukuran milier, diskret, berkilat seperti lilin,
terdapat adanya lekukan (delle) ditengahnya.
3. Efloresensi sekunder : tidak ada

Gambar 1 tampak papul multiple berbentuk bulat dengan dasar eritem, , berwarna
putih, berukuran milier, diskret.
Sumber : dokumen pribadi

4
Gambar 2. Tampak papul multiple berbentuk bulat dengan dasar eritem, berwarna
putih, berukuran miliar, disket, berkilat seperti lilin.
Sumber : dokumen pribadi

Gambar 3. Tampak papul multiple berbentuk bulat dengan dasar eritem, berwarna
putih, berukuran miliar, disket, berkilat seperti lilin, terdapat lekukan (delle)
ditengahnya.
Sumber : dokumen pribadi

5
1.4. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada

1.5. Resume
Tn. R, laki-laki, 30 tahun datang ke Poliklinik Kulit Kelamin RSPAD
dengan keluhan timbulnya bintil-bintil seperti jerawat seukuran jarum pentul di
kemaluan sejak 6 bulan yang lalu, awalnya timbulnya hanya 1-2 bintil lalu 3
bulan kemudian menjadi timbul beberapa bintil, lalu pasien sudah ke dokter untuk
mengobatinya, pasien mengatakan bintil-bintil nya menjadi kempes dan
berkurang. 1 bulan SMRS, bintil-bintil tersebut muncul kembali di daerah
kemaluannya dan di batang penisnya. Keluhan dirasakan agak gatal, tidak nyeri
dan tidak mudah berdaarah, pasien mengatakan bintil-bintil tersebut seperti ada
isinya namun tidak pernah pecah. Pasien sudah menikah dan istri pasien
mempunyai keluhan yang sama seperti pasien kurang lebih 2 minggu terakhir.
Pasien terakhir berhubungan seksual dengan istrinya yaitu sebelum pasien
menyadari adanya bintil-bintil tersebut ( kurang lebih 1 bulan terakhir). Pasien
tidak tentu melakukan hubungan seks dnegan istrinya namun paling lama 2
minggu 2 kali. Pasien melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom
secara genito-genital dan oro-genital. Pasien menyangkal melakukan hubungan
seksual dengan wanita lain selain istrinya. Pasien sering berganti handuk dan
celana pendek dengan istrinya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan status generalis
dalam batal normal. Status venerologikus pada regio pubis dan dorsum penis
didapatkan adanya papul multiple berbentuk bulat dengan dasar eritem, berwarna
putih, ukuran milier, diskret, berkilat seperti lilin dan adanya lekukan (delle) di
bagian tengahnya.

1.6. Diagnosis Kerja


Moluskum Kontagiosum

1.7. Diagnosis Banding


Veruka Vulgaris

6
1.8. Anjuran Rencana Pemerikaan
Konsul VCT  pemeriksaan HIV

1.9. Penatalaksanaan
1. Non medikamentosa
1) Menjaga kebersihan daerah genitalia, serta tidak menggaruk daerah
genitalia bila gatal agar tidak timbul luka baru dan mencegah infeksi
sekunder
2) Menjelaskan bahwa Moluskum Kontagiosum adalah penyakit menular
seksual sehingga dianjurkan untuk tidak berhubungan seks sampai
infeksi dikatakan sembuh bila tidak memungkinkan menggunakan
kondom selama berhubungan.
3) Menjelaskan bahwa partner seksual harus dibawa berobat karena
penularan penyakit ialah melalui hubungan seksual
4) Menghindari berganti-ganti pasangan seksual
5) Menghindari penggunaan alat pribadi bergantian, tidak berenang dan
mencegah kontak fisik.

2. Medikamentosa
a. Sistemik : tidak ada
b. Topikal
Antibiotik : Gentamisin salep 0,1% 3x1 hari
c. tindakan enukleasi  mengeluarkan badan moluskum

7
Gambar 5. Post Tindakan Enukleasi
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 4. Tindakan Enukleasi untuk mengeluarkan badan Moluskum


Sumber : Dokumen Pribadi

8
1.10. Prognosis
Quo Ad Vitam : Bonam
Quo Ad Functionam : Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia ad Bonam

Anda mungkin juga menyukai