Anda di halaman 1dari 18

wASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ANAK DENGAN

BRONCHOPNEUMONIA

Oleh
Dimas Pangestu Yahya
P17320322080
TINGKAT 2B

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN
PRODI KEPERAWATAN BOGOR
2024

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK BRONCHOPNEUMONIA

DI RUANG 424 B RS UMMI BOGOR

TANGGAL 12-14 MARET 2024

I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Maret 2024 pukul 11.00 WIB di Ruang 424 B
Rs Ummi Bogor . Data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
dan catatan medik pasien.
Tanggal Masuk : 10 Maret 2024
Ruang : 242 B
No. CM : 489848
A. Identitas
1. Anak
Nama : "BH”
Anak yang ke : Pertama
Tanggal Lahir/Umur : 07 Juli 2023 ( 8 bulan 5 Hari)
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kp.Sawah Rt 01 Rw 02 Bogor
Sumber Biaya : JKBM
Diagnosa Medis : Bronchopnemonia
2. Orang Tua
a. Ayah
Nama : “SR"
Umur : 34 Tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Kp.Sawah Rt 01 Rw 02 Bogor
Hub. Dgn Pasien : Ayah Kandung
b. Ibu
Nama : "HS"
Umur : 34 Tahun
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Alamat : Kp.Sawah Rt 01 Rw 02 Bogor
Hub. Dgn Pasien : Ibu Kandung

B. Genogram

pasien

Keterangan:

: Laki – laki : Perempuan

: Keturunan : Tinggal Serumah

: Garis Perkawinan : Perempuan sudah meninggal


: Pasien : Laki-laki sudah meninggal

Penjelasan Genogram :
Pasien merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Pasien mempunyai kakak yang
berjenis kelamin perempuan. Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya.

C. Alasan Dirawat
1. Keluhan Utama
Pada waktu dilakukan pengkajian ibu mengatakan pasien masih merasa batuk,
serta pilek

2. Riwayat Penyakit
Orang tua pasien mengatakan pasien batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu,
kemudian kedua orang tua pasien membawa pasien ke dokter untuk
memeriksa keadaan pasien. Setelah beberapa hari kondisi pasien tidak kunjung
menunjukkan perubahan, pihak keluarga langsung membawa pasien ke dokter
kembali kemudian pasien dirujuk untuk menjalani perawatan di RSUD
Sanjiwani, Gianyar. Pasien tiba di ruangan Abimanyu pada pukul 21.00 WITA
dengan diagnosa medis : Bronchopneumoia.
Terapi yang diberikan pada tanggal 8 Mei 2014 adalah:
a. IVFD Ds ½ Ns 8 tpm (infus terpasang di tangan kanan)
b. Combiven nebulizer 4x1/2 amp
c. Methyl Prednisolon 3x3 mg
d. Cefotaxime 2x125 mg

D. Riwayat Anak
1. Riwayat Kehamilan
Selama hamil ibu rajin memeriksakan kandungannya ke dokter ataupun
bidan tiap bulan sampai umur kehamilan 9 bulan. Ibu pasien juga rutin
melakukan USG dan mendapatkan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama
hamil. Selama kehamilannya ibu tidak pernah mengalami penyakit seperti
asma ataupun hipertensi, juga tidak pernah mengonsumsi obat-obatan, rokok
dan alkohol. Dari hasil pemeriksaan dinyatakan kehamilannya normal, ibu
juga diberikan vitamin penambah darah. Ibu pasien mengatakan tidak ada
keluarga yang memiliki riwayat asma, hipertensi ataupun DM.
2. Riwayat Persalinan
Ibu pasien mengatakan bayi lahir secara normal di bidan dengan berat
badan dibawah dari berat badan normal, berat badan bayi lahir 1500 gram dan
panjang badan 45 cm, karena berat badan bayi lahir 1500 gram maka bayi
dibawa ke RS Sanjiwani untuk mendapatkan terapi. Riwayat imunisasi pasien
belum lengkap.

E. Kebutuhan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual
1. Bernapas
Sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki
masalah dalam bernafas, pasien tidak sesak ataupun batuk. Saat pengkajian ibu
pasien mengatakan anaknya masih mengalami batuk dan pilek. Batuk yang
terus menerus membuat pasien menjadi lemas serta terdapat sekret yang tidak
dapat dikeluarkan. Pasien tampak lemah, terdapat suara ronchi (suara “grok-
grok” pada saat pasien bernafas), pergerakan dada tidak teratur, RR : 31
x/menit.
2. Makan dan Minum
a. Minum : Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa minum ASI/PASI
sebanyak 6 botol perhari. Saat pengkajian ibu pasien
mengatakan pasien hanya minum susu formula ± 4 botol susu
formula (60 ml) per hari.
3. Eliminasi
BAB : Sebelum masuk rumah sakit ibu pasien mengatakan pasien biasa
BAB 2 x sehari. Pada saat pengkajian pasien sudah BAB 1x pada
pagi hari.
BAK : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit dan saat pengkajian pasien
tidak mengalami gangguan pada BAK, pasien biasanya 5-6 kali
ganti popok dalam sehari. Pada saat pengkajian pasien
menggunakan popok dan 3-4 kali mengganti popok dalam keadaan
popok penuh.
4. Gerak dan Aktivitas
Saat pengkajian ibu pasien mengatakan pergerakan pasien terbatas. Pasien
tampak lemah dan digendong oleh sang ibu.
5. Rekreasi
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah dibawa keluar rumah, ibu pasien
hanya menidurkan pasien selama dirumah dan kadang - kadang diajak jalan-
jalan keluar kamar.

6. Istirahat dan Tidur


Ibu pasien mengatakan sebelum dirawat di rumah sakit pasien dapat tidur
seperti biasa dan tidak mengalami gangguan dalam tidur walaupun pasien
sering terbangun saat merasa haus. Sebelum masuk rumah sakit pasien biasa
tidur siang ±2-3 jam, dimalam hari pasien biasa tidur pada pukul 19.00 Wita
dan terbangun pukul 05.00 Wita. Saat Pengkajian ibu pasien mengatakan tidur
pasien terjaga karena batuk, dan pilek. Pasien terbangun tiap 1 jam dan rewel
pada tengah malam. Pada waktu siang hari pasien hanya dapat tertidur kurang
lebih 20 menit.
7. Kebersihan Diri
Ibu pasien mengatakan pasien biasa dimandikan 2 kali sehari dengan
menggunakan sabun dan air hangat. Saat sakit dan saat pengkajian keluarga
pasien mengatakan anaknya hanya dilap setiap pagi dan sore dengan
menggunakan waslap dan air hangat 2 kali sehari, pakaian diganti setiap hari,
sehingga pasien tampak bersih.
8. Pengaturan Suhu Tubuh
Pada saat pengkajian suhu tubuh pasien adalah 36,90C.
9. Rasa Nyaman
Ibu pasien mengatakan sebelum dan saat pengkajian pasien tidak mengalami
nyeri, tidak ada kemerahan, ataupun bengkak pada tubuh pasien. Saat
pengkajian Ibu pasien mengatakan merasa tidak nyaman dengan keadaan
anaknya yang sakit saat ini, ia ingin agar anaknya cepat sembuh.
10. Rasa Aman (Orang Tua/Keluarga)
Ibu pasien mengatakan karena anaknya masih kecil ia merasa cemas dengan
kondisi anakanya itu.
11. Belajar (Keluarga/orang tua)
Ibu pasien mengatakan ingin mengetahui apa yang terjadi pada anaknya serta
bagaimana cara untuk mengatasi penyakitnya.
12. Prestasi
Pasien tidak meiliki prestasi karena pasien masih bayi ( karena umur pasien
masih 2 bulan )
13. Hubungan Sosial Anak
Saat pengkajian pasien tampak ditemani oleh orang tuanya. Hubungan pasien
dengan keluarga sangat baik karena pasien sering digendong oleh kakek dan
neneknya
14. Melaksanakan Ibadah
Pasin masih kecil jadi pasien tidak bisa untuk melakukan persembahyanagan.
Ibu pasien setiap hari sembahnyang di rumah sakit untuk meminta
keselamatan anaknya supaya cepat sembuh.

F. Pengawasan Kesehatan
Bila sehat diawasi : oleh ibu, ayah, nenek, kakek dan kakaknya
Bila sakit minta pertolongan kepada : bidan, dokter maupun perawat
Pengawasan anak dirumah : di rumah pasien diawasi oleh ibu,ayah, dan
kakaknya.

Imunisasi Umur Tanggal Diberikan Tempat


Imunisasi
BCG 1 bulan 30 April 2014 Rumah Sakit
POLIO I,II,III Polio I (1 bulan) 30 April 2014 Rumah Sakit
Polio II (2 bln) 26 Mei 2014 Puskesmas
Polio 3 (3 bln) -
DPT I,II,III DPT 1 (2 bln) 26 Mei 2014 Puskesmas
DPT 2 (3 bln) - -
DPT 3 (4 bln) - -
HB I,II,III HB 0 (Baru 25 Maret 2014 Rumah Sakit
lahir) 26 Mei 2014 Puskesmas
HB 1 (2 bln) - -
HB 2 (3 bln) - -
HB 3 (4 bln)
CAMPAK - - -

G. Penyakit Yang Pernah Diderita


Keluarga mengatakan pasien sebelumnya belum pernah menderita sakit seperti
sesak, pilek, dan batuk dan belum pernah dirawat di Rumah Sakit.

H. Kesehatan Lingkungan
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang pernah mengalami
penyakit yang sama seperti yang diderita oleh pasien. Kini keluarga lebih
memperhatikan kebersihan lingkungannya agar anaknya tidak sering batuk. Jika
pasien sakit, keluarga pasien biasanya memeriksakan pasien ke Dokter ataupun
rumah sakit.

I. Perkembangan Anak

Motorik Kasar : terlentang gerakan seimbang dan telungkup kepala terangkap


sebentar.
Motorik Halus : Mengikuti ke garis tengah
Bahasa : Bereaksi terhadap bel
Personal Sosial : membalas senyuman, menatap wajah dan tersenyum spontan.

J. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kebersihan anak : cukup
b. Keadaan kulit : tugor kulit elastis, tidak ada sianosis, ada lesi karena
luka pemasangan infus.
c. Kesadaran : compos mentis.
2. Antropometri
a. BB : 2,6 kg
b. TB : 50 cm
c. Lingkar Kepala : 35 cm
d. Lingkar Dada : 38 cm
e. Lingkar Lengan : 10 cm
3. Gejala kardinal
a. Suhu : 36,9 ºC
b. Nadi : 100 kali/ menit
c. Respirasi : 31 kali/ menit
4. Keadaan fisik
a. Kepala
Bentuk normochepali, rambut hitam, penyebaran rambut merata, ubun-
ubun datar, tidak ada benjolan dan kebersihan cukup.
b. Mata
Bentuk simetris, reflek pupil +/+ (isokor), pergerakan mata baik,
konjungtiva ananemis, sklera putih, bulu mata merata.
c. Hidung
Kebersihan cukup, ada pilek, tidak ada lesi, ada sekret
d. Telinga
Bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada cairan, pendengaran baik.
e. Mulut
Kebersihan mulut cukup, Mukosa bibir lembab dan merah muda, lidah
bersih.
f. Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran vena jugularis tidak ada,
kaku kuduk tidak ada.
g. Thorax
Pergerakan dada tidak teratur, ronkhi ada di paru-paru bagian kiri,
wheezing -/-, nyeri tidak ada, bunyi jantung S1S2 tunggal reguler.
h. Abdomen
Distensi abdomen tidak ada, kebersihan pusat cukup, bising usus 8x/mnt
i. Ekstremitas
Atas : Tidak ada sianosis, pergerakan terkoordinir, edema tidak ada,
terpasang IVFD Ds ½ Ns 8 tpm
Bawah : Pergerakan terkoordinir, sianosis tidak ada, edema tidak ada.
j. Genetalia dan anus
Tidak ditemukan kelainan, kemerahan tidak ada, kebersihan cukup.

K. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan Laboratorium Hematologi, Pada tanggal 8 Juni 2014 pukul
20: 02 WITA.

No Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


1. WBC 18,1 (H) 10~3/ UL 4,0-10,0
2 Lymph 12,1 (H) 10~3/ UL 0,8-4,0
3 Mid 2,1 (H) 10~3/ UL 0,1-0,9
4 Gran 3,9 10~3/ UL 2,0-7,0
5 Lymph % 66,7 (H) % 20,0-40,0
6 Mid % 11,7 (H) % 3,0-9,0
7 Gran % 21,6 (L) % 50,0-70,0
8 RBC 3,61 10~6/ UL 3,50-5,50
9 HGB 10,3 (L) g/dL 11,0-16,0
10 HCT 30,6 (L) % 37,0-64,0
11 MCV 84,6 fL 82,0-95,0
12 MCH 28,5 pg 27,0-31,0
13 MCHC 33,7 g/dL 32,0-36,0
14 RDW-CV 18,9 (H) % 11,5-14,5
15 RDW-SP 69,7 (H) fL 36,0-56,0
16 PLT 37 (L) 10~3/ UL 160-450
17 MPV 8,1 fL 7,0-11,0
18 PDW 14,7 9,0-17,0
19 PCT 0,030 (L) % 0,108-0,282

Hasil pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 11 Juni 2014

Jenis Pemeriksaan Nilai Normal Hasil


Bilirubin Total (0,2 – 1,0) mg/dl 4,97 mg/dl
Bilirubin Direk (0,1 – 0,5) mg/dl 2,18 mg/dl
Bilirubun Indirek (0,0 – 0,5) mg/dl 2,79 mg/dl
SGOT/AST (L:6.40. P:5.35) U/L 159 U/L
SGPT/ALT (L:6.40. P:5.35) U/L 109 U/L
Alkali Phosfatase (Dewasa : 50- 250 215 U/L
Anak : <400) U/L
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
I. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Ibu pasien mengatakan Jamur, virus, bakteri, protozoa Ketidakefektifan
pasien mengeluh bersihan jalan nafas
anaknya mengalami Saluran pernapasan atas
batuk dan pilek. .
Batuk yang terus
Kuman berlebih di bronkus
menerus membuat
pasien menjadi lemas
serta terdapat sekret Proses peradangan
yang tidak dapat
dikeluarkan. Akumulasi sekret di bronkus
DO: Pasien tampak lemah,
terdapat ronchi (suara
Ketidakefektifan bersihan
“grok-grok” pada saat jalan nafas
pasien bernafas),
pergerakan dada tidak
teratur. TD= -, Nadi=
100x/mnt, RR= 31
x/mnt, Suhu= 36,90C

DS : Ibu pasien mengatakan Saluran pernapasan atas


Gangguan pola tidur
tidur pasien terjaga
karena batuk dan pilek
Kuman berlebih di bronkus
yang terus menerus
DO : Pasien terbangun tiap 1
jam dan rewel pada Proses peradangan
tengah malam. Pada
waktu siang hari
Akumulasi sekret di bronkus
pasien hanya dapat
tidur kurang lebih 20
Batuk, pilek
menit.

Gangguan pola tidur

II. Analisis Masalah


1. P : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
E : Produksi sekret meningkat
S : Ibu pasien mengatakan pasien mengeluh anaknya mengalami batuk
dan pilek. . Batuk yang terus menerus membuat pasien menjadi lemas
serta terdapat sekret yang tidak dapat dikeluarkan. Pasien tampak
lemah, terdapat ronchi (suara “grok-grok” pada saat pasien bernafas),
pergerakan dada tidak teratur. Nadi= 100x/mnt, RR= 31 x/mnt, Suhu=
36,90C
Proses terjadinya : Jamur, virus, bakteri, protozoa, menyerang saluran nafas
atas kemudian akan terjadi proses peradangan akibat kuman
yang berlebih pada bronkus. Akumulasi sekret di bronkus
akan menyebabkan terjadinya ketidakefektifan bersihan
jalan nafas.

Akibat jika tidak ditanggulangi : Muncul masalah keperawatan baru, terjadi


komplikasi.

2. P : Gangguan pola tidur


E : Peningkatan produksi sputum
S : Ibu pasien mengatakan tidur pasien terjaga karena batuk dan pilek
yang terus menerus. Pasien terbangun tiap 1 jam dan rewel pada
tengah malam. Pada waktu siang hari pasien hanya dapat tidur
kurang lebih 20 menit.
Proses terjadinya : Akumulasi sekret di bronkus, menyebabkan penyumbatan
pada saluran nafas atas sehingga sulit untuk bernafas dan
terjadi gangguan pola tidur
Akibat jika tidak ditanggulangi : Muncul masalah keperawatan baru

III. Diagnosa Keperawatan


1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan produksi sekret
meningkat ditandai dengan ibu pasien mengatakan pasien mengeluh anaknya
mengalami batuk dan pilek. . Batuk yang terus menerus membuat pasien
menjadi lemas serta terdapat sekret yang tidak dapat dikeluarkan. Pasien tampak
lemah, terdapat ronchi (suara “grok-grok” pada saat pasien bernafas),
pergerakan dada tidak teratur. Nadi= 100x/mnt, RR= 31 x/mnt, Suhu= 36,90C
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan Peningkatan produksi sputum
ditandai dengan Ibu pasien mengatakan tidur pasien terjaga karena batuk dan
pilek yang terus menerus. Pasien terbangun tiap 1 jam dan rewel pada tengah
malam. Pada waktu siang hari pasien hanya dapat tidur kurang lebih 20 menit.

III. INTERVENSI KEPERAWATAN


Hari/ Tgl/ Diagnosa Tujuan/Criteria
No. Intervensi Rasional
Jam Keperawatan Hasil
1. Selasa, 12 1. Ketidakefektifan Setelah diberikan 1) Auskultasi 1) Untuk mengetahui
Maret bersihan jalan nafas asuhan bunyi napas, adanya kegagalan
2024 berhubungan keperawatan catat adanya nafas karena
pukul 12.00 dengan produksi selama 1x24 jam bunyi napas bersihan jalan
Wib sekret meningkat diharapkan tambahan nafas yang tidak
ditandai dengan ibu bersihan jalan (msl. Mengik efektif dapat
pasien mengatakan nafas pasien dan ronchi) dimanifesta-sikan
pasien mengeluh efektif dengan 2) Observasi dengan adanya
anaknya kriteria hasil : vital sign tiap suara napas
mengalami batuk 1. Mempertahan- 2-4 jam. adventisius.
dan pilek. . Batuk kan kebersihan 3) Memberikan 2) Mengetahuai
yang terus menerus jalan nafas. pasien posisi seberapa besar
membuat pasien 2. Sesak dan semi fowler sesak pasien.
menjadi lemas serta batuk dan 3) Peninggian posisi
terdapat sekret berkurang meninggikan kepala dari
yang tidak dapat 3. Sekret dapat kepala tempat tidur akan
dikeluarkan. Pasien dikeluarkan. pasien. mempermu-dah
tampak lemah, 4. Ronkhi -/- atau pasien bernapas.
terdapat ronchi suara grok- 4) Delegatif 4) Untuk
(suara “grok-grok” grok tidak pemberian menurunkan
pada saat pasien terdengar lagi. obat dari kongesti lokal,
bernafas), dokter menurunkan
pergerakan dada spasme jalan
tidak teratur. Nadi= nafas, mengi,dan
100x/mnt, RR= 31 produksi mukosa.
x/mnt, Suhu=
36,90C

2. Selasa, 12 2. Gangguan pola Setelah diberikan 1) Jelaskan 1. Agar pasien


Maret 2024 tidur berhubungan asuhan pentingnya lebih segar dan
pukul 12.00 dengan Peningkatan keperawatan tidur yang vit
Wib produksi sputum selama 1x24 jam adekuat 2. Perhatikan
ditandai dengan Ibu diharapkan pola 2) Ciptakan lingkungan
pasien mengatakan tidur pasien dapat lingkungan waktu pasien
tidur pasien terjaga terpenuhi dengan yang nyaman tidur.
karena batuk dan pilek kriteria hasil: 3) instruksikan 3. Untuk
yang terus menerus. 1. Jumlah jam untuk mengetahui
Pasien terbangun tiap tidur dalam memonitor berapa
1 jam dan rewel pada batas normal tidur pasien kebutuhan tidur
tengah malam. Pada 6-8 jam/hari 4) Diskusikan pasien pada
waktu siang hari 2. Pola tidur dengan pagi,siang, dan
pasien hanya dapat kualitas pasien dan malam hari
tidur kurang lebih 20 dalam batas keluarga 4. Untuk
menit. normal tentang mengetahui cara
3. Perasaan teknik tidur yang cepat agar
segar sesudah pasien pasien dapat
tidur atau 5) Beritahu ibu tertidur
istirahat agar selalu 5. Agar anak selalu
4. Mampu menemani merasa nyaman
mengidentifik anaknya
asi hal-hal waktu tidur
yang
meningkatkan
tidur

IV. IMPLEMENTASI
NO HARI/TGL/JAM NO.DX TINDAKAN EVALUASI PARAF
. KEPERAWATAN FORMATIF
1. Rabu, 13 Juni 2014 1 dan 2 - Mengobservasi KU pasien - Pasien tampak
Pukul 08.00 WIB lemah

- mengobservasi bunyi nafas - Nafas pasien


pasien ronchi .
Pukul 08.04 WIB 1 - memberi posisi yang nyaman - Pasien kooperatif
pada pasien dan tinggikan
kepala pasien.
Pukul 0900 WIB 1 - Mengobservasi TTV - Suhu: 36,9 ºC
- Nadi : 100 kali/
menit
- Respirasi: 31
kali/ menit
Pukul 10.00WIB 1 - Meemberikan obat : - Obat masuk,
Metil prednisolon 3 mg tidak ada reaksi
IVFD DS ½ 8 TTS alergi
- Pasien
mendapatkan DS
¼ NS 8 TTS dan
tidak terjadinya
pembengkakan
pada tangan yang
di pasang infus.
Pukul 10.30 WIB 2 - Menjelaskan pentingnya - Ibu pasien
tidur yang adekuat kepada mengerti dengan
ibu pasien penjelasan yang
diberikan
Pukul 10.40 WIB 2 - Menciptakan lingkungan - Pasien berada di
yang nyaman lingkungan yang
nyaman
Pukul 10.45 WIB 2 - Memberitahu ibu agar selalu - Ibu kooperatif
menemani anaknya pada dan akan
waktu tidur melaksanakannya

Pukul 10.50 WIB 2 - Memberi pasien


istirahat - Pasien mau
tidur serta kaji frekuensi beristirahat
tidur pasien

- Memberikan obat:
Pukul 11.00 WITlB 1 Obat masuk, tidak
Cefotaxime : 125 mg
ada reaksi alergi
Metil prednisolon 3 mg
2. Kamia 14 maret 1 dan 2 - Mengobservasi KU pasien - Pasien tampak
2024 lemah
Pukul 08.00 WIB 1
Memberikan obat :
Obat masuk, tidak
- Cefotaxime : 125 mg
ada rekasi alergi
- Metil prednisolon 3 mg

Pukul 09.00 WIB 1 - Pasien tidak sesak


- Memberikan pasien posisi
pasien merasa
semi fowler dan meninggikan
nyaman
kepala pasien.

Pukul 09.15 WIB 1


- Auskultasi bunyi napas, - Tidak ada bunyi
catat adanya bunyi napas nafas tambahan
tambahan

Pukul 11.00 WIB 1, dan 2 - Observasi TTV - Suhu: 36,8 0C


- RR: 30 x/ menit
- Nadi: 100 x/
menit

Pukul 12.00 WIB 2 Mendiskusikan dengan pasien - Ibu mengatakan


dan keluarga tentang teknik pasien dapat
tidur pasien tertidur jika
diberi ASI dan
dekat dengan
ibunya
Pukul 13.00 WIB 2 Memonitor tidur pasien - Pasien sudah
dapat tidur seperti
biasanya, dan
pasien tidak
rewel lagi di
malam hari.

V. EVALUASI
Dx.
No. Hari/tgl/jam Evaluasi Sumatif Paraf
Kep.
1. Selasa 14 1
S : Ibu pasien mengatakan batuk pasien sudah
Maret
berkurang, dan sudah tidak ada pilek lagi.
pukul 13.00
O : Tidak terdapat secret, tidak terdapat suara nafas
WiB
tambahan. Suhu: 36,8 0C, RR: 30 x/ menit, Nadi: 100
x/ menit
A : Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
P : Pertahankan kondisi pasien
2 Selasa 14 2 S : Ibu pasien mengatakan pasien sudah dapat tidur
maret 2014 seperti biasanya
pukul 13.00 O : Pasien tidak rewel lagi. Keluarga mampu
WiB mengidentifikasi hal-hal yang meningkatkan
tidur

A : Gangguan pola tidur


P : Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai