Anda di halaman 1dari 20

BIOPSIKOLOGI

Perilaku Emosional
KELOMPOK 2
Dosen Pengampu : dr. Raihanatu Binqalbi Ruzain,M.Kes
Anggota Kelompok

70% 50% 90%


25%

Agustin Dwi Rahmah Putri Alyavinda Aufarra Amalia Noni Sanjana Dina Amelia Putri
218110227 218110039 218110215 218110134

Thy
ta
50% Na 90% 50%
mir
rah
Ellyn Tri Hendriani John Kevin Aputra Langur Refinda Jelisca Amara Thyta Namirrah
218110237 218110129 218110177 218110089
Apa Itu Emosi?
Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan
dari luar dan dalam diri individu
Emosi, Respons Autonom, dan Teori James-Lang Area Otak
Terkait Emosi
Emosi
Emosi terbagi menjadi 3 aspek yaitu :
1. Aspek kognisi ("situasi berbahaya")
2. Kesigapan untuk melakukan tindakan ("menghindar")
3. Perasaan.
Respon Otonom
Respon autonom kesigapan untuk melakukan tindakan bergantung pada sistem
saraf autonom yang memiliki dua percabangan :
1. Sistem saraf simpatetik
Sistem saraf simpatetik mempersiapkan tubuh untuk respon yang singkat, intens
dan "melawan atau melarikan diri yang penuh semangat.
2. Sistem saraf parasimpatetik
Sistem saraf parasimpatetik meningkatkan pencernaan dan proses lain yang
bertujuan mengonvervasi energi serta menyiapkan diri untuk peristiwa selanjutnya.
Teori James-Lange (James, 1884)

$83 $78

Pembangkitan aksi autonom dan otot-otot rangka


muncul terlebih dahulu, sedangkan emosi yang
kita alami hanya merupakan label yang kita
berikan untuk respons yang $102
kita berikan.
$93
Fungsi Emosi

Emosi dapat digunakan sebagai panduan yang berguna dan fungsi


yang jelas ketika manusia perlu membuat keputusan yang cepat.

Misalnya :
• Rasa takut mengingatkan untuk menghindar dari bahaya.
• Rasa marah membuat menyerang penganggu.
Hubungan Emosi dan Sistem Saraf

Setiap emosi bergantung pada area otak yang berbeda.


Kerusakan otak dapat mengubah satu emosi tanpa mengubah emosi
yang lain.
• Pada awalnya system limbic dianggap sebagai area otak yang paling
penting untuk emosi.
• Para peneliti menggunakan alat pemindai PET atau fMRI untuk
mengidentifikasi area korteks yang lebih aktif.
• Satu emosi yang memiliki bukti kuat bahwa terdapat lokalisasi
emosi pada otak, yaitu rasa muak.
Perilaku Menyerang dan
Menghindar
Perilaku Menyerang
Perilaku menyerang adalah perilaku yang lebih menekankan pada
suatu perilaku untuk menyakiti hati, atau merusak barang orang lain,
dan secara sosial tidak dapat diterima.

Sebagian perilaku menyerang dipicu oleh rasa nyeri, ancaman,


dan peristiwa yang tidak menyenangkan lainnya, tetapi perilaku
menyerang bergantung pada pelakunya dan situasinya.
Menghindar, Ketakutan, dan Kecemasan

Terdapat 2 bentuk emosi yang saling berkaitan erat, yaitu kekuatan dan


kecemasan. 
• Ketakutan diasosiasikan dengan kecenderungan untuk menghindar dari
bahaya dalam waktu singkat.
• Kecemasan adalah perasaan tentang sesuatu yang berbahaya akan
terjadi, tetapi bentuk ancaman, lokasi kejadian, dan waktu kejadiannya
tidak dapat diketahui dengan pasti.
Mengatasi Emosi
Kemampuan dalam mengelola emosi sebagai landasan dalam mengenal diri sendiri atas emosi.
Adapun langkah yang dilakukan saat sedang emosi yaitu :
• Hendaknya mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan.dapat melepas kecemasan,
kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu.
• Hindari keadaan yang dapat memicu emosi, misalnya jika sedang terburu-buru atau sedang
menunggu seseorang kemungkinan besar kita akan marah, maka persiapkanlah hal itu diawal.
• Memodifikasi situasi, misalnya ketika kita berharap sesuatu namun selalu saja ada hal yang
tidak diinginkan terjadi, karena kita menaruh target terlalu tinggi, nah cobalah untuk menaruh
target atau harapan yang tidak terlalu tinggi, dengan begitu kita tidak akan merasa kecewa
dengan apa yang diharapkan.
Stress dan Kesehatan
Stress

• Stress dan emosi merupakan aktivitas otak


• Respons nonspesifik tubuh terhadap segala tuntutan yang ada (Hans Selye, 1979).
• Sindrom adaptasi umum : segala ancaman terhadap tubuh dan pengaruh
spesifiknya akan memicu respons umum terhadap stress.
• Sindrom adaptasi umum memiliki 3 tahap
1. Tahap peringatan (alarm)
2. Tahap resistensi
3. Tahap kelelahan (exhaustion)
• Bruce McEwen (2000) : Peristiwa yang diinterpretasikan oleh individu sebagai
sesuatu yang mengancam serta menimbulkan respons dan perilaku
Stress dan Sumbu Hipotalamus-Hipofisisadrenal

• Stress mengaktivasi 2 sistem pada tubuh:


1. Sistem saraf autonomy
2. Sumbu hipotalamus-hipofisisadrenal
• Sistem Imunitas: sel-sel yang melindungi tubuh dari substansi
pengganggu, seperti virus dan bakteri.
• Elemen terpenting sistem imunitas : Leukosit
1. Sel B
2. Sel T
3. Sel pembunuh alami
Gangguan Stress Pasca-Trauma

Gangguan stress Individu yang memiliki


Penderita PTSD memiliki
pascatrauma ( posttraumatic kadar kortisol yang
hipokampus yang lebih kecil
stress disorder) : kondisi lebih rendah dari
dari normal (Stein, Hanna,
kejiwaan yang dipicu oleh normal, memiliki
Koverola, Torchia, &
kejadian tragis yang pernah predisposisi terhadap
McClarty, 1997).
dialami. PTSD.
Emosi dan Reaksi Tubuh

Setiap peristiwa pemicu stres akan menimbulkan sindrom adaptasi umum yang
ditandai oleh demam dan gejala-gejala penyakit lainnya.

Tubuh bereaksi terhadap stres yang berlangsung lama dengan cara mengaktivasi
korteks adrenal dan sistem imunitas. Akibatnya, terjadi peningkatan sitokin yang
akanmenimbulkan reaksi yang sama seperti yangditimbulkan infeksi.
Contoh Kasus Perilaku Emosional
1 2

Remaja yang menjadi


Regulasi emosi pada
tempramental akibat
wanita dewasa awal
perceraian kedua
yang ditolak cintanya.
orangtuanya.

3 4
Perilaku mudah Gangguan anak yang
madah seorang siswa sering berteriak
SMA akibat sering akibat menonton
ditegur oleh guru dan tayangan horor
temannya. ditelevisi.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai