Pengantar:
Berikut ini kutipan dari Pidato Ir. Soekarno, pada 1 Juni 1945, di depan BPUPKI,
untuk menjawab permintaan Ketua BPUPKI, Dr.KRT Radjiman Wediodiningrat.
Pada kesempatan kali ini saya kutipkan uraian beliau tentang apa itu bangsa,
kebangsaan, dan nasionalisme. Bab ini nantinya akan menjadi Sila Persatuan
Indonesia, ketika ada musyawarah panitia Sembilan ( 22 Juni 1945, Piagam
Jakarta atau Pembukaan ) dan PPKI pada 18 Agustus 1945, ketika
mengesahkan UUD 1945. (Dosen Pengampu Pancasila FAI, FH, FPSI, FIKOM
UIR, M. HUSNU ABADI SH MHUM PHD/Associated Professor)
Kita melihat dalam dunia ini, bahwa banya negeri-negeri yang merdeka, dan
banyak diantara negeri-negeri yang merdeka itu berdiri di atas suatu
weltanschauung .
Nippon mendirikan negara Dai Nippon di atas satu weltanshauung yaitu yang
dinamakan Ten noo Koodoo Seishin. Di atas Ten noo Koodoo Seishin inilah
negara Dai Nippon didirikan.
Weltanshauung ini sudah lama harus kita bulatkan di dalam hati kita dan di
dalam pikiran kita, sebelum Indnesia Merdeka datang. Idealis-idealis di seluruh
dunia bekerja mati-matian untuk mengadakan bermacam-macam
weltanshauung , bekerja mati-matian untuk merealiteitkan (mengamalkan
atau mewujudkan. Dari MHA) weltanshauung mereka itu.
Dari 1985 Weltanchauung itu telah disusun, bahkan dalam revolusi 1905,
welatnchauung itu dicobakan, digeneral repetitiekan (dipraktekkan). Lenin di
dalam revolusi tahun 19805 telah mengerjakan apa yang dikatakan oleh beliau
sendiri generale repetitie dari revolusi 1907 Sudah lama sebelum 1917,
weltanchauung itu disediakan, bahkan diikhtiarkan. Kemudian hanya dalam 10
hari, sebagai dikatakan oleh John Reed . Hanya dalam 10 hari itulah disdirikan
negara baru, direbut kekuasaan itu, ditaruhkan kekuatsaan itu di atas
weltanchauung yang telah berpuluh-puluh tahun umurnya itu, Tidakkah pula
Hitler demikian?
Dalam tahun 1912 Sun Yat Sen mendirikan negara Tiongkok merdeka, tetapi
weltanchauung nya telah siap dalam tahun 1885. Dalam buku The three
principles San Min Cui I, Mintsu, Minchuan, Min Sheng, nasionalisme,
demokrasi, sosialisme, telah digambarkan oleh doktor Sun Yat Sen
weltanchauung itu, tetapi baru tahun 1912 beliau mendirikan negara baru di
atas weltanschauung San Min Chu I itu.
Kita telah bersidang3 hari lamanya, banyak pikiran telah dikemukakan, macam-
macam, tetapi alangkah benarnya perkataan Dr. Soekiman, perkataan Ki
Bagoes Hadikusumo, bahwa kita harus mencari persetujuan faham. Kita
mencari persatuan philosophishe grondslag, yang kita semua setujui.
Tuan Yamin, ini bukan kompromis, tetapi kita bersama-sama mencari satu
hal yang sama-sama kita setujui. Apakah itu?
DASAR PERTAMA yang baik dijadikan dasar buat negqra Indonesia ialah
dasar kebangsaan.
Tuan adalah orang bangsa Indoensia, bapak tuan pun orang Indonesia, nenek
tuan pun bangsa Indonesia, datuk-datuk Tuan dan nenek moyang Tuan pun
bangsa Indonesia.
Kalau dilihat definisi lain, Otto Bauaer, was ist eine Nation, dan jawabnya
ialah Eine nation ist eine aus schiksalsgemeinschaft erwahchsene
charaktergemeninschaft, bangsa adalah satu persatuan perangai yang timbul
karena persatuan nasib.
Orang dan tempat tidak dapat dipisahkan. Tidak dapat dipisahkan rakyat dan
bumi yang ada di bawah kakinya. Renan dan Otto B hanya sekedar melihat
orangnya. Mereka hanya mengingat karakter, tidak mengingat tempat,
buminya. Apakah tempat itu ? Tempat itu yaitu Tanah air, tanah dan air
adalah satu kesatuan. Allah swt membuat peta dunia, dan kita tahu
kesatuan-kesatuan disitu. Seorang anak kecilpun, jikalau ia melihat peta
dunia, ia dapat menunjukkanbahwa kepulauan Indonesia merupakan satu
kesatuan, satu gerombolan pulau-pulau diantara 2 lautan besar, lautan
Pacific dan lautan Hindia, diantara 2 benua, Asia dan Australia.
Maka manakah yang dinamakan tanah tumpah darah kita, tanah air kita?
Menurut geopolitik makan Indonseialah tanah air kita, indonesia yang bulat,
bukan Jawa saja, bukan sumatera sajam, bikanborneo saja, .... tetapi segenap
kepulauan yang ditunjuk oleh Allag swt menjadi kesatuan antara 2 benua
dan 2 samudera, itulah tanah air kita.
Karena antara manusia 70 juta, ini sudah ada le desir d’etre ensemble, sudah
jadi charakter gemeinschaft !!!
Saya berkata dengan penuh hormat kepada kita punya raja-sraja dahulu,
kepada`Sultan Agung Hanyokrokusumo, bahwa Mataram, meskipun
merdeka, bukan nationale staat. Demikian juga Siliwangi bahwa kerajaannya
bukan nationale staat.
Karena itu, jikalau tuan terima, marilah kita mengambil sebagai dasar negara
yang pertama, Kebangsaan Indonesia.
Saya tahu, banyak juga orang Tionghoa klasik yang tidak mau akan dasar
kebangsaan, karena mereka memeluk paham kosmopolitanisme, yang
mengatakan tidak ada kebangsaan, tidak ada bangsa.
Tetapi tahun 1918 alhamdulillah ada orang lain yang memperingatkan saya,
dialah Sun Yat`Sen !
GANDI berkata, saya seorang nasionalais tetapi kebangsaan saya adalah peri
kemanusiaa,, my nationalism is humanity !
Jangan berkata bahwa bangsa Indonesia lah yang terbagus dan termulya,
serta meremehkan bangsa lain, kita harus menuju persatuan dunia. Kita
harus menuju kepada kekeluargaan bangsa-bangsa. Justru inilah prinsip saya
yang kedua, inilah filosofisch principle yang nomor dua, yang saya namakan
internasionalisme, tapi bukan kosmopolitanisme.
=====