Anda di halaman 1dari 21

Tugas Pancasila Dosen Bpk.

KOTA RAJA M,Pd

RESUME
BUKU PANCASILA DASAR NEGARA
Pengarang : kongres Pancasila IX. Tim Panitia

DISUSUN OLEH:

NURUL MAILANI 12120523662

JURUSAN EKONOMI SYARIAH/ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
202
RESUME
BUKU PANCASILA DASAR NEGARA

Oleh Kongres Pancasila IX. Tim Panitia

Pidato, 1 juni 1945

Pada tanggal 1 juni 1945, anggota Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai melakukan pertemuan
yang dimana didalamnya membahas tentang kemerdekaan indonesia dan mengemukakan
dasar negara indonesia. Dan sudah tiga hari berturut-turut anggota-anggota tersebut
mengeluarkan pendapat tentang permintaan paduka tuan ketua yang mulia tentang dasar
negara.

Namun didalam pendapat-pendapat yang dikemukakan para anggota masih bannyak


tidak sesuai dengan keinginan paduka tuan ketua yang mulia tentang dasar negara indonesia
karena masih banyak anggota yang belum memahami maksud dari hal tersebut.

Dan tepatnya pada hari ini saya diberikan kesempatan oleh paduka tuan ketua yang
mulia untuk mengeluarkan pendapat saya dalam mengemukakan dasar negara, menurut
anggapan saya, yan diminta oleh paduka tuan ketua yang mulia ialah yang dalam bahasa
belanda: Philosophische grondslag dari pada indonesia merdeka. Philosophische grondslag
itulah fundamental, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat untuk diatasnya
didirikan gedung indonesia merdeka yang kekal dan abadi, hal inilah yang akan saya
kemukakan nantinya.

Tuan-tuan yang terhormat! Lihatlah didalam sejarah dunia, lihatlah kepada perjalanan
dunia ini. Bahwa banyak sekali negara-negara merdeka, tetapi bandingkanlah kemerrdekaan
negara-negara itu satu sama lainnya! Samakah isinya,samkah derajat negara-negara itu?
Alangkah bedanya isi itu! Padahal mereka sama – sama merdeka, jikalau kita berkata:
sebelum negara merdeka, maka harus lebih dulu ini slesai, itu selesai.

1
Merdeka buat saya adalah political independance,politieke onafhankelijkheid, yang
tak lain dan tak bukan ialah satu jembatan emas yang diseberang jempatan itulah kita
sempurnakan kita punya masyarakat. Kata Amstrong di dalam kitabnya mengatakan bahwa
Ibn Saud mendirikan Saudi Arabia merrdeka di satu malam sesudah ia masuk kota Riad,
dengan 6 orang! Sesudah ‘’jembatan’’ itu diletakkan oleh Ibn Saud maka diseberang
jembatan, artinya kemudian daripada itu Ibn Saud barulah memperbaiki mayarakat saudi
arabia.

Orang yang tidak dapat membaca diwajibkan belajar membaca, orang yang tadinya
bergelandanagn sebagai nomade, yaitu orang badui, diberi pelajaran oleh ibn saud agar tidak
begelandangan, diberikan pelajaran tanamuntuk menjadi kaum tani – semuanya diseberang
jembatan.

Adakah lenin kekita mendirikan negara sovyet rusia merdeka, telah mempunyai
Djnepprprostoff, dam yang maha besar disungai Djneppr?,dan lain sebagainya. Tuan-tuan
yang terhormat! Di eberang jembatan emas yang diadakan tuan lenin itulah, iya baru
mengadakan Djnepprprostoff. Maka oleh karena itu saya meminta kepada tuan-tuan sekalian,
janganlah gentar dalam hati, janganlah mengingat bahwa ini itu harus selesai, dan kalau
sudah selesai barulah kita dapat merdeka.

Saudara-saudara, kenapa kita sebagai pemimpin rakyat, yang mengetahui sejarah,


menjadi zwaarwictig, menjadi gentar, padahal semboyan indonesia merdeka bukan sekarang
saja kita siarkan? Berpuluh-puluh tahun yang lalu, kita sudah menyiarkan semboyan
indonesia merdeka, bahkan sejak tahun1932 dengan nyata-nyata kita mempunyai
semboyan’’INDONESIA MERDEKA SEKARANG’’. Bahkan 3 kali sekarang , yaitu
indonesia merdeka sekarang, sekarang, sekarang! Dan sekrang kita punya kesempatan untuk
menyusun indonesia merdeka.

Saudara-saudara pertanyaannya adalah kita ini berani merdeka atau tidak? Inilah,
saudara-saudara sekalian, paduka tuan ketua yang mullia, ukuran saya terlebih dahulu saya
kemukakan sebelum saya bicarakan hal – hal yang mengenai dasarnyasatu negara merdeka.
Saya mendengar uraian P.T.Soetardjo beberapa hari yang lalu, tatkala menjawab apakah yang
dinamakan merdeka, beliau mengatakan’’kalau tiap-tiap orang didalam hatinya telah
merdeka, itulah kemerdekaan’’. Jika tiap-tiap orang indonesia yang 70 milyun ini lebih dulu

2
harus merrdeka didalam hatinya, sebelum kita dapat mencapai political independence, saya
ulangi lagi sampai lebur kiamat kita belum dapat indonesia merdeka!

Didalam indonesia merdeka itulah kita memerdekakan rakyat kita. Didalam indonesia
merdeka itulah kita memerdekakan hatinya bangsa kita! Didalam indonesia merdeka itulah
kita menyehatkan rakyat kita sebaik-baiknya. Didalam indonesia merdeka itulah kita melatih
pemuda kita agar suapaya menjadi kuat.

Inilah maksud perkataan ‘’jembatan’’. Diseberanng jembatan, jembatan emas inilah,


baru kita leluasa menyusun masyarakat indonesia merdeka yang kuat, gagah, kekal, abadi.

Saudara-saudara sesudah saya membicarakan tentang hal ‘’medeka’’, maka sekarang saya
akan membicarakan tentang hal dasar.

Paduka tuan ketua yang mulia! Saya mengerti dengan apa yang anda kehendaki,
paduka tuan ketua minta dasar, minta philosophische grondslag, atau jikalau kita boleh
memakai perkataan yang muluk-muluk, paduka ketua meminta suatu weltanschauung, di atas
mana kita mendirikan negara indonesia itu.

Demikian itulah yang dikehendaki oleh paduk tuan ketua’’Apakah weltanschauung


kita, jikalau kita hendak mendirikan indonesia yang merdeka?’’. Seharusnya
weltanschauung ini sudah lama harus kita bulatkan didalam hati kita dan didalam pikiran kita
sebelum indonesia merdeka datang.

Maka demikian pula, jika kita hendak mendirikan negara indonesia merdeka. Paduka
tuan ketua, timbullah pertanyaan’’apakah weltanschauung kita, untuk mendirikan negara
indonesia merdeka diatasnya? Apakah nasional-sosialisme? Apakah historis-materialis?
Apakah san min chu I, sebagai dikatakan oleh dokter sun yat sen?’’.

Saudara-saudara sekalian, kita telah bersidang selama tiga hari lamanya, banya
pikiran-pikiran telah dikemukakan, salah satunya perkataan Ki Bagoes Hadikoesoemo. Yang
mengatakan satu kebangsaan dalam arti yang sempit tetapi saya mennghendaki satu natonale
staat, Seperti yang saya katakan dalam rapat ditaman raden saleh beberapa hari lalu. Satu
nationale staat indonesia bukan berarti staat yang sempit. Hal ini perlu diterangkan lebih
dulu, marilah saya uraikan lebih jelas dengan mengambil tempo sedikit, apakah yang

3
dinamakan bangsa ? apakah syarat bangsa?. Menurut renan syarat bangsa ialah’’ kehendak
akan bersatu’’.perlu orang-orangnya merasa diri bersatu dan mau bersatu.

Kemarin kalau tidak salah Ki Bagoes Hadikoesoemo atau Tuan Moenandar,


mengatakan tentang ‘’ persatuan antara orang dan tempat’’. Orang dan tempat tidak bisa
dipisahkan, tidak bisa dipisahkan rakyat dan bumi yang ada dibaawah kaki nya. Ernest Renan
dan Otto Bauer hanya mengingat karakter, tidak mngingat tempat, tidak mengingat bumi
yang didiami oleh manusia. Tempat adalah tanah air, tanah air adalah satu kesatuan. Maka
manakah yang dinamakan tanah tumpah dara kita, tanah air kita? Menurut Geopolitik, maka
indonesialah tanah air kita.

Pada tahun 1918, Alhamdulillah ada orang yang mengingatkan saya, ia adalah Dr.
Sun Yat Sen, didalam tulisannya’’San Min Chu I’’ atau ‘’the three people’s principles’’, saya
mendapat pelajaran yang membongkar kosmopolitisme yang diajarkan oleh A. Baars itu.
Dalam hati saya sejak itu tertanamlah rasa kebangsaan. Jika bangsa tionghoa menganggap Dr.
Sun Yat Sen sebagai penganjurnya, yakinlah bahwa bung karno juga seorang indonesia yang
dengan rasa sehormat-hormatnya merasa berteri makasih kepada Dr. Sun Yat Sen, sampai
masuk kedalam lubang kubur.

Tetapi memang prinsip kebangsaan ini ada bahayanya! Bahayanya adalah mungkin
orang meruncingkan nasionalisme menjadi chauvinisme, sehingga berpaham’’Indonesia
Uber Alles’’. inilah bahayanya kita cinta tanah air yang satu, merasa berbangsa yang satu,
mempunyai bahasa yang satu. Tetapi tanah air kita indonesia hanya satu bagian kecil saja dari
pada dunia.

Kebangsaan yang kita anjurkan bukan kebangsaan yang menyendiri. Jangan kita
berdiri diatas asas tersebut, jangan berkata bahwa indonesialah yang terbagus dan termulia,
serta meremehkan negara lain. Kita harus menuju persamaan dan perrsaudaraan dunia. Kita
bukan saja mendirikan negara indonesia merdeka, tetapi haus pula menuju kepada
kekeluargaan bangsa-bangsa.

Justru inilah prinsip saya yang kedua, inilah filosofisch principle yang nomor dua,
yang saya usulkan kepada tuan-tuan, yang boleh saya namakan’’internasionalisme’’. Tetapi
jikalau saya katakan internasionalisme, bukanlah saya bermaksud kosmopolitisme, yang tidak
ada nippon,tidak ada birma, tidak ada inggris, dll.

4
Internasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak berakar didalam buminya
nasionalisme, Nasionalisme tidak dapat hidup subur kalau tidak hidup taman sarinya
internasionalisme. Jadi dua hal ini saudara- saudara, prinsip 1 dan 2, yang pertama-tama saya
usulkan kepada tuan-tuan sekalian adalah bergandengan erat satu sama lain.

Kemudian, apakah dasar yang ke-3? Dasar itu ialah dasar mufakat, dasar perwakilan,
dasar permusyawaratan. Negara indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan juga
untuk satu golongan, walaupun golongan kaya. Tetapi mendirikan negara’’ semua buat
semua’’,’’satu buat semua, semua buat satu’’. Saya yakin syarat mutlak untuk kuatnya negara
indonesia ialah perrmusyawaratn, perwakilan.

Untuk pihak islam, inilah tempat terbaik untuk memelihara agama. Dan hati islam
Bung Karno ini ingin membela islam dalam mufakat, dalam permusyawaratan. Dengan cara
mufakat kita perbaiki semuanya, juga keselamatan agama, yaitu dengan jalan pembicaraan
atau permusyawaratan didalam badan perwakilan rakyat.

Prinsip no 4 saya usulkan, didalam 3 hari ini saya belum mendengarkan prinsip itu,
yaitu prinsip kesejahteraan, prinsip’’tidak akan ada kemiskinan didalam indonesia merdeka’’.
Apakah kita mau indonesia merdeka, yang kaum kapitalnya merajarela, ataukah yang semua
rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam
kesejahteraan, merasa dipangku oleh ibu pertiwi.

Saudara-saudara, apakah prinsip kelima? Saya telah mengemukakan 4 prinsip:

1. Kebangsaan indonesia
2. Internasionalisme, atau peri kemanusiaan
3. Mufakat, atau demokrasi
4. Kesejhteraan sosial

Prinsip yang kelima hendak nya, menyusun indonesia merrdeka dengan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Prinsip ketuhanan, bukan saja bangsa indonesia bertuhan
tetapi masing-masing orang indonesia hendaknya bertuhan. Meskipun berbeda-beda agama
marilah kita semua bertuhan. Hendaknya negara indonesia ialah negara yang tiap-tiap
orangnya dapat menyembah tuhannya dengan cara leluasa. Segenap rakyat hendaknya

5
bertuhan secara kebudayaan, yakni dengan tiada’’ egoisme-agama’’ dan hendaknya negara
indonesia satu negara bertuhan.

Marilah kita amalkan, jalankan agama masing-masing dam saling menghormati. Dan
didalam indonesia merdeka yang kita susun ini, sesuai dengan itu, menyatakan kelima prinsip
daripada negara kita ialah ketuhanan yang berkebudayaannya, ketuhanan yang berbudi
pekerti yang luhur, dan saling menghormati.

Marilah kita didalam indonesia merdeka yang kita susun ini, sesuai dengan itu,
menyatakan bahwa prinsip kelima negara kita ialah ketuhanan yang berkebudayaan,
ketuhanan yang berbudi pekerti yang luhur, ketuhanan yang hormat-menghormati satu sama
lain.

Dasar-dasar negara saya usulkan, lima bilangannya. Inikah Panca Dharma? Bukan!
Panca Darmha tidak tepat disini, Dharma berarti kewajiban, sedangkan kita memmbicarakan
dasar. Namanya bukan Panca Dharma tetapi saya namankan dengan petunjuk seorang teman
kita ahli bahasa, namanya ialah Panca Sila. Sila artinya asas atau dasar, dan diatas kelima
dasar itulah kita mendiriikan negara indonesia, kekal dan abadi.

Atau barangkali ada saudara-saudara yang tidak suka akan bilangan lama itu? Saya
boleh peras menjadi 3 saja. Saudara-saudara tanya kepada saya, apakah’’perasan’’ yang tiga
itu? Berpuluh - puluh tahun sudah saya pikirkan dia, ialah dasar-dasarnya indonesia merdeka,
weltanschauung kita. Dua dasar yang pertama, kebangsaan dan internassionalisme,
kebangsaan dan perikemanusiaan, saya peras jadi satu: itulah yang dahulu saya namakan
socio-nationalisme.

Demokrasi yang bukan demokrasi barat, tetapi politiek economische democratie, yaitu
politieke democratie dengan sociale rechtvaardiheid, demokrasi dengan kessejahteraan, saya
peraskan pula menjadi satu. Inilah yang dulu saya namakan socio-democratie.

Tinggal lagi ketuhanan yang menghormati satu sama lain. Jadi yang asal nya 5 itu
telah menjadi 3:socio-natinalisme, socio-denocratie, dan ketuhanan. Kalau tuan senang
dengan simbiolik yang 3 ini maka ambillah cara 3 ini. Tetapi barang kali tidak semua tuan-
tuan senang dengan tri sila ini, dan minta satu, satu dasar saja? Baiklah, saya jadikan satu,
saya kumpulkan lagi menjadi satu. Apakah yang satu itu?

6
Kita telah mendirikan negara indonesia, yang kita smua harus mendukungnya. Semua
buat semua! Bukan kristen buat indonesia, bukan golongan islam buat indonesia. Tetapi
indonesia buat indonesia, semua buat semua! Jika saya peras yang lima menjadi tiga dan
yang tiga menjadi satu. Maka satu itu dapat saya katakan indonesia yang tulen, yaitu
perkataan ‘’gotong royong’’, negara yang didirikan haruslah negara gotong royong!
Alangkah hebatnya negara gotong royong.

Gotong royong adalah paham yang dinamis lebih dinamis dari ‘kekeluargaan’,
kekeluargaan adalah satu paham yang statis, tetapi gotong royong menggambarkan satu
usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamkan anggota yang terhormat soekardjo, satu
karyo, satu gawe. Marilah kita menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan,, amal ini bersama-
sama. Gotong royong adalah pembanting tulang bersama. Amala semua buat kepentingan
semua, keringat semua buat kebahagiaan semua.

Prinsip gotong royong di antara yang kaya dan yang tidak kaya, antara yang islam dan
yang kristen, antara yang bukan indonesia tulen dengan peranakan yang menjadi bangsa
indonesia. Inilah saudara-suadara yang saya usulkan.

Pancasila menjadi Tri Sila, Tri Sila menjaddi Eka Sila. Tetapi terserah tuan-tuan,
mana yang tuan pilih , isinya telah saya katakan kepada saudara-saudara semuanya. Prinsip-
prinsip yang saya usulkan ini adalah prinsip untuk indonesia merdeka yang abadi. Tetapi
janganlah lupa bahwa kita hidup di masa perangan, didlam masa ini lah kita mendirikan
indonesia merdeka, indonesia yang gembleng dalam api peperangan, indonesia yang lambat
laun menjadi bubur. Karna itulah kita mengucapkan syukur kepada ALLAH SWT atas
kemerdekan yang telah diberikan kepada negara kita.

Maka dari itu, jikalau bangsa indonesia ingin supaya pancasila yang saya usulkan itu
menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit
yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan
perikemanusiaan, ingin hidup diatas dasar permusyawaratan, ingin hidup dengan sempurna
dan sejahtera dan aman dengna ketuhanan yang luas dan semperna, janganlah lupakan syarat
untuk menyelenggarakannya, ialah perjjuangan, perjuangan, dan sekali lagi
perjuangan.jangan pernah mengira bahwa dengan tekah berdirinya negara indonesia yang
merdeka bahwa perjuangan kita telah berakhir, tidak. Bahkan saya berkata didalam

7
indonesia yang merdeka itu perjuangan kit harus berjalan terus, hanya lai sifatnnya, dengan
perjuangan sekarang, lain coraknya. Merdeka tidak akan berani datang jika bangsa indonesia
tidak berani mengambil resiko, tidaklah kemerdekaan indonesia menjadi milik bangsa buat
selama-lamanya jika bangsa tidak memiliki jiwa yang berkobar-kobar.

8
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Saudara-saudara

Saya diminta untuk memberikan kursus mengenai pancasila. Sebagaimana yang


dikatakan oleh saudara Pamoe Rahardjo, bahwa kursus tak dapat selesi dalam satu uraian.
Karena itu kursus pancasila ini akan diadakan beberapa kali.

Jadi, pada malam ini belum saya kupas sila-sila dari pancasila itu. Saudara mengerti
dan mengetahui bahwa pancaasila adalah saya anggap dasar negara republik indonesia. Atau
dengan bahasa jerman: weltanschauung diatas mana kita meletakkan negara republik
indonesia itu. Kecualli pancasila adalah satu weltanschauung , satu dasar falsafah, pancasila
dalah suatu alat memepersatu yang saya yakin seyakin-yakinnya bangsa indonnesia hanya
dapat bersatu padu diatas dasar pancasila itu. Bukan hanya sebagai alat pemersatu bangsa
tetapi juga sebagai alat untuk melenyapkan segala penyakit yang kita lawan berpuluh puluh
tahun yaitu imprealisme, perjuangan suatu bangsa melawan impprealisme, perjuangan
mnecapai kemerdekaan, dll. Yang pada hakikatnya individu bangsa indonesia mempunyai
kepribadian sendiri dan watak yang berbeda-beda.

Seperti yang saya katakan bahwa tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri,
dengan caranya sendiri bangsa indonesia memerdekakan dirinya daripada kolonialisme
belanda. Perjuangan bangsa indonesia yang sudah kita alami selama berpuluh-puluh tahun,
berbeda dengan perjuangan negara lain. Oleh karena itu imprealisme yang kita tentang lain
dengan imprealisme yang ditentang oleh bangsa, Imprealisme itu berrmacam-macam,
mempunyai corak sendiri,sifat-sifat sendiri. Saat imprealisme lahir maka ia akan membawa
coraknya sendiri yang tergang dari induknya yaitu kapitalisme. Sifat dan watak imprealisme
saling mendekati satu sama lain dan tidak mudah membedakannya.

Kalau kita melihat perjuangan rakyat atau lebih tegas, orang amerika, menentang
kolonialisme inggris sehingga bisa mengadakan Declaration of Independence, dan kita
selidiki siapa sebenarnya yanng berjuang, saudara akan melihat bahwa yang berjuang tersebut
ialah kaum atasan. Revolusi amerika bukan revolusi rakyat tetapi kaum atasan dibawah
pimpinan Thomas Jefferson,dll. Rrevolusi mereka berhassih membentuk satu tentra yang

9
tentera ini lah yang kemudian bertempur dengan tentara inggris. Yang kemudian dapat
mengalahkan inggris, sehingga tentara amerika menang. Dus, revolusi amerika terhadap
kolonial inggris adalah satu revolusi yang tidak meliputi seluruh rakyat.

Sedangkan, revolusi indonesia pun saya gunakan perkataan revolusi itu dalam arti
yang seluas-luasnya, Dus, jangan hanya berpikir dalam istilah 17 agustus 1945, tetapi
berpikirlah dalam istilah yang saya uraikan dalam pidato 20 mei yang lalu, istilah gerakan
nasional seluruhnnya, revolusi indonesia adalah revolusi seluruh rakyat. Maka revolusi
indonesia bis berhasil. Revolusi lain yaitu revolusi india ialah revolusi dari kaum pertengahan
dan kaum borjuis yang naik, dengan menunggangi rakyat jelata. Contoh lainnya yaitu
revolusi prancis yang juga revolusi dari kelass borjuis dan kaum pertengahan, dan revolusi
soviet. Saya tidak berkata bahwa-bahwa tiap-tiap revolusi membawa sifat dan watak sendiri
yang ditentukan oleh keadaan obyektif, objektif imprealismenya, objektuf induk dari
imprealisme itu, juga objektif keadaan dari rakyat yang berevolusi. Jika sifat corak sesuatu
revolusi ditentukan oleh keadaan obyektif dan apa yang dihantam oleh revolusi dari apa yang
menghantam. Keadaan yang dihantam yaitu imperialisme, yang corak-coraknya sendiri
berbeda-beda yang ditentukan oleh induknya.

Saudara-saudara, itulah sebabnya maka tadi saya dengan segera menandaskan kepada
saudara bahwa pancasila, dus kebangsaan, paham kebangsaan adalah dasar negara. Dus, ada
perbedaan yang tegaas antara ‘’keperluan negara sebagai negara’’ dan ‘’urusan agama’’.

Diatas dasar fakta bahwa umat manusia dibumi ini yang jumlahnya 2.600/2.700 juta
manusia yang terdiri dari berbagai golongan,ras dan suku. Kita tidak boleh tidak harus
mengakui adnnay bangsa dan kebangsaan. Ditinjau dari sudut apapun baik agama, dan politik
fakata umat manusia ini tergolong-golong dalam beberapa bangsa dan suku faktanya akan
tetap seperti itu.

Agama bercita-citakan persaudaraan seluruh manusia, baik itu dari kulit


putih,hitam,sawo matang,kuning, dll. Tetapi dalam pada itu agama mengakui fakta bahwa
golongan -golongan orang tersebut dan tak dapat memungkiri hal tersebut.

10
Negara adalah satu mahtsorganisatie, satu organisasi kekuasaan, atau sebagai yang
saya amanatkan kemarin pada waktu PNI memperingati usia 31 th. ‘’negara adalah satu
alat,alat perjuangan,alat perjungan organisasimachtsorgnisatie yang diorganisirkan diatas
satu wilayah, yang diatas wilayah itu ada manusia-manusianya’’.

Sebuah negara dapat disebut jika dia berdiri diatas sebuah wilayah dan ada rakyatnya
yang berdiam menetap. Jika negara tidak mempunyai wilayah yang tegas batasannya
meskipun ada rakyatnya,tetapi manusia-manusia tersebut hidup nomadis,tidak tentu
tmpatnya,takmungkin disusun suatu negara.

Syarat mutlak ilmu kenegaraan yaitu: pertama teritoor yang dapat digambarkan diatas
peta, kedua rakyat bahkan jika hendak sempurna maka rakyat tersebut harus satu bangsa,
ketiga yaitu pemerintah. Ditambah dalam ilmu egara modren yang diterangkan tempo hari
lalu oleh Prof. Muhammad Yamin: negara modren harus mempunyai syarat yang keempat
yaiitu yang kita namkan pancasila,tujuan kita ialah realisasi dari pancasia.

Agama boleh berkata tidak mengenal kebangsaan. Tetapi negara jika ia hendak
sempurna berdasarkan atas volk, nation sebagai tadi yang saya katakan. Demikian pula
didalam pengeertian Marxisme. Memang tujuan dari perjuangan sosialisme ialah
kesejahteraan semua manusia, persaudaraan semua manusia atau dengan istilah tertentu
dinamakan intetrnasionnalisme. Tetapi justru Marxisme yang sejati, artinya Marxisme yang
sebenar-benarnya, beridiri diatas analisa-analisa yang obyektif dan dalam analisis yang
obyektif itu Mrxisme mengakui adanya bangsa.

Kita mendirikan satu negara yang modren, yang sempurna kita tidak boleh tidak kita
pergunakan sebagai salah satu dasar dari lima ini yaitu kebangsaan. Terutama bagi satu
golongan manusia yang berabad-abad mengalami persamaan penderitaan dan pengalaman,
bagi golongan manusia yang demikian itu, in casu yaitu rakyat kita, rasa kebangsaan bukan
lagi cita-cita tetapi satu fakta yang obyektif.

11
Saya sudah bebrapa kali didalam kuliah-kuliah atau ceramah-ceramah mensitir
ucapan Ernest Renan, mahaguru dari universitas Sorbonne di Paris yang berkata, bahwa
bangsa adalah satu jiwa une nation est une ame. Artinya, bangsa adalah satu jiwa. Dilain
tempat Renan berkata, ‘’une nation est un grand solidarite’’, satu banga adalah satu
solidariteit yang besar. Menurut teori renan, bangsa atau kebangsaan tidak tergantung dari
persamaan bahasa. Tidak usah sesuatu bangsa itu satu bahasanya.

Kalau bahasanya satu, lebih kuat rassa kebangsaannya. Tetapi bahasa yang satu itu
bukan mutlak bagi bangsa. Seperti kita ini kita amat berbahagia bahwa kita itu mempunyai
bahasa yang satu dan kita mempunyai rasa kebangsaan yang hebat.

Didalam kuliah saya di yogyakarta dihadapan para mahasiswa saya sering mengupas
tentang ucapan Adler yaitu tentang demokrasi, yanng sering saya tirukan yaitu ‘’ Demokrasi
yang kita kejar janganlah hanya demokrasi politik saja, tetapi kita harus mengejar pula
demokrasi ekonomi’’, dan Adler lah yang memberikan istilah demokrasi politik-ekonomi.

Dus, Adler berkata sociale democratie adalah politik economische democratie, sama
rata sama rasa didalam lapangan politik dan dalam lapangan ekonomi. Ucapan Adler yang
sering saya sitir adalah bahwa demokrasi politik saja tidak cukup, ‘’men kan de honger van
een bedelaar niet stillen door hem een grondwet in de hand te stoppen’’. Undang-undang
dasar itu adalah politieke democratie.

Dalam kenyataannya demokrasi politik ini, ondanks undang-undang dasar ini, sikaya
tetap mengeksploitasikan si miskin. Dalam kenyataan tidak ada demokrasi ekonomi, tidak
ada sama rasa sama rata di dalam lapanngan ekonomi. Adler berkata Orang tidak bisa
menghilangkan rasa laparnya seorang pengemis dengan memberikan undang-undang dasar
didalam tanganya. Maka ia berkata harus ada demokrasi politik dan demokrasi ekonomi yang
kemudian dicakup didalam satu perkataan’’sociale democratie’’.

Yang tempo hari saya terangkan didalam kuliah saya diyogyakarta, bahwa sosial
demokrassi adalah satu aliran dalam sosialisme. Sosial demokrasi berpendapat bisa
menggugurkan kapitalisme dengan’’uithollingstactiek’’. Pihak kira berkata, ‘’Neen,
kapitalisme tidak bisa gugur dengan uithollingstactiek, tetapi harus diguugukan dengan
suatu ketika dengan aksi, directe ache,greep naar de macht dari kaum buruh’’.

12
Didalam kupasan nya Otto bauer mengenai persoalan bangsa, ‘’Bangsa adalah satu
persamaan, satu persatuan karakter,watak, yang persatuan karakter atau watak ini tubuh,
lahir, terjadi karena persatuan pengalaman, persatuan nasib’’, ini definisi dari Otto Bauer.

Seperti yang sudah sering saya katakan dalam pidato-pidato saya, bangsa itu adalah
satu individualiteit. Jika negara didasarkan antara atas rasa kebangsaan, negara demikian
itulah kuat.

Secara alam pikiran politiknya, disini parlementaire democratie akan membahayakan


kepada kapitalismus im niedergang. Parlementaire democratie yang memberikan kesempatan
kepada semua orang untuk ikut bermusyawarah, meskipun alat propoganda,alat surat kabar,
alat sekolah sebelumnya sudah ditangan mereka. Toh, tadinya dialam ini tatkala tenaga kaum
buruh belum terorganisir seperti sekarang, mereka masih selalu bisa beherseen parlemen.
Tetapi disini tidak bisa lagi, sebab alam parlementaire democratie tidak bisa lagi.

Disinilah kapitallis berkata: tidak berjalan parlementaire democratie. Disinilah


kapitalis mempergunakan laatste reddingspoging van het kapitalism, yaitu fasisme. Tidak
diberi kesempatan kepada semua orang untuk menjalankan demokrasi, tidak diberi
kesempatan kepada si kaum buruh untuk mengirim wakilnya didalam parlemen, tetapi
kekuasaaan didalam tangannya si diktator.

Historis materialisme ini jelas bahwa dus alam pikiran manusia, alam pikiran politik,
alam pikiran fasisme ditentukan oleh social-economische factoren. Saudara-saudara, kita
yang melihat segala cacat-cacat daripada productiewijze dari kapitalisme, melihat daripada
cacat-cacat parlementaire democratie, kitalah yang sebaliknya, sebagai amanat penderitaan
dan bangsa indonesia, memikul kewajiban untuk menyelenggarakan satu masyarakat yang
bukan masyarakat kapitalisme, tetapi masyarakat yang adil dan makmur.

Sekarang saya mengundang untuk berpikir sesuai dengan amanat penderitaan itu.
Saya mengundang agar supaya meninggalkan alam demokrasi, saya mengundang agar
meninggalkan cara berpikir a la parlementaire democratie yang politik demokrasi tok. Saya
mengundang agar supaya rakyat indonesia itu dalam menyusun ia punya demokrasi
menaruhkan segala sesuatu diatas kepribadian bangsa indonesia sendiri.

13
Oleh karena itu saya berkata; ‘’demokrasi yang harus kita jalankan adalah demokrasi
indonesia, membawa kepribadian indonesia sendiri. Jika kita tidak bisa berpikir demikian itu,
kita nanti tidak dapat menyelenggarakan apa yang menjadi amanat penderitaan daripada
rakyat itu’’.

‘’Demokrasi bagi kita bukan sekedar alat teknis, memang benar demokrasi adalah
alat teknis untuk mencapai sesuatu hal, sebagaimana nasional sosialisme adalah satu alat
teknis, sebagaimana diatur ploretariat adalah satu alat teknis. Demokrasi bagi kita sebenarnya
bukan sekedar satu alat teknis, tetapi satu alam jiwa pemikiran dan perasaan kita. Tetapi kita
harus bisa meletakkan alam dan jiwa pemikiran itu diatas kepribadian kita sendiri, diatas
penyelenggaraan cita-cita satu masyarakat yang adil dan makmur, yang sudah jelas tidak bisa
dengan demokrasi secara ini’’. Oleh karena itu saya menyarankan untuk menjalankan
demokrasi terpimpin.

14
KEADILAN SOSIAL, REVOLUSI BERDASARKAN PANCASILA

Tadinya saya menyetujui benar akan adanya seminar ini dan sekarangpun saya tetap
menyetujui benar akan adanya seminar ini. Didalam seminar yang terjadi dikota yogyakarta
ini, sebagaimana tadi telah dibaca rumusannya, pancasila tidak diperdebatkan lagi. Itu
membuat hati saya amat gembira oleh karena saya sendiri telah berulang-ulang berkata
bahwa revolusi kita dapat berjalan dengan sebaik-baiknya terutama sekali ialah oleh karena
revolusi kita berdasarkan atas pancasila. Dan pancasila itu memang mutiara lima buah yang
telah lama terpendam didalam kalbu bangsa indonesia sendiri.

Dalam hal ini pancasila tidak hanya diperdalam dan diperkaya tetapi dibawa-bawa
pula serta sebagai satu bagian inherent dari pancasila,perrsoalan demokrasi terpimpin.
Seminar ini juga memberi dukungan yang kuat kepada ide demokrasi terpimpin, memimpin
petunjuk-petunjuk yang beharga kepada pelaksanaan dari demokrasi terpimpin itu.

Pada malam ini saya akan menceritakan sedikit tentang demokrasi terpimpin.
Saudara-saudara mengetahui bahwa saya didalam pidato-pidato saya selalu mengemukakan
bahwa revolusi kita bermuka dua – bukan bermuka dua secara palsu, tetapi bermuka dua
laksana sebuah uang – muka sini muka sini, yang dua muka itu tak dapat dipisahkan satu dari
yang lain.

Muka dua yaitu muka politik dan muka sosial. Muka politik ialah untuk mencapai
satu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwilayah kekuasaan dari sabang sampai
merauke, yang berdaulat penuh. Muka sosial untuk didalam republik itu mengadakan satu
masyarakat adil dan makmur.

Oleh karena revolusi kits ini bermuka dua, maka saya sejak berpuluh-puluh tahun
yang lalu telah ikut-ikut dengan pemimpin lain, pertama memberikan pimpinan politik
kepada rakyat kedua memberikan pimpinan ekonomi kepada rakyat.

15
Lebih dari 30 tahun yang lalu tatkala kamu pemimpin-pemimpin muda pada waktu itu
dengan tegas mengatakan bahwa syarat mutlak untuk memperbaiki keadaaan kita, keadaan
yang telah dirusak oleh imprealisme dan kolonialisme, tak lain dan tak bukan ialah indonesia
merdeka penuh.

Satu pendirian yang pada waktu itu amat menggoncangkan kepada khalayak yang
belum mengerti, oleh karena sebagian daripada pemimpin-pemimpin kita pada waktu itu
berpendapat lebih dahulu mengangkat kecerdasan rakyat, dan lalu kecerdasan rakyat sudah
terangkat, dengan sendirinya akan datang indonesia merdeka. Sebaliknya indonesia merdeka
sebagai syarat mutlak untuk memperbaiki keadaan rakyat di segala bidang.

Politieke leiderschap ini diterima dengan gembira oleh rakyat, bahkan membakar
hatinya rakyat untuk berjuang secara massal dan revolusioner, sehingga akhirnya kita pada
tanggal 17 agustus 1945, kita dapat memproklamasikan kemerdekaan kita.

Politieke leiderschap ini diteruskan sehingga menjelmalah ide demokrasi terpimpin.


Yang kami anggap perlu mutlak untuk melaksanakan masyarakat adil dan makmur.
Masyarakat adil dan makmur, cita-cita asli dan murni dari rakyat indonesia yang terlah
berjuang dan berkorban berpuluh-puluh tahun. Masyarakat adildan makmur merupakan
tujuan akhir dari revolusi kita.

Jutaan rakyat kita menderita tak lain dan tak bukan ialah mengejar cita-cita
terselenggaranya satu masyrakat adil dan makmur yang disitu segenap manusia indonesia
dari sabang smpai merauke mengecap kebahagiaan.

Satu masyarakat adil dan makmur karna segala syarat-syarat badaniah dan rohaniah,
syarat-syarat material dan spiritual mental ada didalam bumi indonesia, didalam kalbu rakyat
indonesia. Masyarakat adil dan makmur sebenarnya sudah berkobar didalam dada keyakinan
rakyat indonesia sejak beratus-ratus tahun.

Masyarakat yang demikian ini yang kita cita-citakan, dan untuk mencapainya
masyarakat, maka harus tegas, sebagai salah satu bagian Politieke leiderschap. Yaitu
demokrasi terpimpin.

16
Atas usul dewan nasional, pada akhirnya kabinet mengadakan open talk. Open talk
yang pertama dijalankan di bogor. Pembicaraan blak-blakkan antara kabinet dengan
saya/presiden/ketua dewan nasional yang dibantu oleh wakil ketua dewan nasioanal. Kabinet
dengan sekata-kata menyetujui masuknya golongan fungsional didalam DPR. Hal ini
merupakan satu bagian mutlak dari demokrasi terpimpin. Bahakn kabinet menyatakan dengan
sebulat-bulatnya akan mendukung ide demokrasi terpimpin.

Open talk kedua diadakan di jakarta, diistana negara. Yang dialamnya membahas
segala pikiran dan pandangan dengan cara mendalam dan sesuai dengan gewetan menteri
masing-masing,

Open talk ketiga diadakan lagi di istana bogor. Yang didalam inilah diacapi
persesuaian paham antara para menteri yang hadir disitu dengan presiden. yang didalam
open talk ini membahas perumusan bogor. Perumusan bogor ialah perrsesuaian paham antara
menteri yang duduk didalam dewan menteri dan saya sebagai presiden/ ketua dewan nasional
dan saudara Roeslan Adulgani sebagai wakil ketua dewan nasional.

Kemudiaan didalam pekan ini, hari rabu dan kamis, dewan meteri akan mengadakan
sidang lagi untuk mengambil keputusan terakhir mengenai persoalan penyelenggaraan
demokrasi terpimpin.

Pak djuanda telah membocorkan sedikit – membocorkan dalam arti yang baik kepada
khalayk ramai, rupa-rupanya presiden nanti akan menyetujuinya. Dan saya beritahu garis
besar dari putusan yang telah diambil oleh presiden pada hari ini mengenai penyelenggaraan
demokrasi terpimpin. Pak djuanda berkata kepada para pers bahwa nanti malam presiden
akan mengumumkan keputusan penting yang telah diambil oleh beliau.

Apa keputusan itu? Keputusan itu ialah sebagai berikut: Pertama,mengingat revolusi
kita ini berjalan dengan baik karena revolusi kita ini membawa dengannya UUD1945, maka
saya telah mengambil keputusan insya Allah S.W.T., sebelum saya nanti saya pergi keluar
negeri – saudara-saudaramngetahui bahwa jikalau saya diizinkan Allah SWT, nanti saya akan
melawat keluar negeri, namun sebelum saya melawat keluar negeri insyaallah saya akan
masuk kegedung Konstituante. Untuk meminta kepada ketua konstituante untuk mengadakan
sidang kontituante pleno. Dalam didalam sidang ini akan saya anjurkan kepada ketua
konstituante dan akan saya peringatkan kepada beliau akan pidato yang saya ucapkan pada

17
waktu saya membuka resmi konstituante bahwa kewajjiban konstituante ialah membuat UUD
bagi Republik Indonesia yang kita proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.

Bukan buat suatu negara baru,tetapi yang akn saya minta nanti disidang tersebut yaitu,
karena toh rpublik yang kita proklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 itu sudah
membawa dengannya satu UUD yaitu UUD 1945, agar supaya konstituante kembali saja
kepada UUD 1945 itu.

Jikalau kontituante suka menerima anjuran saya ini, yaitu mngembalikan kita kepada
UUD 1945, maka hendaknya sesudah saya kembali dari perjalanan saya keluar negeri
diadakanlah satu hari luhur dimana presiden dengan segenap para menteri dan anggota
konstituante menandatangani satu piagam yang boleh dianamakan piagam bandung. Yang
berbunyi bahwa Republik Indonesia sekarang berundang-undang dasarkan UUD 1945.

Dus, sebelum saya melawat keluar negeri, insyaallah saya akan mengadakan amanat
dua hal, amanat dengan lisan kepada sidang pleno konstituante, amanat mana akan berbunyi,
‘’kembali kepada UUD 1945’’, amanat dengan tulisan kepada DPR agar supaya rencana UU
pemilihan umum dan rencana UU penyerdehanaan kepartaian lekas dibicarakan dan lekas
dapat dijadikan UU nanti dengan tanda tangan kepala negara.

Maka dengan demikian kita akan mencapai satu keadaan yang menurut anggapan
saya menyenangkan. Dalam pada itu nanti Dewan Perancang Nasional sudah terbentuk, juga
amanatnya insyaallah akan saya berikan.

Menurut undang-undang DPN maka harus kepala negara setiap waktu ia mau
mengadakan amanat kepada DPN dan pada pelantikan daripada DPN ini insyaallah akan
saya berikan amanat pula yang penting. Dengan demikian DPN bisa lekas bekerja,menyusun
blue-print,blauw druk, pola daripada masyarakat yang adil dan makmur.

DPR-nya, saya punya kehendak selekas mungkin diperbarui atass dasar pemilihan
umum yang baru. Konstituantenya, yaitu undang-undang dasarnya, lekas dikembalikan
kepada UUD 1945. Maka dengan demikian saya yakin, republik kita akan dapat berjalan
lancar.

18
Saya tadi berkata tentang hal politieke leiderschop, hal economisch leidershop.
Economisch leidershop pokoknya ialah susunlah blue-print yang menyelenggarakan
masyrakat adil dan makmur. Polanya dijalankan oleh segenap rakyat kita dengan alat
demokrasi terpimpin.

Tetapi seperti yang pernah saya katakan dalam salah satu pidato saya, tatkala buat
pertama kali saya mencetuskan dengan jelas akan perlunya demokrasi kita ini kita bongkar
dan kita adakan demokrasi baru, stijl baru,demokrasi terpimpin. Pada waktu ini saya dengan
tegas berkata, saya bersedia bersama-sama dengan lain-lainnya, tetapi saya sendiri bersedia
pula memikul segala tanggung jawab atas hal ini. Yang saya usulkan ini menurut keyakinan
saya adalah baik, lebih daripada baik, mutlak, perlu bagi pergerakan kita, negara kita,
perjuangan kita dan revolusi kita.

19
20

Anda mungkin juga menyukai