PROGRAM PEMBIAYAAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Perbankan Syariah 1 oleh
Dosen yang bersangkutan
Disusun Oleh:
Aufa Nawad Marwa (12120521323)
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Rahmat dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan Allah Kepada Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya, serta para pengikutnya yang
setia hingga akhir zaman. Dan tak lupa kami bersyukur atas tersusunnya makalah
ini.
Tujuan kami menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya
ilmu pengetahuan kita semua dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbankan
Syariah . Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila
dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana
lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penerima pembiayaan mendapat
kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan
berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya sesuai
dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan.
Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berbeda dengan kredit yang
diberikan oleh bank konvensional. Dalam perbankan syariah, return atas
pembiayaan tidak dalam bentuk bunga, akan tetapi dalam bentuk lain sesuai
dengan akad-akad yang disediakan di bank syariah.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan
imbalan atau bagi hasil. Di dalam perbankan syariah, pembiayaan yang diberikan
kepada pihak pengguna dana berdasarkan pada prinsip syariah. Aturan yang
digunakan yaitu sesuai dengan hukum islam.
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Inisaiasi Pembiayaan
Pengertian Inisaiasi
Inisiasi adalah proses awal menetapkan kriteria nasabah pembiayaan
sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Bank Syariah, kemudian melakukan
evaluasi, serta memberikan keputusan hasil evaluasi. Inisiasi adalah proses dalam
rangka mencari calon nasabah potensial yang terdiri dari dua macam yaitu, calon
nasabah datang dengan sendirinya ke bank untuk mengajukan permohonan dana
dan account officer mencari dan menemukan nasabah potensial.
Pada tahap ini,bank menerima permohonan nasabah atau memberikan
penawaran permohonan kredit kepada nasabah. Sesuai dengan ketentuan BI,
dalam menilai permohonan kredit, bank hanya memberikan kredit apabila
permohonan kredit diajukan secara tertulis. Permohonan kredit yang diajukan
nasabah memiliki beberapa tujuan, seperti permohonan kredit baru, permohonan
tambahan kredit yang telah berjalan, dan lainnya.1 Proses inisiasi terdiri dari 3 hal
yaitu:
a) Solisitasi;
b) evaluasi;
c) approval.
1. Solisitasi
Solisitas adalah proses dimana pihak bank mencari calon nasabah yang
sesuai dengan kriteria kebijakan bank tersebut. Tahapannya yakni dengan cara
menetapkan pasar yang dituju, bisnis yang dituju, (misalnya pemberian
pembiayaan ke PNS, Karyawan, DLL), Penetapan nasabah yang dibiayai.
1
Wawancara dengan Iwan Mafa Sarwani (Unit Head), tamggal 30 Mei 2018
6
Tahapan solisitasi :
1. Penetapan target market, misal sektor industri
2. Penetapan sektor bisnis, misal industri bidang semen.
3. Penetapan risk acceptance assets criteria (RAAC), misal resiko
dibidang semen beserta turunannya.
4. Penetapan nasabah yang dibiayai, misal PT. Semen Gresik, Semen
Padang.
2. Evaluasi
Evaluasi adalah proses penilaian atau pengumpulan data pihak nasabah
yang dilakukan oleh pihak bank dalam pembiayaan yang tekah diberikan
kepadanya. Biasanya pihak bnak berkunjung ke nasabah, dengan membuat
laporan kunjungan ke nasabah, melakukan pengumpulan data-data ( surat
permohonan, data lengkap seperti KTP, KK, NPWP, No Rekening,surat
keterangan gaji, jaminan, proposal usaha yang dibiayai, proyeksi aliran kas
usaha), kemudian data akan dimasukkan ke file pembiayaan dan dilakukan
tahapan pengidentifikasian (persetujuan, profil nasabah, laporan dari
kunjungan pihak bank), tahapan Evaluasi lanjutan dengan mengevaluasi
kelayakan usaha yang akan dibiayai, tujuan usaha, latar belakang nasabah,
jaminan dan checking. 2
3. Approval
Dalam proses approval merupakan lanjutan dari tahapan evaluasi dimana
pada tahap ini Account Officer mempresentasikan ususlan pembiayaan di
depan komite pembiayaan. Dimana akan ditetapkannya usulan pembiayaan
yakni diterima atau ditolak, jika ditolak berkasberkas yang telah di masukkan
kepada pihak bank akan dikembalikan semuanya, namun jika diterima maka
surat atau berkas akanlangsung di tandatangani pihak bank dan bank akan
2
Muhammad, Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press,
2000), h.170
7
memberi offering later yaitu dokumen yang menyatakan komitmen bank akan
memiayai usaha nasabah.3
B. Proses Pembiayaan
C. Keputusan Pembiayaan
Dua fungsi utama bank syariah adalah mengumpulkan dana dan
menyalurkan dana. Penyaluran dana yang dilakukan bank syariah adalah
pemberian pembiayaan kepada debitur yang membutuhkan, baik untuk modal
usaha maupun untuk konsumsi. Praktik pembiayaan yang sebenarnya dijalankan
oleh lembaga keuangan Islam adalah pembiayaan denga sistem bagi hasil atau
syirkah. Praktik syirkah ini terkemas dalam dua jenis pembiayaan, yaitu
pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah. Jenis pembiayaan lainnya
3
Merly Cahya Putri, Prosedur Pemberian Pembiayaan, dalam html.blogspot.com,
diunduh pada 10 Juli 2018.
8
adalah terkemas dalam pembiayaan berakad/ sistem jual beli, yiatu pembiayaan
murabahah, bai‘ as-salam, dan bai‘ al-istisna. 4
Dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga penyalur dana, bank
syari’ah perlu memerhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan analisis
kelayakan pembiayaan. Secara umum, analisis kelayakan pembiayaan tersebut
terdiri atas beberapa tahapan, yaitu:
1) Pendekatan analisis pembiayaan.
Ada beberapa pendekatan analisis pembiayaan yang dapat diterapkan
oleh para pengelola bank syari’ah dalam kaitannya dengan pembiayaan
yang akan dilakukan, yaitu:
a) Pendekatan jaminan, artinya bank dalam memberikan pembiayaan
selalu memerhatikan kuantitas dan kualitas yang dimiliki oleh
peminjam.
b) Pendekatan karakter, artinya bank mencermati secara sungguh-
sungguh terkait dengan karakter nasabah.
c) Pendekatan kemampuan pelunasan, artinya bank menganalisis
kemampuan nasabah untuk melunasi jumlah pembiayaan yang
telah diambil.
d) Pendekatan dengan studi kelayakan, artinya bank memerhatikan
kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah peminjam.
e) Pendekatan fungsi-fungsi bank, artinya bank memerhatikan
fungsinya sebagai lembaga intermediary keuangan, yaitu mengatur
mekanisme dana yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.
4
Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), hlm.
303.
9
c) Capital, yaitu besarnya modal yang diperlukan peminjam.
d) Colateral, yaitu jaminan yang telah dimiliki yang diberikan
peminjam kepada bank.
e) Condition, yaitu keadaan usaha atau nasabah prospek atau tidak.
Prinsip 5C tersebut terkadang ditambahkan dengan 1C, yaitu constraint,
artinya hambatan-hambatan yang mungkin mengganggu proses usaha.
5
Muhammad, Manajemen Pembiayaan, hlm. 61.
10
cabang pembantu, dapat dihasilkan keputusan yang “objektif ”. Keputusan
mana hanya dapat diperoleh jika prosesnya melibatkan suatu tim pemutus
komite pembiayaan, berapa pun besar plafon/limit pembiayaan yang
dinilai/diputus.6
D. Monitoring Pembiayaan
Pengertian Monitoring Pembiayaan
Monitoring dapat diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk
melakukan pemantauan pembiayaan, agar dapat diketahui sedini mungkin (early
warning system) deviasi yang terjadi yang akan membawa akibat terjadinya mutu
pembiayaan. Dengan ini dimungkinkan mengambil langkah-langkah untuk tidak
timbul kerugian. Pengawasan pembiayaan dapat diartikan sebagai salah satu
fungsi manajemen yang berupaya untuk menjaga dan mengamankan pembiayaan
itu sebagai kekayaan. Dan dapat mengetahui trems of lending suatu asumsi-
asumsi sebagai dasar persetujuan pembiayaan tercapai atau terjadi
penyimpangan.7
6
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Yogyakarta: Ekonosia, 2005), hlm. 204.
7
Veitzal Rivai, dan Andria permata Veithzal Islamic Financial Management, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2008), hal. 488-489.
8
Pudjo Muljono, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil, (Yogyakarta: BPFE, Edisi
keempat, 2001), hal .459.
9
Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi,( Yogyakarta: BPFE Anggota
IKAPI, 2011), hal. 243.
11
Salah satu fungsi manajemen yang penting dalam setiap kegiatan usaha
yaitu tahap monitoring atau pengawasan, begitu juga didalam perkreditan, karena
kegiatan pengawasan akan merupakan penjagaan dan pengamanan terhadap
kekayaan bank yang disalurkan (diinvestasikan) di bidang perkreditan.
pengawasan merupakan upaya dalam penjagaan dan pengamanan yang lebih baik
dan efisien, guna menghindarkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan.
10
Pudjo Muljono, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil, (Yogyakarta: BPFE, Edisi
keempat, 2001), hal .459
11
Sumar‟in, Konsep Kelembagaan Bank Syari’ah, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hal.
121-122
12
a. Tersedianya bahan informasi bagi manajemen tentang situasi nyata dalam
mana organisasi berada.
b. Dikenalinya faktor-faktor pendukung terjadinya operasionalisasi rencana
dengan efisien dan efektif.
c. Pemahaman tentang berbagai faktor yang menimbulkan kesulitan dalam
penyelenggaraan berbagai kegiatan operasional.
d. Langkah-langkah apa yang segera dapat diambil untuk menghargai kinerja
yang memuaskan.
e. Tindakan preventif apa yang segera dapat dilakukan agar deviasi dari
standar tidak terus berlanjut.12
12
Sondang P. Siagian, Manajemen Stratejik,( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005 ), hal. 259.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian
fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang
kekurangan modal. Inisiasi merupakan tahapan awal dalam menentukan
persyaratan atau tipe atau kriteria calon nasabah pembiayaan sehingga sesuai
dengan kriteria yang diterapkan oleh pihak bank. Macam-macam inisiasi
diantaranya sebagai berikut:
a. Solisitas
b. Evaluasi
c. Approval
14
B. Saran
Kami selaku penulis sangat berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan pada kami selaku penulis khususnya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami
mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat membangun terhadap makalah kami agar kami bisa lebih baik ke
depannya. Amin ya Rabbal ‘alamin.
15
16
DAFTAR PUSTAKA
17