Anda di halaman 1dari 23

Rancangan Program Audit Syariah

Disusun untuk memenuhi

Tugas Praktikum Auditing

Oleh:

Aulia Sri Otami

D030419033

Program Studi Sarjana Terapan

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah

Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................... ii
PERENCANAAN ....................................................................................................... 1
A... Identifikasi Lembaga Keuangan Syariah (LKS)..................................................1
B... Proses Bisnis LKS .......................................................................................... 1
C... Struktur Organisasi LKS................................................................................... 8
D... Identifikasi Sumber Daya Manusia (Tim Audit) ................................................. 11
E... Identifikasi Ruang Lingkup Audit ..................................................................... 12
F....Identifikasi Teknik Audit.................................................................................. 12

INSPEKSI ...................................................................................................................13

A... Program Kerja ................................................................................................. 13


B... Daftar Pertanyaan............................................................................................. 16
C... Realisasi ......................................................................................................... 17
D... Daftar Ringkasan Temuan Audit ....................................................................... 18

LAPORAN ................................................................................................................ 19

i
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Aulia Sri Otami


NIM : D030419033
Semester/Kelas : 5/ B
Program Studi : D4 Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah
Nilai :

No Program/Prosuder Keterangan Bobot Nilai Nilai

1 Perencanaan 1. Identifikasi Lembaga 40


Keuangan Syariah (LKS)
2. Proses Bisnis LKS
3. Struktur Organisasi LKS
4. Identifikasi Sumber Daya
Manusia (Tim Audit)
5. Identifikasi Ruang Lingkup
Audit (Minimal 4 Transaksi)
6. Identifikasi Dokumen yang
Relevan, Teknik Audit dan
Bukti Audit yang diperlukan
2 Inspeksi Membuat Kertas Kerja (Minimal 4 40
Transaksi)
3 Pelaporan Membuat laporan 20
TOTAL

Banjarmasin, 2021
Dosen Pengampu

Basyirah Ainun, SE, MM, Ak, CA


NIP 197805122002122001

ii
PERENCANAAN

A. Identifikasi Lembaga Keuangan Syariah (LKS)

Nama LKS : Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Barkah Gemadana

Berdiri : 26 Februari 1992

Alamat : Jl. A. Yani Km 6.700 No 59 Kertak Hanyar

Jenis LKS : Perbankan

Bentuk LKS : BPR Syariah

PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Barkah Gemadana adalah lembaga


keuangan yang menerapkan sistem dan operasionalnya berdasarkan syariat islam. Bank
ini dijalankan dengan mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian usaha sesuai dengan Al-
Qur’an dan Al-Hadist. Dalam Operasionalnya BPRS Barkah Gemadana tidak
menggunakan bunga (karena tidak sesuai dengan syariat islam akan tetapi menggunakan
sistem bagi hasil dan jual beli.

Pemegang saham Pendiri PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebanyak 112 orang dan
lembaga organisasi sebanyak 9 orang. Izin Uaha Menteri Keuangan RI Nomor KEP-
186/KM.17/1993 tanggal 3 September 1993 NPWP 1.584.974.8-731. Diresmikan oleh Ir. H.
Muhammad Said (Gubernur KDH Tk 1 Kalse).

B. Proses Bisnis

Proses bisnis PT BPRS Gemadana Berkah adalah Pengerahan Dana dan


Pembiayaaan.

Pengerahan Dana terbagi menjadi 3 yaitu:

a) Pengerahan Dana

1) Deposito Barkah (Depo Barkah)

Deposito Barkah disingkat Depo Barkah merupakan investasi melalui

1
simpanan perorangan, lembaga maupun badan hukum di PT. BPR Barkah
Gemadana yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu
menurut perjanjian antara pihak deposan dengan Bank, dengan mendapat bagi
hasil (Mudarabah) secara syariah Islam.

2) Tabungan Barkah (Tabah)

Tabungan Barkah disingkat Tabah merupakan simpanan yang dapat


dipergunakan oleh mudharib, yaitu Bprs Barkah Gemadana dengan memperoleh
imbalan bagi hasil (mudarabah) yang menguntungkan si penyimpan dana
(shahibul maal).

3) Simpanan Barkah (Si Barkah)

Simpanan Barkah (Trustee Account) disingkat Si Barkah merupakan titipan


dalam bentuk Zakat, Infaq, Shadaqah, Hadiah dan lain-lain,berupa dana atau
barang yang diserahkan pada Bank untuk dikelola agar memberi maslahat yang
maksimal kepada mustahiq dan menjadi modal dakwah Islam. Dalam hal ini Bank
dapat menjadi perpanjangan tangan baitul maal (BAZIS) dalam menyalurkan dana
umat agar bermanfaat.

b) Pembiayaan

1. Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan Mudharabah atau disebut juga pembiayaan qirodh adalah


suatu perjanjian yang disepakati bersama antara Bank dan pengusaha, dimana
pihak Bank menyediakan pinjaman investasi dan pinjaman modal kerja (Bank
berfungsi sebagai Shahibul Maal) sedangkan pihak pengusaha menyediakan
proyek atau usaha beserta managerial skill dan pengelolaannya (pengusaha
bertindak sebagai mudhariq) pengusaha mengelola proyek usaha tanpa campur
tangan Bank, namun Bank mempunyai hak untuk menjalankan tidak lanjut dan
pengawasan.

2
Hal yang perlu diperhatikan bagi peminjam dengan sistem Al- Mudharabah adalah:

i. Pinjaman Al-Mudharabah untuk calon nasabah atau pengusaha yang sangat


membutuhkan modal.

ii. Pinjaman hendaknya merencanakan secara matang tentang penggunaan dana.

iii. Uang yang dipinjam adalam milik saudaranya umat Islam.

iv. Mengelola administrasi dan usaha secara praktis (professional).

v. Mencicil pinjaman dan bagi hasil, tepat waktu sesuai kesepakan.

2. Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan Musyarakah atau Syirkah adalah suatu perjanjian kredit antara


Bank dan Pengusaha, di mana pihak Bank maupun pengusaha secara bersama
menbiayai suatu usaha atauproyek yang dikelola secara bersama-sama pula.
Tingkat pembagian atau nasabah pembagian laba ini tidak harus senantiasa
sebanding dengan prosentasi penyertaan modal masing-masing, karena mungkin
ada sebagian pihak yang memberikan kontribusi managerial lebih dari pihak
lainnya. Masing-masing pihak bertanggung jawab sebatas besarnya prosentasi
modal masing-masing.

Hal-hal yang perlu diperhatikan bagi peminjam dengan prinsif al- Musyarakah
adalah:

 Bank dan pihak lain mengikat suatu perjanjian untuk mengelola bersama suatu
proyek/usaha.

 Mitra usaha harus menjauhkan diri dari gejala-gejala yang meragukan dan dapat
merugikan pihak sendiri dan pihak Bank.

 Mitra usaha perlu menunjukkan sikap jujur, kreatif dan sifat Islami lainnya.

3. Pembiayaan Bai’u Bitaman Ajil

3
Pembiayaan dengan Bai’u Bitaman Ajil pada dasarnya sama dengan kredit
Al-Murabahah. Bedanya hanya tentang 9cara pelunasan hutang, yaitu nasabah
akan membayar atau mencicil dengan mark up yang dapat diperhitungkan atas
dasar Opportunity Cost Project (OCP).

4. Pembiayaan Al-Qardul Hasan

Pembiayaan Al-Qadul Hasan adalah perjanjian kredit antara Bank


(Mewakili Dewan Pengawas Syariah) dengan Nasabah yang dianggap layak
menerima, diprioritaskan bagi pengusaha kecil pemula yang potensial, akan tetapi
tidak mempunyai modal apapun selain harapan berusaha, serta perorangan lainnya
yang berada dalam keadaan terdesak antara lain: untuk hal-hal yang bersifat
konsumtif seperti untuk membiayai anak sekolah, rumah sakit, perkawinan dan
lainnya. Penerima kredit hanya diwajibkan mengembalikan pinjaman pokoknya
saja pada saat jatuh tempo dan Bank hanya membebani nasabah atas biaya
administratif.

5. Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan Murabahah adalah suatu perjanjian kredit yang disepakati


oleh Bank dan Nasabah, di mana Bank menyediakan pinjaman dana untuk
pembelian bahan baku utau modal kerja lainnya yang dibutuhkan nasabah.
Pembayaran kembali pada saat jatuh tempo beserta mark up yang diperhitungkan
atas dasar Opportunity Cost Project (OCP) artinya hubungan akad disini dengan
modal ditambah dengan keuntungan sebagaimana disetujui bersama.

Adapun mekanisme pembiayaan murabahah pada PT BPRS Barkah Gemadana


dan menetapkan calon nasabah (kewenangan) dapat dilihat pada skema berikut ini:

4
SKEMA MEKANISME PEMBIAYAAN MURABAHAH

Kasie
Nasabah Marketing/AO Operasional

Direktur Direktur
Utama Operasional

Kasie Operasional

5
Adapun penjelasan skema di atas dapat di uraikan sebagai berikut:

1. Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan murabahah dengan mengisi


formulir yang telah disediakan oleh pihak bank disertai dengan persyaratan yang
sudah ditentukan. Kemudian berkas permohonan tersebut diserahkan ke bagian
Kasie Pembiayaan/Marketing/AO.

2. kasie Pembiayaan/Marketing/AO mengecek berkas permohonan tersebut apakah


sudah lengkap atau tidak. Kalau sudah lengkap kemudian diserahkan ke bagian
Kasie Operasional

3. Di bagian Kasie Operasional ini dilakukan pencatatan surat yang baru masuk ke
buku surat masuk.

4. Kemudian diserahkan ke bagian Direktur Operasional untuk mendapatkan


persetujuan diterima atau ditolaknya suatu permohonan pembiayaan.dengan
besaran pembiayaan 15 juta kebawah. Setelah disposisi surat permohonan tersebut
diserahkan kembali kepada bagian Kasie Operasional.

5. Kasie Operasional memberikan instruksi kepada bagian marketing untuk


dilakukan survei.

6. Setelah administrasi dan persyaratan telah dilengkapi oleh calon nasabah, maka
proses selanjutnya adalah analisis kelayakan pembiayaan. Analisis pembiayaan
dilakukan oleh bagian marketing dengan melakukan survei (rumah, tempat usaha,
agunan) nasabah.

7. Untuk permohonan pembiayaan 15 juta keatas disposisi oleh Direktur Utama.

8. Setelah disposisi diterima permohonan nasabah tersebut maka di bawa ke bagian


Legal untuk dilakukan akad pembiayaan murabahah antara nasabah dengan pihak
bank.

Dalam mekanisme pembiayaan murabahah diatas dapat disimpulkan yang


mempunyai wewenang untuk menerima atau menolak suatu pembiayaan, khususnya

6
pembiayaan murabahah itu adalah Direktur Utama dan Direktur Operasional
tergantung jumlah dana yang akan dibiayai. Jika jumlah dana yang akan dibiayai
kurang dari 15 juta atau 15 juta kebawah yang Menentukan atau yang memberi
wewenang menerima atau menolaknya adalah Direktur Operasional sedangkan
jumlah dana yang akan dibiayai lebih dari 15 Juta maka yang menentukan atau yang
member wewenang adalah Direktur Utama.

1) Prosedur Pembiayaan di BPRS Barkah Gemadana

Berikut ini adalah prosedur yang harus ditempuh oleh setiap calon nasabah apabila
mengajukan permohonan pembiayaan di BPRS Barkah Gemadana:

a. Pengajuan Permohonan Pembiayaan

Setiap calon nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan harus mengisi formulir
pengajuan dan melengkapi persyaratan umum. Adapun persyaratan umum yang
harus dimiliki dan dilengkapi oleh calon nasabah adalah:

1. Copy KTP suami dan istri yang masih berlaku.

2. Copy kartu keluarga.

3. Copy buku nikah.

4. Rekening listrik. Air, telpon terakhir.

5. Surat keterangan usaha dari kelurahan setempat.

6. Slip penghasilan / Gaji.

7. Jaminan.

 BPKB kendaraan roda dua atau mobil, STNK dan kwitansi beli yang
dilengkapi dengan KTP penjual terdahulu.

 Sertifikat / SHM (harus a.n. permohonan sendiri).

Untuk pengajuan awal dilampirkan cukup photo copy yaitu:

7
 Daftar rencana / rincian barang yang akan dibeli.

 Pas photo permohonan satu lembar.

b. Analisis Kelayakan Pembiayaan (Survei Usaha dan Tempat Tinggal)

c. Keputusan Pembiayaan

d. Pencairan Pembiayaan

e. Pengawasan dan Pembina

C. Struktur organisasi

8
Job Description

1. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris, RUPS dan membawahi
langsung seluruh bagian. Direktur utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama direksi serta mewakili bank. Tugas dan tanggung jawab dari direktur utama diantaranya
adalah:

a. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan


perseroan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

b. Direksi berhak mewakili perseroan didalam dan diluar pengadilan tentang segala hal dan
dalam segala kejadian.

c. Direksi untuk perbuatan tertentu berhak mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil
atau kuasanaya dengan memberikan kepadanya kekuasaaan yang diatur dalam surat kuasa.

2. Direktur Operasional Bertanggung jawab kepada direktur utama, RUPS dan membawahi
langsung kasie. Pembiayaan, kasie operasional, legal & administrasi pembiayaan, dan
koordinasi kantor pelayanan kas. Direktur operasional berhak dan berwenang bertindak untuk
dan atas nama direksi serta mewakili bank. Tugas dan tanggung jawab direktur operasional
diantaraya adalah:

a. Mengawasi dan mengkoordinir bagian-bagian dibawahnya.

b. Bertanggung jawab memberikan laporang keuangan akhir tahun ke rapat umum pemegang
saham.

3. Kasie Pembiayaan Bertanggung jawab kepada direksi dan membawahi langsung account
officer/AO pembiayaan. Kasie pembiayaan bertanggung jawab untuk menjual produk-produk
pembiayaan sesuai syariah Islam kepada nasabah dengan layanan yang baik dan islami, serta
memperhatikan kelancaran dan keamanan pembiayaan dan pembianaan pembiayaan, mencari
calon nasabah di wilayah sumber dana yang baru dan peluang dana yang dihimpun dari
masyarakat.

4. Kasie Operasional Bertanggung jawab kepada direksi dan membawahi langsung koord.
Tabungan & deposito, Akuntansi, kasir, umum dan keamanan. Kasie operasional bertaggung

9
jawab atas terlaksananya kelancaran kerja dibagian operasional, serta memberikan laporan
berkala atas pekerjaannya kepada direkur operasional. Tugas dan tanggung jawab kasie
operasional diantaranya adalah:

a. Memeriksa semua transaksi dan mutasi keuangan harian dan memeriksa kebenarannya,
termasuk menghindari timbulnya selisih.

b. Bertanggung jawab untuk tugas pelaporan neraca dan laba rugi bulanan, semesteran dang
akhir tahun ke Bank Indonesia.

5. AO & Marketing pembiayaan & funding Bertanggung jawab kepada direksi dan kasie
pembiayaan. AO/marketing bertugas memasarkan produk-produk pembiayaan sesuai syariah
Islam kepada nasabah dengan layanan yang baik dan islami, mencari wilayah penyaluran
pembiayaan yang baru, mencari calon nasabah debitur yang prospektif, mencari wilayah
sumber dana yang baru, mencari calon nasabah pembiayaan yang potensial.

6. Legal dan Administrasi Pembiayaan Bertanggung jawab kepada kasie pembiayaan dan
direksi. Tugasnya adalah mengatur, mengawasi dan melaksanakan kegiatan administrasi dan
dokumentasi pemberian pembiyaan serta melakukan kegiatan untuk mengamankan posisi
bank dalam memberikan pembiayaan sesuai dengan hukum yang berlaku.

7. Koord. Tabungan & Deposito Bertanggung jawab kepada direktur operasional dan kasie
operasional. Koord tabuangan & deposito bertanggung jawab atas semua pengadministrasian
tabungan, deposito serta kebenaran pencatatan administrasinya sesuai dengan ketentuan bank.

8. Akuntansi Bertanggung jawab kepada direktur operasional & kasie operasional. Tugasnya
ialah mengawasi dan bertanggung jawab atas kelengkapan data dan bukti-bukti mutasi untuk
kebenaran pencatatan transaksi serta membuat laporan neraca harian.

9. Kasir Bertanggung jawab kepada direktur operasional dan kasie operasional. Kasir bertugas
melaksanakan seluruh aktivitas yang berhubungan dengan transaksi kas, mengatur dan
bertanggung jawab atas semua pelaksanaan administrasi dan laporan perincian kas setiap hari.

10. Umum dan Perawatan Bertanggung jawab kepada direktur operasional dan kasie operasional.
Bag. Umum & perawatan bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas pengadaan barang
yang berguna untuk kelancaran operasi bank serta pemeliharaan kebersihan/perawatan

10
gedung kantor, peralatan serta membantu semua kegiatankegiatan agar prasarana dan sarana
kebutuhan-kebutuhan penunjang operasional dapat terpenuhi.

11. Keamanan Bertanggung jawab kepada direktur operasional dan kasie operasional keamanan
bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan keamanan terhadap semua kekayaan bank.

D. Identifikasi Sumber Daya Manusia (Tim Audit)

No. Nama Peran Tanggung Jawab


1. Aulia Sri Otami Lead Auditor  Profil perusahaaan untuk audite.
 Cakupan audit dibuat dalam fase
perencanaan.
 Kerangka waktu yang ditentukan untuk
menyelesaikan audit.
 Mengumpulkan segala bentuk
data/informasi yang diperlukan untuk
proses pengauditan.
 Penugasan dengan peran dan tanggung
jawab yang ditentukan.
 Berkomunikasi dengan tim audit dan
pihak yang terkait.
 Dokumentasi kegiatan kepatuhan dan
ketidakpatuhan.
 Hasil audit.
 Permintaan tindakan koreksi.
 Pengamatan akhir audit.
2. Insyan Prayoga Anggota  Mengikuti rencana dan prosedur dari lead
auditor.
 Melaksanakan perencanaan yang telah
disusun.
 Membuat kertas kerja akun xx yang
diperlukan
 Berkomunikasi dengan Lead Auditor

11
 Mengumpulkan dan menganalisis bukti
akun xx
 Serta bertangggung jawab atas hasil audit
3. Siti Aminah Anggota  Mengikuti rencana dan prosedur dari lead
auditor.
 Melaksanakan perencanaan yang telah
disusun.
 Membuat kertas kerja akun xx yang
diperlukan
 Berkomunikasi dengan Lead Auditor
 Mengumpulkan dan menganalisis bukti
akun xx
 Serta bertangggung jawab atas hasil audit

E. Identifikasi Ruang Lingkup Audit

Pemeriksaan ini dibuat berdasarkan dengan beberapa akun yang tersaji dalam laporan
keuangan yang diungkapkan apakah telah sesuai dengan tujuan perusahaaan. Ruang lingkup
pemeriksaan audit yang telah kami tentukan yakni kebenaran pada akun kas, Aset, Piutang,
Pembiayaan Murabahah.

F. Identifikasi Teknik Audit dan Bukti Audit


No. Ruang Teknik Audit Bukti Audit Ket
Lingkup .
1. Kas  Verifikasi  Jurnal penerimaan dan
 Footing pengeluaran kas
 Evaluasi  Hasil Perhitungan Ulang
 Mencari Informasi bukti
intern kas
2. Aset  Verifikasi  Catatan asset lancar dan asset
 Cek tetap
 Inventarisasi  Catatan penyusutan aset

12
 Vouching  Dokumentasi atau bukti fisik
dari pencatatan
3. Piutang  Verifikasi  Catatan piutang yang dimiliki
 Footing oleh perusahaan
 Konfirmasi  Menghitung ulang hasil
 Bukti kas masuk ke
perusahaan
 Konfirmasi atas piutang
4. Pembiayaan  Verifikasi  Dokumentasi pencatatan
Murabahah  Footing pengeluaran dan pemasukan
pembiayaan murabahah
 Menghitung ulang hasil
 Pencatatan jurnal/transaksi
akad murabahah
 Konfirmasi tentang
pembiayaan murabahah pada
perusahaan

INPEKSI
A. Program Kertas Kerja

Nama Perusahaan PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Barkah Gemadana


Program yang di audit Akun kas, Aset, Piutang, dan Pembiayaan Murabahah
Tujuan Untuk mengetahui kebenaran pencatatan atas laporan keuangan
yang sesuai dengan tujuan perusahaan dan standar yang
berkaitan dengan akun kas, aset, piutang dan pembiayaan
murabahah pada BPRS Barkah Gemadana.

No. Jawaban
Qs Lk Kuesioner dan Langkah Kerja Ya Tida No. KKA

13
k
I Kas
1. Dapatkan bukti pencatatan mengenai kas
masuk dan kas keluar.
2. Meriview dan mengevaluasi pengendalian
intern kas.
3. Telusuri mengenai penerimaan dan
pengeluaran kas, pastikan sesuai dengan tugas
dan sesuai dengan bukti kas yang didapat.
4. Lakukan pengujian transaksi, review buku
kas, catatan dan telusuri semua post ke akun
yang sesuai.
5. Telusuri apakah pencatatan dalam akun kas
dalam laporan keuangan talah sesuai dengan
ketentuann syariah.
II Aset
1. Dapatkan daftar pencatatan aset.
2. Menjumlah subtotal dari asset sampai ke
penyusutannya.
3. Menyiapkan verifikasi pencatatan aset dengan
bukti fisik audit yang diperlukan, dan
membandingkannya.
4. Telusuri apakah pencatatan dalam akun aset
dalam laporan keuangan talah sesuai dengan
ketentuann syariah.
III Piutang
1. Dapatkan bukti mengenai pencatatan akun
piutang
2. Verifikasi bukti piutang dan pencatatan,
apakah jumlah piutang yang dicatat telah
sesuai.

14
3. Telusuri apakah pencatatan dalam akun
piutang dalam laporan keuangan talah sesuai
dengan ketentuann syariah.
IV Pembiayaan Murabahah
1. Mendapatkan informasi terkait dengan
beberapa fungsi untuk memastikan transaksi
murabahah apakah sudah sesuai dengan
PSAK terkait.
2. Menelusuri dokumen pencatatan pembiayaan
murabahah bukti audit dengan laporan
keuangan yang tersaji.
3. Memastikan perhitungan dan mensubtotal
transaksi untuk mengantisipasi terjadinya
kesalahan.
4. Telusuri apakah pencatatan dalam akun
pembiayaan murabahah dalam laporan
keuangan talah sesuai dengan ketentuann
syariah.

Oleh: Jumlah Jawaban Catatan: Direview


Ya Tidak Oleh:

(………………………
…….) (……………
Tanggal: ………)
Tanggal:

B. Daftar Pertanyaan

Tujuan Audit

15
Mengetahui kebenaran pencatatan pada laporan keuangan yang sesuai dengan standar berkaitan
dengan akun kas, aset, piutang, pembiayaan murabahah pada BPRS Berkah Gemadana.

Tujuan Audit Prosedur Audit Teknik Audit

Teknnik lainnya
Documenntasi
Wawancara
Kriteria 1

Kuesioner
Observasi
Apakah stuktur organisasi serta tugas dan wewenang telah disusun
dengan sesuai.

Mengidentifik 1. Apakah BPRS mempunyai stuktur organisasi


asi stuktur yang jelas menunjukkan pola wewenang dan
organisasi tanggung jawab?
dengan sesuai 2. Apakah di BPRS terdapat stuktur organisasi
dan memadai yang hierarkis, yaitu dengan banyak lapisan
untuk pihak manajemen yang bertugas mengawasi dan
mendukung mengendalikan pekerjaan?
kegiatan. 3. Apakah tugas dan wewenang telah terlaksana
dengan efektif?
4. Apakah pegawai telah menjelaskan apa saja
proses bisnis di BPRS?
5. Apakah sdm yang dimiliki BPRS sudah
terealisasi dengan baik?
Kriteria 2
Apakah pencatatan transaksi pada laporan keuangan telah bebas dari
kesalahan pencatatan dan telah sesuai dengan ketentuan syariah?
Mengidentifik Apakah pencatatan transaksi sudah diselesaikan
asi pencatatan tepat waktu oleh tim audit?
transaksi Apakah pencatatan dilakukan setiap ada transaksi?
kepatuhan Bagaimana proses pencatatan setiap transaksi?
syariah Apakah transaksi pada BPRS bebas dari unsur riba?
Apakah pencatatan transaksi sudah sesuai dengan
ketentuan syariah?

16
C. Realisasi

Inspektorat Kota Banjarmasin No. KKP

Nama Lembaga : PT Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Barkah Gemadana


Tahun/Masa Audit : 2022

PROGRAM KERJA AUDIT SURVEI PENDAHULUAN


N Waktu yang No.
Dilaksanakan Oleh Catatan
o Uraian diperlukan KKA
. Rencana Realisasi Rencana Realisasi
A Pendahuluan
B Tujuan Audit
C Instuksi Khusus
D Langkah-langkah kerja
1
.
2
.
3
.

D
s
t

(Banjarmasin, 14 Februari 2022) (Banjarmasin, 12 Januari 2022)

Direview oleh Disusun oleh


Pengendali Teknis Pengendali Teknis

(Muhammad Difa) (Aulia Sri Otami)

D. Daftar Ringkas Temuan Audit

No. Kondisi Kriteria Penyebab Akibat Rekomendasi


1. Pembagian Pembagian Jumlah Ketidak Dari pihak
tugas yang tidak tugas yang karyawan yang merataan perusahaan untuk
sesuai atau tidak sesuai dengan sangat terbatas dalam menambah
adil bidangnya pembagian pegawai baru dan
masing-masing tugas, adanya dipastikan untuk
kecemburuan tugasnya dibagi

17
sosial sesuai
bidangnyan dan
kedudukannya
untuk
menghindari
kecemburuan
sosial dan
kecurangan.
2. Kesalahan Meminimalisir Adanya Perbedaan Pengarsipan bukti
pencatatan pada terjainya beberapa bukti pada akun transaksi
akun kesalahan dalam transaksi yang pembiayaan ditempatkan
pembiayaan pencatatan hilang dalam diruang khusus
murabahah Proses laporan Penyesuaian
pencatatan keuangan pencatatan
tidak sesuai yang tersaji dengan alur
dengan alir fungsi tugasmya
fungsi yang dengan jelas
ditugaskan dan Diupgrade ke
dilakukan pencatatan
secara manual menggunakan
aplikasi

LAPORAN

KANTOR AKUNTAN PUBLIK

AULIA SRI OTAMI DAN REKAN

REGISTERED PUBLIC ACCOUNTANT

Izin No. KEP-9889/KM.2/2018

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Nomor: 911/WR.03/KP/RDW/VI/2022

Kepada:

Yth. Ketua dan Pengurus

BPRS BERKAH GEMADANA

Di Banjarmasin

Kami telah mengaudit Laporan Keuangan BPRS Berkah Gemadana terlampir, yang terdiri dari Laporan
Posisi Keuangan tanggal 31 desember 2022, Laporan Laba Rugi, Laporan komitmen dan Kontinjensi,
Laporan Aktivitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya,Laporan Sumber dan Penggunaan

18
ZIS,Laporan Sumber Penggunaan Qardhul Hasan, Laporan Distribusi Bagi Hasil, Laporan Perubahan
Dana Investasi Terkait untuk periode yang berakhiir pada tanggal tersebut.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan

Manajemen bertanggung jawab atas penyusuna dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan aats pengendalian internal yang dianggap perlu
oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baiknya yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggunag jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan
audit kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Satndar Audit yang ditetapkan oleh institute Akun
Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta
merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan
keuangan bebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang jumlah-jumlah dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bertanggung jawab pada pertimbangan
auditor, termasuk penilaian atas resiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang
disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan. Dalam melakukann penilaian resiko tersebut, auditor
mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan
keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan
tujuan untuk menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga
mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi
akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara
keseluruhan.

Berdasarkan temuan yang kami peroleh selama audit dilakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai
berikut.

 Dalam pengoperasian kerja cukup baik, hanya saja ada ketidak sesuaian dalam pembagian tugas.

 Pembiayaan Akad murabahah terjadi selisih dengan laporan keaungan

Kami yakin bukti audit yang kami peroleh adalah cukup tepat untuk meyediakan suatu basis bagi audit
kami.

Opini

Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir meyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
posisi kuangan PT BPRS Berkah Gemadana pada tanggal 31 Desember 2022 , Laporan Laba Rugi,
Laporan komitmen dan Kontinjensi, Laporan Aktivitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya,Laporan
Sumber dan Penggunaan ZIS,Laporan Sumber Penggunaan Qardhul Hasan, Laporan Distribusi Bagi
Hasil, Laporan Perubahan Dana Investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

19
Banjarmasin, 16 Maret 2022

KAP Aulia Sri Otami dan Rekan

Aulia Sri Otami

Izin No. KEP-9889/KM.2/2018

20

Anda mungkin juga menyukai