Dosen Pengampu:
1
KATA PRNGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq serta hidayah- Nya
Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan atas junjungan kita Nabi Muhammad SAWserta
Keluarga, Sahabat dan para penerus risalahnya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah, guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Lembaga Keuangan Syariah.
Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar besar nya kepada:
1. Dr. Dwi Wahyu A., SE,MM sebagai dosen mata kuliah Sistem Lembaga Keuangan
Syariah.
2. Orang tua yang selalu memberi dukungan kepada kami.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pebuatan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu mempermudah proses belajardan
bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Serta kami menerima kritik
dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun agar tercapainya kesempurnaan makalah
ini.
2
DAFTAR ISI
Kata pengantar ..................................................................................................2
Kesimpulan ............................................................................................12
Daftar pustaka ........................................................................................13
3
Bab I
Pendahuluan
A. Latar belakang
Perkembangan ekonomi Islam di Indonesia cukup pesat, hal itu ditandai dengan
meningkatnya jumlah bank syariah dan lembaga keuangan non bank. Ekonomi Islam bukan
hanya sekedar membahas tentang perbankan Islam, tetapi semua hal yang berkaitan dengan
kehidupan ekonomi manusia, diantaranya Perusahaan Pembiayaan. Pengaturan lembaga
keuangan dalam syariah islam dilandasi pada kaidah dalam ushul fiqih yang menyatakan bahwa
“maa laa yatimm al-wajib illa bihi fa huwa wajib”, yakni sesuatu yang harus ada untuk
menyempurnakan yang wajib, maka ia wajib diadakan.Mencari nafkah (yakni melakukan
kegiatan ekonomi) adalah wajib diadakan untuk itu, pada zaman modern ini kegiatan
perekonomian tidak akan sempurna tanpa adanya lembaga keuangan, maka lembaga keuangan
ini pun wajib untuk diadakan.
Disini terlihat pentingnya eksistensi lembaga keuangan dalam hal pembiayaaan. Dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tentang perusahaan pembiayaan bahwa,
perusahaan pembiayaan adalah badan usaha di luar Bank danLembaga Keuangan Bukan Bank
yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha lembaga
pembiayaan. Kehadiran perusahaan pembiayaan,menambah deretan berkembangnya industri
jasa pembiayaan di Indonesia. Perusahaan pembiayaan seperti ini memberikan kemudahaan
kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya, baik dalam bentuk investasi, modal kerja,
atau semata-mata untuk barang yang akan dipakai sendiri (konsumsi).
Hal ini juga terlihat dengan mulai menjamurnya perusahaan pembiayaan, dikarenakan
banyaknya permintaan pembiayaan dari masyarakat atau kredit untuk barang-barangseperti
motor dan alat elektronik. Perusahaan pembiayaan merupakan salah satu aspekyang diatur dalam
syariah islam, yakni bagian muamalah sebagai bagian yang mengatur hubungan sesama manusia.
Di Indonesia telah banyak bermunculan perusahaan pembiayaan yang mengadopsi prinsip
syariah. Dalam rangka merespons kegiatan usaha perusahaan pembiayaan secara syariah,
Bapepam telah mengeluarkan Peraturan NomorPer-03/BL/2007 tentang kegiatan perusahaan
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah dalam rangka memberikan kerangka hukum terhadap
segala kegiatan bagi perusahaan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Pembiayaan syariah
merupakan bentuk pembiayaan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara perusahaan
pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak lain untuk mengembalikan pembiayaan
tersebut dalam jangka waktu tertentu berdasarkan imbalan.
4
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana konsep dasar perusahaan pembiayaan syariah?
2. Apa yang dimaksud perusahaan leasing syariah?
3. Bagaimana pembiayaan konsumen syariah?
4. Apa yang dimaksud kartu kredit syariah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar perusahaan pembiayaan syariah
2. Untuk mengetahui prosedur perusahaan leasing syariah
3. Untuk mengetahui pembiayaan konsumen syariah
4. Untuk mengetahui kartu kredit syariah
5
Bab III
Pembahasan
A. Konsep Dasar Perusahaan Pembiayaan Syariah
1. Pengertian perusahaan Pembiayaan Syariah
Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan
bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yangtermasuk dalam
bidang usaha lembaga pembiayaan. Kegiatan usaha lembaga pembiayaan adalah :
a) Sewa Guna Usaha (leasing)
b) Anjak Piutang (factoring)
c) Usaha Kartu Kredit (credit card)
d) Pembiayaan konsumen (consumen finance)
6
d) Jika pengajuan diterima maka dikeluarkan KMK Izin Usaha sebagai PP.
PemberianIzin Usaha sebagai Perusahaan Pembiayaan dilakukan oleh Ketua
Bapepam LK.
e) Perusahaan yang telah memperoleh izin usaha sebagai PP wajib melakukankegiatan
usaha selambat-lambatnya 60 hari sejak tanggal izin usaha ditetapkan.
f) Melaporkan kegiatan usaha kepada Menteri Keuangan c.q Ketua Bapepam LK(Biro
Perbankan, Pembiayaan, dan Penjaminan) selambat-lambatnya 10 hari sejak tanggal
dimulainya kegiatan usaha.
8
lease)maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh
penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara
angsuran sesuai dengan prinsip syari’ah. Usaha leasing dilakukan berdasarkan akad Ijarah
dan Ijarah Muntahiyal Bitamlik. Akad Ijarah adalah akad penyaluran dana untuk pemindahan
hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam waktu tertentu dengan pembayaran sewa
(ujrah), antara perusahaan pembiayaan sebagai (mu’ajjir) dengan penyewa (musta’jjir) tanpa
dikuti pengalihan ke pemilikan barang itu sendiri. Sedangkan Ijarah muntahiyal bi al-Tamlik
adalah akad penyaluran dana untuk pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang dalam
waktu tertentu dengan pembayaran sewa (mu’ajjir)dengan penyewa (musta’jir) disertai opsi
pemindahan hak milik atas barang tersebutkepada penyewa setelah selesai masa sewa.
Adapun prosedur transaksi leasing syari’ah secara umum adalah :
1) Lessee menghubungi supplier untuk pemilihan dan penentuan jenis barang,
spesifikasiharga, jangka waktu pengiriman, jaminan purna jual atas barang
2) Pihak lessee mengajukan permohonan untuk memperoleh fasilitas suatu barang
modaldi mana lessee dapat meminta lessee quotation. Pihak lessor (perusahaan
pembiayaan)kemudian meneliti kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan
3) Jika permohonan lesse diterima maka pihak lessee dan lessor bertemu
untukmenandatangani perjanjian serta baiaya biaya yang harus dibayar oleh lessee.
4) Selanjutnya pihak lessor melakukan pemesanan kepada supplier sesuai dengan
tipedan spesifikasi barang yang di inginkan oleh lessee dan membayar sesuai
pembayaran
5) Pihak supplier mengirimkan barang sesuai dengan surat pesanan dan surat bukti
pembayaran kepada lessee
6) Penyerahan dokumen atas supplier kepada lessor termasuk faktur dan bukti-
buktikepemilikan barang lainnya.
7) Pembayaran lessor kepada supplier.
8) Pembayaran angsuran secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa
selamamasa sewa guna usaha yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang
dimiliki.
9
dikehendaki, tanpa memperhatikan kualitas dan kemurniannya, atau mengonsumsi sebanyak-
banyaknya tanpa memperhatikan hak-hak orang lain yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
dalam konsumsi, prinsip dasar yang harus dijadikan acuan adalah kebenaran, kesucian,
kesederhanaan, kemaslahatan dan akhlak. Pembiayaan konsumen adalah kegiatan
pembiayaan untuk pengadaan barang berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran
secara angsuran sesuai dengan prinsip syariah. Perusahaan pembiayaan syariah dapat
melakukan pmbiayaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara
angsuran dengan menggunakan akad yang ditetapkan oleh syariat.
Pada prinsipnya, pembiayaan konsumen dilakukan berdasarkan akad murabahah,salam
dan istisna. Secara umum prosedur pembiayaan konsumen syariah dilakukansebagai berikut:
1) Pihak konsumen menghubungi perusahaan pmbiayaan untuk mengajukan
permohonan pembiayaan yang bersifat konsumtif
2) Perusahaan pembiayaan dan konsumen menyepakati kontrak sesuai dengan akad
yangsesuai dengan kebutuhan konsumen dalam dokumen tertulis yang secara
jelasmenerangkan syarat dan ketentuan yang disepakat
3) Penyerahan barang kepada konsumen sesuai dengen permohonan konsumen
4) Konsumen membayar kepada perusahaan pembiayaan sesuai dengan
kesepakatankontrak.
10
bagi nasabah yang menggunakannya, karena mereka bisa menggunakan fasilitas kartu kredit
yang memang benar-benar sesuai dengan prinsip dan ketentuan syariah.
Salah satu hal yang membedakan kartu kredit syariah dengan kartu kredit konvensional
adalah tidak adanya bunga di dalam kartu kredit syariah, namun terdapat penerapan akad
yang di dalam kartu kredit syariah. Terdapat beberapa akad yangditerapkan di dalam kartu
kredit syariah, antara lain:
1) Kafalah
Akad kafalah atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai
penjamintransaksi, artinya bank selaku penerbit kartu kredit akan bertindak sebagai
pihak penjamin di dalam berbagai macam transaksi yang dilakukan oleh nasabah
selaku pemegang kartu terhadap merchant dan/atau atas kegiatan penarikan tunai
yangdilakukan di mesin ATM selain milik bank penerbit kartu kredit tersebut.
Dengan katalain dapat dijelaskan bahwa, dalam hal ini bank bertindak sebagai
penjamin nasabahyang artinya bank memberikan jaminan tersebut kepada pihak
merchant.
2) Qardh
Akad qardh adalah pemberian pinjaman yang dilakukan oleh pihak bank kepada
pihak nasabah selaku pengguna kartu kredit, untuk mengambil sejumlah uang
tunaimelalui kartu kredit syariah yang dimilikinya pada mesin ATM.3.
3) Ijarah
Akad Ijarah merupakan sejumlah biaya keanggotaan (iuran tahunan) yang
dikenakan oleh bank kepada nasabah selaku pemegang kartu kredit syariah. Hal
inidipungut sebagai bentuk imbal jasa atas layanan yang telah diberikan oleh bank
dalam bentuk kartu kredit syariah.4.
4) Sharf
Akad sharf merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank untuk nasabahnya
melakukan transaksi keuangan dalam mata uang asing. Hal ini akan
digunakan,terutama jika nasabah yang bersangkutan bepergian ke luar negeri.
Keunggulan kartu kredit syariah:
a. Didukung MasterCard, Jadi Bisa Dipakai Di Seluruh Dunia b.
b. Biaya Administrasi di Merchant Lebih Rendah
c. Denda Dialihkan Ke Sektor Sosial
d. Sudah Difatwakan, Tidak Perlu Takut Melanggar Aturan Agama
11
Bab III
Penutup
Kesimpulan
1. Perusahaan pembiayaan adalah badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan
bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidangusaha
lembaga pembiayaan.
2. Sewa guna usaha (leasing) syari’ah adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (financelease)
maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa
guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaransecara
angsuran sesuai dengan prinsip syari’ah.
3. Pembiayaan konsumen syariah adalah kegiatan pembiayaan untuk mengadakan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran sesuaidengan
prinsip syariah. Pembiayaan konsumen diperlukan oleh pengguna dana untukmemenuhi
kebutuhan konsumsi dan akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Kartu kredit syariah atau yang lazim disebut bithaqah al-l’timan adalah kartu kredit yang
pada dasarnya berfungsi sebagaimana kartu kredit lainnya serta terikat dengan peraturan
yang berlaku dan dijalankan dengan prinsip serta kebijakan yang bersifat syariah.
12
Daftar pustaka
Keputusan Menteri Keuangan Nomor. 448/KMK.017/2000 tentang Perusahaan Pembiayaan
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-
http://lutphy4.blogspot.co.id/2017/01/perusahaan-pembiayaan-syariah.html diakses
pada09/11/2017
https://www.cermati.com/artikel/mengenal-kartu-kredit-syariah-dan-bank-bank-yang-
menerbitkannya diakses pada 09/11/2017
https://www.cermati.com/artikel/4-keunggulan-kartu-kredit-syariah-yang-wajib-diketahuidiakses
pada 09/11/2017
13