Anda di halaman 1dari 27

Dasar Biopsikologi

Emosi dan Perilaku


Agresi
Review
✗ Kasus Phineas Gage
✗ nyawa Gage selamat dari kecelakaan,
tetapi menjadikanya seorang laki-laki
yang sama sekali berubah. Kepribadian
dan kehidupan emosionalnya berubah
total.

Kerusakan otakperubahan emosi

2
Teori psikologi-emosi

Let’s start with the first set of slides


Teori James Lange

Reaksi Korteks
Stimulus Emosi
Fisiologis Serebral

✗ Aktivitas dan perilaku otonom yang dipicu oleh kejadian


emosional (misalnya detak jantung yang cepat dan melarikan
diri) menghasilkan perasaan emosi, bukan sebaliknya.
Teori Cannon Bard

Stimulasi emosi memiliki dua efek eksitatorik


independen, yaitu membangkitkan perasaan emosi di
otak dan ekspresi emosi di sistem saraf otonom dan
somatik
Korteks
Emosi
Serebral

Stimulus

Reaksi
Fisiologis
✗ Kelemahan Teori James Lange

Aktivitas dan perilaku saraf otonom/somatik yang dipicu oleh


kejadian emosional (misalnya detak jantung yang cepat dan
melarikanKritik
diri) terhadap teori
menghasilkan psikologi-emosi
perasaan emosi bukan
sebaliknya.

Fakta : pengalaman emosi belum tentu ditimbulkan oleh


umpan balik dari saraf otonom/somatik. Pasien yang saraf
otonomnya banyak tereliminasi karena lehernya patah, masih
mampu merasakan pengalaman emosi (Lowe & Caroll, 1985)
Kritik terhadap teori psikologi-emosi

✗ Teori Cannon Bard

Stimulasi emosi memiliki dua efek eksitatotrik


independen, yaitu membangkitkan perasaan emosi
di otak dan ekspresi emosi di sistem saraf otonom
dan somatik

Fakta : Respon-respon otonom dan somatik


terhadap stimulasi emosional dapat mempengaruhi
pengalaman emosi. (Misalnya terapi tertawa)
Pandangan Biopsikologi Modern
terhadap emosi
Terdapat tiga faktor prinsip didalam respon emosi yang
mempengaruhi perasaan emosi dan reaksi fisologis, yaitu :
1. persepsi tentang stimulus yang menginduksi emosi (proses
di dalam korteks serebral),
2. respon otonom dan somatik terhadap stimulus (reaksi
fisiologis)
3. pengalaman emosi.
Pandangan Biopsikologi Modern terhadap emosi

Korteks
serebral

Reaksi
Emosi
Fisiologis
Papes (1937), mengemukakan :

Ekspresi emosional
dikontrol oleh beberapa
struktur neural yang saling
berhubungan yang disebut
sebagai SISTEM LIMBIK
Kasus Syndroma Kluver Bucy:

Pola perilaku yang mengerikan pada kera-kera yang lobus


temporal anteriornya telah dibuang.
Diantara perilaku tsb adalah Mengkonsumsi hampir semua
yang dapat dimakan, aktivitas seksual meningkat pada sasaran
yang tidak tepat, ekplorasi oral, dan tidak punya rasa takut.
Terjadi kerusakan pada area Amigdala
Emosi dan Ekspresi Wajah

Ekspresi wajah
mempengaruhi emosi
(berdasarkan
eksperimen facial
feedback hypothesis)
✗ Ekpresi wajah bersifat universal
✗ Terdapat pengaruh perbedaan budaya terhadap
universalitas ekspresi wajah
✗ Terdapat kemampuan kontrol emosi wajah yang
disengaja
✗ Melalui pengamatan yang cermat dan keahlian
yang terlatih, ekspresi wajah palsu dan wajah asli
dapat dikenali.
Emosi Takut, Defensif dan Agresi
✗ Takut adalah reaksi emosional terhadap ancaman, yang
merupakan kekutan pendorong untuk perilaku defensif
✗ Perilaku defensif adalah perilaku yang fungsi primernya
untuk melindungi organisme dari ancaman atau bahaya
✗ Perilaku agresif adalah perilaku yang fungsi primernya
untuk mengancam atau mencelakai
Perilaku Agesif
Fakta Neurologis
Peran hormonal dalam perilaku agresi

✗ Perilaku agresi sosial, terutama pada spesies jantan


berhubungan dengan aktivasi testosteron di otak
Mekanisme neural untuk pengkondisian
ketakutan

✗ Ketakutan adalah hasil dari proses pengkondisian


✗ Peran amigdala dalam pengkondisian ketakutan :
Percobaan pada tikus : lesi (luka) pada amigdala bagian
nukleus genikulat medial akan memblokir pengkondisian
ketakutan.
✗ Pada amigdala merupakan tempat struktur
emosional yang bermakna dari sinyal
sensorik (stimulus) yang dipelajari dan
disimpan. (ingat, bahwa pada amigdala
berfungsi untuk memori emosi).
✗ Misalnya ketakutan pada kecoa
merupakan proses yang dipelajari dari
memori emosi
✗ Lobus prefrontal diduga mempengaruhi
amigdala untuk menghambat ketakutan
terkondisi.
(ingat, fungsi lobus prefrontal untuk
berpikir rasional)
Peran hipokampus dalam
pengkondisian ketakutan kontekstual
(menyangkut situasi dan lokasi)

✗ Percobaan pada tikus yang dieltakkan di


bilik kemudian diberi kejutan listrik yang
diiringi bunyi tertentu tikus mejadi
takut terhadap situasi ruang dan lokasi
bilik (ingat, peran hipokampus berfungsi
dalam memori spasial
✗ Hipokampus terdapat diantara amigdala
dan forniks di cincin limbik
Stress dan biopsikologi
✗ Ketika sesorang dihadapkan pada bahaya ancaman,
hasilnya adalah sekumpulkan perubahan fisiologis
yang umum disebut respon stress
✗ Selye (1950-an), mengatribusikan respon stress pada aktivasi sistem
korteks-adrenal-pituitaria-anterior.

STRESS

OTAK

Pituitaria Sist Saraf


Anterior Simpatik

Korteks Medula
Adrenal Adrenal

Gluko Norepinefrin
kortikoid & Epinefrin
✗ Respon stress kompleks dan bervariasi, bergantung
pada stressornya, kapan waktunya, sifat orang yang
mengalami stress, bagaimana cara orang bereaksi
terhadap stressornya
✗ Stressor (sumber stress) singkat menghasilkan reaksi
fisiologis yang berperan pada respon inflamatorik
(peradangan) tubuh.
✗ Stressor singkat menghasilkan peningkatan kadar
cytokines (sitokin) dalam darah.
✗ Sitokin adalah kelompok hormon peptida yang dilepaskan
oleh banyak sel dan berpartisipasi di berbagai respon
fisiologis dan imunologis, yang menyebabkan inflamasi
dan deman.
✗ Sitokin bersama hormon-hormon adrenal adalah hormon-
hormon stress yang utama
PSIKONEUROIMUNOLOGI

✗ Studi tentang interaksi antara faktor


psikologis, sistem saraf dan sistem
imun (sistem kekebalan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai