stres menjadi
6 tahapan Stres tahap
1
Stres ringan
Respon
Fisiologis
Stres sedang Stres
aktivasi
Stres berat simpatetik
terhadap
sistem
medula
adrenal hypothalamic-
Kognisi
pituitary-
adrenal
Respon Psikologis Emosi
Stres
Prilaku Sosial
Reaksi Terhadap Stress Berat
Gangguan
penyesuaian
STRESS AKUT
Reaksi abnomal terhadap stres yang mendadak dan berlangsung maximal satu bulan. Pada dasarnya
mirip dengan reaksi normal namun sangat hebat dan ada gejala tambahan
• Harus ada kaitan waktu yang jelas antara terjadinya pengalaman stres yang luar biasa (fisik atau mental)
1 dengan onset dari gejala, biasanya beberapa menit atau segera setelah kejadian
• Terdapat gambaran gejala campuran yang biasanya berubah-ubah, selain gejala permulaan berupa
keadaan “terpaku”. Semua hal berikut dapat terlihat depresi, ansietas, kemarahan , kecewa, overaktif
dan penarikan diri. Akan tetapi tidak satupun dari gejala tersebut yang mendominasi gambaran klinisnya
untuk waktu yang lama
2 • Pada kasus yang dapat dialihkan dari lingkup stressor-nya, gejala-gejala dapat menghilang dengan cepat
(dalam beberapa jam)dalam hal dimana stres menjadi berkelanjutan atau tidak dapat dialihkan, gejala -
gejala biasanya baru mereda setelah 24-48 jam dan biasanya hampir menghilang setelah 3 hari
• Diagnosis ini tidak boleh digunakan untuk keadaan kambuhan mendadak dari gejala-gejala pada individu
3 yang sudah menunjukkan gangguan psikiatrik lainnya.
Diagnostik Banding Reaksi Stres Akut
• Gangguan Mental Organik
• Epilepsi
• Gangguan Penyalahgunaan Alkohol
• Gangguan Terkait Penyalahgunaan Zat Lain (Intoksikasi Akut atau Putus Zat)
• Gangguan Panik Dan Gangguan Kecemasan Umum
• Depresi Berat Juga Bersamaan Sering PTSD.
• Gangguan Kepribadian Borderline, Gangguan Disosiatif, Dan Gangguan Buatan
Farmakologi
Penatalaksanaan
Psioterapi
Gangguan Stres Pasca
Trauma
Gangguan stres pascatrauma (posttraumatic stress disorder – PTSD) adalah suatu
sindrom yang timbul setelah seseorang melihat, terlibat di dalam, atau mendengar
stresor traumatik yang ekstrem. Seseorang tersebut bereaksi terhadap pengalaman
tersebut dengan rasa takut dan tidak berdaya, secara menetap menghidupkan
kembali peristiwa tersebut, dan mencoba menghindari mengingat hal tersebut
Gejala klinis
Penatalaksanaan
Farmakolog Psioterapi
Prognosis
PTSD biasanya berkembang beberapa waktu setelah trauma. Penundaan bisa sesingkat 1
minggu atau selama 30 tahun. Gejala dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu dan mungkin
paling hebat selama periode stres. Bila diobati, sekitar 30 persen pasien sembuh
sepenuhnya, 40 persen terus memiliki gejala ringan, 20 persen terus memiliki gejala
sedang, dan 10 persen tetap tidak berubah atau bahkan menjadi lebih buruk. Setelah 1
tahun, sekitar 50 persen pasien akan sembuh (Nemeroff, 2006).
Prognosis yang baik diprediksi oleh onset yang akut, durasi singkat dari gejala (kurang dari
6 bulan), fungsi premorbid yang baik, dukungan sosial yang kuat, dan tidak adanya
gangguan mental, fisik sehat, atau faktor risiko lain dan yang berhubungan dengan
penyalahgunaan zat lainnya (Sadock, 2010).
Gagguan
Penyusaian
Di antara anak remaja, stresor pencetus yang paling lazim adalah masalah
sekolah, penolakan orang tua dan perceraian, serta penyalahgunaan zat.
Di antara orang dewasa, stresor pencetus yang paling lazim adalah masa
pernikahan, perceraian, pindah ke lingkungan baru, serta masalah
keuangan
Diagnostik
1. Timbulnya gejala emosional atau perilaku sebagai respons terhadap stresor yang dapat
diidentifikasi, terjadi dalam 3 bulan sejak onset stresor.
2. Gejala atau perilaku ini secara klinis bermakna seperti berikut :
1. Penderitaan yang nyata dan berlebihan dari apa yang dapat diperkirakan terjadi
akibat pajanan terhadap stresor
2. Hendaya bermakna fungsi sosial atau pekerjaan.
3. Gangguan terkait stres tidak memenuhi kriteria gangguan Aksis I spesifik lainnya dan
bukan hanya perburukan dari gangguan Aksis I dan II yang telah ada sebelumnya.
4. Gejala tidak menunjukkan berkabung
5. Ketika stresor berakhir; gejala tidak berlangsung selama lebih kurang dari 6 bulan lagi.
Gangguan penyesuaian diberi kode berdasarkan subtipenya, yang dipilih
menurut gejala yang dominan. Stresor yang spesifik dapat dirinci pada Aksis IV.