Karsinoma Nasofaring
Pembimbing :
Dr. dr. Imam Prabowo, Sp.THT-KL(K) FICS
Disusun Oleh :
Rayhani Sabrina 2165050007
Maria Angela Lumaksono2165050041
Gelora Lisbet Aprina Sirait 2265050007
Cina, Indonesia, Vietnam, Benua Eropa & Amerika Afrika 5-10/100.000 per
India, Malaysia. <1/100.000 per tahun. tahun.
penjalaran penjalaran
petrosfenoid retroparotidian
● Palpasi leher
● Rongga hidung
● Rongga mulut dan faring
● Pemeriksaan saraf kranialis dan saraf simpatis
Nasofaringoskopi
● MRI Nasofaring
○ Disarankan pada otitis media serosa unilateral dan pembesaran KGB leher
● Pemeriksaan serologi yang dapat dilakukan antara lain imunoglobulin A anti-viral capsid antigen
(IgA anti-VCA), Ig G anti-early antigen (EA). Deteksi antibodi IgG dijumpai pada masa awal infeksi
virus dan antibodi IgA VCA mendukung diagnosis karsinoma nasofaring
Tatalaksana
Karsinoma
Nasofaring
Tatalaksana Karsinoma Nasofaring
● Berdasarkan stadium karsinoma nasofaring :
○ Stadium I : radioterapi
○ Stadium II dan III : kemoradiasi
○ Stadium IV dengan :
■ N <6 cm : kemoradiasi
■ N >6 cm : kemoterapi dosis penuh dilanjutkan kemoradiasi
● Radioterapi
🡪 merupakan modalitas utama pada penatalaksanaan karsinoma nasofaring.
🡪 radioterapi dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau pembedahan.
🡪 dapat menimbulkan efek samping local dan sistemik
Tatalaksana Karsinoma Nasofaring
● Kemoterapi
🡪 diberikan pada pasien karsinoma nasofaring stadium III-IV dan
dikombinasikan dengan radioterapi.
● Pembedahan
🡪 Dilakukan dengan diseksi leher radikal terhadap benjolan di leher yang tidak
menghilang dengan radioterapi (residu) atau timbul kembali setelah radioterapi
dengan syarat tumor induknya sudah hilang yang dibuktikan dengan pemeriksaan
radiologi dan serologi serta tidak ditemukan adanya metastasis jauh.
Pencegahan
Karsinoma
Nasofaring
Pencegahan Karsinoma Nasofaring
● Pemberian vaksinasi dengan vaksin spesifik membran glikoprotein virus Epstein-
barr
● Edukasi kebiasaan hidup yang salah
● Penyuluhan mengenai lingkungan hidup yang tidak sehat
● Melakukan test serologis IgA anti VCA dan anti IgA anti VCA
Komplikasi
Karsinoma
Nasofaring
Komplikasi Karsinoma Nasofaring
● Sindrom Petrosphenoid
○ Ptosis palpebra (N. III)
○ Trigemus neuralgia (N. V) 🡪 nyeri pada wajah 1 sisi yang ditandai dengan rasa seperti terkena aliran
listrik
○ Ophtalmoplegia (N. III, N. IV, N. VI)
● Sindrom Retroparidean
○ N. IX : sulit menelan karena hemiparesis otot konstriktor superior serta gangguan pengecapan pada ⅓
belakang lidah.
○ N. X : hiper/hipoanestesi mukosa palatum mole, faring dan laring disertai gangguan respirasi dan saliva.
○ N. XI : kelumpuhan/atrofi otot trapezius, otot sternocleidomastoid dan hemiparese palatum mole.
○ N. XII : hemiparalisis dan atrofi sebelah pada lidah.
Komplikasi Karsinoma Nasofaring
● Sindrom Horner
🡪 Kelumpuhan nervus simpatikus servikalis berupa penyempitan fisura
palpebralis, onoftalmus dan miosis. Penyebaran tumor ke anterior dan inferior dapat
menyebabkan obstruksi nasal. Penyebaran ke superior dapat mendestruksi sinus
sphenoid hingga destruksi basis cranii. Gangguan pendengaran terutama tuli
konduktif merupakan komplikasi yang dapat timbul pada pasien karsinoma
nasofaring.
Prognosis
Karsinoma
Nasofaring
Prognosis Karsinoma Nasofaring
● Prognosis baik : Karsinoma nasofaring pada stadium awal (stadium I dan II)
● Prognosis buruk : Karsinoma nasofaring pada stadium lanjut (stadium III dan IV)
TERIMAKASIH
!