Anda di halaman 1dari 31

Laporan Kasus

Osteoathritis
Odi Kristian Sibarani 2165050024
Pembimbing: dr. Fidelis Heru Wicaksono, Sp.OT (K)
Hip&Knee

Kepaniteraan Klinik Ilmu Bedah


RS Bhayangkara Tk. I Raden Said Sukanto
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UNIKA Atma Jaya
Periode: 14 Juli 2021 – 7 Agustus 2021
Identitas

Nama : Tn. Y
Usia : 39 tahun
Status : menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Pondok
Kelapa
Tanggal pemeriksaan: 9 Februari 2022
ANAMNESIS
Keluhan Utama: Nyeri pada lutut kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke poli bedah ortopedi Rumah Sakit Polri, Kramatjati dengan keluhan nyeri lutut kiri

sejak 2 bulan yang lalu. Nyeri tersebut terasa seperti ditusuk, hilang timbul. Nyeri dirasakan saat

sedang berjalan. Nyeri dirasa hilang saat sedang beristirahat.


ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi, DM, penyakit jantung, disangkal
Riwayat operasi & trauma disangkal

Riwayat Kebiasaan
Konsumsi alkohol & rokok disangkal

Riwayat Pengobatan
Pasien tidak mengkonsumsi obat rutin
Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : tampak sakit berat Kepala


Kesadaran : E4M6V5 • Kalvarium: jejas (-), deformitas (-),
TD : 110/80 mmHg • Wajah: simetris, jejas (-)
Nadi : 92x/menit teratur, • Mata: perdarahan subkonjungtiva -/-, KA -/-,
kuat, penuh SI -/-
Suhu : 36,8 C • Hidung: deformitas (-), deviasi septum (-)
RR : 20 x/ menit sekret -/-, darah -/-
SpO2 : 99% • Mulut: mukosa oral basah, gigi geligi tenang
• Telinga: sekret -/-, darah -/-
Pemeriksaan Fisik
Leher Abdomen
• Jejas (-) • I: jejas (-)
• Nyeri servikal (-) • A: BU (+), 8x/menit
• Arteri karotis teraba pulsasi kuat, • P: timpani
teratur, penuh • P: supel, nyeri tekan (-)
• Trakea di tengah Ekstremitas
Thorax • Akral hangat
• I: simetris, jejas (-), retraksi (-) • CRT < 2s
• P: simetris, nyeri (-) • Edema -/-/-/-
• P: sonor +/+ • Pulsasi +/+/+/+
• A: vesikuler +/+
Status Lokalis
Move

Feel ROM baik,


Krepitasi (+)
Look Hangat, tenderness
(+), Nyeri (-),
Pada artikulasio sensibilitas
baik
genu sinistra,
edema(-),
warna kulit
sama,dengan
sekitar
LLD

Leg Length Discrepancy (LLD) DEXTRA SINISTRA

True Leg Length Discrepancy 92 88

Apparent Leg Length 87 84


Discrepancy
Anatomical Leg Length 58 58
Discrepancy
Saran Pemeriksaan
Rontgen AP/Lat dengan internal rotasi maksimal
Darah rutin
Swab Antigen
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis

Osteoathritis articulasio genu Sinistra


Tatalaksana

- Meloxicam tab 2x15 mg/hari


- Ranitidine 2x150 mg/hari
- Konsul bedah Orthopedi
Prognosis

■ Quo ad vitam : dubia ad bonam


■ Quo ad functionam : dubia ad bonam
■ Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN
PUSAKA
Hip Anatomy
Anatomy

01 02
MERCURY VENUS
Hip
Innervation

01 ● Plexus Lumbosacral

MERCURY
01
MERCURY

Hip Fracture
Injury Mechanism

Lansia: Akibat jatuh

Dewasa Muda: Akibat high-energy trauma (kecelakaan kendaraan


bermotor, jatuh dari ketinggian
Classification
Gejala Klinis

Nyeri pada pinggul


Gangguan mobilisasi (tidak dapat bergerak, duduk)
Pembengkakan/edema
Ecchymosis (Extracapsular dapat massive bleeding)

Displaced Fracture: Eksternal Rotasi, Shortening

Pada Lansia: Impacted intracapsular fracture terkadang pasien merasa nyeri namun
masih mampu berjalan
Gejala Klinis

PF:
Look: Bentuk dan postur (deformitas edema), Kulit (hiperemis), General
Survey
Feel: Kulit (akral hangat/dingin), Jaringan lunak, Tulang dan sendi, Nyeri
tekan, Sensibilitas, Vaskular distal
Move: ROM meliputi gerakan aktif dan gerakan pasif

PP: X-Ray AP dan Lateral, CT-Scan


METHODS

Displacement pada Fraktur


Apparent Leg Length
Femur Intertrochanter
Umbilikal - Medial
dapat terjadi shortening
Malleolus
dan eksternal rotasi
True Leg Length
X-Ray Pelvis
SIAS - Medial Malleolus

Anatomical Leg
Length
Greater Tubercle - Lateral
Malleolus
Initial Treatment

NSAID/ Skin Traction dan Regional Nerve


Acetaminophen Bidai Block

Pain-Relieve Stabilisasi Paliatif


Initial Treatment

Nonoperative management dapat dipilih pada:

- Pada pasien dengan gejala nyeri ringan dan masih dapat ditoleransi

- Pasien dengan Fraktur lama non-displaced atau fraktur impaksi dengan nyeri
ringan
- Pasien dengan komorbid

- Pasien dengan end-stage terminal illness


Internal Fixation
ORIF: Bertujuan untuk mengembalikan ke aktivitas sebelum terjadinya cedera secepatnya
- Biasa dengan sliding hip screw or intramedullary hip screw
- Pada kasus derajat tinggi dapat dipertimbangkan Arthroplasty
Internal Fixation
Komplikasi

- Infeksi

- Thromboemboli

- Ulkus Decubitus

- Non-Union

- AVN
Terima
Kasih

10cm
Ref X-Ray
Exp /31

Anda mungkin juga menyukai