DESEMBER 2020
PORTOFOLIO
OSTEOMIELITIS
NASHIRA ISWALAILY
A.AYULIA MULFAWATI
AISYAH PRIMAPUTRI
EMA MAGHFIRA
Supervisor Pembimbing :
dr. Andi Dhedie Prasatia Sam, M.Kes, Sp.OT
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. J
Umur : 13 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA:
Nyeri dan bengkak pada tungkai kiri
Pasien datang keluhan nyeri dan bengkak pada kaki kiri, sehingga pasien kesulitan untuk menggerakan
kakinya. Dirasakan sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan tersebut timbul setelah pasien terjatuh saat mendorong
gerobak penganggut bambu, dengan posisi kaki kiri menumpu terlebih dahulu dan membentur batu. Pasca
benturan pasien merasa badannya lemas, dan kaki kiri sulit digerakkan dan bengkak.
3 hari setelah kejadian, pasien dibawa ke tukang urut, dilakukan pemijatan oleh tukang urut selama 1
minggu sebanyak 3 kali pemijatan. Karena kaki terlihat membengkak pasien dibawa ke mantri puskesmas
dan diberi obat anti nyeri. Keluarga pasien merasa tidak puas dengan pengobatan di puskesmas, lalu pasien
kembali dibawa ke tukang urut yang berbeda, dilakukan pemijatan pada kaki kiri dan diikat menggunakan
perban elastis.
ANAMNESIS
Beberapa hari setelah pulang dari tukang urut, kaki pasien semakin membengkak, dan timbul benjolan di
paha sebesar kelereng. Kemudian pasien kembali dibawa ke mantri untuk mengobati benjolan di paha kiri,
pasien diberi obat dan 3 hari kemudian benjolan pecah dan mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan.
Pasien dirujuk ke RSUD Tasikmalaya untuk ditindak lanjuti.
Ketika dilakukan pemeriksaan di RSUD Tasikmalaya, baru diketahui bahwa pasien mempunyai penyakit
tuberkulosis paru, pasien disarankan untuk dikonsulkan ke bagian penyakit dalam untuk pengobatan
tuberculosis paru.
LANJUTAN
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
Tanda Vital
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 80 kali/menit, regular.
Nafas : 20 kali/menit
Suhu : 36,5 oC (Axilla)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK 8
Kepala Ekstremitas
Normosefal, Akral hangat,
deformitas (-), Capillary refill time (CRT) <2 detik,
edem (-), luka (-)
Mata
Konjungtiva anemis (-/-) Abdomen
sclera ikterik (-/-), Peristaltik (+) kesan normal
refleks pupil (+/+)
Thorax
Inspeksi: pergerakan dinding dada simetris
Jantung
Palpasi: tactile fremitus simetris, Bunyi jantung I dan II reguler,
Perkusi: sonor murmur (-); gallop (-)
Auskultasi: bp vesicular, Rh -/-, Wh -/-,
STATUS Regio femur distal sinistra
LOKALIS
Look : terdapat jaringan parut
dengan diameter ± 4 cm, bagian
distal femur sinistra tampak lebih
besar dibandingkan distal femur
dextra.
Feel : teraba lebih hangat dibanding
femur dextra, nyeri tekan (-),
krepitasi (-), sensibilitas (+)
Move : nyeri mobilisasi (-)
STATUS Regio cruris lateral sinistra
LOKALIS
Look : terdapat luka yang sudah kering
dengan diameter ±2 cm
Feel : teraba lebih hangat dibanding
cruris dextra, nyeri tekan (-), krepitasi
(-), sensibilitas (+)
Move : nyeri mobilisasi (+)
11
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah
Hasil
Hb 14 g/dl 14-18
Ht 39% 40-50%
DIAGNOSIS
Medikamentosa:
Antibiotik
Analgetik (Meloxicam)
Terapi OAT (INH 300 mg, Rifampisin
300 mg, Etambutol 500 mg, dan
Pirazinamid 500 mg), Neurodex, dan
vitamin B12
Debridement luka
Healthy Lifestyle
SYUKRON