JUNI 2018
ULNA Pembimbing :
Nama : Tn. JB
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Desa Wadaga
Tanggal masuk : Sabtu, 19 Mei 2018 (05.30 WITA)
No. RM : 52 95 93
II. Anamnesis
Riwayat perdarahan dari mulut (-), hidung (-) dan telinga (-)
Riwayat minum alkohol (-), obat-obatan (-), merokok (-)
Riwayat penyakit lain : DM (-), Hipertensi (-)
Riwayat alergi : Tidak ada
Riwayat pengobatan dari RS rujukan : jahit luka dan rawat luka
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
Inspeksi : Datar, simetris ki=ka, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik 8x/menit
Palpasi : Supel, nyeri tekan(-), massa (-), pembesaran organ(-)
Perkusi : Timpani
STATUS LOKALIS
Regio Antebrachii Dextra
Inspeksi
• Deformitas (+), Swelling (+), Hematom (-), Bula (+), Vulnus (+) Tipe
Laceratum ukuran 1 x 0,5 cm, Muscle exposs (-), Tendon exposs (-), Bone
exposs (-) Perdarahan aktif (-)
Palpasi
• Nyeri tekan (+)
ROM
• Gerak aktif dan pasif regio elbow dan wrist kanan terbatas karena
nyeri.
NVD
• Sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis teraba, pulsasi arteri ulnaris
teraba, kuat angkat, regular, CRT < 2 detik.
STATUS LOKALIS
Regio Manus Dextra
Inspeksi
• Deformitas (+), Swelling (+), Hematom (-), Vulnus (+) Tipe Laceratum
ukuran 2 x 1 cm, Muscle exposs (+), Tendon exposs (-), Bone exposs (-)
Perdarahan aktif (+).Vulnus Laceratum ukuran 1 x 0,5 cm, Muscle exposs
(+), Tendon exposs (-), Bone exposs (-) Perdarahan aktif (-).Vulnus
Laceratum ukuran 2 x 0,5 cm telah dijahit 5 jahitan di jari 2 proksimal
Palpasi
• Nyeri tekan (+)
ROM
• Gerak aktif dan pasif regio sendi MCP, DIP dan PIP jari 2, 3 dan 4
kanan terbatas karena nyeri.
NVD
• Sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis teraba, pulsasi arteri ulnaris
teraba, kuat angkat, regular, CRT < 2 detik.
FOTO KLINIS
Laboratorium (19/5/2018)
Tn.JB, laki-laki, 16 tahun dengan dengan keluhan luka pada tangan kanan sejak 1 hari setelah kecelakaan lalu
lintas kemarin pukul 05.30 setelah pulang dari jalan subuh. Pasien sedang mengendarai motor bersama
temannya sepulang shalat subuh dengan kecepatan 40 km/jam dan tidak menggunakan helm. Kemudian dari
arah berlawanan lewat mobil pertamina yang keluar dari jalur sehingga menyambar motor pasien dan tangan
pasien terbentur di belakang mobil tersebut. Pasien dan temannya terlempar kira-kira 5 meter dari tempat
kejadian. Pasien masih dalam keadaan sadar setelah terlempar ke aspal. Pasien jatuh dalam posisi telungkup dan
tangan kanan pasien yang terlebih dahulu terkena aspal. Keluhan tidak disertai demam, mual, muntah dan nafsu
makan menurun. Buang air besar dan buang air kecil dalam batas normal. Riwayat perdarahan dari mulut (-),
hidung (-) dan telinga (-). Riwayat minum alkohol (-), obat-obatan (-). Riwayat pengobatan (+).
Resume
Pada pemeriksaan fisik didapatkan keaadaan umum sakit sedang dengan tanda vital dalam batas normal. Status
lokalis pada region antebrachii dekstra tampak deformitas, edema, bula, luka robek ukuran 1 x 0,5 cm. ROM aktif
dan pasif regio elbow dan wrist, terbatas karena nyeri. Pada region manus dekstra tampak deformitas, edema, luka
robek ukuran 2 x 1 cm dengan perdarahan aktif, luka robek ukuran 1 x 0,5 cm tidak perdarahan aktif dan luka robek
ukuran 2 x 0,5 cm yang telah dijahit. ROM aktif dan pasif regio sendi MCP, DIP, dan PIP, terbatas karena nyeri.
Pada pemeriksaan penunjang darah rutin didapatkan anemia dan leukositosis dan status homeostasis dalam batas
normal. Pada pemeriksaan tambahan berupa foto X-Ray right antebrachii AP/Lat didapatkan fraktur segmental 1/3
distal os radius dan ulna disertai angulasi, fraktur multiple pada metacarpal 1-5, dislokasi wrist joint dan radio-ulnar
joint. Foto X-Ray right manus AP/Lat didapatkan fraktur multiple segmented os metacarpal 1-5 dengan displacement
dan fraktur phalangs proksimal digiti 2-3, fraktur vertikal phalangs medius digiti 2, dislokasi sendi carpometacarpal
dan dislokasi sendi metacarpopalangeal joint 2.
Diagnosis Kerja
Non Farmakologi
Elevasi tangan kanan
Imobilisasi
Farmakologi
IVFD Ringer Laktat 24 tpm
Analgesik : Injeksi ketorolac 30 mg / 8 jam
H2R antagonis : Injeksi Ranitidin 50 mg / 12 jam
Antibiotik : Ceftriaxon 1 gram / 12 jam
Konsul Bedah Tulang : ORIF
Dokumentasi Operasi (19 Mei 2018)
Fasciotomy dan pemasangan eksternal fiksasi Perdalam insisi untuk pemasangan k-wire
Dokumentasi Operasi (19 Mei 2018)
- Tampak fraktur cominutive os metacarpal 2,3,4 yang telah terpasang internal fiksasi, tak
tampak callus formation
- Tampak fraktur os metacarpal 5, tak tampak callus formation
- Tampak fraktur apeks phalangs proksimal digiti 2 dan 3 yang telah terpasang internal fiksasi,
tak tampak callus formation
- Tak tampak kalsifkasi abnormal
- Tak tampak erosi/destruksi tulang
- Tak tampak jelas soft tissue mass/swelling
Kesan :
- Fraktur cominutive os metacarpal 2,3,4 yang telah terpasang internal fiksasi, tak tampak
callus formation
- Fraktur os metacarpal 5, tak tampak callus formation
- Fraktur apeks phalangs proksimal digiti 2 dan 3 yang telah terpasang internal fiksasi, tak
tampak callus formation
- Tak tampak tanda-tanda osteomyelitis
Foto Antebrachii Dekstra AP/Lateral (21 Mei 2018)
- Tampak fraktur os radius kanan 1/3 tengah yang telah terpasang eksternal fiksasi, tak tampak callus
formation
- Tampak fraktur os radius kanan 1/3 distal yang telah terpasang internal fiksasi dengan angulasi ke anterior
sebesar 40%, tak tampak callus formation
- Tampak fraktur os ulna kanan 1/3 distal yang telah terpasang internal fiksasi, tak tampak callus formation
- Trabekulasi tulang di luar lesi normal
- Celah dan permukaan sendi di luar lesi baik
- Tak tampak soft tissue mass/swelling
Kesan :
- Fraktur os radius kanan 1/3 tengah yang telah terpasang eksternal fiksasi, tak tampak callus formation
- Fraktur os radius kanan 1/3 distal yang telah terpasang internal fiksasi dengan angulasi ke anterior sebesar
40%, tak tampak callus formation
- Fraktur os ulna kanan 1/3 distal yang telah terpasang internal fiksasi, tak tampak callus formation
Diagnosis pre operasi : Crush Injury Right Hand + Close Fraktur Os Radius Ulna Dekstra + Compartement
Syndrome Right Forearm
Diagnosis post operasi : Crush Injury Right Hand + Close Fraktur Os Radius Ulna Dekstra + Compartement
Syndrome Right Forearm
Nama / Macam operasi : Fasciotomy + External Fiksasi + ORIF K-wire
Jam operasi : 17.30- 20.00
Dokumentasi Operasi (26 Mei 2018)
21.00 Pre Op : Crush Injury Right Hand + Fraktur Os Radius Ulna Dekstra + Compartement Awasi vital sign
Syndrome Forearm Dekstra IVFD RL 18 tpm
Inj. Ceftriaxone 1g/12 j/IV
Tindakan : Fasciotomy + External Fiksasi + ORIF K-wire Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV
Inj. Ranitidin 50 mg/8j/ IV
Pre Op : Crush Injury Right Hand + Close Fraktur Os Radius Ulna Dekstra + Compartement Inj. Gentamisin 5 mg/8j/IV
Syndrome Forearm Dekstra Diet bebas
Transfusi PRC 1 unit
X-Ray kontrol
20/5/2018 Nyeri luka operasi (+) Elevasi pada tangan
BP : 120/70 mmHg IVFD RL 24 tpm
HR : 72 x/m Inj. Ceftriaxone 1g/12 j/IV
RR : 21 x/m Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV
T : 36 0C Inj. Ranitidin 50 mg/12j/ IV
POH1 Crush Injury Right Hand + Close Fraktur Os Radius Ulna Dekstra + Inj. Gentamisin 5 mg/8j/IV
Compartement Syndrome Forearm Dekstra Foto Rontgen
21/5/2018 Nyeri luka operasi (+) IVFD RL 24 tpm
BP : 110/60 mmHg Inj. Ceftriaxone 1g/12 j/IV
HR : 80 x/m Inj. Ketorolac 30 mg/8j/IV
RR : 20 x/m Inj. Ranitidin 50 mg/12j/ IV
T : 36,7 0C Inj. Gentamisin 5 mg/8j/IV
POH2 Crush Injury Right Hand + Close Fraktur Os Radius Ulna Dekstra + Elevasi pada tangan
Compartement Syndrome Forearm Dekstra GV
Aff kateter
Sindrom kompartemen merupakan suatu peningkatan tekanan dalam suatu kompartemen sehingga
mengakibatkan penekanan terhadap saraf, pembuluh darah dan otot di dalam kompartemen osteofasial yang
tertutup. Hal ini mengawali terjadinya peningkatan tekanan interstisial, kurangnya oksigen dari penekanan
pembuluh darah, sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan (isqemia) dan diikuti dengan kemaian
jaringan (nekrosis
Epidemiologi
1. Nyeri
2. Pucat
3. Pulselesness
4. Rasa kesemutan
5. Paralisis
DIAGNOSIS
1. ANAMNESIS
2. PEMERIKSAAN FISIS
3. PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Sindrom kompartemen kronik dibedakan dengan claudicatio intermittens yang merupakan nyeri otot atau
kelemahan otot pada tungkai bawah karena latihan dan berkurang dengan istirahat, biasanya nyeri berhenti
2-5 menit setelah beraktivitas
Selulitis
Deep Venous Trombosis dan Thrombophlebitis
Gas Ganggrene
Necrotizing Fasciitis
Peripheral Vascular Injuries
Rhabdomyolis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1 Laboratorium
2 Imaging
3 X-Ray
4 USG
5 Arteriografi
6 Pengukuran tekanan kompartemen
PENATALAKSANAAN
Ketika diagnosis dibuat dengan segera dan kondisi tesebut diterapi dengan fasciotomy, hasil klinis jangka
panjang yang baik dapat diharapkan. Dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, umumnya menberikan hasil
yang baik
TERIMA KASIH