Anda di halaman 1dari 42

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU BEDAH
Fingertip Injury
Diajukan kepada :
Pembimbing : dr.Noer Tommy, Sp.B

Disusun oleh :
Sugi Nurrahmawati
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Tn. F
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 38 tahun
• Alamat : Jl. Wonodri Sendang IV No 26
• Agama : Islam
• Pekerjaan : wirausaha
• Masuk RS : 17 Maret 2021
• No. RM : 062xxx
Keluhan utama: luka pada jari tengah

Primary Survey
Airway and C-spine Control
Pasien bicara jelas
Airway clear
Breathing:
◦ Look : Spontan, deviasi trakea (-), deformitas dinding dada (-), RR 20
x/menit, pernapasan cuping hidung (-), penggunaan otot bantu pernapasan
(-), gerakan dinding dada (simetris)
◦ Listen : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)
◦ Feel : krepitasi (-), fremitus (normal /normal), perkusi (sonor/sonor)
◦ SPO2 : 98%
◦ Breathing clear
Circulation:
◦ Look : luka di ujung jari tengah sebelah kanan (+)
◦ Listen : BJ I-II reguler, bising (-), murmur (-)
◦ Feel : Nadi 96 x/menit (irama reguler dan kuat angkat), akral
hangat, CRT<2 detik, TD 120/80 mmHg
Sirkulasi: - pengambilan darah untuk cek lab
- Bersihkan luka dengan povidone iodin, deep perdarahan
- inj. Ketorolac 3% 1mg/kgBB
Circulation clear
Disabillity:
• GCS 15 (E4V6M5)
• Refleks pupil (+/+), isokor 3 mm/ 3 mm. lateralisasi (-)
Expossure: Dengan Teknik log roll
•Terdapat sebuah Luka terbuka pada ujung jari tengah sebelah kanan.
Bentuk
transversal, Tampak laserasi (+) pada distal phalanx middle finger
dengan ukuran 1 , 0 x 0 , 8 c m dengan dasar tulang .
• Deformitas (-),
• Hematome (-), Edema (-).
PLAN I
Evaluasi apakah masih terjadi perdarahan pada jari pasien

Lakukan debridement.

Persiapan dilakukan tindakan penjhitan


Secondary Survey
Anamnsis
Keluhan utama: luka pada ujung jari tengah

Seorang pasien laki-laki dilarikan ke RSUD Tugurejo dengan keluhan luka


pada ujung jari tengah setelah tertimpa dongkrak 30 menit yang lalu
SMRS. Pasien terluka pada ujung jari tengah tangan sebelah kanan.
Sebelumnya pasien bekerja dibengkel memperbaiki ban mobil, dan
kemudian dongkrak tiba-tiba rusak, sehingga menghimpit jari
tengah pasien. tidak sengaja jari tengah tangan kanan terjepit
besi dongkrak. Tangan dominan yang digunakan pasien adalah
tangan kanan.
Pasien mengatakan nyeri pada luka, pasien tidak mengeluhkan
adanya mual, muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu:
- Riwayat trauma sebelumnya : disangkal
- Riwayat alergi obat : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat darah tinggi : disangkal
- Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:


- Riwayat alergi obat : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat darah tinggi : disangkal
- Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat Pribadi, Sosial dan Ekonomi:
- Pekerjaan : kerja bengkel mobil
- Kebiasaan merokok: Disangkal
- Olahraga : Jarang
- Kebiasaan minum alcohol : Disangkal
- Biaya pengobatan : Mandiri
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Pasien : Tampak kesakitan
Kesadaran : compos mentis 15 (E4V6M5)
Pemeriksaan TTV :
- TD 120/80mmHg
- Nadi 96 x/menit
- RR 20 x/menit
- Suhu 36,7oC
- Vas : 7
Pemeriksaan Status Generalisata
- Kepala : Mesochephal,
- Mata : Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis (-/-), pupil isokor,
3mm /3 mm, bentuk pupil bulat, reflek cahaya (+/+),
- Hidung : Deformitas(-), nafas cuping hidung (-), epistaksis (-), secret (-)
darah (-)
- Mulut : Bibir sianosis (-), bibir kering (-), bibir pucat (-), tonsil T1–
T1 dan hiperemis (-), faring hiperemis (-)
- Telinga : Serumen (-/-), perdarahan (-)
- Leher : peningkatan JVP (-), deviasi trakea (-)
- Thorax Paru:
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, hiperemis (- )
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus (normal/normal)
Perkusi : (sonor/sonor)
Auskultasi: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
- Thorax Jantung:
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba, kuat angkat
Perkusi : Batas jantung tidak ada pelebaran
Auskultasi : BJ I & BJ II intensitas normal, bising jantung (-),
- Abdomen:
Inspeksi : Tampak datar, ikterik(-), sikatriks (-), ascites (-), massa (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) 25 x/menit, metalic sound (-), bruit (-)
Perkusi : Tymphani seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), defence muskular (-), palpasi hati teraba
di tepi, palpasi lien tidak teraba

Superior Inferior
 Ekstremitas
Kanan Kiri Kanan Kiri

Akral dingin - - -

Sianosis - - - -

CRT <2 detik <2 detik <2 detik <2 detik


STATUS LOKALIS

Terdapat sebuah Luka terbuka pada ujung jari tengah sebelah kanan. Bentuk
potongan transversal, Tampak laserasi (+) serta soft tissue loss pada
distal phalanx middle finger dengan ukuran 1 , 0 x 0 , 8 c m dengan
bone base. Deformitas (-), Hematome (-), Edema (-).
Nyeri tekan (+)

ROM : Gerakan aktif dan pasif distal interphalanx joint right


middle finger dalam batas normal.
Gambaran klinis
Diagnosis:

Diangnosis sementara
◦ Fingertip injury midle finger distal phalanx Allen type II
Pemeriskaan Laboratorium

1. Darah rutin

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 15.4 g/dl 13.2 -17.3
Leukosit 8. 40 ribu 3.8-10.6
Eritrosit 5. 50 juta 4.4- 5.9
Hematokrit 42.2 % 40-52
Trombosit 350 ribu 150-450
PTT 9.8 detik 9.3-11.4
APPT 28.4 detik 24.5-32.8
Pemeriksaan Penunjang
X-Ray Manus Dextra AP/Lateral
Tata Laksana
Terapi Farmakologi

O  Infus Ringer Lactat (RL) 2 0 tetes per menit O

 Cephalosporin generasi ke-III 1 g r / 1 2 jam/IV line O

 Analgesik 3 0 m g / 8 jam/IV line


O  H 2  Reseptor antagonis 5 0 m g / 8 jam/IV line
O  Suntik Anti Tetanus Serum (ATS) 2 5 0 IU
O  Debridement dan Repair Stump

Operatif

Local flap  V-Y advancement flap/ Bilateral V-Y Kutler flap


TINJAUAN
PUSTAKA
FINGERTIP INJURY

Fingertip injury (FTI) adalah cedera pada daerah distal dari


insersi tendon fleksor digitorum profundus. Sepertiga dari
semua cedera traumatis mempengaruhi tangan; cedera
ujung jari adalah bagian yang paling sering mengalami
trauma. FTI dapat mencakup kerusakan pada kulit dan
jaringan lunak, tulang (phalanx distal), atau kuku dan
nailbed
ANATOMI
ETIOLOGI

• Cedera karena kekuatan kompresi


• Laserasi seperti dari instrumen rumah tangga
• Mekanisme cedera lainnya
KLASIFIKASI OLEH ALLEN

Klasifikasi menurut Allen dari Fingertip Injury dibagi berdasarkan derajat


kedalamannya :
Tipe I : hanya melibatkan hilangnya jaringan lunak (kulit dan
pulp) distal dari phalang distal
Tipe II : melibatkan pulp dan nail bed distal dari tip phalang distal
Tipe III : melibatkan nail plate dan matrik germinal distal dari
mid-phalang distal
Tipe IV : proksimal dari nail
plate meliputi
keseluruhan
phalang distal
KLASIFIKASI OLEH TAMAI DAN
ISHIKAWA DKK
Klasifikasi oleh Ishikawa dan Tamai, membagi
falang distal menjadi 2 zona:
1. Zona 1 memanjang dari distal sampai lunula,
dan
2. Zona 2 memanjang dari sendi interfalang
distal (DIP) hingga lunula.
KLASIFIKASI OLEH TAMAI DAN ISHIKAWA
DKK
mengklasifikasikan amputasi
fingertip menjadi 4 zona:
Zona 1 untuk amputasi distal
hingga midpoint nail
Zona 2 untuk amputasi antara nail
base dan midpoint nail
Amputasi antara sendi DIP dan
basis kuku dibagi menjadi Zona 3
dan 4.
KLASIFIKASI PNB (PULP, NAIL, BONE)
FINGERTIP AMPUTASI
DIAGNOSIS
Anamnesis
 Umur

 Jenis kelamin

 Pekerjaan

 Tangan yang dominan

 Mekanisme cedera dan waktu terjadinya cedera

 Jari sebelah mana yang mengalami cedera

 Penyakit lain (yang mungkin akan menyulitkan rekonstruksi)


DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
 Luka (bersih, kotor, luka tajam, crush injury)
 Ukuran defek
 Geometri jaringan yang hilang (volar oblique, transverse, dorsal
oblique)
 Keterlibatan dasar kuku (hematom, laserasi, derajat kehilangan
jaringan)
 Integritas tendon ekstensor dan fleksor
 Adanya tulang yang terpajan
 Derajat amputasi dan kondisi bagian yang teramputasi (dalam kasus
amputasi)
Pemeriksaan Penunjang
Radiografi : X ray PA dan lateral
PENANGANAN
Tujuan penanganan FTI adalah untuk mengembalikan sensasi
yang adekuat, nyeri yang minimal, pergerakan sendi yang
maksimal dan kosmetik yang baik. Dalam mencapai tujuan
tersebut, perlu diperhatikan juga usaha untuk
mempertahankan ukuran dari ujung jari.
LOKAL FLAP
Untuk kehilangan ujung jari yang cukup luas, seringkali flap
diindikasikan. Dibandingkan dengan skin graft, flap memiliki
keuntungan antara lain, dapat digunakan pada defek dengan bone
exposure, dan memiliki sensibilitas dan durabilitas yang lebih baik.
Pilihan flap lokal pada FTI yaitu :
1. V-Y advancement flap
2. Bilateral V-Y kutler flap
3. Palmar advancement Flap (Moberg)
V-Y ADVANCEMENT FLAP

• Flap ini dapat digunakan pada semua ujung jari, termasuk ibu jari. Flap tipe ini sangat
berguna pada kasus FTI dengan amputasi dorsal oblique atau transfersal. Flap ini
didesain dengan ujung distal luka sebagai dasar dari flap triangular. Ujung distal flap
dapat diperpanjang hanya sekitar 1 cm. Undermining yang berlebihan harus dihindari,
karena pedikel flap ini hanya mengandalkan jaringan subkutan.

• Flap ini tidak cocok untuk terapi pada amputasi yang terlalu proksimal dan pada trauma
dengan hilangnya jaringan volar lebih banyak daripada dorsal, dikarenakan tidak
cukupnya jaringan untuk perpanjangan

• Keuntungan V-Y flap yaitu dapat diterapkan pada semua umur, warna yang sesuai
dengan jaringan sekitarnya, sensibilitas yang baik dan tidak membutuhkan imobilisasi

• Kontraindikasi : pada obliq palmar


LANGKAH-LANGKAH

Bersihkan luka secara menyeluruh menggunakan larutan saline


Lakukan anestesi dengan lidocain 1% pada kedua sisi jari proksimal
Stop perdarahan dari jari dan gunakan torniquet dengan menggunakan karet
gelang
Debridement semua jaringan yang telah mati
Jika ada bagian tulang yang menonjol dari phalang distal, rapikan atau
ratakan menggunakan rongeur untuk memungkinkan pemasangan flap
Gambar bentuk flap dengan menggunakan pen tinta dan buat ukuran flap
lebih besar daripada yang diperlukan
Insisi kulit dibuat dengan ketebalan penuh kulit/full thickness skin. Jangan
merusak flap itu sendiri, karena suplai darah untuk flek pedikel ini berasal dari
bawah
Majukan flap di atas area yang rusak dan jahit ke nail bed dengan jahitan nilon 5-
0 atau 6-0
Konversi V shape defect menjadi luka berbentuk Y
Lepaskan tourniquet
Monitoring flap (warna, suhu, capillary refill, turgidity, prick test)
LANGKAH-LANGKAH
V-Y ADVANCEMENT FLAP
BILATERAL V-Y KUTLER FLAP

• Memiliki konsep yang sama dengan V-Y advancement flap, namun memiliki 2 buah flap
yang diambil dari arah lateral
• Flap lateral V-Y kutler lebih cocok untuk amputasi volar obliq yang lebih banyak
kehilangan jaringan
• Pada flap ini dilakukan penggunaan dual flap triangular dari sisi fingertip. Flap triangular
didesain pada masing-masing sisi ujung jari, dengan basisnya adalah ujung distal luka dan
apeks lebih proksimal. Setelah dilakukan insisi kulit dan jaringan subkutan, flap
diperpanjang 3-4 mm tanpa undermining, melewati ujung tulang dan dijahit ke sisi
lainnya
• Kekurangan teknik ini adalah flap terlalu kecil dan mungkin sulit diperpanjang, dengan
hasil penutupan tidak bisa dicapai tanpa tension/tegangan dan banyaknya skar yang terjadi
LANGKAH-LANGKAH
BILATERAL V-Y KUTLER FLAP
KOMPLIKASI

• Kematian jaringan dapat terjadi jika tekanan berlebih


diterapkan atau jika suplai darah terganggu oleh flap yang
rusak
• Perubahan sensorik permanen dapat terjadi, termasuk
parestesia, hiperestesia atau sensasi dingin. Perubahan
sensorik dialami oleh lebih dari 50 persen pasien dengan
amputasi ujung jari tetapi sering mereda dengan waktu
• Infeksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai