Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

SEORANG WANITA 69 TAHUN


DENGAN OSTEOARTHRITIS GENU
BILATERAL GRADE III
Ongky Surya Wijaya Hendro (22010120220244)
Airiza Fatma Yossineura (22010117140106)
Regenio Akira Handoyo (22010117130129)

DOSEN PEMBIMBING : dr. Erna Setiawati, Sp.KFR(K), M.Si.Med


RESIDEN PEMBIMBING : dr. Ayu Lidya Rahmah
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. R
Usia : 69 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Ngadirgo RT 03 RW 09 Kel. Pesantren Kec. Mijen Kab. Kodia Semarang
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No CM : Cxxxx
Agama : Islam
Tanggal periksa : 26 Agustus 2021
ANAMNESIS
Autoanamnesis : Dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 pukul 10.00 di poli KFR RSDK Semarang

Keluhan Utama : Nyeri pada kedua lutut

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien merasakan nyeri dikedua lutut kurang lebih 2 tahun SMRS, ada rasa tebal dan ada rasa
kesemutan. Nyeri dirasakan setiap hari. Nyeri dirasakan semakin lama semakin memberat. Nyeri
dirasakan dikedua lutut dan tidak menjalar. Nyeri terasa semakin berat saat pasien berada diposisi
duduk ke berdiri, menaiki tangga dan melakukan gerakan sholat. Pasien hanya kuat untuk berdiri ±10
menit dan berjalan maksimal sejauh 1km. Pasien merasa lebih baik saat istirahat, dan setelah di terapi.
Pasien mengeluhkan juga kaku pada ekstremitas bawah dan membaik saat pasien sedang istirahat, dan
terdapat bunyi kretek pada lutut pasien. Pasien telah mendapat pengobatan terapi ergocycle, terapi
strengthening AGB 1kg dan terapi TENS. Pasien juga mengikuti kegiatan PKK dan memiliki hobi
membersihkan rumah dan hal tersebut masih dilakukan meskipun keluhan sudah terasa.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu - Ranitidin
- Riwayat operasi perut karena ada benjolan 3 - Simvastatin
bulan yang lalu
- Gabapentin
- Riwayat jatuh 10 tahun yang lalu
- Natrium diklofenak
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Keluarga
- Hipertensi
- Tidak ada
Riwayat Konsumsi Obat
- Vitamin B
- Diazepam
ANAMNESIS
Riwayat Sosial Ekonomi
- Pasien adalah Ibu Rumah Tangga yang dulunya bekerja sebagai ART
- Pasien tinggal bersama 1 orang anak
- Rumah pasien memiliki 2 tangga dengan jarak yang cukup lebar dan toilet pasien merupakan
toilet jongkok
- Pembiayaan dengan BPJS
- Kesan sosial Ekonomi kurang
STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Baik, kooperatif
Kesadaran : E4M6V5, GCS 15 (komposmentis)

Tanda Vital
Frekuensi Napas : 18x/menit
Frekuensi Nadi : 72x/menit
Tekanan Darah : 153/90 mmHg
Suhu : 36,7°C (Aksiler)

BB : 62,5 kg
TB: 144 cm
BMI : 30,14 (Obesitas grade II Kriteria WHO Asia Pacific)
6
STATUS GENERALIS
VAS :
Lutut Kanan dan Kiri : Aktivitas 7 ; Istirahat 1

Postur :
Anterior : head in midline, bahu kanan dan kiri simetris, pelvic obliquity (-),
deformitas genu (+), deformitas ankle (-)
Lateral : forward head (-), hiperkifosis (-), hiperlordosis (-), genu recurvatum
(-), flat foot (-)
Posterior : head in midline, bahu kanan dan kiri simetris, skoliosis
(-), pelvic obliquity (-) deformitas genu (+) , deformitas ankle (-)

Gait : Antalgic gait


7
POSTUR PASIEN
STATUS INTERNUS
Kepala : Mesosefal, tidak mudah rontok, dan distribusi sudah tidak
merata
Mata : Konjungtiva palpebra anemis (-/-), sklera ikterik (-/- ), pupil
isokor Ø 3mm, RC (+/+)
Telinga : Disharge (-/-)
Hidung : Discharge (-), napas cuping hidung (-)
Mulut : Bibir kering (-), Bibir sianosis (-)
Tenggorok: T1-1, Faring hiperemis (-).
Leher: Simetris, trakhea deviasi (-), pembesaran nnl(-/-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)
9
STATUS INTERNUS
Pulmo
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : SD vesikuler (+/+) ,ST (-/-)

Cor
Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : IC teraba di SIC V 2cm med LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dbn
Auskultasi : suara jantung I-II murni, bising (-), gallop (-)
10
STATUS INTERNUS
Abdomen
Inspeksi : datar, jejas (-), venektasi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : timpani , pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)

Ekstremitas : superior inferior


Sianosis -/- -/-
Akral dingin -/- -/-
Edema -/- +/+
CRT <2”/<2” <2”/<2”
11
STATUS LOKALIS

GENU DEXTRA GENU SINISTRA

Look : Jejas (-), kemerahan (-), Look : Jejas (-), kemerahan (-),
massa (-), deformitas (+), atrofi (+), massa (-), deformitas (+) genu varus ),
edema (+) atrofi (+), edema (+)

Feel: Nyeri tekan (-), perabaan hangat Feel: Nyeri tekan (-), perabaan hangat
(-), krepitasi (+), undulasi (-) (-), krepitasi (+), undulasi (-)

Move : ROM aktif : 0°-0°- 65° ; Move : ROM aktif : 0°-0°- 65° ;
ROM pasif : 0°-0°- 65° ROM pasif : 0°-0°- 75°

12
STATUS LOKALIS
▪ Q Angle kanan & kiri : 15
▪ Anatomical leg length :
▪ 73 cm (sinistra) & 70 cm (dextra)
▪ apparent leg length :
▪ 81 cm (sinistra) & 82 cm (dextra)
▪ true leg length :
▪ 79 cm (sinistra) & 80 cm (dextra)
PEMERIKSAAN
NEUROMUSKULAR
Ekstremitas Inferior
Pemeriksaan
Dekstra Sinistra
Gerak + +
Tonus Normal Normal
Trofi Atrofi Atrofi
Refleks Fisiologis +2 +2
Refleks Patologis - -
PEMERIKSAAN
NEUROMUSKULAR
Kekuatan otot Dextra Sinistra
Hip Ekstensi 5 5
Fleksi 5 4
Knee Ekstensi 5 5 (nyeri)
Fleksi 5 5 (nyeri)
Ankle Dorsofleksi 4 4

Plantarfleksi 5 5
TES PROVOKASI
Varus Stress Test : +/+
Valgus Stress Test : -/+
TES PROVOKASI
Anterior Drawer Test : -/-
Posterior Drawer Test : -/-
TES PROVOKASI
McMurray Test : -/- Lachman Test : -/-
TES PROVOKASI
Compression Test : -/-
Distraction Test : -/-
PEMERIKSAAN GAIT

▪ Pemeriksaan Gait : Antalgic Gait


PEMERIKSAAN BALANCE
Static Balance :
▪ Functional reach test : 8,5 cm

Dynamic Balance :
▪ Timed Up and Go Test : 30 detik
PEMERIKSAAN STATUS
FUNGSIONAL (WOMAC)
Interpretasi :
Sedang
X FOTO GENU BILATERAL
AP LATERAL
Klinis :
- Struktur tulang baik
- Tak tampak diskontinuitas pada distal os femur, proksimal os tibia dan os fibula
serta os patella kanan kiri
- Tampak osteofit pada condylus medial os tibia kanan, condylus lateral os femur
dan os tibia kanan, aspek superoposterior os patella kanan, condylus lateral os
femur dan os tibia kiri, aspek superoanterior dan superoposterior os patela kiri
- Eminentia intercondylaris tak tampak meruncing
- Tak tampak kista maupun sklerosis medial femorotibia joint kanan kiri
- Tampak fabela pada fosa poplitea kanan kiri
- Tak tampak soft tissue swelling
DIAGNOSIS KLINIS
Meneurut Kellgren-Lawrence Grading Scale
Osteoarthritis Genu Bilateral Grade 3
▪ dd/ Rheumatoid Arthritis
▪ dd/ Gout Arthritis
DIAGNOSIS FUNGSIONAL
Diagnosis Klinis
Osteoarthritis Genu Bilateral Grade 3

Activity
Body Structures: Knee dextra & Sinistra
Kesulitan dalam melakukan aktivitas yang Participation
Body Function: Nyeri gerak pada kedua
melibatkan berjalan (1km), berdiri terlalu lama Kesulitan untuk melakukan suatu
lutut, gangguan ambulasi, gangguan
(>10 menit), posisi duduk ke berdiri, kesulitan di kegiatan (PKK)
keseimbangan
toilet, kesulitan sholat

Enviromental Factors Personal Factor


Pembiayaan dengan BPJS Wanita berusia 69 tahun
Rumah pasien mempunyai 2 tangga dengan Obesitas grade II Kriteria Asia
jarak yang lebar dan WC jongkok Pacific
DIAGNOSIS
Problem Rehab Medik Goals

1. Nyeri gerak pada lutut kanan dan kiri Short Term :


- Mengurangi nyeri pada lutut kanan dan kiri
2. Kesulitan dalam melakukan ADL (naik
turun tangga, berjalan terlalu jauh (>1km) - Meningkatkan keseimbangan
maupun berdiri terlalu lama (>10 menit),
posisi duduk ke berdiri)
Long Term :
- Mencegah progresivitas penyakit
- Meningkatkan kemampuan fungsional
- Mempertahankan lingkup gerak sendi
- Mempertahankan kekuatan otot
PROGNOSIS
▪ Ad vitam : ad bonam

▪ Ad sanationam : dubia ad malam

▪ Ad functionam : ad bonam

▪ Ambulasi : mandiri

▪ ADL : mandiri
TATALAKSANA
TENS
Tens adalah cara penggunaan energi listrik untuk merangsang sistem
saraf melalui permukaan kulit.
Tujuan : Mengurangi nyeri.

Pelaksanaan : Dengan elektroda dan diletakkan dikulit untuk


menghantarkan impuls listrik yang berfungsi sebagai pemblok impuls
nyeri. Dipasangkan pada lutut selama 15 menit dengan frekuensi 40
Hz
TATALAKSANA
ERGOCYCLE TERAPHY
Tujuan :

▪ Memperoleh efek therapeutic exercise

▪ Memperoleh efek fisiologis

Pelaksanaan :

▪ Beri intruksi Latihan kepada pasien untuk mengayuh ergocycle

▪ Lakukan monitoring terhadap latihan yang dilakukan pasien

▪ Cek ulang TTV

▪ Lakukan latihan sesuai dengan dosis terapi latihan yang telah diprogramkan
TATALAKSANA
WALKER

▪ Tujuan: sebagai alat penguat pada lutut, mencegah


deformitas lebih lanjut

▪ Terdapat deformitas pada pasien yaitu Knee Dextra


dan Sinistra. Sehingga perlu diberikan alat
keseimbangan pada lansia.
TATALAKSANA

HOME PROGRAM
▪ Latihan fleksibilitas

- menggerakkan sendi secara perlahan dalam lingkup gerak sendi yang ada

- mencegah semakin berkurangnya lingkup gerak sendi tersebut

- untuk melawan defisit lingkup gerak sendi yang sudah ada 🡪 melakukan
gerakan secara perlahan-lahan dan berkelanjutan
- Menahan gerakan 20-40 detik, relaksasi, lalu pengulangan gerakan.

- pasien dengan osteoarthritis 🡪 otot Quadricep dan Hamstring


TATALAKSANA
▪ Stregthening exercise
- Tujuan : untuk mempertahankan kekuatan
otot
1. Isometric Exercise
a. Quadriceps Setting Exercise
Penderita dalam posisi berbaring ditempat
tidur dengan posisi lutut lurus, kemudian
penderia diminta menekan lututnya
kebawah, pertahankan selama 5 detik,
istirahat 5 detik, diulangi sebanyak 10-15
kali.
TATALAKSANA
b. Straight Leg Raises
Penderita dalam posisi berbaring telentang.
Bila tungkai kanan akan dilatih, maka
tungkai kiri dipertahankan lurus, kemudian
tungkai kanan diangkat lurus tinggi-tinggi,
kemudian diturunkan perlahan-lahan
sampai kira-kira 15 cm dari alas dan
pertahankan 5 detik/hitungan dan istirahat 5
detik. Ulangi sampai 5-10 kali dan latihan
dilakukan 2 kali sehari
TATALAKSANA
2. Progressive Resistive Exercise
Penderita dalam posisi duduk dengan lutut
dalam keadaan fleksi dan tungkai bawah
diberi beban. Kemudian lutut diekstensikan
perlahan-lahan sampai tercapai ekstensi
maksimal dan pertahankan selama 5 detik
kemudian istirahat. Latihan diulangi sampai
10 kali dan dilakukan 3x perhari
EDUKASI
▪1. Edukasi PBM (proper body mechanic):

▪ Mengurangi aktivitas yang menyebabkan nyeri pada lutut seperti mengangkat barang berat, naik turun tangga,
jongkok, dan berdiri terlalu lama

▪ Jika terpaksa untuk naik turun tangga maka dahulukan kaki yang sehat ketika hendak menaiki tangga, dan dahulukan
kaki yang sakit untuk menuruni tangga

▪ Tidak boleh duduk di kursi pendek/lantai

▪ WC jongkok bisa dimodifikasi

▪ Edukasi beribadah dengan duduk

▪ Penurunan berat badan

▪2. Kompres dingin jika sendi terasa nyeri, bengkak, dan kemerahan
TERIMAKASIH
MOHON ARAHAN DAN BIMBINGANNYA, DOKTER

Anda mungkin juga menyukai