Anda di halaman 1dari 43

Laporan Kasus STRUCTURE

Kedokteran Keluarga
Seorang Perempuan G1P0A0 Usia 27 Tahun hamil 32 Minggu 6
hari dengan Hipertensi Gestasional

Dosen Pembimbing :
dr. Dodik Pramono, M.Si.Med

Disusun Oleh :
Airiza Fatma Yossineura, S.Ked
22010121210013
TINJAUAN
PUSTAKA
Hipertensi dalam Kehamilan

Sumber :
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. In: Juffrie M, editor. Jakarta: UKK-Gastroenterologi-Hepatologi IDAI, 2009:85-120.
Hipertensi Gestasional
Hipertensi Gestasional 
Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau diastolik ≥90 mmHg Faktor Risiko & Pencegahan
pada dua kali pemeriksaan minimal jarak 4 jam.
Dengan beberapa syarat lain: 1. Risiko Sedang
• Tidak terdapat proteinuria • BMI ≥30 kg/m2
• Terjadi pada ≥20 minggu kehamilan • Riwayat preeklampsia pada saudara kandung wanita/ibu
• Ibu hamil sebelumnya tidak memiliki hipertensi • Sosioekonomi rendah
• Akan kembali normal setelah kehamilan berakhir • Usia ≥35
• LBW/SGA
Severe  Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau diastolik • Jarak dengan kehamilan sebelumnya ≥10 tahun
≥110 mmHg 2. Risiko Tinggi
• Riwayat preeklampsia
• 35% - 50% Ibu Hamil dengan hipertensi gestasional akan • Gestasi multiple
muncul proteinuria atau end-organ dysfunction nantinya • Hipertensi Kronis
• Frekuensi kejadian trombositopenia / disfungsi liver yang Bisa diberikan low-dose aspirin (80 mg/d)
lebih tinggi dari preeklampsia

Sumber :
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. In: Juffrie M, editor. Jakarta: UKK-Gastroenterologi-Hepatologi IDAI, 2009:85-120.
Hipertensi Gestasional
Tatalaksana
Patofisiologi
Non-severe (Non-urgent, Rawat jalan):
1. Obat Anti-Hipertensi
1. Invasi sitotrofoblastik yang tidak efektif pada
a) Metildopa  500-3000 mg/d b.i.d.-q.i.d
arteri spiralis uterus b) Labetalol  200-2400 mg/d b.i.d.-t.i.d
c) Nifedipine  30-120 mg/d
2. Hipoksia plasental yang menginduksi kaskade
2. Ekspektan kehamilan hingga aterm, kemudian akhiri
inflamasi
Severe (Urgent, Rawat Inap):
3. Berkurangnya faktor angiogenik (VEGF, PIGF)
3. Obat Anti-Hipertensi
4. Disfungsi endotel vaskular sistemik a) Labetalol  10-20 mg IV + 20-80 mg @10-30 menit (max
300)
b) Nifedipine  10-20 mg oral, ulang dalam 20 menit & @2-6
jam
Target tekanan darah ↓25% pada 1 jam pertama

Monitoring
1. ANC & Tes Laboratorium mingguan
Sumber :
2. USG serial
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. In: Juffrie M, editor. Jakarta: UKK-Gastroenterologi-Hepatologi IDAI, 2009:85-120.
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. S
Umur : 27 tahun
Tempat, Tanggal Lahir : Salatiga, 17 Mei 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Singgalang, Wonotingal, Candisari
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan Terakhir : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Pernikahan : Menikah
ANAMNESIS
• Hari/Tanggal : Jum’at, 12 Agustus 2022
• Keluhan Utama : Kontrol Kehamilan
• Riwayat Penyakit Sekarang :
o Pasien usia 27 tahun G1P0A0 dengan usia kehamilan 32 minggu datang untuk memeriksakan kehamilannya.
Tidak ada keluhan mual muntah, kenceng kenceng, keluar air dari jalan lahir, maupun keluar darah dari jalan
lahir. Gerak janin aktif dirasakan oleh pasien. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien rutin memeriksakan
kehamilan ke puskesmas Kagok.

• Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat penyakit darah tinggi (-), kencing manis (-), jantung (-), asma (-), alergi (-)

• Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak terdapat keluarga dengan riwayat penyakit serupa
Tidak terdapat keluarga dengan riwayat penyakit darah tinggi, kencing manis, jantung, asma, dan alergi

• Riwayat Sosial Ekonomi :


Pasien merupakan ibu rumah tangga. Suami bekerja sebagai guru SD. Pasien tinggal Bersama suami di rumah.
Pembiayaan dengan BPJS PBI. Kesan sosial ekonomi: kurang
RIWAYAT OBSTETRI
Cara Umur Berat Penolong
Jenis Kelamin Usia Saat Ini Penyulit
Persalinan Kehamilan Lahir Persalinan

1
Hamil Ini

Riwayat Haid:
• HPHT : 29 Desember 2021
• Menarche : 13 tahun
• HPL : 5 Oktober 2022
• Siklus : Teratur, 28 hari | Lama 5 hari
Riwayat Menikah : 1x – 2 tahun
Riwayat ANC : Puskesmas 4x (Trimester 1 2x, Trimester 2 1x)
Riwayat Imunisasi TT : 3x
Riwayat KB : Tidak ada
Riwayat Operasi : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal : 12 Agustus 2022
Status Generalisata
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis, GCS E4M6V5
Tekanan Darah : 1) 152/90 mmHg Suhu : 36.9oC
2) 149/93 mmHg
Laju Napas : 21x/menit Nadi : 71x/menit
SpO2 : 98% (Room Air) BB/TB : 156 cm/55 kg [BMI=22.6]
LILA : 24 cm

Status Internus
Kepala : Mesosefal, Edema wajah (-)
Mata : Konjungtiva palpebra pucat (-/-); Sklera ikterik (-/-); Mata cowong (-/-)
Telinga : Discharge (-/-); Deformitas (-/-); Nyeri tekan tragus (-/-)
Hidung : Discharge (-); Epistaksis (-)
Mulut : Sianosis (-), Mukosa kering (-)
Leher : Jejas (-); Massa (-); Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen
Jantung
Inspeksi : Membuncit membujur, venektasi
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat (-), bekas operasi (-)
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V lateral linea Auskultasi : Bising Usus (+) normal
midclavicularis sinistra, thrill (-), heaves (-) Perkusi : Sulit dinilai
Perkusi : Konfigurasi jantung dalam batas normal Palpasi : Nyeri tekan (-)
Auskultasi : BJ I-II reguler; Murmur (-); Gallop (-)
Ekstremitas
Paru-Paru
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis Superior Inferior
Sianosis -/- -/-
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Akral dingin -/- -/-
Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
CRT <2”/<2” <2”/<2”
Auskultasi : SD Vesikuler (+/+); Ronkhi (-); Wheezing (-)
Edema -/- -/-
STATUS OBSTETRI

Leopold I-IV
• Leopold I : Teraba bagian bulat lunak
• Leopold II: Teraba tahanan di sisi kanan
• Leopold III : Teraba bagian bulat keras, mudah digerakkan
• Leopold IV : Belum masuk PAP

• TFU : 34 cm  TBJ = (34-12)*155 = 3410 gram (Johnson-Toschack)


• His : -
• DJJ : 145 bpm, regular
• PPV : Lendir darah (-), air ketuban (-)
• VT : Tidak dilakukan
LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI (12/08/2022)
Hemoglobin 12.5 g/dL 11.7 - 15.5
Hematokrit 38.1 % 32.0 – 62.0
Eritrosit 4.5 106 /μL 4.4 - 5.9
MCV 91 fL 76.0 – 96.0
Leukosit 9.4 103 /μL 3.6 – 11.0
Trombosit 370 103 /μL 150 – 440
MPV 7.8 fL 4.00 – 11.00
URINALISIS (12/08/2022)
Protein Urin (-) (-)
Skor Pudji-Rochyati
Triwulan
Masalah/Faktor Risiko Skor
Kelompok I II III.1 III.2
Faktor No.
Risiko
Skor Awal Ibu Hamil 2 v

I 1 Terlalu muda, hamil <16 tahun 2

a. Terlalu lambat hamil I, kawin ≥4 tahun


2 4
b. Terlalu tua, hamil ≥35 tahun
3 Terlalu cepat hamil lagi (<2 tahun) 4
4 Terlalu lama hamil lagi (≥10 tahun) 4
5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4
6 Terlalu tua, umur ≥35 tahun 4
7 Terlalu pendek, ≤145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan tarikan
9 tang/vakum; uri dirogoh; infus/transfuse 4

10 Pernah operasi sesar 8


Skor Pudji-Rochyati
Triwulan
Kelompok
Faktor No. Masalah/Faktor Risiko Skor
Risiko
I II III.1 III.2

II 11 Anemia/Malaria/TBC/Payah 4
jantung/Diabetes/IMS
12 Bengkak pada muka/tungkai, hipertensi 4 v
13 Hamil kembar 2/lebih 4
14 Hamil kembar air (hidramnion) 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak lintang 8
III 19 Pendarahan dalam kehamilan ini 8
20 Pre-eclampsia berat/kejang 8
DIAGNOSIS KERJA

● Wanita usia 27 tahun G1P0A0 hamil 32 minggu


● Janin I intrauterine, presentasi kepala, punggung kanan, belum masuk PAP
● Kehamilan Risiko Sedang dengan Hipertensi Gestasional
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA
PUSKESMAS KAGOK
Jl. Telomoyo no.3, Wonotingal, Candisari
Telp. (024) 1234567
 Semarang, 12 Agustus 2022
R/ Nifedipine 10 mg tab no. VII
S.3.dd tab I____________________
R/ Sulfas-Ferosus 325 mg tab no. XIV
S.1.dd tab I____________________
R/ Kalk 500 mg tab no. XX
S.2.dd tab I_____________________

Pro       : Ny. S
Usia     : 27 tahun
Alamat : Jl. Singgalang, Wonotingal, Candisari

D
Dokter,
                                                        dr. Diaza
Ariyanto
TATALAKSANA NON-MEDIKAMENTOSA
 Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien tentang kondisi pasien
 Menjelaskan kepada pasien mengenai pola diet:
• Batasi konsumsi garam <2 gram/d
• Tingkatkan konsumsi buah, sayur, kacang, produk susu rendah lemak, gandum, ikan, asam
lemak tak jenuh (minyak zaitun)
 Segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan bila timbul tanda bahaya seperti:
• Nyeri kepala hebat
• Pandangan kabur
• Nyeri ulu hati/perut kanan atas
• Kelemahan anggota gerak tiba-tiba
 Kontrol ke puskesmas seminggu kemudian untuk evaluasi
 Menyarankan olahraga ibu hamil rutin untuk trimester 3:
• Senam jongkok untuk memperkuat otot paha, 5x seminggu
• Jalan kaki ringan di sekitar rumah untuk mempersiapkan stamina saat melahirkan
• Latihan pernafasan dan relaksasi setiap hari
• Bisa ikut senam pagi di Puskesmas setiap hari Jum’at
DATA
TAMBAHAN
Daftar Anggota Keluarga
Profil Anggota Keluarga
Kedudukan
Umur Pendidikan
No Nama dalam JK Pekerjaan Keterangan
(tahun) Terakhir
Keluarga

Tn. E Kepala L 30 S1 Guru Sehat


1. keluarga
Ny. S Istri P 27 Tamat IRT Sakit
2. SLTA
GENOGRAM

Ny. S Tn.E
27 th 30 th
HtGst

Laki-laki Pasien
Keterangan
Perempuan Satu rumah
Pembuatan genogram : 6 Maret 2023 Genogram
Pemberi Informasi : Tn. E (Suami Pasien) & Ny. S (Pasien) Hamil Meninggal
Jenis Keluarga : Keluarga inti (nuclear family)
Family MAP

○ : Perempuan
Keterangan
Hubungan antara pasien dan suami dalam keadaan yang fungsional
□ : Laki-laki

⸗ : Fungsional
FAMILY LIFE LINE
Usia
Tahun Life Event Severity of Illness
(tahun)
1995 0 Lahir
2002 7 Masuk SD
2008 13 Masuk SMP
2011 16 Masuk SMA
2022 25 Menikah
2022 27 Saat ini

FAMILY LIFE CYCLE


Berdasarkan tahapan family life cycle oleh Duvall 1977, pasien dan keluarganya
masuk ke dalam siklus ke-1 yaitu:
Married couple without children
Pada tahap ini, pasien mengarungi hidup berdua bersama pasangan, sembari mengatur hubungan
dengan keluarga asal dan jaringan sosial atas keadaan suami
Family APGAR Score
Komponen Indikator Skor
Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya membantu saya ketika saya
Adaptation 2
mendapatkan kesulitan.

Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya membicarakan sesuatu dan
Partnership 2
mengungkapkan masalah dengan saya.

Saya puas bahwa keluarga (teman-teman) saya menerima dan mendukung


Growth 2
keinginan saya untuk mengembangkan kemampuan yang saya miliki.

Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya mengekspresikan kehangatan


Affection 2
atau kasih sayangnya.

Saya puas dengan cara keluarga (teman-teman) saya menyediakan waktu bersama-
Resolve 2
sama, dan menjalin kerja sama.
Total Skor 10
Family Screem
Komponen Sumber Patologi

Pasien dapat berinteraksi baik dengan keluarga, teman, maupun lingkungan


Sosial Tidak ada
sekitarnya. Pasien bisa melakukan aktivitasnya sendiri secara mandiri

Kebudayaan Pasien dan anggota keluarganya merupakan suku Jawa Tidak ada

Pasien dan anggota keluarganya beragama Islam. Pasien taat menjalankan


Keagamaan Tidak ada
ibadah solat lima waktu dan ibadah puasa wajib di bulan puasa.
Pasien merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT). Suami bekerja sebagai guru
Ekonomi Tidak ada
SD. Penghasilan rumah tangga + 4.000.000/bulan

Pendidikan Pasien telah menyelesaikan Pendidikan wajib 9 tahun. Tidak ada

Pasien dapat dengan mudah menjangkau fasilitas pelayanan kesehatan,


Kesehatan sehingga apabila terdapat anggota keluarga yang sakit, dapat langsung Tidak ada
dibawa ke puskesmas.
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA
Fungsi Biologis
❑ Pasien merupakan Ibu Hamil pertama kali dengan kehamilan risiko
rendah
❑ Pasien menderita hipertensi gestasional
❑ Pasien tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi, diabetes, jantung,
asma, atau alergi sebelumnya
❑ Pasien saat ini tidak ada keluhan mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati,
pandangan kabur, serta keluhan lain yang berarti
❑ Pasien rutin mengonsumsi tablet tambah darah dan kalsium

Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di rumah bersama suami. Hubungan pasien dengan keluarga, suami, dan
keluarga suami baik. Bila ada masalah dalam rumah tangga, dibicarakan dan
dirundingkan berdua dengan suami. Setiap hari menyediakan waktu untuk berkumpul
bersama.
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA
Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan
❑ Total penghasilan rumah tangga ± Rp. 4.000.000/bulan
❑ Digunakan untuk mencukupi kebutuhan pokok pasien dan keluarganya
❑ Pembiayaan kesehatan : BPJS PBI
❑ Pasien rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk skrining kesehatan

Fungsi Pendidikan
Tingkat pendidikan terakhir pasien adalah SLTA, sedangkan suami bergelar S1.

Fungsi Religius
Pasien dan anggota keluarganya beragama Islam, taat melaksanakan ibadah.
IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA

Fungsi Sosial Budaya


❑ Pasien menjalin interaksi dan sosialisasi yang baik dengan warga di lingkungan
sekitar rumahnya.
❑ Pasien sering mengikuti kegiatan bersama di daerah rumahnya
❑ Pasien tidak mempercayai mitos atau hal-hal lain yang berpengaruh dalam
kesehatan.

Fungsi Penguasaan Masalah dan Kemampuan Beradaptasi


Pasien menerima kondisi kesehatannya dan berharap dapat menjalani kehamilan saat
ini tanpa adanya penyakit atau komplikasi yang membahayakan dirinya maupun
janinnya.
Perilaku hidup sehat
Indikator Tn. E Ny. S Nilai
(30 th) (27 th) Keluarga
Keluarga mengikuti program Keluarga
Berencana (KB) Y Y 1
Ibu hamil bersalin di fasilitas pelayanan
kesehatan N

Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap Kategori keluarga berdasarkan


N Indeks
Keluarga Sehat (IKS):
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan N
Balita mendapatkan pemantauan Rumus
pertumbuhan N Jumlah jawaban Ya/ (12-Jumlah N)
Penderita TB paru berobat sesuai dengan 5/(12-7) = 1
standar N
Penderita hipertensi berobat secara Interpretasi
teratur N -Keluarga Sehat : IKS > 0,80
-Keluarga Pra-Sehat : IKS 0,50-
Penderita gangguan jiwa mendapatkan
pengobatan dan tidak ditelantarkan N 0,80
-Keluarga Tidak Sehat : IKS < 0,50
Anggota keluarga tidak ada yang merokok Y Y 1
Keluarga pasien termasuk
Keluarga mempunyai akses air bersih Y Y 1 keluarga sehat dengan nilai IKS
=1
Keluarga mempunyai akses jamban sehat Y Y 1
Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) Y Y 1

Indeks Keluarga Sehat (IKS) = 5/(12-7) = 1 [Keluarga Sehat]


Lingkungan Rumah
Penghuni 2 orang
 Jendela rumah setiap hari dibuka
Atap Genting  Rumah dan halaman rumah (depan dan
belakang) dibersihkan hampir setiap hari.
Langit -Langit Ada  Setiap hari, sampah dibuang di tempat
penampung sampah besar di dekat rumah
Dinding Tembok dan Kayu

Lantai Keramik

Pencahayaan Cukup (terang dan tidak silau) Sarana Sanitasi


❑ Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Ruang tamu, Ruang Keluarga, Dua kamar tidur, Ruang
Ruangan dialirkan ke selokan terbuka
makan dan dapur, Satu kamar mandi
❑ Pembuangan sampah menggunakan
Jendela Ruang
Ada tempat sampah dalam rumah, kedap air,
Keluarga
Jendela Kamar dan tertutup
Ada ❑ Sarana air bersih didapat dari PDAM.
Tidur
Jarak antara sarana air bersih dan
Ventilasi Ada tempat pembuangan kotoran tidak
Lubang Asap diketahui
Ada ❑ Jamban : WC jongkok
Dapur
Sumber Air PDAM
• Jarak dari rumah pasien ke Puskesmas kurang lebih 2 KM
Tempat Sampah Sampah dikumpulkan di tempat sampah • Ditempuh menggunakan sepeda motor selama 10 menit
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan
Tidak Ada GENETIK

Keadaan rumah sehat.

PELAYANAN
STATUS KESEHATAN LINGKUNGAN
KESEHATAN

Puskesmas +10 menit dari


rumah dengan jarak ~2 km
Menggunakan BPJS PBI
Rutin ANC ke puskesmas.
Tidak ada perilaku berisiko
PERILAKU
Diagnosis Holistik
Aspek 1 – Personal
Keluhan : Tidak ada keluhan
Kekhawatiran : Takut ada masalah dalam kehamilannya yang nanti bisa
berdampak pada kesulitan saat melahirkan atau kesehatan
anak
Harapan : Ibu dan janin dapat sehat sampai dengan masa kelahiran,
anak dapat lahir dengan selamat dan sehat

Aspek 2 – Klinis
Pasien adalah seorang Ibu Hamil berusia 27 tahun, G1P0A0 hamil 32 Minggu 6
Hari dengan hipertensi gestasional
Diagnosis Holistik
Aspek 3 – Internal
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Genetik : Tidak ada
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SLTA. Pasien paham bahwa kehamilannya berisiko. Rencana KB implant
pasca melahirkan
Perilaku : Pasien tidak pernah meminum alkohol atau obat-obatan di luar resep dokter
Pasien rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke puskesmas.
Pola Makan : Frekuensi makan 2-3 kali sehari. Pasien umumnya masak sendiri dan
makan di rumah. Pasien mendapatkan asupan makronutrien (karbohidrat,
protein, lemak) dari variasi lauk seperti tempe, tahu, ayam, telur, ikan, sayur,
dan susu.
Pola Istirahat : Pasien biasa tidur 7-8 jam sehari dari pukul 21:00 – 04:00/05:00
Spiritual : Pasien beragama Islam dan taat beribadah
Diagnosis Holistik

Aspek 4 – Eksternal
Kebiasaan Keluarga: Interaksi pasien dengan suami baik
Kondisi Ekonomi : Cukup
Edukasi dari Keluarga : Apabila pasien sakit, akan membawa diri ke
fasilitas kesehatan terdekat

Aspek 5 – Fungsional
Derajat fungsional 1 (pasien masih dapat beraktivitas sehari-hari seperti biasa).
PATIENT CENTERED

PROMOTIF
❑ Memberikan edukasi tentang definisi penyakit, kemungkinan penyebab dan faktor risiko.
❑ Edukasi mengenai pemberian makanan yang bergizi untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu
hamil, serta istirahat yang cukup.
❑ Edukasi untuk menghindari stress
❑ Edukasi terkait rencana persalinan (penolong, tempat, biaya, transportasi, pendamping)

PREVENTIF
❑ Memberikan edukasi kepada pasien untuk mematuhi aturan minum obat anti-hipertensi dan
tablet tambah darah serta kalsium
❑ Edukasi mengenai tanda bahaya pada kehamilan
❑ Edukasi pasien mengenai pentingnya olahraga/senam ibu hamil secara teratur
PATIENT CENTERED

KURATIF
• Pemberian Nifedipine 3x10 mg/hari untuk hipertensinya
• Pemberian Sulfas-Ferrous 325 mg+Folic acid 0,4 mg untuk tambah darah
dan pencegahan cacat lahir anak
• Kalsium tablet 500 mg 1x2 tablet/hari untuk mencegah perkembangan
penyakit menuju PEB

REHABILITATIF
Pengelolaan rehabilitatif untuk persiapan persalinan dari sisi fisik dan psikis.
Konseling agar pasien tidak khawatir akan adanya pertumbuhan janin dan penyulit saat
bersalin
FAMILY FOCUSED

PROMOTIF
PREVENTIF
- Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai
- Memberikan himbauan jika terdapat tanda-tanda bahaya
keadaan pasien, tanda dan gejala yang dialami dan pengobatan
segera dibawa ke RS/IGD
yang akan dilakukan.
- Meminta keluarga untuk tetap memberikan dukungan
- Memberikan penjelasan tanda-tanda bahaya yang dapat terjadi
agar ibu tidak stress.
dari keadaan pasien.

KURATIF
REHABILITATIF
- Meminta keluarga untuk memantau kepatuhan minum obat
Memberikan penjelasan untuk dukungan emosional kepada

pasien, terutama hingga persalinan berlangsung dan

memasuki masa nifas nantinya.


COMMUNITY ORIENTED

PREVENTIF
PROMOTIF - Pemberian suplementasi TTD dan Asam folat bagi setiap
- Menyelenggarakan kelas ibu hamil (3x pertemuan) di setiap ibu hamil.
- Melakukan skrining ibu hamil risiko tinggi di KIA
desa. - Melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap (trimester
-Aktif mengingatkan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan I dan III) dan triple elimination (trimester I)
- Melakukan skrining KEK
rutin baik di bidan/puskesmas/dokter.

KURATIF
REHABILITATIF
- Memberikan pengobatan sesuai keadaan yang dijumpai
Sesuai dengan kondisi ibu hamil
pada setiap ibu hamil.
- Konseling gizi pada ibu hamil
INTERVENSI DAN
TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT

Risiko dan masalah Intervensi Follow up


kesehatan

G1P0A0 27 tahun, hamil 32 - Deteksi dini tanda bahaya kehamilan dengan - Pasien memahami bahwa hipertensi
minggu 6 hari dengan memberikan penjelasan meliputi faktor risiko, yang dialami saat ini merupakan
hipertensi gestasional tanda dan gejala, serta penatalaksanaannya. akibat dari proses kehamilannya serta
- Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarga mau bekerja sama untuk melakukan
terkait tanda bahaya seperti sakit kepala bagian pengobatan dan pemantauan rutin.
depan, pandangan kabur, mual muntah, nyeri ulu - Pasien dapat mengulangi tanda bahaya
hati. Sehingga keluarga dan pasien dapat aware seperti; seperti sakit kepala bagian
dan segera menuju IGD. depan, pandangan kabur, mual
- Memberikan penjelasan mengenai pentingnya muntah, nyeri ulu hati.
pasien melakukan pemeriksaan rutin terkait - Pasien dan keluatga memahami bahwa
kehamilannya. jika merasakan tanda bahaya akan
- Menjelaskan pentingnya untuk menentukan segera ke IGD.
rencana persalinan bagi pasien.
Kesimpulan Tindak Lanjut
- Tingkat pemahaman : Baik

- Faktor pendukung : Pasien dan keluarga bersedia dan antusias menerima informasi yang diberikan, dapat
memahami penjelasan yang diberikan dan berusaha akan bekerjasama dengan melakukan saran yang
diberikan. Pasien mau untuk meminum obat rutin serta melakukan pemeriksaan rutin di puskesmas. Pasien
dan keluarga kooperatif.

- Faktor penghambat : Tidak ada

- Indikator keberhasilan : Pasien dan keluarga mengetahui dan dapat mengulangi penjelasan yang sudah
diberikan, pasien dan keluarga mau melaksanakan apa yang disarankan.
MEDIA EDUKASI
Terima Kasih
Mohon arahan dan bimbingannya, Dokter

Anda mungkin juga menyukai