Anda di halaman 1dari 29

Case Report

Spinal Stenosis Regio Lumbar


Disusun Oleh
Andesty-2065050158

Pembimbing
dr. Andika Resa, Sp. Rad
KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIBINONG
PERIODE 21 MARET - 09 APRIL 2022
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
IDENTITAS PASIEN
• Nama Pasien : Tn. A
• Umur : 65 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Bangsa : Indonesia
• Alamat : Gang Hamzah RT 2 RW 1, Kec.
Cibinong
Anamnesis
- KU : Nyeri Pinggang
- RPS :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang menjalar ke telapak kaki kanan dan kiri,
nyeri ketika berjalan 5 meter dan sebentar-sebentar berdiri. Nyeri bertambah ketika
pasien menegakkan punggung dan membaik ketika membungkuk. Nyeri juga
dirasakan saat setelah duduk. Pasien juga merasakan kesemutan pada kaki, hingga
telapak kaki. Keluhan ini sudah dialami sejak 3 tahun yang lalu.
- RPD : HT(-) DM(-) Trauma (-)
- RPK : (-)
- RKP : (-)
Status Generalis

▪ Keadaan umum : Tampak sakit sedang


▪ Kesadaran : E4M6V5 (Komposmentis)
▪ Suhu : 36.8°C
▪ TD : 130/80 mmHg
▪ Frekuensi nafas : 20x/menit
▪ Frekuensi nadi : 80x/menit
Status Generalis
▪ Kulit : Sianotik (-) Ikterik (-)
▪ Kepala : Normochepali, rambut berwarna hitam dan tidak mudah dicabut
▪ Telinga : Normotia, secret -/-
▪ Mata : Pupil isokor, RCL+/+,RCTL +/+, CA (-), Sklera Ikterik (-)
▪ Hidung : Cavum nasi lapang, Sekret -/-, Septum deviasi (-)
▪ Leher : KGB tidak teraba membesar
• Jantung: • Paru:
• I: Pulsasi ictus cordis tidak terlihat • I: Pergerakan dinding dada simetris

• P: IC teraba di ICS V linea midaxilaris anterior • P: Vocal Fremitus simetris

• P: Batas jantung kanan: ICS IV parasternalis • P: Sonor/sonor


dextra
• A: BND Vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-
• Batas jantung kiri: ICS V midclavicularis sinistra

• A: BJ I dan II regular, murmur -, gallop -

▪ Limpa: Tidak teraba membesar ▪ Hati: tidak ada pembesaran


▪ Kandung empedu: murphy sign – ▪ Ginjal: nyeri ketok CVA -/-
▪ Kemaluan: Tidak ada kelainan ▪ Kandung kencing: Buldging -,
sikatrik –
▪ Ekstremitas: Akral hangat, edema -/-
▪ Punggung: Lordosis-, scoliosis-
▪ Sensibilitas: baik
Ekstremitas superior sinisrta et dextra
• Abdomen:
• I: Tampak datar, sikatrik -, massa -, pelebaran
• Gerak: dalam batas normal
vena- • Akral: hangat, crt < 2 detik
• A: Bising usus ++, 8 x/menit • Nyeri sendi: -
• P: Nyeri tekan -, massa - • Edema: -
• P: Timpani pada seluruh lapang abdomen Ekstremitas inferior sinistra et dextra

• Gerak: dalam batas normal

• Akral: hangat, crt < 2 detik


✖ Meningeal sign: • Nyeri sendi: -
✖ Kaku kuduk (-) • Edema: -
✖ Brudzinski I (-)
✖ Refleks fisiologis:
✖ Brudzinski II (-) - BPR +/+
- TPR +/+
✖ Refleks patologis : - KPR +/+
- APR +/+
✖ Babinski -/-
Motorik : 5/5/4/4
Pemeriksaan Penunjang
- Curve skoliosis vertebrae lumbalis.

- Tampak malalignment corpus vertebra


lumbal 2-3 (0-25%).

- Tampak pembentukan osteofit pada


vertebrae lumbalis.
- Disc space height intervertebra L1-L2,
L2-L3, L3-L4, L4-L5 dan L5-
S1menyempit.
Conus medullaris berakhir setinggi intervertebra
T12-L1.

Tampak defek pada endplate superior corpus


vertebra lumbal 4 serta pada endplate inferior
corpus vertebra lumbal 2, 3.

Tampak penurunan intensitas sinyal (disc


desiccation) pada intervertebra L1-L2, L2-L3, L3-
L4, L4-L5 dan L5-S1.

Tampak atro otot-otot paravertebral


lumbosakralis.
Ekspertise
Pada potongan axial dan sagital menunjukkan:

T12-L1 : Tidak tampak herniasi / bulging disc. Tidak tampak penebalan ligamentum flavum.
Intensitas sinyal pada facet joint masih tampak normal. Canalis spinalis tidak menyempit.
Tidak tampak neural foraminal stenosis.

L1-L5 : Tampak diffuse bulging disc disertai penebalan ligamentum flavum dan hipertrofi
facet joint bilateral yang menyebabkan stenosis berat canalis spinalis dan kompresi berat
cauda equina yang menyebabkan penyempitan berat neural foramen bilateral.

L5-S1 : Tampak diffuse bulging disc disertai penebalan ligamentum flavum dan hipertrofi
facet joint bilateral yang menyebabkan stenosis ringan canalis spinalis dan kompresi ringan
cauda equina yang menyebabkan penyempitan ringan neural foramen bilateral.
Kesimpulan
• Multiple bulging disc disertai penebalan ligamentum flavum dan hipertrofi facet joint bilateral
setinggi L1-L2, L2-L3, L3-L4, L4-L5 yang menyebabkan stenosis berat canalis spinalis dan kompresi
berat cauda equina yang menyebabkan penyempitan berat neural foramen bilateral.

• Bulging disc disertai penebalan ligamentum flavum dan hipertrofi facet joint bilateral setinggi L5-S1
yang menyebabkan stenosis ringan canalis spinalis dan kompresi ringan cauda equina yang
menyebabkan penyempitan ringan neural foramen bilateral.

• Spondylolisthesis vertebra lumbal 2-3 gr I.

• Schmorl nodes pada endplate superior corpus vertebra lumbal 4 serta pada endplate inferior corpus
vertebra lumbal 2, 3.

• Degenerative lumbar spondyloarthropathy.

• Curve skoliosis vertebrae lumbalis.

• Atrofi otot-otot paravertebra lumbosakralis.


Tinjauan Pustaka
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
De nisi
Lumbal spinal canal stenosis merupakan suatu kondisi penyempitan kanalis
spinalis, nerve root canals, atau foramen intervertebralis pada daerah
lumbar disertai dengan penekanan akar saraf yang keluar dari foramen
tersebut.

Whitman JM, Fritz JM. Lumbar Spinal Stenosis. in Orthopaedic Physical Therapy Secrets (Third
Edition), 2017
Epidemiologi
- Penyakit degeneratif pada populasi usia lanjut
- 5 dari 1000 orang > 50 tahun
- > 125.000 prosedur laminektomi dikerjakan pada kasus ini
- Pria > wanita

Apsari PIB, Suyasa IK, Maliawan, Kawiyana S. Lumbar Spinal Canal Stenosis Diagnosis dan Tatalaksana. E-
Jurnal Medika Udayana. 2013;2(9):1579-97
Etiologi
Stenosis Primer : efek kongenital dan Stenosis Sekunder
perkembangan. (1) Degeneratif yaitu degeneratif spondilolistesis;
→ Defek kongenital (2) Iatrogenik yaitu post-laminektomi, post-artrodesis,
(1) Disrapismus spinalis; post-disektomi;
(2)Segmentasi vertebra yang mengalami (3) Akibat kumpulan penyakit yaitu akromegali,
paget diseases, fluorosis, ankylosing spondylitis;
kegagalan;
(4) Post-fraktur;
(3) Stenosis intermiten (d’Anquin
(5) Penyakit tulang sisitemik;
syndrome).
(7) Tumor baik primer maupun sekunder.
→ Perkembangan dibagi menjadi:
kegagalan pertumbuhan tulang dan
idiopatik.
*Kegagalan pertumbuhan tulang dibagi
menjadi: (1)Akondroplasia;
(2) Morculo disease;
(3) Osteopetrosis;
(4) Eksostosis herediter multipel.
Apsari PIB, Suyasa IK, Maliawan, Kawiyana S. Lumbar Spinal Canal Stenosis Diagnosis dan Tatalaksana. E-Jurnal Medika
*Idiopatik yaitu hipertrofi
Udayana. tulang pada
2013;2(9):1579-97

arkus vertebralis.
Fisiologi
- 3 Komponen utama penyusun Diskus intervertebralis : air, kolagen dan proteoglikan.

- Kolagen membuat diskus mampu berekstensi dan membuat ikatan intervertebral

- Proteoglikan komponen hidrodinamik dan elektrostatik serta mengontrol turgor jaringan


dengan mengatur pertukaran cairan pada matriks diskus

- Air

Apsari PIB, Suyasa IK, Maliawan, Kawiyana S. Lumbar Spinal Canal Stenosis Diagnosis dan Tatalaksana. E-
Jurnal Medika Udayana. 2013;2(9):1579-97
3 Kondisi yang mendasari Lumbar spinal canal stenosis :
a. Degenerasi diskus
Perubahan biokimia & biomekanik diskus memendek degenerasi diskus
penonjolan anulus, herniasi diskus & pembentukan osteo t stress biomekanik pada
sendi facet Instabilitas sendi facet
b. Instabilitas Segmental
c. Hiperekstensi segmental
Proses degenerative pada anulus dan kelemahan musculus pada abdomen
hiperekstensi lumbar yang menetap sendi facet posterior meregang subluksasi
kearah posterior nyeri pada pinggang

Apsari PIB, Suyasa IK, Maliawan, Kawiyana S. Lumbar Spinal Canal Stenosis Diagnosis dan Tatalaksana. E-
Jurnal Medika Udayana. 2013;2(9):1579-97
Patoanatomi
Struktur yang berkaitan dengan Struktur yang berkaitan dengan
penyempitan kanal : penyempitan kanal :
- Struktur tulang : - Struktur jaringan lunak :
- osteofit sendi facet - hipertrofi lig. flavum
(tersering) (tersering)
- penebalan lamina - penonjolan annulus /
- osteofit pada corpus nukleus pulposus
vertebrae - penebalan kapsul sendi
- spondilolistesis facet
- zpondilolisis - sinovitis
- anomali sendi facet
kongenital

Apsari PIB, Suyasa IK, Maliawan, Kawiyana S. Lumbar Spinal Canal Stenosis Diagnosis dan
Tatalaksana. E-Jurnal Medika Udayana. 2013;2(9):1579-97
Choi SH, Kang CN. Degenerative Cervical Myelopathy: Pathophysiology and Current Treatment
Strategies. Asian Spine Journal 2020;14(5):710-720.
Pemeriksaan Penunjang
Gejala Klinis
- Mati rasa atau kesemutan pada bagian tungkai dan kaki
- Lemah pada bagian tungkai dan kaki
- Nyeri punggung bagian bawah
- Sakit atau kram pada satu atau kedua tungkai ketika berdiri dalam jangka
waktu yang lama atau ketika berjala

Whitman JM, Fritz JM. Lumbar Spinal Stenosis. in Orthopaedic Physical Therapy Secrets (Third
Edition), 2017
Tatalaksana (Medikamentosa)
- Simptomatis anti nyeri : Acetaminofen, NSAID
- Kortikosteroid
- Steroid epiduran injeksi → antinyeri short-term

Doorly TP, Lambing CL, Malanga GA, Maurer PM, Rashbaum RF. Algorithmic approach to the management of
the patient with lumbar spinal stenosis. Supplement to The Journal of Family Practice. 2010;59(8):51-8
Intraspinous Spacer Implantation
Laminectomy
Komplikasi
● Mati rasa di bagian tulang belakang
● Gangguan keseimbangan
● Inkontinensia urine
● Kelumpuhan

Mayoclinic (2018). Diseases & Conditions. Spinal stenosis

Anda mungkin juga menyukai