EPISTAKSIS
Pembimbing :
dr. Bambang Suprayogi, Sp.THT-KL
Disusun oleh :
Mika Windani
1261050057
Genetik
Peningkatan risiko Karsinoma Nasofaring pada individu
dengan alel HLA-A2
Inaktivasi gen supresor tumor ( SPLUNC1, UBAP1, BRD7,
Nor1,NGX6, LTF)
Konsumsi makanan berpengawet
Ikan berpengawet garam tidak diproses efisien sehingga
Nitrosamin menumpuk dan karsinogen pada hewan,
mengandung mutagen bakteri, genotoksin
Patologi
Radioterapi
Pengobatan andalan awal
75%-90% padatumor T1 dan T2, 50-75% pada tumor T3 dan
T4, 90% kasus N0 dan N1, 70% kasus N2 dan N3
Kemoterapi
Terapi tambahan (ajuvan)
Penelitian terbaru menunjukkan pasien dengan radiasi saja
memiliki kelangsungan hidup 3 tahun secara signifikan
lebih rendah dibanding yang kemoradiasi
56% radiasi saja, 62% kemoradiasi
Deteksi Dini Karsinoma
Nasofaring
Pemeriksaan Serologi IgA anti EA & IgA anti VCA
Ji et al menegaskan tingkat antibodi EBV dapat
mendahului onset klinis NPC, namun tes skrining tidak
memuaskan karena sensivitas dan spesifitas rendah
Endoskopi
Menemukan lesi awal NPC seperti jar.tipis di fossa
Rosenmuller/tonjolan kecil atau asimetris di bagian atas
Analisis proteomik menggunakan sampel serum
Penggunaan panel tiga penanda ( cystatin A, MnSOD,
MMP2, Galectin-1, fibronektin, Mac 2 protein)
Deteksi Dini Karsinoma
Nasofaring
Pemeriksaan CT Scan
Melihat tumor primer pada daerah kepala dan leher
Biopsi
Diagnosis pasti
MRI
Melihat massa leher tumor T1 pada leher bagian atas yang
terlihat sulit dibedakan dengan mukosa normal
Diagnosis Dini Karsinoma
Nasofaring Berulang
Pemeriksaan fiberscope fleksibel berperan dalam
pemeriksaan tindak lanjut, namun sekresi yang
menutup mukosa nasofaring menghambat deteksi dini
Narrow-band imaging (NBI)
Menggunakan filter narrow bandwidth dalam pencahayaan
merah-hijau-biru
Lesi superficial mukosa yang jarang terdeteksi dengan
endoskopi dapat diamati dengan NBI dengan melihat
angiogenetic, proliferasi mikrovaskuler
Lesi rekuren awal NPC setelah radioterapi berhasil
terdeteksi oleh NBI digabung dengan endoskopi
MRI sering dilakukan 2 sampai 3 bulan setelah
penghentian pengobatan awal selama 2 tahun
FDG-PET dapat mendeteksi lesi berulang NPC
Berguna membedakan tumor NPC berulang post radiasi
seperti nekrosis, fibrosis dan edema
Kesimpulan