Anda di halaman 1dari 53

EARLY DETECTION IN

HEAD & NECK CANCER

dr. Edo Wira Candra, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Onk(K), M.Kes, FICS


KANKER KEPALA LEHER
Keganasan pada saluran aerodigestive bagian atas, scc 90%, HNSCC keganasan ke -6 tersering di dunia

Nasal cavity and


Rongga mulut Pharynx Larynx Kelenjar
paranasal sinuses
• Bibir • Nasofaring • Supraglotis • Rongga hidung • Minor salivary
• Dasar mulut • Orofaring termasuk • Glotis • Sinus paranasal glands
• Lidah, dan mukosa uvula • Subglotis • Septum hidung • Major salivary
rongga mulut • Hipofaring (sinus glands
• Sulkus alveolaris piriformis, dinding • Tiroid
• Palatum posterior faring dan
• Trigonum • Post cricoid
retromolar
EPIDEMIOLOGI

Pria > wanita diperkirakan 68.000 kasus baru di tahun 2021 (USA)
350.000 kasus kematian per tahun (dunia)

RSHS bandung 2010 sd 2014 ditemukan 1081 kasus


Puncak penurunan kematian kanker 1991 sampai 2018 total penurunan 31%
--> kebiasaan merokok, deteksi dini dan kemajuan terapi.

Bpjs kesehatan 2018 menjamin biaya kanker 3,40 triliun


KEGANASAN
KEPALA LEHER
Squamous cell carcinoma Lymphomas/sarcomas

• Most common primery cancr (90%) • Non Hodgkins


• Differentiation (well-moderate-poor) • Hodgkins

 Other carcinomas Metastatic carcinoma

• Adenocarcinoma • Paru
• Muccoepidermoid • Tractus gastrointestinal
• Adenoid cystic ca • Payudara
ETIOLOGI
Interaksi kompleks “HOST dan Faktor Lingkungan”

 Secara tipikal keganasan kepala leher berhubungan konsumsi tembakau /


rokok. Secara langsung berhubungan dengan lamanya dan intensitas
penggunaan tembakau

 Penggunaan alcohol meningkatkan keganasan tractus aerodigestive atas


2-3 kali dan berhubungan dengan kadar konsumsi alcohol

 Merokok + konsumsi alcohol  10-20 kali lebih tinggi dari tidak merokok
dan konsumsi alkohol
6

ETIOLOGI

IMMUNOCOMPROMISED
VIRUS GENETIK RADIASI IRITASI
MEKANIK
Human papilloma Virus
(HPV) :ca orofaringeal dan
ca laring Disseminate HIV, terapi
Ca tiroid, ca kelenjar Gigi tajam atau kawat
standardized imunosupresive pasca
Epstein-barr virus (EBV) : liur, ca kulit,ca tulang gigi
metrics transplantasi organ
ca nasofaring, lymphoma.

ORAL HYGIENE YANG BURUK


MALNUTRISI
KEGANASAN KEPALA LEHER
STADIUM SAAT DIAGNOSIS PERTAMA
FAKTOR KETERLAMBATAN DIAGNOSE KANKER
KEPALA LEHER

PASIEN TERLAMBAT KETERLAMBATAN PERIODE ASIMPTOMATIK


DATANG KE FASKES DIAGNOSIS DOKTER YANG PANJANG
MENYEBABKAN
KETERLAMBATAN
2/3 kanker rongga mulut dan 77% kanker orofaring terdiagnosis saat DIAGNOSIS
mencapai ukuran 4cm
PROGNOSIS
KEGANASAN
KEPALA LEHER

Case % 5 years survival %

Stage I 15 85

Stage II 20 70

Stage III 25 55

Stage IV 25 30

Unresectable 15 10
PENYEBAB KEMATIAN
PADA KEGANASAN H&N
Faktor tumor primer : ukuran yang cukup besar sehingga kegagalan
metabolisme

Komplikasi kanker : paraneoplastic sindrom, kaheksia, infeksi, gagal


nafas

Deteksi dini sangan


diperlukan untuk Komplikasi terapi : pembedahan, radioterapi dan kemoterapi
mengurangi angka
kematian pada H&N
cancer

Faktor tak berhubungan langsung


GEJALA UMUM KANKER
KEPALA LEHER

Nyeri telinga dan Perdarahan dari


Nyeri tenggorok Suara serak Sulit menelan sakit kepala mulut

Ulkus tdk nyeri atau


Serous otitis Rasa kebas di
Epistaxis nyeri di rongga mulut Sumbatan hidung
media yg tdk sembuh2 wajah

Kehilangan berat Bercak putih, merah


Sulit bernafas Benjolan dileher atau gelap yg tdk
badan hilang2
GEJALA UMUM KANKER
KEPALA LEHER (LANJUTAN)

Gangguan bicara atau


Rasa kebas yg tdk biasa di Benjolan di bibir, rongga
mengunyah bila melibatkan
rongga mulut mulut atau gusi
lidah

Suara serak yang menetap Nyeri tenggorok persisten Kesulitan atau gangguan
> 6 mgg > 6 mgg menelan..
PROSES PENYEBARAN TUMOR

Penyebaran langsung dari


tumor primer ke jaringan
sekitar

Penyebaran melalui
limfonodi

Penyebaran melalui aliran


pembuluh darah metastasis
jauh dari tumor primer
KETERLIBATAN
LIMFONODI LEHER

Tahap awal

• Pembesaran mobile tak terfiksir,keras tidak nyeri, nyeri


jika ada reaksi inflamasi

Tahap lanjut (aggressive disease)

• Nodul yang terfiksir, akibat invasi sel tumor ke kapsul


PEMERIKSAAN FISIK

Inspeksi :
• Inspeksi kepala leher
• Rhinoskopi anterior
• Rhinoskopi posterior
• Pemeriksaan rongga
mulut dan orofaring
• Indirek laringoskopi
• Otoskopi

Palpasi :
• Benjolan dileher
• Palpasi rongga mulut
inspeksi benjolan di leher
Level pembesaran KGB leher

Warning!!!!
Jangan melakukan biopsy insisi jika tumor
primernya blm di ketahui
LESI
SPESIFIK
KARSINOMA
NASOFARING/KNF

Usia lanjut 40 sd 60 thn dan predileksi pada laki laki


Lesi awal sangat sulit terdeteksi

4 kelompok gejala dan tanda :


• Massa tumor di nasofaring : sumbatan hidung, epistaksis, nasal discharge.
• Sumbatan tuba eustacius : otitis media efusi, hearing loss.
• Defisit neurologis : nyeri kepala, diplopia, nyeri wajah dan parestesia/kebas, disfagia.
• Teraba massa di leher.
GEJALA KNF

Adham et.al.,2014
GAMBARAN KLINIS
PERLUASAN NPC

Stadium awal :
• Tinnitus
• Lendir darah dari hidung
• OME (Otitis Media Efusi)

Stadium lanjut :
• Metastasis
• Keterlibatan saraf kranial
DIAGNOSIS
Anamnesa
• Gejala telinga: tinitus, rasa penuh ditelinga, otalgia
• Gejala hidung : sumbatan hidung, lender darah dari hidung
• Tenggorok : post nasal drip dan sulit menelan
• Gejala lain : pembesaran kelenjar leher, diplopia

Pemeriksaan Fisik THT-KL secara teliti


• Rhinoskopi anterior dan posterior
• Rigid/fiber nasofaringoskopi
• Biopsi
Normal Cancer of nasopharynx
KLASIFIKASI WHO

NCCN Guidelines 2019


PROGNOSIS
Approximate 5 years survival rate for NPC
Stage 1 80-90%

Stage II 79-80%

Stage III 40-60%

Stage IV A - B 20-40%

Stage IV C Median survival is only 06 months for disseminated


disease
MODALITAS TERAPI
CA NASOPHARYNX

Kemoterapi Radioterapi
Operasi
KANKER RONGGA
MULUT
• Kanker terbanyak ke-15 diseluruh dunia
• Insidensi 2,1 per tahun
• Indonesia hanya 1,8%
• Kanker yang mencakup 2/3 anterior lidah, dasar mulut, mukosa buccal,
alveolus, gingiva, palatum durum, trigonum retromolar dan bibir.
• Prognosis buruk bila terdeteksi stadium lanjut.
• Lokasi rongga mulut sangat memungkinkan deteksi dini

Di asia tenggara 60-70% stadium lanjut


GEJALA KANKER
RONGGA MULUT

 Ulkus atau massa proliferative di dasar mulut


 Dengan atau tanpa nyeri
 Mudah berdarah bila tersentuh
 Gigi tanggal tanda awal Ca di alveolar dan mandibula.
 Gangguan menelan dan suara tumor lidah
 Tanda awal adanya lesi Leukoplakia atau Eritoplakia
FAKTOR RESIKO DAN
PREDILEKSI KANKER
RONGGA MULUT

 Kelompok usia > 40 tahun • Lesi di lidah sisi ventral/lateral,


dasar mulut, orofaring
 Laki laki pengguna berat
tembakau dan alcohol • Ukuran cukup besar>1cm, atau
meliputi beberapa lokasi sekaligus
 Status gizi buruk
• Lesi Eritroplakia, Leukoplakia non
 Oral higine buruk
homogen atau leukoplakia dg
 Riwayat Oral Sex permukaan ireguler

Curiga lesi kanker rongga mulut


PEMERIKSAAN
RONGGA MULUT DAN
OROFARING
DIAGNOSIS
 Anamnesa
 Pemeriksaan THT yang lengkap
 Palpasi intra oral : bilateral, bidigital, bimanual.
 Biopsi
MODALITAS TERAPI

Kemoterapi Radioterapi
Operasi

Plastik rekonstruksi
KANKER KELENJAR
SALIVA

 6% dari H&N ca
 0,4 s/d 13,5 kasus per 100.000 penduduk
 65-80% pada kelenjar parotis, 10% kelenjar submandibular
sisanya sublingual dan minor saliva.
 Paling sering karsinoma mucoepidermoid
 Usia >50 tahun laki-laki = perempuan.
KARSINOMA
PAROTIS

Lobus superfisial (80%)


Nervus facialis (CN VII)
Lobus profunda
TANDA DAN GEJALA
CA PAROTIS

 Pembengkakan di daerah parotis tidak nyeri


 Nyeri bila : stadium lanjut dan infiltrasi nervus facialis
 Adenoid kistik karsinoma : infiltrasi ke perineural nyeri
pada stadium awal
 Parese nervus facialis
DIAGNOSA

o Anamnesa
o Inspeksi
o Palpasi
o Imaging : USG, CT Scan, MRI
o Aspirasi jarum halus (AJH) dg
atau tanpa panduan USG
MODALITAS TERAPI

iKemoterapi Radioterapi
Operasi
KARSINOMA SINUS
PARANASAL

o Kurang dari 10% H&N Ca (USA)


o 80% keganasan epithelial
o Paling sering SCC
o Faktor etiologi : merokok, paparan polusi industri, nikel, HPV
o Gejala awal : sulit dideteksi
o Gejala lanjut : hidung tersumbat, mimisan, nyeri kepala
GEJALA LAIN
KANKER SINUS
PARANASAL
 Gejala hidung : rinore, lender darah dari hidung, sumbatan hidung, deformitas
 Gejala orbita : epiphora, proptosis, optalmoplegia, gangguan tajam penglihatan.
 Gejala rongga mulut : ulkus deformitas palatum
 Gejala fasial : deformitas wajah
 Gejala intracranial : cefalgia

9 - 12% stadium
awal asimtomatis
HISTOPATOLOGI CA
SINUSPARANASAL

Epitelial : Nonepitelial :
• Skuamos sel karsinomainoma • Rabdomiosarkoma
• Transisional sel karsinoma • Kondrosarkoma
• Adenokarsinoma • Hemangioperisitoma
• Adenoid kistik karsinoma • Leimiosarkoma
• Olfaktori neuroblastoma • Fibrosarkoma
MANIFESTASI KLINIS BERDASARKAN
EKSPANSI CA SINONASAL
GARIS OHNGRENS (SALAH SATU
INIDAKATOR PROGNOSIS
DIAGNOSIS

 Anamnesa
 Pemeriksaan ENT H&N secara teliti
 Anterior dan posterior rinoskopi
 Nasoendoskopi
 Biopsi
 CT scan deteksi dini Hidden Ca
MODALITAS
PENUNJANG
DIAGNOSA
MODALITAS TERAPI

iKemoterapi Radioterapi
Operasi
KANKER LARING

• 2300 diagnosed in 2019 (UK) – 6 orang per


hari
• 5 kali lebih sering pada laki laki ><
perempuan
• Mayoritas usia diatas 60 thn
• 40% terdiagnosa pada stadium lanjut
• Keganasan tersering ke-2 HNSCC
• Perokok dan konsumsi alcohol 89%
• Hanya 5% yang tidak merokok dan alcohol
(refluk gastroesofageal, Riwayat paparan
radiasi,HPV 16 dan 18, paparan debu
kayu,asbestosis).
EPIDEMIOLOGI CA LARING
RSMW periode januari 2018 sd desember 2021 ditemukan 36 kasus Ca laring

Gejala tersering suara serak, sesak nafas, sulit menelan dan benjolan dileher
TUMOR PRIMER
LARING

Glotis paling sering 51%


Supraglotis 32%
Subglotis 2%
Transglotis stadium lanjut
GEJALA KLINIS
ANGKA HARAPAN HIDUP 5
TAHUN CA LARING
TAHAPAN PENDERITA KANKER LARING.

Trakeostomi & laringoskopi biopsy Total laringektomi kemoradioterapi

Follow up rutin
KEGANASAN LAIN :

NK/T Cell Limfoma NHL/limfoma maligna

Tumor leher yang tidak diketahui primernya


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai