Anda di halaman 1dari 13

Terapi

Substitional Urethtroplasty
• Ketika striktur uretra anterior memerlukan prosedur
substitusi sebagai terapi  jaringan yg dapat
digunakan: penis, skrotum , kulit ekstragenital,
mukosa vesica urinaria, dan mukosa bukal.

• Jaringan metode graft yang paling sering digunakan


belakangan ini: mukosa bukal, kulit preputium, flap
dengan menggunakan kulit penis dan preputium
Buccal Mucosal Urethroplasty
• Pertama kali dideskripsikan oleh Humby tahun 1941
• Mukosa bukal dinilai cocok untuk perbaikan striktur uretra karena :
- Merupakan mukosa basah, mudah untuk diambil,
- Cocok untuk manipulasi pembedahan
- Memiliki imunitas tinggi jarang infeksi
- Angka rekurensi striktur lebih rendah, serta
- Lebih jarang mengalami sklerosis lichen (dulu balanitis xerotica
obliterans).
- Mukosa bukal juga memiliki lapisan submukosa tebal dengan
pembuluh-pembuluh kapiler yang padat  memfasilitasi imbibisi
nutrisi sejak awal dari dasar luka.
• Asal graft:
- mukosa salah satu atau kedua pipi, bibir bagian bawah,
atau dari ketiga tempat tersebut apabila diperlukan
substitusi yang luas.

• Morbiditas graft mukosa bukal lebih rendah bila jaringan


yang diambil berasal dari bagian dalam pipi daripada bibir
bagian bawah  jaringan graft dari bagian dalam pipi lebih
jarang yang mengalami komplikasi paska operatif :cedera
nervus lingualis atau nervus mentalis keluhan
ketidaknyamanan & parestesi paska operatif berkurang.
Mukosa bukal yang digunakan sebagai graft
• Teknik ventral onlay
- Corpus spongiosum dieksisi dan direkonstruksi
menggunakan mukosa bukal yang diletakkan
pada bagian dorsal atap uretra.
-Dapat juga dilakukan iinsisi pada bagian tengah
di sepanjang sriktur untuk membuat
strikturektomi ventral dengan menggunakan
graft untuk memeperbesar uretra.
• Teknik dorsal onlay
- diperkenalkan oleh Barbagli tahun 1996
- dilakukan pemindahan uretra intak kemudian dilakukan
strikturektomi dorsal.

• Keuntungan
- berkurangnya perdarahan
- fiksasi graft lebih stabil  graft diaplikasikan pada tunica albugenia
corpora cavernosa memberikan dasar yang lebih stabil
- suplai pembuluh darah lebih banyak
- mengurangi kontraktur pada masa penyembuhan.
Teknik dorsal onlay
• Setelah prosedur selesai pemasangan kateter
suprapubik, pasien boleh rawat jalan 3-5 hari
setelah operasi.
• Kateter suprapubik dilepas 3 minggu kemudian
setelah dilakukan pemeriksaan sistouretrografi.
• Pemeriksaan lanjutan saat rawat jalan 
uroflowmetri setiap 3 bulan selama 1 tahun
pertama dan kemudian setiap 6 bulan secara
berkala untuk selanjutnya.
Keberhasilan
Jurnal European Urology tahun 2008
Keberhasilan
Departement of Urology and Renal Transplant, Sanjay Gandhi
Postgraduate Institute of medical Science, Lucknow, India
Komplikasi
Donor:
- parestesi  paling sering
- perdarahan intraoperatif
- infeksi paskaoperatif
- nyeri
- pembengkakan
- kerusakan duktus parotis
- kesulitan membuka mulut
- perubahan atau kehilangan sensasi mukosa bukal dan bibir bagain bawah
karena kerusakan nervus lingualis maupun nervus mentalis
Komplikasi
Resipien:

- perdarahan dari bagian dorsal corpus spongiosum

- kontraktur pada masa pnyembuhan

- meningkatnya resiko sakulasi graft karena tekanan saat miksi

- divertikulum

- fistula uretrokutaneus

- rekurensi striktur uretra.

Anda mungkin juga menyukai