Anda di halaman 1dari 5

Perawatan Trauma Jaringan Lunak

Drg. Erdananda Haryosuwandito

A. Metode Penyajian
Penyampaian materi, diskusi, dan kuis di kelas dan daring dengan tatap muka selama50
menit.

B. LuaranPembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan untuk materi ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami Macam Trauma jaringan lunak
2. Memahami perawatan jaringan lunak
3. Memahami macam- macam jahitan

C. Materi

CEDERA JARINGAN LUNAK


Jaringan lunak terdiri dari : otot, syaraf, pembuluh darah dll kecuali tulang dan gigi.
Cedera pada jaringan lunak dikenal dengan istilah luka / Injury. Luka adalah terputusnya
keutuhan jaringan baik diluar mapun didalam tubuh. Komplikasi yang dapat terjadi adalah
perdarahan, kelumpuhan dan lain – lain.
Jenis – jenis luka :
1. Vulnus Scissum
2. Vulnus Excoriativum
3. Vulnus Laseratum
4. Vulnus Punctum
5. Vulnus Contussum
6. Vulnus Sclopetorium
7. Vulnus Combustion
8. Vulnus Morsum
9.Vulnus Avu
10. Vulnus Scissum dalam

1
PENATALAKSANAAN CEDERA JARINGAN
Pertolongan Pertama : RICE
1. R = Rest
Mengistirahatkan bagian tubuh yg mengalami cedera.
Tujuan : - Mencegah cedera lebih lanjut.
- Membuat proses penyembuhan lebih cepat.
2. I = Ice.
Diberikan dalam 24 jam pertama.
Pemberian es dibungkus plastik, tempelkan bagian cedera, selama 20 menit, diulang
setiap 2-4 jam.
Tujuan : Membatasi pembengkakan.
Mengurangi nyeri.
Menguragi spasme otot.
3. C = Compression.
Adalah apliikasi gaya tekan terhadap okasi cedera. Tujuannya adalah membantu
aplikasi es, membatasi pembengkakan,mempercepat rehabilitasi. Alat yang dapat
digunakan adalah elastik bandage, meregangkan secukupnya. Aplikasi bandage
jangan terlalu ketak karena dapat mengaganggu sirkulasi darah.
3. E = Elevation.
Meningggikan bagian yg mengalami cedera lebih tinggi dari posisi jatung sehinggga
dpt membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Tujuannya
adalah membantu vena mengembalikan darah ke jantung. Tahap ini dilakukan
dengan mengangkat bagian yang cidera 15-25 cm dari jantung, sampai bengkak
berkurang.

PENANGANAN TRAUMA JARINGAN LUNAK


Tata cara penanganan trauma jaringan lunak adalah :
1. Cleansing Wound
Berihkan luka dengan kassa + salin/surgical soap dengan brush
2. Debridement Wound
Pengambilan jaringan yang rusak dari luka memungkinkan penutupan linier dan
pencucian luka menggunakan Perhirol dan atau NaOCl
3. Hemostatis

2
Deep daerah luka yang mengalami perdarahan dengan kassa. Luka pada arteri dapat
dilakukan tindakan ligasi, clamp arteri atau dilakukan tindakan cauterisasi
4. Closeure wound
Jahit luka multilayer (tergantung kedalaman luka) yang dilanjutkan menutup luka
dengan sufratule + kassa + hipafix

DRESSING
Pada luka yang terkontaminasi, diperlukan tindalan debridement dan irigasi yang
memadai sebelum ditutup atau dibalut. Banyak jenis dreesing yang mengandung antiseptic.
Salah satu macam dressing antiseptic yang dapat digunakan adalah Proflavin
1. Dressing salin atau antiseptik dapat digunakan untuk menjaga kelembapan dan
mencegah luka mengering serta melindunginya dari kontaminasi lebih lanjut.
2. Apabila terdapat jaringan yang hilang (contoh: luka bekas gigitan hewan) dilakukan
irigasi dan pembersihan luka terlebih dahulu sebelum dibalut.

Fungsi dressing adalah :

1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan


2. Mempertahankan penutup luka tepat pada tempatnya
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera
Jenis – jenis dressing :
1. Dressing gulung / ferban
2. Dressing segitiga / mitella
3. Dressing tabung
4. Dressing penekan / plester
5. Dressing elastis

Penutupan luka harus meliputi seluruh permukaan kulit yang cedera, permukaan luka harus
bersih, kecuali ada perdarahan prioritasnya adalah mengehentikan perdarahan dan mencegah
kontaminasi.

3
SYARAT JAHITAN YANG IDEAL
1. Mudah di manipulasi
2. Reaksi minimal pada kulit
3. Mencegah pertumbuhan bakteri
4. Ikatan simpul yang kuat
5. Nonalergi, nonvcarcinogenik

TATA CARA MENJAHIT LUKA


1. Alat dan tempat alat steril
2. Operator steril (prosedur bedah)
3. Bersihkan luka dan sekitar luka dengan desinfektan
4. Duk/kain penutup steril
5. Anestesi blok/infiltrasi  1 cm dari luka
6. Jahit dengan metode yang cocok
Jenis Jahitan
. 1. Interrupted Pattern
a. Simple interrupted
b. Interrupted horizontal mattress
c. Interrupted Vertical mettress
2. Continuous Pattern
a. Simple continuous
b. Continuous lock stitch
c. Continuous horizontal mattress
d. Sub cuticular

SYARAT JAHITAN YANG BENAR


1. Jarak jahitan teratur
2. Jarak dari pinggir luka teratur
3. Melintasi luka sudut 90 º
4. Tidak terlalu erat
5. Tidak tumpang tindih
6. Ujung / pangkal jahitan tidak boleh melipat

4
D. SUMBER BACAAN YANG DISARANKAN
1. M. Perry, Sholmes, Manual of Operative Trauma Surgery
2. Fragiskos FD. 2007. Oral Surgery. Germany: Springer.

3. Pedersen GW. 2003. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (terjemahan). Jakarta: Penerbit
EGC

Anda mungkin juga menyukai