A. Metode Penyajian
Penyampaian materi, diskusi, dan kuis di kelas dan daring dengan tatap muka selama50
menit.
B. LuaranPembelajaran
Setelah mengikuti perkuliahan untuk materi ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memahami Macam Trauma jaringan lunak
2. Memahami perawatan jaringan lunak
3. Memahami macam- macam jahitan
C. Materi
1
PENATALAKSANAAN CEDERA JARINGAN
Pertolongan Pertama : RICE
1. R = Rest
Mengistirahatkan bagian tubuh yg mengalami cedera.
Tujuan : - Mencegah cedera lebih lanjut.
- Membuat proses penyembuhan lebih cepat.
2. I = Ice.
Diberikan dalam 24 jam pertama.
Pemberian es dibungkus plastik, tempelkan bagian cedera, selama 20 menit, diulang
setiap 2-4 jam.
Tujuan : Membatasi pembengkakan.
Mengurangi nyeri.
Menguragi spasme otot.
3. C = Compression.
Adalah apliikasi gaya tekan terhadap okasi cedera. Tujuannya adalah membantu
aplikasi es, membatasi pembengkakan,mempercepat rehabilitasi. Alat yang dapat
digunakan adalah elastik bandage, meregangkan secukupnya. Aplikasi bandage
jangan terlalu ketak karena dapat mengaganggu sirkulasi darah.
3. E = Elevation.
Meningggikan bagian yg mengalami cedera lebih tinggi dari posisi jatung sehinggga
dpt membantu mendorong cairan keluar dari daerah pembengkakan. Tujuannya
adalah membantu vena mengembalikan darah ke jantung. Tahap ini dilakukan
dengan mengangkat bagian yang cidera 15-25 cm dari jantung, sampai bengkak
berkurang.
2
Deep daerah luka yang mengalami perdarahan dengan kassa. Luka pada arteri dapat
dilakukan tindakan ligasi, clamp arteri atau dilakukan tindakan cauterisasi
4. Closeure wound
Jahit luka multilayer (tergantung kedalaman luka) yang dilanjutkan menutup luka
dengan sufratule + kassa + hipafix
DRESSING
Pada luka yang terkontaminasi, diperlukan tindalan debridement dan irigasi yang
memadai sebelum ditutup atau dibalut. Banyak jenis dreesing yang mengandung antiseptic.
Salah satu macam dressing antiseptic yang dapat digunakan adalah Proflavin
1. Dressing salin atau antiseptik dapat digunakan untuk menjaga kelembapan dan
mencegah luka mengering serta melindunginya dari kontaminasi lebih lanjut.
2. Apabila terdapat jaringan yang hilang (contoh: luka bekas gigitan hewan) dilakukan
irigasi dan pembersihan luka terlebih dahulu sebelum dibalut.
Penutupan luka harus meliputi seluruh permukaan kulit yang cedera, permukaan luka harus
bersih, kecuali ada perdarahan prioritasnya adalah mengehentikan perdarahan dan mencegah
kontaminasi.
3
SYARAT JAHITAN YANG IDEAL
1. Mudah di manipulasi
2. Reaksi minimal pada kulit
3. Mencegah pertumbuhan bakteri
4. Ikatan simpul yang kuat
5. Nonalergi, nonvcarcinogenik
4
D. SUMBER BACAAN YANG DISARANKAN
1. M. Perry, Sholmes, Manual of Operative Trauma Surgery
2. Fragiskos FD. 2007. Oral Surgery. Germany: Springer.
3. Pedersen GW. 2003. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (terjemahan). Jakarta: Penerbit
EGC