Anda di halaman 1dari 39

Kasus

Kista Ovarium
Oleh :
Evelyn Griselda
1415153
Pembimbing:
dr. Rimonta F.G., Sp.OG, MPd.Ked
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran U.K. Maranatha-R.S. Immanuel
Bandung
2018
1
Identitas Pasien
• Nama : Ny LK • Nama suami :Tn. RM
• Umur :25 tahun (usia muda  • Pekerjaan suami :Pegawai swasta
prognosis baik, kemungkinan ganas
kecil)
• Alamat :Buah batu,
• Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga Bandung
• Agama :Islam • Pendidikan terakhir :D3
• TB :135 cm • Pendidikan Suami :D3
• BB : 47Kg • Tanggal masuk :19 November 2018
• BMI :25,4 (overweight) • Masuk jam :10.00 WIB

2
Anamnesis
• Keluhan utama : Nyeri pada perut bagian kanan bawah (DD Sistem Reproduksi,
Sistem Urinaria, GIT)
• Anamnesis Khusus :
• P0A0 datang ke poliklinik RSI dengan keluhan nyeri pada perut bagian
bawah kanan sejak 3 hari SMRS (akut  DD/ torsio atau ruptur kista ovarium,
kista terinfeksi, UT/GIT, akut abdomen). Nyeri dirasakan seperti ditusuk- tusuk,
mendadak, dan hilang timbul. Nyeri perut dirasakan bertambah parah sejak 1 hari
yll, sehingga pasien tidak nafsu makan, GK kista ovarium muntah sebanyak 2x,
berisi sisa makanan.  GK torsio / ruptur kista ovarium. Nyeri bertambah
terutama ketika berjalan, dan dirasa berkurang bila pasien berbaring  Gk torsio
ovarium).Pasien mengaku merasa tidak nyaman pada daerah perut, nyeri pada saat
berhubungan badan, dan lebih sering BAK.  GK kista ovarium
Pasien menyangkal adanya nyeri di ulu hati mendadak yang berpindah ke
perut kanan bawah. Pasien juga tidak merasa demam, dan nyeri ketika bersin/
batuk (Dumphy Sign -). BAB teratur, normal.(DD/Appendicitis)
Pasien menyangkal adanya nyeri hilang timbul yang menjalar ke pinggang,
punggung, kemaluan. BAK lancar, normal, tidak ada nyeri saat BAK, BAK
berdarah atau ada sedimen. Pasien tidak pernah ada riwayat batu saluran kemih,
tidak suka menahan BAK, dan minum air putih > 8 gelas per hari
(DD/Ureterolithiasis dextra)
Pasien menyangkal adanya perut kembung seperti dipenuhi gas yang
diperingan dengan buang gas dan nyeri pada bagian perut kiri bawah. Pasien
tidak merasa adanya buang air besar berdarah. (DD/Divertikulitis)
Pasien menyangkal adanya nyeri panggul, penurunan nafsu makan,
penurunan berat badan yang drastis, dan perubahan pola menstruasi, dan
keturunan keganasan ovarium. Pasien tidak merasa lemas badan. (DD/Keganasan
ovarium)
Pasien tidak merasa bentuk BABnya seperti pita (flat ribbon stool). Pasien
juga menyangkal terdapat lendir pada feses, alergi makanan, minum obat- obatan
4
lambung, hipertensi (DD/irritable bowel syndrome)
Pasien menyangkal adanya nyeri bahu, dan nyeri yang menjalar ke
bagian tengah/ ke seluruh lapang perut, perdarahan pervaginam,
penurunan kesadaran. (DD/ KET)
Pasien menstruasi pertama kali saat 15 tahun. Siklus menstruasi pasien
biasanya 28 hari, lamanya 5 hari. Pasien mengaku terdapat gangguan
pada haid yaitu berupa nyeri hebat sampai tidak dapat beraktivitas
sehingga pasien menimum obat anti nyeri. Dalam satu hari pasien
mengaku menghabiskan 3 sampai 4 pembalut, namun hari pertama
pasien dapat mengganti pembalut ukuran sedang hingga 4 sampai 5
kali. Pasien menyangkal terdapat bercak darah atau perdarahan di luar
siklus haid.
Anamnesa Tambahan :
• RPD: Tidak pernah mengalami operasi di daerah perut
• RPK: kakak kista ovarium (Faktor Risiko) Didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit darah tinggi, diabetes
melitus, asma
• Riwayat Operasi : Tidak ada
• Riwayat Menstruasi :
• HPHT : 5 November 2018
• lamanya : 5 hari
• Nyeri : (+) sebelum dan saat mens
• Menarche : 15 tahun
• Taksiran Partus :-
• ANC :-
• Riwayat Menikah : 1x lamanya, 1 tahun
• Riwayat KB : tidak menggunakan KB
• Riwayat Kebiasaan : tidak pernah merokok, mengonsumsi alkohol, obat- obatan terlarang dan jarang berolahraga
Riwayat obstetrikus
Perkawinan Anak Ke Lama Penolong Persalinan JK/BB Umur Keadaan
Kehamilan sekarang sekarang

1 - - - - - - -

8
Status generalis
• Keadaan umum : baik
• Kesadaran : Compos Mentis
• TD : 120/90 mmHg
• Nadi : 78x/menit
• Suhu : 36,2C
• Respirasi : 22x/menit
• BMI : 25,4 (Overweight)

9
Kepala :
Conj. Anemis -/-, sklera ikterik -/-
Thorax :
VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen :
cembung, Nyeri Tekan RLQ (+), teraba massa RLQ kurang lebih sebesar telur ,
permukaan rata, konsistensi kenyal, kistik, mobile, striae gravidarum (-)
Nyeri tekan Mc Burney (-), nyeri ketok CVA (-), DM (-)
Ekstremitas :
Oedem -/-, RF +/+, RP -/-
Status ginekologi
 Pemeriksaan dalam
 Vulvo/vagina: tidak ada kelainan
 Portio: tebal kaku, nyeri goyang (-)
 Corpus uteri: pada palpasi bimanual anteflexi
 Parametrium: kiri=kanan, tidak ada massa
 Cavum douglas: dalam batas normal

 Rectal Toucher
 tonus sphincter baik, normotoni, tidak teraba massa

11
Diagnosis Banding
• Torsio Kista Ovarium dextra
• Ruptur kista ovarium dextra

12
Usulan pemeriksaan penunjang
• Hematologi rutin
• Urinalisis rutin
• USG (uterus & adnexa, traktus urinarius, appendix)
• B-HCG
• CA 125
Diagnosis kerja
• P0A0 torsio kista ovarium dextra
Usulan penatalaksanaan
• Rawat inap
• Observasi  terapi Bedah apabila:
• ukuran tumor lebih dari 7 cm harus dilakukan tindakan bedah : Laparoscopy,
Salpyngo-oovorectomy
• Mengalami puntiran, ruptur kista, infeksi kista

15
Panduan Praktik Klinis Obstetri dan Ginekologi RSUP dr. Hasan Sadikin
Prognosis
• Quo ad Vitam : ad bonam
• Quo ad Functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam

16
Kista Ovarium
Anatomi Ovarium
• Setelah pubertas, ovarium kiri dan kanan menghasilkan Oocyte
• Sebagai kelenjar endokrin menghasilkan estrogen dan progresteron
• Estrogen untuk tanda sex sekunder, progresteron mempengaruhi implementasi
ovum dan perkembangan awal embrio
• Estrogen dihasilkan oleh folliculus, progresteron oleh corpus luteum
• Relaxin  untuk kehamilan
• Ovarium terletak pada dinding lateral pevis, posisi dipengaruhi
perubahan uterus.
• Ukuran: 3x2x1cm bervariasi sesuai usia dan siklus menstruais/
kehamilan
• Ovarium mempunyai:
• Fascies lateralis berhub dengan peritoneum
• Fascies medialis sebagian besar tertutup tuba uterina
• Margo mesovaricus melekat pada mesovarium, terdapat hilum tempat
masuknya p.d dan syaraf
• Margo fiber berhub dengan tuba uterina danureter
• Extremitas tuberia melekat lig. Suspensorium ovarii( berisi vasa ovarica,
plexus nervosus ovarica)
• Extremita uterina melekat lig. Ovarii propium
• Vaskularisasi ovarium: a, v ovarica
Definisi

• Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada


indung telur (ovarium). Cairan ini dapat terkumpul dan dibungkus
oleh semacam kapsul yang terbentuk dari lapisan terluar ovarium
Epidemiologi
• Berdasarkan data penilitian Jurnal Medscape di Amerika Serikat, kista
ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik
abdominal maupun transvaginal dan transrektal.
• Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak, dan 10%
sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.
• Kista ovarium fungsional  umumnya terjadi pada usia produktif dan
relatif jarang pada wanita postmenopause.
• Secara umum, tidak ada persebaran umur yang spesifik mengenai usia
terjadinya kista ovarium.
Faktor risiko

• Riwayat kista ovarium sebelumnya


• Pengobatan inferilitas
• induksi ovulasi dengan gonadotropin atau bahan lainnya, seperti clomiphene citrate atau letrozole ovarian hyperstimulation
syndrome
• Kehamilan
• wanita hamil trimester kedua saat kadar hCG tertinggi.
• Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang
• kemiripan antara subunit alpha thyroid-stimulating hormone (TSH) dan hCG, hipotirodisme dapat menstimulasi pertumbuhan kista
ovarii.
• Terapi tamosifen pada kanker mamma
• mengakibatkan kista ovari benigna fungsional yang biasanya timbul setelah penghentian terapi.
• Gaya Hidup tidak sehat
• Diet tinggi lemak
• Konsumsi alkohol
• Merokok
Etiologi
• Masalah Hormonal. 
• Endometriosis. 
• Endometriosis endometrioma ( nyeri ketika hubungan seksual dan menstruasi)
• Pregnancy
• kista ovarium secara fisiologis berkembang pada awal kehamilan untuk
membantu mendukung kehamilan hingga pembentukan placenta. Kista kadang
menetap,sehingga perlu di angkat.
• Severe pelvic infections.
• Infeksi dapat menyebar ke obarium, tuba falopii  pembentukan kista
Klasifikasi- Sifat Kista
1. Kista Fisiologis
• Sesuai siklus menstruasi  di ovarium timbul folikel  folikelnya
berkembang gambaranya seperti kista.
• Biasanya kista tersebut berukuran dibawah 4 cm, dapat dideteksi
dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan dalam 3 bulan akan
hilang tetapi perlu diamati apakah kista tersebut mengalami
pembesaran atau tidak.
• dialami oleh orang di usia reproduksi karena masih mengalami
menstruasi, Biasanya tidak menimbulkan nyeri pada saat haid
2. Kista Patologis (Kanker Ovarium)
• kista patologis pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang tidak disadari
penderita. Gejala seperti perut yang agak membuncit, bagian bawah perut yang
terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar perlu
dilakukan tindakan pengangkatan melalui proses laparoskopi.
• Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker
ginekologi, karena penyakit ini pada awalnya bersifat tanpa gejala dan tanpa
menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis 60-70% pasien datang
pada stadium lanjut
• jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat jinak dan ganas.
Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas,belum diketahui dengan pasti
penyebab perubahan sifat tersebut
Kista ganas biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal dan tidak
teratur.

Kista fisiologis yang hanya berisi cairan

Kista abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan


dapat bersifat ganas.
Klasifikasi- Jenis Kista
Kista ovarium non neoplastik
• Kista folikel
• Kista korpus lutein
• Kista teka lutein
• Kista inklusi germinal
• Kista endometrium
Neoplastik Jinak
• Kistik
• Kistoma ovari simpleks
• Kistadenoma ovarii serosum
• Kistadenoma ovarii musinoum
• Kista endometroid
• Kista dermoid
• Solid
• Fibroma
• Leiomioma
• Fibroadenoma
• Papiloma
• Angioma
• Limfangioma
• Tumor brenner
Tanda dan Gejala
• Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:
• Gangguan haid
• Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering berkemih.
• Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan nyeri
spontan dan sakit diperut.
• Nyeri saat bersenggama.
• Pada stadium lanjut:
• Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut
• Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan
• Gangguan buang air besar dan kecil.
• Nyeri saat coitus
Pemeriksaan Penunjang
• USG ( Ultrasonografi)
• Kegunaan:
• keberadaan kista
• membantu mengenali lokasinya
• menentukan apakah isi kista cairan atau padat.
• Gambaran:
• sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat
echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista
nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya.
• bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler (bersepta-septa).
• Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal
echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam
kista.
Pemeriksaan Laboratorium
• Pemeriksaan Beta-HCG
• untuk screening awal apakah wanita tersebut hamil atau tidak menyingkirkan
kemungkinan kehamilan ektopik.
• Pemeriksaan Darah Lengkap
• Keganasan dapat diperkirakan melalui LED; Membantu menilai keadaan pasien
leukosit, HB, HT
• Urinalisis
• mencari ada kemungkinan lain/ menyingkirkan diagnosis banding( batu saluran kemih,
atau infeksi )
• Pemeriksaan Tumor Marker
• spesifik pada keganasan ovarium adalah CA125; CEA kurang spesifik karena marker ini
juga mewakili keganasan kolorektal, uterus dan ovarium.
• Pemeriksaan Patologi Anatomi
• pemeriksaan untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor ovarium 
jaringan yang diangkat (tuba, ovarium)
Penatalaksanaan
• Observasi: dilakukan pada kista <7cm
• Operatif: ukuran kista >7cm, kista mengalami puntiran, ruptur, infeksi
 dilakukan kistektomi, ovarektomi, salphingoovarektomi
Penatalaksanaan
• tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi, sebaliknya untuk tumor non neoplastik, Tidak
jarang mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang.
• Tindakan operasi :
• reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor
• tumornya besar/ ada komplikasi  pengangkatan ovarium, disertai dengan pengangkatan tuba.
• Seluruh jaringan hasil pembedahan perlu dikirim ke bagian patologi anatomi untuk diperiksa.
• Pasien dengan kista ovarium simpleks biasanya tidak membutuhkan terapi. Penelitian
menunjukkan bahwa pada:
• Wanita postmenopause: kista yang berukuran kurang dari 5 cm dan kadar CA 125 dalam batas normal
dimonitor dengan pemeriksaan USG serial.
• wanita premenopause: kista berukuran < 8 cm
• Terapi bedah:
• kista ovarium simpleks persisten > 10 cm
• kista ovarium kompleks
Penyulit
• Perdarahan intraabdomen
• Peritonitis
• Syok neurogenik
• Syok hipovolemik
• Sepsis
• Perubahan ke arah ganas
• kematian
Pencegahan
• Penggunaan Kontrasepsi Oral  menurunkan angka kejadian sekitar
50%
• melakukan screening / deteksi dini,pada pasien dengan riwayat
keluarga
• Pada wanita dengan resiko tinggi kistadenocarcinoma  ditawarkan
untuk dilakukan prophylactic oophorectomy
Prognosis
• Prognosis pada kasus benign Cyst baik
• Angka 5 years survival rate pad a kasus Karsinoma Ovarium
Malignant umumnya sebesar 41%, 86,9% pada kasus dengan
diagnosis dini (Stage Ia), dan hanya 11% pada stadium lanjut
• Pada Granulosa sel tumor angka harapan hidup mencapai 82%

Anda mungkin juga menyukai