Anda di halaman 1dari 29

AMENORRHEA

oleh:
Asih Kurnia Hasanah
1315085

Preseptor :
dr. Rimonta F. Gunanegara, Sp.OG., MPdKed.
Bagian Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran UK. Maranatha-R.S.
Immanuel
Bandung
2018
1
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. MH
• Umur : 32 tahun
• Alamat : Bandung
• Pekerjaan pasien : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SD
• Status : menikah
• Nama suami : Tn.JA
• Pekerjaan suami : Petani
• Tanggal masuk : 8 Desember 2018
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : tidak haid
Seorang perempuan, usia 32 tahun, datang dengan
keluhan tidak haid ±4 bulan. Pasien mengalami haid
pertama saat umur 13 tahun (menyingkirkan amenorrhea
primer).
Pasien mengaku tidak ada perut yang terasa membesar,
mual muntah , mengidam, sering merasa lelah tanpa
sebab, pusing. ( dd/ kemungkinan kehamilan )
ANAMNESIS
• Pasien memiliki riwayat haid tidak teratur, dengan siklus 36
hari dengan durasi 5-6 hari. Pasien mengatakan ganti
pembalut 3 kali dalam sehari. Darah yang keluar berwarna
merah gelap, agak menggumpal, bau darah. (oligomenorrhea
dd/sindrome ovarium polikistik)
• Tidak ada keluhan tumbuh kumis atau janggut, tidak ada
riwayat kebotakan rambut kepala, tidak ada peningkatan
berat badan berlebihan, tidak ada garis hitam di sekitar leher,
ketiak, dan lipatan lainnya, pasien berjerawat sejak usia 13
tahun sampai sekarang. (dd/hiperandrogen sindrom ovarium
polikistik)
ANAMNESIS
• Tidak ada nyeri haid maupun keputihan. Terakhir
haid bulan Agustus 2018, hingga sekarang pasien
tidak haid lagi.
• Pasien sudah menikah sejak 12 tahun yang lalu dan
mempunyai 3 anak. Anak pasien yang terakhir
berumur 5 tahun. Semua anak lahir spontan cukup
bulan di tolong oleh bidan. Tidak ada riwayat
kuretase. ( dd/sindrom asherman)
• Pasien mengaku melakukan hubungan seksual
terakhir 2 minggu yang lalu
ANAMNESIS
• Riwayat pengobatan: belum berobat.
• Riwayat penggunaan obat: tidak ada riwayat penggunaan
obat, tidak ada penggunaan obat hormonal. ( dd/
penggunakan obat)
• Tidak ada penggunaan jarum suntik atau tidak pernah
memiliki tato.
• Riwayat penyakit umum:
– Tidak ada riwayat TB, penyakit jantung, IMS, asma.
– Tidak ada riwayat hipertensi, DM
– Tidak ada riwayat menjalani operasi
ANAMNESIS
• Riwayat keluarga: tidak ada yang memiliki keluhan
yang sama, tidak ada riwayat keganasan. Tidak ada
riwayat kemandulan dalam keluarga ( dd/ riwayat
infertilitas keluarga)
• Riwayat kebiasaan: tidak merokok, tidak minum
alkohol.
• Riwayat alergi: tidak ada.
ANAMNESIS TAMBAHAN
• Riwayat ginekologi:
– Tidak ada riwayat penyakit pada saluran
reproduksi sebelumnya.
– Tidak ada riwayat operasi ginekologi
sebelumnya.
• Riwayat obstetrik:
– Paritas : 3
– Riwayat cara persalinan: spontan
– Riwayat abortus & kuretase: -
– Riwayat trauma perineum & infeksi nifas: -
ANAMNESIS TAMBAHAN
• Riwayat menstruasi:
– HPHT : 1 Agustus 2018
– Siklus teraktur : 36 hari tidak teratur
– Durasi : 5-6 hari
– Banyak : 3x ganti pembalut/hari
– Nyeri : tidak ada
– Keputihan : tidak ada
– Menarche : 13 tahun
• Riwayat menikah : 1x (6 januari 2006)
• Riwayat KB :-
• Pap smear : Tidak pernah
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum: baik
• Kesadaran: compos mentis
• Tanda-tanda vital:
– Tekanan darah: 110/70 mmHg
– Nadi: 80x/menit
– Respirasi: 18x/menit
– Suhu: 37°C
• Status gizi:
– BB: 45kg (dahulu BB: 65kg)
– TB: 158 cm
– IMT: 18 kg/m2 ( underweight) ( dd anoreksia nervosa)
Kepala :
• Conj. Anemis -/-, sklera ikteik -/-
Leher : trakea letak sentral, tiroid normal, KGB tidak
membesar
• JVP 5+2 cmH20
Thorax :
• Cor : BJM, murmur (-), gallop (-)
• Pulmo : VBS +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen:
• Datar, nyeri tekan -, BU + normal
• Hepar tidak teraba
Ekstremitas:
• CRT <2 detik, non pitting oedem ekstremitas atas -/-,
oedem ekstremitas bawah -/-
Status Ginekologi (Pemeriksaan Luar)
• Inspeksi: • Palpasi:
• Abdomen: datar, tidak – Abdomen: palpasi dangkal
sedang hamil , kondisi dan dalam (nyeri tekan (-),
kulit normal, tidak ada gravid(-)),
jaringan parut bekas – Vulva: nyeri sentuh (-)
operasi. – Vagina: nyeri sentuh (-)
• Vulva: Normal – Labium mayus: t.a.k
• Vagina: Normal – Kelenjar Bartholin: tidak
• Perineum: t.a.k teraba
• Kelenjar Bartholin: – Fluor: -
t.a.k – Fluksus: -
• Fluor: - – Tumor/massa: tidak
• Fluksus: - teraba
Status Ginekologi (Pemeriksaan Dalam)
Vaginal Toucher
• Vulva : t.a.k
• Vagina : nyeri tekan (-)
• Fluor :-
• Corpus uteri : tidak teraba
• Portio
– Mukosa: rata
– Erosi : -
– Lividae : -
– OUE : tertutup
– Tumor : -
– Benang IUD: -
• Cavum Douglas: tidak menonjol, tidak teraba massa
• Benda asing: -
Status Ginekologi (Inspekulo)
• Vulva: normal
• Vagina : normal
• Fluor : -
• Fluksus : -
• OUE : tertutup
• Massa/tumor: tidak teraba
• Portio :
– Mukosa : rata
– Erosi : -
– Livide : -
– OUE : tertutup
– Tumor : -
– Benang IUD: -
DIAGNOSIS BANDING
• Amenorrhea sekunder ec. Gangguan hormon
• Kehamilan
• Anoreksia nervosa
• Sindrom ovarium polikistik
USULAN PEMERIKSAAN
• Hematologi rutin
• USG
• HSG
• Pemeriksaan hormonal (FSH, LH, Estrogen, dan
Progesteron)
• Pemeriksaan fungsi Thyroid (T3 dan T4)
• B-hCG atau Test Pack
• Prolaktin
• CT-Scan / MRI / Foto Sella Turcica
DIAGNOSIS KERJA
• Amenorrhea sekunder ec. Gangguan hormon
PENATALAKSANANAN
• Non medikametosa
– Edukasi Pasien
– Mengatur pola makan
– Olahraga
– Rencana terapi sesuai etiologi berdasarkan hasil
pemeriksaan penunjang
• Medikametosa
– Pil KB
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Amenore Sekunder
Definisi
- Keadaan
- Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun tanpa adanya
tumbuk kembang seks sekunder
- Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, tetapi telah
terdapat tanda-tanda seks sekunder
- Telah terjadi haid kemudian haid terhenti untuk masa 3
daur atau 6 bulan, atau lebih
Etiologi
• Kelainan uterus
• Kelainan indung telur
• Kelainan hipofise anterior
• Kelainan hipotalamus
• Kombinasi
Klasifikasi
Anamnesis
• Kemungkinan kehamilan
• Gangguan pertumbuhan organ reproduksi
• Perkembangan masa remaja / pubertas
• Pemakaian obat-obatan / radiasi / alkohol
• Keadaan gizi / nutrisi, perubahan berat badan
• Kondisi psikologis / stres
• Keluar air susu atau tanda-tanda hirsutisme
• Riwayat keluarga mengenai: kelainan haid, kesuburan, penyakit
metabolisme, penyakit sistemik, anomali genetik
• Adanya sindrom menopause
• Evaluasi sistem saraf pusat
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan menyeluruh disertai dengan
pemeriksaan ginekologis lengkap
• Pemeriksaan kemungkinan adanya kelainan
aktivitas hormon steroid seperit: terhadap
tumbuh kembang payudara, rambut,
akromegali, bentuk tubuh
• Perkembangan kelenjar tiroid
• Keadaan lendir serviks dan vagina
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan hormon sistem reproduksi
• USG
• HSG
• Laparoskopi
• Histeroskopi
• CT-scan / MRI
Penatalaksanaan
• Tergantung dari etiologi
– Kelainan anatomis  pembedahan
– Hipotiroid  thyroid replacement (levothyroxine 1,6μg/kg/hari)
– Hiperprolaktinemia  agonis dopamine (bromocriptine, cabergoline)
• Estrogen replacement
– Setiap pasien dengan hipogonadism  mencegah osteoporosis
– Kecuali untuk pasien dengan estrogen-sensitive tumor
• Eating disorder  behavior modification, psychiatric intervention
• PCOS
– Cyclic or chronic progesterone treatment
– Insulin-sensitizing agents (metformin)
– COCs dan atau spironolakton (untuk pasien hiperandrogensime karena PCOS)

Anda mungkin juga menyukai