Anda di halaman 1dari 22

AMENOREA SEKUNDER

PEMBIMBING: DR. ADI PRAMONO, SP.OG


AULIA RAHMAH
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Nn. IM
• Umur : 24 th
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Pendidikan Terakhir : SLTA
• Agama : Islam
• Alamat : Jurang Ombo
• Tanggal Kontrol : 7 Agustus 2018
ANAMNESIS
Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien merasa tiba-tiba


Pasien P0A0, usia 24 th
tidak menstruasi, nyeri
datang dengan keluhan
perut (+), aktivitas fisik
tidak menstruasi sejak ± 5
berat (-), susah makan (-),
Tidak bulan yang lalu
keluar susu dari puting (-)
menstruasi ± 5
bulan
Pasien sudah control rutin
Pada control bulan May
di poli 4 bulan ini namun
dan Juni: Norelut 1x1
belum ada perubahan.
Bulan Juli dan Agustus : pil
Menstruasi terakhir 2
KB
Maret 2018
ANAMNESIS
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga


1. HT (-) 1. HT (-)
2. DM (-) 2. DM (-)
3. Asma (-) 3. Asma (-)
4. Alergi (-) 4. Alergi (-)
5. Sakit Jantung (-) 5. Sakit Jantung (-)
6. Tuberkulosis (-) 6. Tuberkulosis (-)
7. Kista Ovari (+)
ANAMNESIS
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
• Riwayat pengobatan sebelumnya
• Pengobatan saat ini adalah kontrol ke-5 pasien di poli. Pasien pada bulan Mei 2018 pernah mondok di
Rumah Sakit dengan nyeri perut hebat dengan diagnosa kista ovari selama 3 hari.
• Riwayat Operasi : disangkal
• Riwayat Menstruasi
• Menarche : 16 tahun
• Siklus : Tidak Teratur (Memanjang)
• Jumlah : Sedikit
• Lamanya : 2-3 hari
• Disertai rasa sakit :Ya
• Riwayat Obstetri
• Belum pernah hamil
• Riwayat pribadi
• Alkohol (-)
• Obat-obatan (-)
ANAMNESIS
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Riwayat Ginekologi Riwayat Seksual Riwayat Kontrasepsi

Pasien tidak pernah menderita keputihan Pasien belum pernah melakukan Pasien tidak menggunakan kontrasepsi
yang gatal dan berbau. hubungan seksual apapun
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :
• Keadaan Umum : Sakit sedang
Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Tanda-tanda vital
Thorax :
• Tekanan darah : 110/80 mmHg
Simetris, sonor, SDV (+/+), rhonki (-/-),
• Denyut Nadi : 86 x/menit
wheezing (-/-), S1>S2 Reguler, Murmur (-)
• Suhu tubuh : 36,8oC
Abdomen :
• Frekuensi napas : 20 x/menit
• Inspeksi : Tidak tampak tanda-tanda
• Status gizi : tumor, inflamasi, perlukaan ataupun
• Tinggi Badan : 157cm bekas luka.
• Berat badan : 52 kg • Auskultasi : BU(+)
• BMI : 21,09 kg/m2 • Perkusi : Timpani
• Pertumbuhan Sex Sekunder • Palpasi : Massa (-) NT (-)
• Normal Ekstremitas :
Akral hangat, nadi kuat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Plano Tes USG

• Negative • Uterus : dalam batas normal


• Ovarium : dalam batas normal
DIAGNOSIS Penatalaksanaan
Diagnosis Treatment

• Diagnosa Kerja : Amenorea Pil KB


Sekunder

• Diagnosis Banding: Premature Ovarian


Failure
Pembahasan
DEFINISI

 Amenorea adalah tidak terjadinya haid pada seorang perempuan dengan mencakup salah satu dari tiga tanda
berikut:
 Tidak terjadi haid sampai usia 14 tahun, disertai tidak adanya pertumbuhan atau perkembangan tanda kelamin
sekunder.
 Tidak terjadi haid sampai usia 16 tahun, disertai adanya pertumbuhan normal dan perkembangan tanda kelamin
sekunder.
 Tidak terjadi haid untuk sedikitnya selama 3 bulan berturut-turut pada perempuan yang sebelumnya pernah
haid.

 Prawirihardjo,S., 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.


KLASIFIKASI

 Amenorea primer: belum pernah haid hingga usia diatas 18 tahun


 Amenorea sekunder: sebelumnya pernah haid, tetapi kemudian tidak haid lagi

 Prawirihardjo,S., 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.


 Kompartemen I: Gangguan pada uterus dan patensi (outflow tact)
 Kompartemen II: gangguan pada ovarium
 Kompartemen III: gangguan pada hipofisis
 Kompartemen IV: gangguan pada hipotalamus/susunan safar pusat

 Prawirihardjo,S., 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.


ETIOLOGI

 Hipotalamus
 Hipotalamus bertanggung jawab memproduksi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang sangat penting untuk
memberikan sinyal kepada pituitary untuk mensekresi luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).
 Perubahan signalling GnRH menyebabkan gangguan komunikasi antara hipotalamus dan pituitary sehingga menyebabkan
menurunnya sekresi LH dan FSH serta amenorea sekunder.
 Kondisi umum yang terjadi adalah Functional hypothalamic amenorrhea (FHA), penyebab 35% dari semua amenorea
sekunder.
 FHA disebabkan oleh keadaan stress, seperti pembatasan makanan yang parah, status nutrisi yang jelek, stress psikologis
yang ekstrim, atau olahraga yang berlebihan.
 Penurunan berat badan berlebih
 Sindroma Kallmann: kelainan kongenital hipogonadotropin hipogonadisme
 Less commonly: penyakit hipotalamus infiltrative seperti, lymphoma, sarcoidosis atau histiocytosis sel Langerhans.
Biasanya ditemukan gejala sakit kepala atau perubahan neurologis.
ETIOLOGI

 Pituitary Glans
 Kelenjar pituitary merespon signal dari GnRH untuk memproduksi LH dan FSH
 Beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan produksi hormone gonadotropin. Kondisi yang umum adalah:
hiperprolactenemia. Peningkatan kadar prolactin dapat disebabkan oleh obat-obatan, stimulasi putting, atau trauma
dinding dada.
 Hipotiroidism juga dapat menyebabkan hiperprolactenemiafungsi tiroid
 Adenoma Hipofisis Sekresi Prolaktin
 Empty Sellla Syndrome: kelainan kongenital ditandai dengan tidak lengkapnya diafragma sella sehinggga terjadi
ekstensi ruang subarachnoid ke dalam fossa hipofisis.
 Sheehan syndrome: infark pada kelenjar pituitary akibat perdarahan post partum atau hipotensi yang parah
ETIOLOGI

 Ovarium
 Sindroma Turner: kelainan gonad/ disgenesis gonad yang pada pemeriksaan kariotipe menunjukkan satu kromosom
X tidak ada atau abnormal
 Premature Ovarian Failure: hilangnya fungsi ovarium sebelum umur 40 tahun.
 Sindroma ovarium resisten gonadotropin: penyebab belum diketahui, gangguan pembentukan reseptor gonadotropin
di ovarium
 Sindroma sweyer: disgenesis gonad XY
ETIOLOGI

 Uterus
 Sindroma Asherman: kerusakan endometrium akibat tindakan kuret berlebihan terlalu dalam sehingga terjadi
perlekanan intrauteri
 Endometritis tuberkulosa: timbul sekunder pada penderita dengan salpingitis tuberkulosa
 Agenesis Duktus Mulleri: tanda klinis berupa tidak ada / hypoplasia vagina, uterus dan tuba falopii
 Sindroma insensitivitas Androgen: hipogonadisme dengan amenorea primer

 Prawirihardjo,S., 2011. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.


 Gordon, CM,. 2013. Functional Hypotalamic Amenorea. The New England Journal of Medicine. 363;4
FISIOLOGI MENSTRUASI

 Frekuensi: 21-35 hari


 Durati: 2-7 hari
 Volume: 30-40 ml
PATOFISIOLOGI

 Sumber:
 Gordon, CM,. 2013. Functional Hypotalamic
Amenorea. The New England Journal of
Medicine. 363;4
DIAGNOSIS

 Beberapa keadaan yang harus dieksplorasi


antara lain:
 Keadaan psikologi / stress emosi
 Riwayat keluarga dengan anomaly genetic
 Status nutrisi
 Gangguan pertumbuhan dan Perkembangan
organ reproduksi
 Penyakit sisem saraf pusat
TATALAKSANA

 Terapi amenorea di bagi berdasarkan penyebabnya.


 Agonis Dopamine  efektif untuk meringankan hyperprolactinemia
 Metformin  untuk menginduksi ovulasi pada Polycystic Ovarium Syndrome
 Gonadotropin Therapy  unresolved hypothalamic/pituitary disorder  Erpoa
 Progesteron injeksi / medroxyprogresterone 5-10 mg selama 10 hari 
 Estrogen dan progestin  esterogen defisiensi  gangguan fungsi ovarium
KOMPLIKASI

 Infertilitas
 Pasien hipoestrogenik: Osteoporosis, Fraktur
 Pasien yang respon terhadapa progestin: Hyperplasia Endometrium, Karsinoma

Anda mungkin juga menyukai