Anda di halaman 1dari 25

“ Journal Reading

Metformin Use in Women with


Polycystic Ovary Syndrome
Pembimbing : dr. Hendro Boedhi H, Sp.OG

Kelompok A

NOERAY PRATIWI M G4A014045



DEO RIZKI WINANDA G4A014046

MAYUNDA RIANI A G4A014047

MUMTAZ MAULANA H G4A014130

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2015
Metformin Use In PCOS
 PENDAHULUAN
Pendahuluan
Polycystic ovary syndrome (PCOS) merupakan kondisi klinis dan metabolik
yang sering terjadi pada perempuan usia reproduksi

Resistensi insulin tampaknya merupakan kunci defek metabolik dan sekaligus


merupakan etiologinya.

Beberapa RCT yang dilakukan pada wanita dengan PCOS membuktikan manfaat
signifikan pemberian metformin dibandingkan dengan clomiphene
Tujuan

 Mengetahui mekanisme kerja metformin pada wanita dengan PCOS


 Membandingkan penggunaan metformin dengan berbagai pengobatan
golongan lain.
Metformin Use In PCOS
TINJAUAN PUSTAKA -- PCOS
DEFINISI

 Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) merupakan kumpulan


gejala yang berkaitan dengan kelainan endokrin dan
anovulasi pada wanita. Kumpulan Gejala pada penyakit ini
adalah oligomenore, amenore, infertilitas, hirsutisme,
akne, dan pembesaran kedua ovarium (The Rotterdam,
2003).
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
 1. Peningkatan kadar hormon  PCOS MENYERANG PADA :
Luteinizing Hormone (LH) akibat
 1. WANITA
disfungsi Axis Hipotalamus-
Hipofisis-Ovarium  2. USIA PRODUKTIF
 2. Resistensi insulin  3. BANYAK PADA OVERWEGHT-
OBESE
 3. Penurunan Sex Binding Hormone
Globulin (SHBG) (Barber et al.,  4. BANYAK PADA RAS PUTIH
2006)
PATOFISIOLOGI
 A. Gangguan Axis Hipotalamus-Hipofisis-Ovarium
Pada sindrom ovarium polikistik, terjadi gangguan pada axis hipotalamus-
hipofisis-ovarium. Terjadi peningkatan kadar LH dan penurunan kadar FSH.
Peningkatan kadar LH dicetuskan oleh peningkatan frekuensi pulsasi pada
gonadotropin - releasing hormone (GnRH) yang dihasilkan oleh hipotalamus
B. Resistensi Insulin dan Penurunan kadar Sex Hormone
Binding Globulin (SHBG)
 Insulin Resisten  peningkatan kadar insulin  sintesis Insulin-Like Factor
Binding Protein (IGFBP-I) dan Sex Hormone Binding Globulin (SHBG)  kadar
SHBG turun  Kadar androgen seperti testosteron bebas meningkat.
Penegakan Diagnosis
a. Versi NIH 1990
Diagnosis SOPK menurut NIH membutuhkan 2 kriteria, yaitu anovulasi kronis serta
hiperandrogenisme baik secara klinis maupun biokimiawi. Hiperandrogenisme
pada kriteria ini tidak termasuk etiologi lain, misal hiperandrogenisme karena
kongenital adrenal hiperplasia.

b. Versi konferensi Rotterdam 2003


Dibutuhkan 2 dari 3 kriteria untuk memenuhi diagnosis SOPK
Oligomenorea dan atau anovulasi
Hiperandrogenisme klinis dan atau biokimiawi
Ovarium Polikistik
 C. Versi AE and PCOS 2006
Dibutuhkan pemenuhan 2 kriteria berikut
Hiperandrogenisme klinis dan atau biokimiawi
Disfungsi Ovarium (Oligo-anovulasi dan atau morfologi ovarium polikistik)
Metformin Use In PCOS
TINJAUAN PUSTAKA -- metformin
METFORMIN
Suatu kajian sistematis
menunjukkan bahwa metformin
tampaknya lebih baik
dibandingkan dengan plasebo
atau non terapi dalam
memperbaiki jumlah ovulasi
pada semua wanita PCOS, baik
yang non obesitas
(IMT<30kg/m2) maupun obesitas
(IMT >30 kg/m2).
METFORMIN
 Studi awal menunjukkan bahwa biguanida, metformin 500 mg per oral tiga kali sehari atau 850 mg dua
kali sehari dengan makanan, diberikan kepada wanita dengan PCOS meningkatkan frekuensi ovulasi
spontan, cyclicity menstruasi , dan respon ovulasi untuk clomiphene citrate (Palomba et al., 2005).
 Penjelasan lengkap mengenai mekanisme kerja golongan biguanid sukar di ketahui. Kerjanya dalam
menurunkan gula darah tidak bergantung pada sel B pancreas yang berfungsi. Hipotesis terkini tentang
mekanisme kerja golongan biguanid meliputi (Karam, 2011).
 Penurunan glukoneogenesis di hati dan ginjal
 Perlambatan absorpsi glukosa dari saluran cerna dengan peningkatan konversi glukosa menjadi laktat oleh eritrosit
 Stimulasi langsung glikolisis di jaringan dengan peningkatan bersihan glukosa dari darah
 Penurunan kadar glukosa plasma

 Efek samping metformin pada gangguan saluran cerna, antara lain ; gangguan pengecapan, nafsu makan
menurun, mual, muntah, perut kembung atau nyeri perut, diare, dan pada beberapa orang dapat
menimbulkan ruam atau bintik kemerahan di kulit.
Metformin Use In PCOS
TINJAUAN PUSTAKA --CLOMIPHENE CITRATE
CLOMIPHENE CITRATE
 Clomiphene citrate bekerja dengan cara menghambat kerja estrogen pada
hipotalamus. Clomiphene citrate berikatan dengan reseptor estrogen di
hipotalamus dalam waktu cukup lama sehingga menghambat daur ulang
reseptor dan menyebabkan makin sedikitnya reseptor yang tersedia untuk
berikatan dengan estrogen, sehingga efek estrogen di hipotalamus terhambat.
Penghambatan efek ini akan meningkatkan sekresi GnRH dan menyebabkan
peningkatan sekresi hormon –hormon gonadotropin (FSH, LH) (The
International Pharmacopoeia, 2008).

 Food and Drug Administration Amerika Serikat menyetujui pemberian


clomiphene citrate 50 – 100 mg perhari maksimum 5 hari per siklus.
Pemberian setelah menstruasi spontan, atau induksi menstruasi dengan
perdarahan lucut progestin, pemberian clomiphene citrate dimulai pada hari
ke 3, 4, atau 5 selama 5 hari. Alasan pemberian mulai hari ke 3-5 karena
telah terseleksi folikel dominan, dimana folikel terseleksi ini memproduksi
estradiol yang cukup. Pemberian klomifen mulai hari ke 3 atau 5 tidak
mempengaruhi angka kehamilan (Al-Omari et al., 2004).
REVIEW JURNAL
Metformin Use in Women with Polycystic Ovary Syndrome
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
Kriteria Rotterdam untuk diagnosis PCOS :
a. Terdapat minimal 12 folikel berukuran kecil 2-9 mm pada
setidaknya satu ovarium

b. Terdapat tanda tanda hiperandrogenisme

c. Anovulasi atau oligoovulasi yang ditandai dengan 9 periode


menstruasi setiap 12 bulan
Metformin pada PCOS

Metformin efektif untuk pengobatan infertiltas


anovulatoar pada wanita dengan PCOS.

Review Cochrane pada 7 penelitian secara RCT


ditemukan bahwa penggunaan metformin
meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan
pada 702 wanita dibanding pemberian placebo.
Metformin vs Clomiphene
- Clomiphene telah lama digunakan sebagai lini pertama
pengobatan disfungsi ovulasi PCOS
- Meta analisis pada 285 wanita dengan anovulasi PCOS dan BMI
<30-32 kg/m2
- angka kehamilan 36,7% (52/142) untuk metformin; 35,7%
(51/143) untuk clomiphene
- angka lahir hidup 30,3% (43/142) untuk metformin; 30,8 (44/143)
untuk clomiphene
Metformin vs Clomiphene

Keuntungan metformin dibanding clomiphene :


a. Fungsi endometrium lebih baik
b. Rasio kehamilan multipel yang lebih rendah
c. Biaya relatif lebih murah
d. Kemungkinan efek buruk jangka panjang pada
ovarium lebih kecil
Metformin jangka panjang pada PCOS

Metformin lebih efektif dibanding pil kontrasepsi


oral untuk menurunkan insulin puasa (WMD 3,46,
95% CI, -5,39 hingga -1,52) dan tidak meningkatkan
level trigliserid (WMD -0,48, 95% CI, -0,86 hingga -
0,09).

Metfomin mempengaruhi siklus dan ovulasi pada


wanita dengan PCOS  efek proteksi dari resiko
kanker endometrium
• Metformin lebih baik dari clomiphene sebagai obat lini pertama wanita non
obes dengan PCOS.
• Wanita dengan PCOS yang menjalani fertilisasi in vitro dianjurkan untuk
konsumsi metformin guna menurunkan resiko hiperstimulasi ovarium.
• Metformin dapat menjadi alternatif untuk pengobatan gejala
hiperandrogenisme pada PCOS seperti hirsutisme dan jerawat.
• Riset lebih lanjut dibutuhkan terkait efek jangka panjang pada wanita
dengan PCOS, termasuk pencegahan diabetes, penyakit kardiovaskular, dan
kanker endometrium.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai