Infertilitas
dr. Dewi Pangestuti, M.Biomed
Farmakologi dan Terapi
FK UISU
Infertilitas
EFEK SAMPING
Pembesaran ovarium, rasa tidak nyaman di bagian
abdominal atau pelvis, nyeri pada payudara, menstruasi
dengan perdarahan lebih banyak, ruam kulit (hot
flushes), produksi urin meningkat, mual, muntah,
gelisah, imsomnia, sakit kepala, depresi.
INTERAKSI OBAT
Efek klomifen akan berkurang jika digunakan bersama dengan
danazol. Efek estrogen akan berkurang jika digunakan bersama
dengan klomifen.
Klomifen dapat meningkatkan kadar tiroksin dan TBG (thyroxine-
binding globulin) serum.
Klomifen tidak boleh diberikan pada wanita yang hamil.
Tidak boleh diberikan pada ibu yang sedang menyusui. Klomifen
dapat mengurangi produksi ASI.
PERINGATAN
Pemakaian terbatas, hanya pada kasus tertentu saja. Jika
kehamilan tidak juga terjadi setelah 6 tahap pemberian lanjutan,
maka kemungkinan terapi ini tidak berhasil, terapi sebaiknya
dihentikan.
Hipersensitivitas terhadap klomifen dapat berupa Ovarian
hyperstimulation syndrome (OHSS), yang dicirikan antara lain
dengan pembesaran ovariaum, sakit atau nyeri abdomen, mual,
muntah, diare, dyspnea, dan oliguria, mungkin juga disertai
dengan terjadinya ascites, pleural effusion, hipovolemia,
ketidakseimbangan elektrolit, hemoperitoneum, dan
tromboembolism.
hipersensitivitas terhadap klomifen dapat berbentuk gangguan
penglihatan, biasanya penglihatan menjadi kabur, jika ini terjadi
terapi juga harus dihentikan.
Gonadotropin
merupakan Hormon-hormon glikoprotein yang dihasilkan dan
disekresi oleh anterior pituitari, chorion, dan plasenta.
Termasuk dalam kelompok gonadotropin antara lain FSH dan LH
yang disekresi oleh anterior pituitari, serta human chorionic
gonadotropin (hCG) yang disekresi oleh chorion dan plasenta.
Sediaan yang mengandung gonadotropin antara lain: human
menopausal gonadotropin (hMg atau menotropin), FSH
rekombinan (follitropin α ),LH rekombinan (lutropin α), dan hCG
rekombinan (choriogonadotropin ). Human menopausal
gonadotropin (hMg).
Gonadotropin digunakan untuk gangguan ovulasi Kelompok 2 WHO
yang tidak berhasil diatasi dengan klomifen sitrat atau
tamoksifen.
hMg bekerja secara langsung pada ovarium untuk
mengembangkan dan mematangkan folikel serta
merangsang ovulasi.
Cara kerja FSH dan LH sama dengan hMg, yaitu
mematangkan folikel sehingga memulai terjadinya ovulasi
hCG bekerja memicu terjadinya ovulasi dengan
meningkatkan sekresi LH secara cepat dalam jumlah
besar pada pertengahan siklusmenstruasi. Oleh karena
itu, hCG baru digunakan pada saat folikel sudah matang.
hCG diberikan setelah pemberian obat-obat yang
mematangkan folikel seperti hMg, FSH, atau klomifen.
Diberikan melalui rute injeksi
2. Infertilitas terkait kondisi
hiperprolaktinemia
Bromokriptin
Agonis reseptor D2 pertama yang digunakan dalam
penanganan kasus hiperprolaktinemia
Derivat ergot terhidrogenasi dengan aktivitas agonistik
pada reseptor dopamin D2 dan agonis parsial pada
reseptor D1.
Menghambat pelepasan prolaktin dengan menstimulasi
reseptor dopamin pasca sinaps di hipotalamus secara
langsung. Dimana hipotalamus melepaskan dopamin,
yang merupakan hormon yang menginhibisi pelepasan
prolaktin, sehingga pelepasan prolaktin terhambat.
2. Infertilitas terkait kondisi
hiperprolaktinemia