(MEASLES, MORBILI,
CAMPAK)
DEFINISI
• Rubeola adalah penyakit infeksi virus akut,menular, dengan gejala
klinis khas yang terdiri dari 3 stadium yaitu stadium prodromal,
stadium erupsi, dan stadium konvalensens. Rubeola dapat disebut
juga campak, measles, morbili
ETIOLOGI
• Morbilivirus
- Virus RNA, family paramyxoviridae
- Dikenal hanya 1 tipe antigen saja; yang strukturnya mirip
dengan virus penyebab parotitis dan parainfluenza.
- Ditemukan di dalam sekret nasofaring, darah dan air kemih, paling tidak
selama periode prodromal dan untuk waktu singkat setelah munculnya ruam
kulit.
- Pada suhu ruangan, virus tersebut dapat tetap aktif selama 34 jam.
FAKTOR RISIKO
• Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
• Daya tahan tubuh yang lemah
• Belum pernah terkena campak
• Belum pernah mendapat vaksinasi campak.
• Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.
Rubeola dapat ditularkan dengan 3 cara, antara lain :
• Percikan ludah yang mengandung virus
• Kontak langsung dengan penderita
• Penggunaan peralatan makan & minum bersama.
Stadium Prodromal
3-5 hari biasanya ringan tetapi pada akhir stadium erupsi dapat
meningkat mencapai 40oC
Ditemukan tanda 3 C (coryza, cough, conjunctivitis)
Koplik’s spot : patognomonis, ditemukan 1-2 hari sebelum sampai 1-2
hari sesudah timbul ruam (stadium erupsi), berupa lesi putih di
daerah mukosa bukal, tersering di daerah molar 2 bawah)
Stadium Erupsi
Pada akhir stadium prodromal peningkatan suhu tubuh, pada saat
panas mencapai puncaknya timbul ruam berupa ruam
makuloeritematous, bersifat konfluens, dimulai dari belakang telinga
menyebar ke badan, lengan, dan tungkai. Dalam 3 hari ruam sudah
tersebar ke seluruh tubuh
Panas badan masih tetap tinggi selama 2-3 hari sesudah ruam timbul,
bila tidak mengalami penyulit masuk masa konvalesens
Stadium Konvalensens
Panas badan mulai turun, ruam meninggalkan bekas hiperpigmentasi
yang dapat bertahan sampai 7-14 hari.
Koplik’s spot
Rubeola
DIAGNOSIS
• Anamnesis
- Demam tinggi terus menerus >= 38,5oC, disertai batuk, pilek, nyeri menelan,
mata merah, fotofobia, sering diikuti diare
- Timbul ruam kulit, didahului oleh suhu yang meningkat lebih tinggi dari
semula
- Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat bertambah parah sehingga timbul
sesak napas dan dehidrasi
- Bila terdapat lesi kulit kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi) tanda
konvalesens
• Pemeriksaan Fisik (stadium prodromal, erupsi, dan konvalesens)
DIAGNOSIS BANDING
• Rubella
• Roseola infantum
• Infeksi mononukleosis
• Erupsi obat
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksan darah tepi Leukopenia dengan limfopenia
• Pemeriksaan serologis (IgM antibody) terdeteksi sesudah 3 hari timbul
ruam
• Deteksi antigen dapat dilakukan dengan teknik
- PCR : dapat mendeteksi 5 hari sebelum gejala muncul
- Fluorescent antibody staining (rapid method) dari apus nasofaring
• Pemeriksaan untuk komplikasi :
- Pemeriksaan cairan serebrospinalis, kadar elektrolit lengkap, analisis gula darah
ensefalopati
- Foto thorax dan analisis gula darah Bronkopneumonia
- Pemeriksaan feses lengkap Enteritis
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan bersifat suportif pemberian cairan yang cukup, kalori dan
jenis makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan ada tidaknya
komplikasi, suplemen nutrisi, antibiotik (bila ada infeksi sekunder),
antikonvulsi bila terjadi kejang, dan pemberian vitamin A 100.000 IU, bila
disertasi malnutrisi dilanjutkan 1500 IU/hari