IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.M
Umur
: 50 tahun
Status
: Sudah Menikah
Alamat
: Perum GPBI, Ngadirojo, Secang,
Magelang
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk
: 1 April 2015
ANAMNESA (AUTOANAMNESA 2
APRIL 2015)
Keluhan utama :
Timbul benjolan dan nyeri di daerah perut sejak 1 tahun
SMRS.
Riwayat Obstetri :
I : 1995, laki-laki, BB 2600 gram, sectio caesaria ec
plasenta previa.
Riwayat Mens :
Menarche umur 13 tahun, siklus teratur (28 hari), nyeri
haid (-), menopause umur 47 tahun.
Riwayat nikah :
1 kali, tahun 1992
Riwayat KB : -
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat Pribadi
Merokok
Minum Alkohol
: disangkal
: disangkal
STATUS INTERNIS
Kepala : jejas (-), deformitas (-).
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
reflex cahaya (+/+), pupil bulat isokor (2 mm / 2 mm).
Telinga : normotia, discharge (-/-), massa (-/-)
Hidung : simetris, napas cuping hidung (-), sekret (-/-),
darah (-/-), septum di tengah, concha hiperemis (-/-).
Mulut
: sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-),
karies gigi (-), faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1).
Leher
: pembesaran kelenjar thyroid (-), kelenjar
getah bening membesar (-)
Cor :
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra,
nyeri tekan (-)
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi
: normal, tidak ada suara tambahan
Pulmo
:
Inspeksi : simetris, statis, dinamis, retraksi (-/-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi
: suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Abdomen
:
Inspeksi
: terdapat massa dengan ukuran
30x20x20cm, spider navy (-).
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Palpasi
:nyeri tekan regio infraumbilikus, tidak
teraba hepatosplenomegali, massa kistik, konsistensi
kenyal, berbatas tegas, permukaan rata
Perkusi
: timpani di seluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Superior
Edema
-/ Akral dingin
-/ Refleks fisiologis
+N/+N
Refleks patologis
-/-
Inferior
-/-/+N/+N
-/-
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan dalam (VT) :
Vulva/vagina : flex (-), massa (-), ulkus (-)
Porsio
: tertutup, licin
Serviks
: dalam batas normal
Teraba massa kistik dengan ukuran 30x20x20 cm,
mobile, permukaan rata, berbatas tegas, nyeri (+).
Cavum Douglas : dalam batas normal
DIAGNOSIS
Kista Ovarium
PENATALAKSANAAN
Informed consent tentang keadaan keluarga dan rencana
terapi yang akan dilakukan.
Pasien dirawat inap dan tirah baring
Observasi Keadaan umum dan Vital sign
Pro laparotomi dan kistektomi
SI -/-
Thoraks : DBN
Abdomen : BU (+) NT(+)
Ekstremitas : edema (-)
Hb : 10,5 gr/dL
A: kista ovarium post laparotomi dan kistektomi H+1
TINJAUAN PUSTAKA
GAMBARAN KLINIS
Akibat pertumbuhan
Adanya tumor didalam perut bagian bawah akan
menyebabkan pembenjolan pada perut dan tekanan pada
alat-alat disekitarnya, yang hal tersebut dipengaruhi oleh
besarnya tumor dan posisinya didalam perut. Bila tumor
berposisi didepan uterus, tumor dapat menekan kandung
kemih sehingga menimbulkan gangguan miksi. Selain
gangguan
miksi,
tekanan
tumor
juga
dapat
mengakibatkan obstipasi, dan edema tungkai. Bila tumor
berukuran besar dapat terjadi tidak nafsu makan, rasa
sesak, dan lain-lain.
Akibat komplikasi
Perdarahan ke dalam kista, bila dalam jumlah sedikit hanya
akan menimbulkan gejala klinis yang minimal. Tetapi bila
terjadi dalam jumlah yang banyak, akan terjadi distensi
yang cepat dari kista sehingga menimbulkan nyeri perut
yang mendadak.
Putaran tangkai, dapat terjadi pada tumor yang bertangkai
dengan diameter 5 cm atau lebih dan ukurannya belum
terlalu besar. Adanya putaran tangkai akan menimbulkan
tarikan pada ligamentum infundibulopelvik terhadap
peritoneum parietale dan ini akan menimbulkan rasa sakit.
DIAGNOSIS
Metode-metode seperti laparoskopi, ultrasonografi, foto
roentgen, dan parasentesis dapat menolong dalam
pembuatan diagnosis yang tepat.
Transabdominal Sonogram
Transabdominal
ultrasonography
lebih
baik
dibandingkan endovaginal ultrasonography untuk
mengevaluasi besarnya massa serta struktur intra
abdominal lainnya, seperti ginjal, hati, dan asites.
Syarat
pemeriksaan
transabdominal
sonogram
dilakukan dalam keadaan vesica urinaria terisi/penuh.
Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui
apakah sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak,
serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu. Dengan
pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas
tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau
kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan
dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut
yang bebas dan yang tidak
Endovaginal Sonogram
Pemeriksaan
ini
dapat
menggambarkan/memperlihatkan secara detail struktur
pelvis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
endovaginal. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan
vesica urinaria kosong.
MRI
MRI lebih jelas memperlihatkan jaringan halus
dibandingkan dengan CT-scan, serta ketelitian dalam
mengidentifikasi lemak dan produk darah. CT-Scan
dapat pemberian petunjuk tentang organ asal dari
massa yang ada. MRI tidak terlalu dibutuhkan dalam
beberapa/banyak kasus. USG dan MRI jauh lebih baik
dalam mengidentifikasi kista ovarium dan massa/tumor
pelvis dibandingkan dengan CT-Scan.
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja.
Karena banyak penyakit dengan gejala yang sama pada kista
ovarium, seperti:
Inflamasi Pelvic (PID)
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram, memperlihatkan
secara relative pembesaran ovarium kiri (pada pasien dengan
keluhan nyeri).
Endometriosis
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik
yang difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan
yang padat.
Kehamilan Ektopik
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram
memperlihatkan ring sign pada tuba, dengan dinding
yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya.
Tidak ada pembuahan intrauterine.
Kanker ovarium
Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan
dinding tebal dan ireguler (gambar Ca.Ovarium stage
II).
PENANGANAN
Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik
memerlukan operasi dan tumor non-neoplastik tidak. Pada tumor
yang non-neoplastik biasanya akan mengalami pengecilan
secara spontan dan menghilang, sehingga pada pemeriksaan
ulangan setelah beberapa minggu dapat ditemukan ovarium
yang besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam hal ini hendaknya
diambil sikap untuk menunggu selama 2 sampai 3 bulan,
sementara mengadakan pemeriksaan ginekologis berulang. Jika
selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan
tumor tersebut, maka dapat disimpulkan kemungkinan besar
tumor tersebut bersifat neoplastik, dan dapat dipertimbangkan
suatu pengobatan operatif.
KESIMPULAN