Anda di halaman 1dari 41

KISTA OVARIUM

IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.M
Umur
: 50 tahun
Status
: Sudah Menikah
Alamat
: Perum GPBI, Ngadirojo, Secang,
Magelang
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk
: 1 April 2015

ANAMNESA (AUTOANAMNESA 2
APRIL 2015)
Keluhan utama :
Timbul benjolan dan nyeri di daerah perut sejak 1 tahun
SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien baru datang dengan P1A0 kiriman dari poli Obsgyn dr. Trijoko
Sp.OG dengan keluhan timbul benjolan sejak 1 tahun SMRS. Awalnya
ukuran benjolan kecil sebesar telur ayam dan tidak nyeri namun lama
kelamaan benjolan semakin lama semakin membesar dan terasa
nyeri. Pasien sempat berobat ke Puskesmas dan hanya diberikan obat
minum. Kemudian pasien juga sempat berobat ke dokter dan disuruh
untuk melakukan pemeriksaan USG dan dirujuk ke RS Pasar Rebo.
Namun tidak jadi karena pasien takut untuk berobat ke Rumah Sakit.
Akhirnya pasien berobat ke alternatif dan disuruh untuk minum air
kelapa. Keluhan pasien tidak kunjung membaik dan 3 bulan terakhir
perutnya semakin membesar seperti orang hamil dan mulai terasa
nyeri. Pasien juga mengeluhkan semenjak 3 bulan terakhir berat
badannya turun sampai 6 kg. Pasien juga mengeluhkan lemas dan
mudah capek. Pusing (-), mual muntah (-), BAB dan BAK normal,
perdarahan dari kemaluan (-), nyeri di daerah perut bawah dan
panggul (+), nyeri saat berhubungan (+), sesak napas (-), nyeri ulu
hati (-).

Riwayat Obstetri :
I : 1995, laki-laki, BB 2600 gram, sectio caesaria ec
plasenta previa.
Riwayat Mens :
Menarche umur 13 tahun, siklus teratur (28 hari), nyeri
haid (-), menopause umur 47 tahun.
Riwayat nikah :
1 kali, tahun 1992
Riwayat KB : -

Riwayat penyakit dahulu :


Riwayat penyakit asma
: disangkal
Riwayat penyakit hipertensi
: disangkal
Riwayat penyakit diabetes mellitus
: disangkal
Riwayat penyakit jantung
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayat operasi diabdomen
: operasi Sectio
Caesaria
Riwayat penggunaan obat-obatan dan jamu : disangkal
Pasien pernah didiagnosis adanya penyumbatan jalan mulut
rahim sebelum kehamilan anak pertama.

Riwayat Penyakit Keluarga


Riwayat penyakit jantung
Riwayat diabetes mellitus
Riwayat hipertensi
Riwayat Asma
Riwayat Alergi

: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal

Riwayat Pribadi
Merokok
Minum Alkohol

: disangkal
: disangkal

Pemeriksaan fisik dilakukan di


Anggrek tanggal 2 April 2015
jam
08.20
Keadaan
umum : Baik, composmentis
Vital sign
:
Tekanan Darah
: 110/80 mmHg
Nadi
: 78 x/menit, irama reguler.
RR
: 20 x / menit
Suhu
: 36,5 0C

STATUS INTERNIS
Kepala : jejas (-), deformitas (-).
Mata
: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
reflex cahaya (+/+), pupil bulat isokor (2 mm / 2 mm).
Telinga : normotia, discharge (-/-), massa (-/-)
Hidung : simetris, napas cuping hidung (-), sekret (-/-),
darah (-/-), septum di tengah, concha hiperemis (-/-).
Mulut
: sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-),
karies gigi (-), faring hiperemis (-), tonsil (T1/T1).
Leher
: pembesaran kelenjar thyroid (-), kelenjar
getah bening membesar (-)

Cor :
Inspeksi
: ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicularis sinistra,
nyeri tekan (-)
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi
: normal, tidak ada suara tambahan
Pulmo
:
Inspeksi : simetris, statis, dinamis, retraksi (-/-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi
: suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-

Abdomen
:
Inspeksi
: terdapat massa dengan ukuran
30x20x20cm, spider navy (-).
Auskultasi
: bising usus (+) normal
Palpasi
:nyeri tekan regio infraumbilikus, tidak
teraba hepatosplenomegali, massa kistik, konsistensi
kenyal, berbatas tegas, permukaan rata
Perkusi
: timpani di seluruh lapang abdomen

Ekstremitas :
Superior
Edema
-/ Akral dingin
-/ Refleks fisiologis
+N/+N
Refleks patologis
-/-

Inferior
-/-/+N/+N
-/-

PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan dalam (VT) :
Vulva/vagina : flex (-), massa (-), ulkus (-)
Porsio
: tertutup, licin
Serviks
: dalam batas normal
Teraba massa kistik dengan ukuran 30x20x20 cm,
mobile, permukaan rata, berbatas tegas, nyeri (+).
Cavum Douglas : dalam batas normal

Kesan : tampak gambaran echoid dengan


ukuran 30x20x20 cm, uterus tidak tampak

DIAGNOSIS
Kista Ovarium
PENATALAKSANAAN
Informed consent tentang keadaan keluarga dan rencana
terapi yang akan dilakukan.
Pasien dirawat inap dan tirah baring
Observasi Keadaan umum dan Vital sign
Pro laparotomi dan kistektomi

LAPORAN OPERASI 2 APRIL 2015


Dinding abdomen dibuka insisi sagital kurang lebih 15cm.
Eksplorasi abdomen didapat ovarium kiri bentuk menjadi massa
tumor ukuran 30x20x20 cm.
Perlengkatan dengan jaringan sekitar, dilakukan adhesiasi dan
pengangkatan massa tumor, waktu dilakukan adhesiasi terjadi
trauma pada colon sigmoid.
Konsul bedah dilakukan penjahitan pada colon sigmoid.
Kontrol perdarahan (-), pasang drainase.
Dinding abdomen ditutup kembali
Observasi selesai, perdarahan kurang lebih 500cc.

INSTRUKSI POST OPERASI


Awasi tanda vital sampai stabil
Puasa (tidak makan dan tidak minum) selama 3 hari
Hari ketiga minum, hari keempat makan bubur halus
Infus D5:RL:NaCl = 2:1:1
Injeksi ceftriaxon 1gram/12 jam selama 3 hari
Injeksi metronidazol 500mg/12 jam selama 1 hari
Injeksi ranitidin 1ampul/12 jam selama 1 hari
Injeksi ketorolac 1ampul/12 jam selama 3 hari
Cek Hb 6 jam post operasi

Follow Up Tanggal 3 April 2015


S: Mual (+), pusing (+), nyeri di daerah bekas operasi
pukul
05.30
O: KU : baik, compos mentis
Vital Sign :
TD : 80/60 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36.10C
Mata : CA -/-

SI -/-

Thoraks : DBN
Abdomen : BU (+) NT(+)
Ekstremitas : edema (-)
Hb : 10,5 gr/dL
A: kista ovarium post laparotomi dan kistektomi H+1

Tanggal 4 April 2015 pukul 06.00


S: Perut nyeri (+), muntah (-), mual (-), nyeri di daerah bekas
operasi (+)
O: KU: baik, kesadaran : compos mentis
TD: 80/60
N: 80x/m
RR: 20x/m
S: 36,1oC
Mata : CA-/- SI-/ Thoraks : dbn
Abdomen : BU(+)
Ekstremitas : edema (-)
A: Kista Ovarium post laparotomi dan kistektomi H+2

Tanggal 5 April 2015 pukul 06.00


S: Nyeri di daerah bekas operasi, mual muntah (-), pusing (-)
O: KU: baik, kesadaran : compos mentis
TD: 90/70
N: 80x/m
RR: 18x/m
S: 36,2oC
Mata : CA-/- SI-/ Thoraks : dbn
Abdomen : BU(+)
Ekstremitas : edema (-)
A: Kista Ovarium post laparotomi dan kistektomi H+3

TINJAUAN PUSTAKA

Ovarium pada seorang wanita dewasa


sebesar ibu jari tangan dan terletak di kiri
dan di kanan, dekat pada dinding pelvis di
fossa ovarika. Ovarium berhubungan
dengan uterus dengan ligamentum ovarii
proprium. Pembuluh darah kedua ovarium
melalui ligamentum suspensorium ovarii.
Ovarium terletak pada lapisan belakang
ligamentum latum. Sebagian besar
ovarium berada intraperitoneal dan tidak
dilapisi oleh peritoneum. Bagian ovarian
kecil berada dalam ligamentum latum
(hilus ovarii). Disitu masuk pembuluhpembuluh darah dan saraf yang ke
ovarium. Lipatan yang menghubungkan
lapisan belakang ligamentum latum dan
ovarium dinamakan mesovarium

ANATOMI DAN HISTOLOGI

Bagian ovarium yang berada di dalam cavum peritonei dilapisi


oleh epitel kubik-silindrik, disebut epithelium germinativun.
Dibawah epitel ini terdapat tunika albuginea dan di bawahnya
lagi baru ditemukan lapisan tempat folikel folikel primordial.
Pada wanita diperkirakan terdapat banyak folikel. Tiap bulan satu
folikel, kadang-kadang dua folikel, berkembang menjadi folikel de
graaf. Folikel-folikel ini merupakan bagian ovarium yang
terpenting, dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak
yang beraneka ragam, dan pula dalam tingkat tingkat
perkembangan dari satu sel telur yang dikelilingi oleh satu

kantung yang berisi cairan.


Kista Ovarium (atau kista
indung telur) berisi cairan,
Kista indung telur dapat
terbentuk kapan saja, pada
masa
pubertas
sampai
menopause
atau
juga
selama masa kehamilan.
Adanya
gangguan
dalam pembentukan
estrogen dan dalam
mekanisme
umpan
balik
ovariumhipotalamus.
Gagalnya sel telur
(folikel)
untuk
berovulasi

GAMBARAN KLINIS
Akibat pertumbuhan
Adanya tumor didalam perut bagian bawah akan
menyebabkan pembenjolan pada perut dan tekanan pada
alat-alat disekitarnya, yang hal tersebut dipengaruhi oleh
besarnya tumor dan posisinya didalam perut. Bila tumor
berposisi didepan uterus, tumor dapat menekan kandung
kemih sehingga menimbulkan gangguan miksi. Selain
gangguan
miksi,
tekanan
tumor
juga
dapat
mengakibatkan obstipasi, dan edema tungkai. Bila tumor
berukuran besar dapat terjadi tidak nafsu makan, rasa
sesak, dan lain-lain.

Akibat aktivitas hormonal


Pada umumnya tumor jinak ovarium tidak mengubah
pola haid, kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan
hormon.

Akibat komplikasi
Perdarahan ke dalam kista, bila dalam jumlah sedikit hanya
akan menimbulkan gejala klinis yang minimal. Tetapi bila
terjadi dalam jumlah yang banyak, akan terjadi distensi
yang cepat dari kista sehingga menimbulkan nyeri perut
yang mendadak.
Putaran tangkai, dapat terjadi pada tumor yang bertangkai
dengan diameter 5 cm atau lebih dan ukurannya belum
terlalu besar. Adanya putaran tangkai akan menimbulkan
tarikan pada ligamentum infundibulopelvik terhadap
peritoneum parietale dan ini akan menimbulkan rasa sakit.

Infeksi pada tumor, terjadi jika tumor berada didekat sumber


kuman
patogen.
Kista
dermoid
cenderung
mengalami
peradangan yang disusul dengan pernanahan.
Robekan dinding kista, biasanya terjadi karena torsi tangkai,
akan tetapi dapat pula terjadi karena trauma, dan persetubuhan.
Kalau kista hanya mengandung cairan serosa, rasa nyeri akibat
robekan dan iritasi peritoneum segera mengurang. Tetapi bila
robekan disertai perdarahan yang timbul secara akut, maka akan
menimbulkan rasa nyeri yang terus-menerus disertai tanda-tanda
akut abdomen.
Perubahan keganasan, biasanya terjadi pada beberapa kista
jinak. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeriksaan patologi
anatomi setelah tumor tersebut diangkat. Adanya asites perlu
dicurigai adanya keganasan, sehingga akan memperkuat
diagnosis keganasan.

DIAGNOSIS
Metode-metode seperti laparoskopi, ultrasonografi, foto
roentgen, dan parasentesis dapat menolong dalam
pembuatan diagnosis yang tepat.

USG kista ovarium


Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor,
apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung
kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula
dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan
yang tidak.
Kista Ovarium terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadangkadang oval) dan terlihat sangat echolucent dengan dinding
dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista nampak
bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya. Kista ini
dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler
(bersepta-septa). Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang
halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari
elemen-elemen darah di dalam kista.

Transabdominal Sonogram
Transabdominal
ultrasonography
lebih
baik
dibandingkan endovaginal ultrasonography untuk
mengevaluasi besarnya massa serta struktur intra
abdominal lainnya, seperti ginjal, hati, dan asites.
Syarat
pemeriksaan
transabdominal
sonogram
dilakukan dalam keadaan vesica urinaria terisi/penuh.

Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui
apakah sebuah tumor berasal dari ovarium atau tidak,
serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu. Dengan
pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas
tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau
kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan
dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut
yang bebas dan yang tidak

Endovaginal Sonogram
Pemeriksaan
ini
dapat
menggambarkan/memperlihatkan secara detail struktur
pelvis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
endovaginal. Pemeriksaan dilakukan dalam keadaan
vesica urinaria kosong.

MRI
MRI lebih jelas memperlihatkan jaringan halus
dibandingkan dengan CT-scan, serta ketelitian dalam
mengidentifikasi lemak dan produk darah. CT-Scan
dapat pemberian petunjuk tentang organ asal dari
massa yang ada. MRI tidak terlalu dibutuhkan dalam
beberapa/banyak kasus. USG dan MRI jauh lebih baik
dalam mengidentifikasi kista ovarium dan massa/tumor
pelvis dibandingkan dengan CT-Scan.

DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja.
Karena banyak penyakit dengan gejala yang sama pada kista
ovarium, seperti:
Inflamasi Pelvic (PID)
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram, memperlihatkan
secara relative pembesaran ovarium kiri (pada pasien dengan
keluhan nyeri).
Endometriosis
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik
yang difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan
yang padat.

Kehamilan Ektopik
Pada pemeriksaan endovaginal sonogram
memperlihatkan ring sign pada tuba, dengan dinding
yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya.
Tidak ada pembuahan intrauterine.
Kanker ovarium
Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan
dinding tebal dan ireguler (gambar Ca.Ovarium stage
II).

PENANGANAN
Dapat dipakai prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik
memerlukan operasi dan tumor non-neoplastik tidak. Pada tumor
yang non-neoplastik biasanya akan mengalami pengecilan
secara spontan dan menghilang, sehingga pada pemeriksaan
ulangan setelah beberapa minggu dapat ditemukan ovarium
yang besarnya normal. Oleh sebab itu, dalam hal ini hendaknya
diambil sikap untuk menunggu selama 2 sampai 3 bulan,
sementara mengadakan pemeriksaan ginekologis berulang. Jika
selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan
tumor tersebut, maka dapat disimpulkan kemungkinan besar
tumor tersebut bersifat neoplastik, dan dapat dipertimbangkan
suatu pengobatan operatif.

Tindakan operatif pada tumor ovarium neoplastik jinak


adalah pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi
pada bagian ovarium yang mengandung tumor. Akan
tetapi bila tumornya besar atau ada komplikasi yang
menyertai, perlu dilakukan pengangkatan ovarium, yang
biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salpingoooforektomi). Paada saat operasi kedua ovarium harus
diperiksa untuk mengetahui apakah tumor ditemukan
pada satu atau pada kedua ovarium. Pada operasi tumor
ovarium yang diangkat harus segera dibuka untuk
mengetahui apakah ada keganasan atau tidak.

Jika terdapat keganasan, operasi yang tepat adalah


histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral. Akan
tetapi pada wanita muda yang masih ingin memiliki
keturunan dan dengan tingkat keganasan tumor yang
rendah,
dapat
dipertanggungjawabkan
untuk
mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak
seberapa radikal.

KESIMPULAN

Kista Ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi


cairan atau setengah cair yang tumbuh dalam indung
telur
(ovarium).
Beberapa
teori
menyebutkan
penyebabnya adalah karena adanya gangguan dalam
pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan
balik ovarium-hipotalamus. Manifestasi klinik kista
ovarium antara lain sering tanpa gejala, nyeri saat
menstruasi, nyeri di perut bagian bawah.

Pemeriksaan penunjang pada kista ovarium antara lain dengan


USG dan Laparoskopi. Pengobatannya apabila tumor tidak
memberikan gejala, dan ukuran tumor < 5 cm kemungkinan
kista tesebut adalah kista folikel dan kista korpus luteum yang
akan hilang secara spontan. Tindakan operasi pada tumor
ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan
tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang
mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada
komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya
disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngoooforektomi).
Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah
histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral.

Anda mungkin juga menyukai