Anda di halaman 1dari 23

KONSEP DIRI

&
KECEMASAN

Ira Kusumawaty

Program Studi Diploma III Keperawatan


Politeknik Kesehatan Kemenkes Palembang
Definisi konsep diri
 Hubungan antara sikap dan keyakinan tentang
diri kita sendiri (Burns)
 Pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri
sendiri (Seifert dan Hoffnung)
 Pengenalan diri bahwa setiap orang memiliki
beberapa fase yang sejalan dengan berbagai
relasi dan situasi dalam hidup (Erikson)
 Gambaran diri sendiri yang menyeluruh
terhadap keberadaan diri seseorang (Berk)

Ira Kusumawaty 2
Dimensi Konsep Diri
Dimensi Internal/ kerangka acuan (internal frame of reference) adalah penilaian yang
dilakukan individu terhadap dirinya sendiri berdasarkan dunia di dalam dirinya
 Identitas diri (self identity)
 Perilaku diri (behavioral self)
 Penilaian diri (self judging)

Dimensi Eksternal, individu menilai dirinya melalui hubungan dan aktivitas sosialnya,
nilai-nilai yang dianutnya, serta hal lain di luar dirinya
 Fisik diri (physical self)
 Etik-moral diri (moral-ethical self)
 Diri Pribadi (personal self)
 Diri Keluarga (family self)
 Diri Sosial (social self)

Ira Kusumawaty 3
Aspek Konsep Diri
 Fisiologis
 Psikologis
 Psikososiologis
 Psiko-etika dan moral

Ira Kusumawaty 4
Skema Konsep Diri

Date Your Footer Here 5


D e f i n i s i k e c e m a s a n/ a n s i e t a s
 Kondisi & pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak
jelaskan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan
individu melakukan tindakan untuk menghadapi (PPNI)
 Respon individu terhadap suatu keadaan tidak menyenangkan dan
dialami oleh makhluk hidup
 Pengalaman emosi dan subjektif tanpa ada obyek yang spesifik
sehingga orang merasakan sesuatu perasaan was-was (khawatir)
seolah ada sesuatu yang buruk akan terjadi & umumya disertai
gejala otonomik yang berlangsung beberapa waktu (Pieter, H.Z.,
Janiwarti, B., & Saragih, M, 2011)

Ira Kusumawaty 6
Penyebab kecemasan
 Krisis situasional
 Kebutuhan tidak terpenuhi
 Krisis maturasional
 Ancaman terhadap konsep diri
 Ancaman terhadap kematian
 Kekhawatiran mengalami kegagalan
 Disfungsi sistem keluarga
 Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan
 Faktor keturunan (temperamen mudah teragitasi sejak lahir)
 Penyalahgunaan zat
 Terpapar bahaya lingkungan (mis. toksin, polutan, dan lain-lain)
 Kurang terpapar informasi

Ira Kusumawaty 7
Rentang Respon Ansietas
(Stuart & Sundeen)

Date Your Footer Here 8


E k s p r e s i a n s i e t a s
Stuart & Sundeen (2014), ansietas dapat diekspresikan secara
langsung melalui timbulnya gejala atau mekanisme koping
yang dikembangkan untuk menjelaskan asal ansietas yaitu :

Faktor Predisposisi
 Faktor Psikoanalitik
 Faktor Interpersonal
 Faktor Perilaku
 Kajian keluarga
 Kajian biologis

Ira Kusumawaty 9
Faktor Presipitasi
 Ancaman integritas seseorang meliputi
ketidakmampuan fisiologis yang akan
datang atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktifitas hidup sehari-hari
 Ancaman terhadap sistem diri seseorang
dapat membahayakan identitas,harga diri,
dan fungsi sosial integrasi seseorang

Ira Kusumawaty 10
Klasifikasi Ansietas
(Stuart & Sundeen)
Ansietas antisipasi
 Persepsi, pendapat yang terbentuk sebelumnya
Ansietas ringan
 Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga menyebabkan seseorang menjadi waspada dan
menigkatkan lahan persepsinya
 Meningkatkan motivasi belajar serta menghasilkan pertumbuhan
dan kreativitas
Ansietas sedang
 Membuat seseorang memusatkan perhatian pada hal penting dan
mengesampingkan yang lain, sehingga seseorang mengalami
perhatian selektif dan dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah
Ira Kusumawaty 11
Klasifikasi Ansietas
(Stuart & Sundeen)
Ansietas berat
 Sangat mengurangi lapang persepsi individu
 Individu cenderung berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik
serta tidak berpikir tentang hal lain
 Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan
 Individu memerlukan banyak arahan untuk berfokus pada area
lain
Tingkat panik
 Berhubungan dengan ketakutan dan merasa diteror, serta tidak
mampu melakukan apapun, walaupun dengan pengarahan
 Panik meningkatkan aktivitas motoric, menurunkan kemampuan
berhubungan dengan orang lain, persepsi menyimpang,
kehilangan pemikiran rasional
Ira Kusumawaty 12
Tanda dan Gejala Ansietas

Gejala dan tanda mayor ansietas

13
Gejala dan tanda minor ansietas

Date Your Footer Here 14


Penatalaksanaan Ansietas
Penatalaksanaan non farmakologi
 Distraksi merupakan metode untuk menghilangkan
ansietas dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal
lain sehingga pasien akan lupa terhadap ansietas yang
dialami
 Terapi relaksasi yang dilakukan dapat berupa teknik
relaksasi nafas dalam, mendengar musik, dan dengan
masase, tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan
kendali dan percaya diri serta mengurangi stres dan
kecemasan yang dirasakan, area untuk melakukan masase
yang baik dilakukan yaitu pada area punggung (Stuart &
Sundeen, 2014)
Ira Kusumawaty 15
Penatalaksanaan Ansietas
Penatalaksanaan farmakologi
 Pengobatan untuk anti ansietas terutama
benzodiazepine, obat ini digunakan untuk jangka
pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka panjang
karena menyebabkan ketergantungan
 Obat anti ansietas nonbenzodiazepine, seperti
buspiron (buspar) dan berbagai anti depresan juga
digunakan (Ann Isaacs, 2005)

Ira Kusumawaty 16
ASUHAN KEPERAWATAN
kecemasan

Ira Kusumawaty 17
Intervensi keperawatan
Reduksi anxietas (I.09314)
 Observasi
 Identifikasi saat tingkat anxietas berubah (kondisi, waktu, stressor)
 Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
 Monitor tanda anxietas (verbal dan non verbal)
 Terapeutik
 Ciptakan suasana  terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
 Temani pasien untuk mengurangi kecemasan , jika memungkinkan
 Pahami situasi yang membuat anxietas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gunakan pedekatan yang tenang dan meyakinkan
 Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
 Diskusikan perencanaan  realistis tentang peristiwa yang akan datang
Ira Kusumawaty 18
Intervensi keperawatan
 Edukasi
 Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
 Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
 Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
 Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan, untuk mengurangi ketegangan
 Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
 Latih teknik relaksasi
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat anti anxietas, jika perlu
Ira Kusumawaty 19
Terapi relaksasi
Observasi
 Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi/ gejala lain yang menganggu kemampuan kognitif
 Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
 Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
 Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan suhu
sebelum dan sesudah latihan
 Monitor respons terhadap terapi relaksasi

Date Your Footer Here 20


Terapi relaksasi
Terapeutik
 Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur teknik
relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan berirama
 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan analgetik
atau tindakan medis lain, jika sesuai

Ira Kusumawaty 21
Terapi relaksasi
Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang
tersedia (musik, meditasi, napas dalam, relaksasi otot progresif)
 Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
 Anjurkan mengambil psosisi nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
 Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (napas dalam,
peregangan atau imajinasi terbimbing)

Ira Kusumawaty 22
T h a n k Y o u !!!
Ira Kusumawaty 23

Anda mungkin juga menyukai