Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN SYNDROME PASCA TRAUMA

DAN ANALISIS JURNAL

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Muhamad Ripai NPM. 022.01.4004
Rubiati NPM. 022.01.4008
Elma Sulistiana NPM. 022.01.4017
Reza Trisnandi NPM. 022.01.4018

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM


PROGRAM S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG KLU-2
TA 2023
ASUHAN KEPERAWATAN SYNDROME PASCA TRAUMA

1. Pengkajian Keperawatan
Berikut merupakan beberapa kriteria pengkajian yang dapat dilihat perawat dalam mengkaji klien dengan syndrome
pasca trauma.
a.Data Subjektif
Keluhan:
1)Selalu terkenang anaknya yang telah meninggal akibat bencana banjir;
2)Tidak mau melihat foto anaknya;
3)Sering terbangun di malam hari;
4)Nafsu makan menurun;
5)Malas beraktivitas.
b.Data Objektif
1)Tidak dapat tidur;
2)Sering menangis;
3)Terkadang berteriak-teriak (“air…air…!”)
4)Sering melamun.
c. Aktivitas atau istirahat
1)Gangguan tidur;
2)Mimpi buruk;
3)Hipersomnia;
4)Mudah letih;
5)Keletihan kronis
d.Sirkulasi
1)Denyut jantung meningkat;
2)Palpitasi;
3)Tekanan darah meningkat;
4)Terasa panas

e.Integritas ego
1)Derajat ansietas bervariasi dengan gejala yang berlangsung berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan;
2)Gangguan stres akut => terjadi 2 hari – 4 minggu dalam 4 minggu peristiwa traumatik;
3)Syndrome pasca trauma akut => gejala kurang dari 3 bulan;
4)Syndrome pasca trauma kronik => gejala lebih dari 3 bulan
5)Melambat => awitan sedikitnya 6 bulan setelah peristiwa traumatik;
6)Kesulitan mencari bantuan atau menggerakkan sumber personal (menceritakan pengalaman pada anggota
keluarga/teman);
7)Perasaan bersalah, tidak berdaya, isolasi;
8)Perasaan malu terhadap ketidakberdayaan sendiri; demoralisasi;
9)Perasaan tentang masa depan yang suram atau memendek
f. Neurosensori
1)Gangguan kognitif => sulit berkonsentrasi;
2)Kewaspadaan tinggi;
3)Ketakutan berlebihan;
4)Ingatan persisten atau berbicara terus tentang suatu kejadian;
5)Pengendalian keinginan yang buruk dengan ledakan perilaku yang agresif tidak dapat diprediksi atau memunculkan perasaan (marah,
dendam,benci, sakit hati);
6)Perubahan perilaku (murung, pesimistik, berpikir yang menyedihkan, iritabel), tidak mempunyai kepercayaan diri, afek depresi, merasa
tidak nyata, kehidupan bisnis tidak dipedulikan lagi;
7)Ketegangan otot, gemetar, kegelisahan motoric.

g.Nyeri atau ketidaknyamanan


Nyeri fisik karena cedera mungkin diperberat melebihi keparahan cedera

h.Pernapasan
1)Frekuensi pernapasan meningkat;
2)Dispneu

i. Keamanan
1)Marah yang meledak-ledak;
2)Perilaku kekerasan terhadap lingkungan atau individu lain;
3)Gagasan bunuh diri.

j. Seksualitas
1)Hilangnya gairah;
2)Impotensi;
3)Ketidakmampuan mencapai orgasme.
k.Interaksi sosial
1)Menghindari oarang/tempat/kegiatan yang menimbulakan ingatan tentang trauma, penurunan responsif,
mati rasa secara psikis, pemisahan emosi/mengasingkan diri dari orang lain;
2)Hilangnya minat secara nyata pada kegiatan yang signifikan, termasuk pekerjaan;
3)Pembatasan rentang afek, tidak ada respon emosi.

l. Pengajaran atau pembelajaran


1)Terjadinya syndrome pasca trauma sering kali didahului atau disertai adanya penyakit/penganiayaan
fisik;
2)Penyalahgunaan alkohol atau obat-obat lain

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Sindrom pasca trauma berhubungan dengan riwayat korban perilaku kekerasan dibuktikan dengan
menghindari kejadian trauma, merasa cemas, teringat kembali kejadian traumatis, mimpi buruk
berulang, ketakutan berulang, menghindari orang yang membangkitkan kejadian trauma
Diagnosa Keperawatan (SDKI) Tujuan Keperawatan (SLKI) Intervensi Keperawatan (SIKI)

Sindrom Pasca Trauma Ketahanan personal meningkat (L.09073) Reduksi Ansietas (I.09314):
(SDKI D.0104) Setelah dilakukan intervensi keperawatan Definisi : intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk meminimalkan kondisi individu dan pengalaman
DS: selama 3 x 24 jam, maka ketahanan personal subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan
a. Mengungkapkan secara meningkat, dengan kriteria hasil: individu melakukan Tindakan untuk menghadapi ancaman.
berlebihan atau 1. Verbalisasi harapan yang positif Observasi :
menghindari pembicaraan meningkat 1. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis: kondisi, waktu, stresor)
kejadian trauma 2. Menggunakan strategi koping yang 2. Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
b. Merasa cemas efektif meningkat 3. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan nonverbal)
c. Teringat Kembali 3. Verbalisasi perasaan meningkat Terapeutik :
kejadian traumatis 4. Menunjukkan harga diri positif 4. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan
DO: meningkat 5. Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
d. Memori masa lalu 5. Mengambil tanggung jawab meningkat 6. Pahami situasi yang membuat ansietas
terganggu 6. Mencari dukungan emosional meningkat 7. Dengarkan dengan penuh perhatian
e. Mimpi buruk berulang 7. Menganggap kesulitan sebagai 8. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
f. Ketakutan berulang tantangan meningkat. 9. Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
g. Menghindari aktivitas, 10. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
tempat, atau orang yang 11. Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
membangkitkan kejadian Edukasi :
trauma 12. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
  13. Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
14. Anjurkan keluarga untuk tetap Bersama pasien, jika perlu
15. Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan
16. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
17. Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
18. Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
19. Latih Teknik relaksasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
4.Implementasi Keperawatan
Menurut (Muhith, 2019), pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujuadan dari rencana
keperawatan yang telah di susun pada tahap perencanaan sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan.

5.Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien
dan di lakukan terus menerus pada respon pasien (Muhith, 2019).
ANALISIS JURNAL
Judul
Pengalaman Adaptasi Remaja Pasca Bencana Gempa di Lombok Nusa Tenggara Barat

Analisis Jurnal Dengan PICO


a.Patient/Population/Problem
Keadaan pasca bencana membuat remaja mengalami perubahan cara bersosialisasi, terjadi kedekatan pada hubungan sosial dengan
keluarga, tetangga dan teman sebaya. Bencana mengganggu banyak aspek dalam keidupan termasuk aspek ekonomi sehingga
menyebabkan remaja melakukan peran lain untuk memenuhi kebutuhan yaitu dengan menjadi tulang punggung keluarga.
b.Intervensi
Tidak ada intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini.
c.Compration
Tidak ada kelompok intervensi dan kontrol didalam penelitian ini.
d.Outcome
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah 4 bulan kejadian bencana gempa beberapa remaja masih mengalami gejala stress pasca
trauma yaitu hiperarousal dan re-experiencing. Remaja melakukan upaya/strategi koping yang bertujuan untuk menghadapi dampak pasca
trauma yaitu dengan lebih dekat dengan tuhan, melakukan kegiatan ibadah dan pengalihan/distraksi dengan berkumpul bersama teman,
main hp dan bermain musik, upaya tersebut dikenal dengan istilah mekanisme koping.
Tabel Critical Appraisal
Critical Appraisal Indikator Ya Tidak Tidak Jelas Deskripsi
Judul Apakah judul memenuhi      Judul dalam jurnal tersebut sudah jelas dan lengkap.
kaidah penulisan secara jelas?

Penulis Apakah nama penulis      Penulis jurnal yaitu: Nova Anika, Ah Yusuf, Rr Dian Tristiana.
dicantumkan secara jelas?

Apakah latar belakang penulis      Penulis jurnal mencantumkan latar belakang mereka secara jelas.
dicantumkan secara jelas?

Bidang ilmu Apakah bidang ilmu      Didalam jurnal telah menyebutkan multidisiplin bidang kesehatan.
dicantumkan secara jelas?

Apakah latar belakang penulis      Latar belakang penulis sesuai dengan bidang yang diteltiti yaitu dibidang ilmu
sesuai dengan bidang ilmu keperawatan jiwa.
topik penelitian?  

Metode penelitian Apakah tujuan penelitian      Dijelaskan dalam jurnal bahwa tujuan jurnal yaitu untuk mengeksplorasi
disebutkan secara jelas? pengalaman adaptasi remaja pasca bencana gempa di
Lombok Nusa Tenggara Barat tahun 2018.
 

Apakah desain penelitian yang      Desain penelitian metode penelitian kualitatif fenomenologi dengan
digunakan disebutkan secara teknik wawancara mendalam
jelas?  
 
Dalam bentuk apa hasil      Hasil penelitian peneliti menggunakan dalam bentuk narasi
penelitian disajikan?  

Apakah uji statistik yang      Tidak ada uji statistik yang dilakukan
digunakan?  
Hasil penelitian Apakah hasil penelitian      Penelitian ini dapat diaplikasikan dalam ranah
dapat diimplementasikan keperawatan, karena upaya/strategi koping yang
di keperawatan? bertujuan
untuk menghadapi dampak pasca trauma yaitu
dengan lebih dekat dengan tuhan, melakukan
kegiatan ibadah dan pengalihan/distraksi.
 

Apakah ada rekomendasi      Peneliti tidak mencantumkan rekomendasi untuk


khusus dalam hasil penelitian selanjutnya.
penelitian?  

Daftar pustaka Apakah daftar pustaka      Dalam penelitian ini penulis menggunakan referensi
yang digunakan up to sekitar tahun 2002-2019.
date?  
Apakah daftar pustaka      Dalam peleitian ini daftar pustaka sesuai dengan
yang digunakan sesuai topik yang dibahas.
dengan topik penelitian?
Apakah daftar pustaka      Peneliti juga menggunakan referensi yang sudah
yang digunakan berasal terpercaya.
dari sumber yang
terpercaya?
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai