1
RUMAH SAKIT MATA KALTIM
Jl. Basuki Rahmat No.1, Pelabuhan, Samarinda
PERATURAN DIREKTUR
RS MATA KALIMANTAN TIMUR
NOMOR : 447/114/I-DIR/2020
TENTANG
PEDOMAN PENGORGANISASIAN INSTALASI
PENCUCIAN DAN STERILISASI RUMAH SAKIT MATA
KALIMANTAN TIMUR
DIREKTUR RS MATA KALIMANTAN TIMUR
i
PEDOMAN PENGORGANISASIAN PUSAT
STERILISASI RUMAH SAKIT MATA KALIMANTAN
TIMUR
Pedoman Pengorganisasian Pusat Sterilisasi RS Mata
Kalimantan Timur sebagaimana terlampir dalam
RUMAH peraturan
SAKIT MATAini. KALTIM
Peraturan
Jl. Basuki Rahmat ini berlaku
No.1, Pelabuhan, sela 2 (tiga) tahun mulai tanggal
Samarinda
ditetapkan dan akan dilakukan evaluasi minimal 1 (satu)
tahun sekali
Apabila hasil evaluasi mensyaratkan adanya perbaikan
maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
DIREKTUR
ii
KATA PENGANTAR
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (PPIRS)
merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bahkan menjadi salah satu
faktor yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan dan erat kaitannya
dengan citra rumah sakit. Oleh sebab itu Pencegahan dan pengendalian
infeksi di RS Mata Kalimantan Timur perlu diperhatikan.
Salah satu upaya dalam Pencegahan dan pengendalian infeksi di RS
Mata Kalimantan Timur adalah dengan menyelenggarakan pelayanan
sterilisasi yang baik .
Penata laksanaan kegiatan sterilisasi dengan baik menjadi tanggung
jawab petugas Central Sterization Suplly department (CSSD), oleh
karenanya seluruh petugas hendaknya diberikan pembekalan dan pelatihan
baik berkenaan dengan teknis penyelenggaraan palayanan sterilisasi
ataupun mengenai bahaya yang mungkin terjadi pada unit pusat sterilisasi.
Pada dasarnya kecelakaan dapat dihindar dengan mengetahui potensi
bahaya yang dapat ditimbulkan dari kegiatan yang sedang dikerjakan dengan
memperhatikan secara seksama dan melatih teknik-teknik bekerja secara
aman.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT....................................................2
BAB III VISI, MISI, NILAI, MOTO RUMAH SAKIT............................................6
A. Visi.............................................................................................................6
B. Misi............................................................................................................7
C. Tujuan, Sasaran, Startegi dan Arah Kebijakan.........................................8
D. Falsafah.....................................................................................................8
E. Nilai dan Etos Kerja...................................................................................8
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT.......................................10
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENCUCIAN DAN STRISASI.......11
BAB VI URAIAN TUGAS JABATAN...............................................................12
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA...............................................................14
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL..................16
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI.....................................................................17
BAB X PERTEMUAN / RAPAT.......................................................................18
BAB XI PELAPORAN......................................................................................19
BABXII PENILAIAN KERJA DAN EVALUASI................................................20
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
2
Berdasarkan hasil survey kesehatan indera penglihatan dan pendengaran tahun
1993-1996 menunjukkan bahwa gangguan indera penglihatan akibat kebutaan
sebesar 1,5% dari jumlah refraksi (0,14%) dan lain-lain (0,38%) (Depkes RI, 2002).
Sejarah Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur dimulai tahun 1994-2000
sebagai Pra Balai Kesehatan Mata Masyarakat (Pra BKMM). Keputusan Gubernur
nomor 25 tahun 2001 menjadi Balai Kesehatan Mata Masyarakat (BKMM). Melalui
peraturan Gubernur Nomor 43 tahun 2006 tentang perubahan pertama atas
Peraturan Gubernur Nomer 03 tahun 2005 menjadi Balai Kesehatan Mata dan
Olahraga Masyarakat (BKMOM) sampai dengan tahun 2019.
Upaya Kesehatan Mata dan Pencegahan Kebutaan (UKM-PK) dan
Penanggulangan Kebutaan Katarak Paripurna (PKKP), serta Rencana Strategi
nasional Penanggulangan Gaangguan Penglihatan dan Kebutaan Nasional 2003
(PGPK) yang dijalankan oleh pemerintahan dan masyarakat, termasuk organisasi
profesi dan lembaga sosial kemasyarakatan bertujuan untuk mewujudkan optimalisasi
fungsi penglihatan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta
menunjang harapan hidup produktif.
Kebutuhan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mata terus
meningkat dan dalam rangka meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu sehingga
tercapai kepuasan pasien, maka BKMOM telah berupaya memperbaiki proses
internal sehingga status Balai Kesehatan Mata dan Olahraga Masyarakat sudah
dapat ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur, yang
berkomitmen meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pelayanan kesehatan
mata dan mengutamakan keselamatan pasien, serta berupaya untuk selalu menjadi
yang terdepan dalam pelayanan kesehatan khususnya dibidang mata.
Berdirinya Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur dimulai dengan
bangunan yang berada dilokasi jalan Basuki Rahmat Kota Samarinda. Dalam
perjalanannya, Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur mengalami
perkembangan yang baik dilihat dari fisik bangunan, fasilitas dan pelayanan
kesehatan serta sumberdaya manusia yang ada.
3
BAB III
Dilihat dari perkembangan yang begitu pesat dan sumber daya manusia yang
memadai Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur memiliki visi, misi, falsafah, nilai
dan tujuan rumah sakit sebagai berikut :
Visi
"Optimalisasi penglihatan dan kualitas hidup untuk terwujudnya masyarakat produktif."
Misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata secara paripurna, bermutu,
berorientasi kepada kepuasan masyarakat, terjangkau, dan berkeadilan.
Membangun kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan
mata.
Motto 3S
S = Senyum, adalah merupakan cerminan sifat ramah tamah sebagai petugas dalam
memberikan pelayanan
S = Sapa, merupakan suatu bentuk untuk mempererat silaturahmi kepada sesama
S = Salam, menyalam seseorang maka kita dapat meresakan kedekatan tersendiri
kepada orang yang kita salam, membuat rasa nyaman dan energi baik untuk kita.
4
Rumah sakit mempunyai tugas pokok, yaitu:
1. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan melalui upaya
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, dan pelayanan rujukan
2. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
3. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan dan
4. menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat.
Rumah sakit mempunyai fungsi:
1. pelaksana kebijakan teknis pelayanan pemilik atau representasi pemilik rumah
sakit di bidang pelayanan kesehatan
2. pelayanan penunjang dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan
3. penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang
pelayanan kesehatan
4. pelayanan medis
5. pelayanan penunjang medis dan non medis
6. pelayanan keperawatan
7. pelayanan rujukan
8. pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
9. pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat
10. pengelolaan keuangan dan akutansi
11. pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan masyarakat, organisasi dan
tatalaksana, serta rumah tangga, perlengkapan dan umum.
5
B. Tujuan, Sasaran, Startegi dan Arah Kebijakan
Tujuan Khusus :
Mewujudkan Rumah Sakit Mata Provinsi Kalimantan Timur sebagai pemberi
pelayanan kesehatan mata yang bermutu, efektif, dan efisien secara paripurna
(Promotif, Preventif, Kuratif, dan Rehabilitatif).
6
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RS MATA KALIMANTAN TIMUR
7
BAB V
Direktur
Petugas Petugas
Pencucian linen Sterilisasi dan
dan alat Distribusi
8
BAB VI
9
C. Uraian Tugas Petugas sterilisasi
1. Bertanggung jawab kepada kepala instalasi pencucian dan sterilisasi
2. Tidak alergi terhadap bahan- bahan yang digunakan di
pusat sterilisasi.
3. Dapat mengerti perintah dan menerapkannya menjadi aktivitas.
4. Dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan.
5. Mengikuti standard operasional prosedur yang telah di buat.
6. Dapat menjalankan pekerjaan baik dengan perintah langsung
maupun tidak langsung.
7. Dapat mengerjakan pekerjaan rutin/berulang-ulang yang relative “
membosankan “.
8. Dapat menerima tekanan kerja dan kadang- kadang lembur.
9. Memakai APD.
10. Memelihara peralatan pusat sterilisasi, alat dan bahan steril
10
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
ATASAN
DISTRIBUTOR LANGSUNG
USER
K3 PPI RS
FAS
MEDIK
cssd IPS RS
I. MIKRO
I. LOGISTIK
11
5. Alur Pengguna
RAWAT
JALAN
/POLI
OK/BEDAH RAWAT
CENTRAL INAP
CSSD
ICU IGD
12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
13
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
14
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT
15
BAB XI
PELAPORAN
16
BAB XII
PENILAIAN KERJA DAN EVALUASI
Setiap 3 bulan sekali Kepala Instalasi unit CSSD dan laundry melakukan
evaluasi pelaksanaan kegiatan. Setiap bulan Kepala Instalasi unit CSSD
dan laundry membuat laporan rutin kepada Kepala Penunjang Medis.
Ditetapkan di …………………
pada tanggal ………………….
17