RETINOBLASTOMA
A. Pengkajian
1) Pengkajian yang penting untuk retinoblastoma
Sejak kapan sakit mata dirasakan. Penting untuk mengetahui perkembangan
penyakitnya, dan sejauhmana perhatian klien dan keluarganya terhadap
masalah yang dialami. Retinoblastoma mempunyai prognosis baik bila
ditemukan dini.
2) Riwayat trauma sebelum atau sesudah ada keluhan
Trauma dapat memberikan kerusakan pada seluruh lapis kelopak ataupun bola
mata. Trauma sebelumnya dapat juga memberikan kelainan pada mata
tersebut sebelum meminta pertolongan.
3) Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama sebelumnya.
Retinoblastoma bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom,
protein yang selamat memiliki kemungkinan 50% menurunkan anak
dengan retinoblastoma.
4) Apakah pasien merasakan adanya perubahan dalam matanya. Retinoblastoma
dapat menyebabkan bola mata menjadi besar.
5) Apakah ada keluhan lain yang menyertai
Keluhan sakit kepala merupakan keluhan paling sering diberikan oleh
penderita. Adanya keluhan pada organ lain juga bisa diakibatkan oleh tumor
yang bermetastase.
6) Penyakit mata sebelumnya
Kadang-kadang dengan mengetahui riwayat penyakit mata sebelumnya
akan dapat menerangkan tambahan gejala-gejala penyakit yang dikeluhkan
penderita.
7) Penyakit lain yang sedang diderita
Bila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan yang buruk, dapat pula
memperburuk keadaan klien.
8) Usia penderita
Dikenal beberapa jenis penyakit yang terjadi pada usia tertentu.
Retinoblastoma umumnya ditemukan pada anak-anak, terutama pada usia
di bawah 5 tahun.
9) Riwayat Psikologi
Reaksi pasien dana keluarganya terhadap gangguan penglihatan yang dialami
pasien: cemas, takut, gelisah, sering menangis, sering bertanya.
10) Mekanisme koping
11) Pemeriksaan Fisik Umum
Diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya keadaan umum yang
dapat merupakan penyebab penyakit mata yang sedang diderita.
12) Pemeriksaan Khusus Mata
a. Pemeriksaan tajam penglihatan
Pada retinoblastoma, tumor dapat menyebar luas di dalam bola mata
sehingga dapat merusak semua organ di mata yang menyebabkan
tajam penglihatan sangat menurun.
b. Pemeriksaan gerakan bola mata
Pembesaran tumor dalam rongga mata akan menekan saraf dan bahkan
dapat merusak saraf tersebut dan apabila mengenai saraf III, IV, dan VI
maka akan menyebabkan mata juling.
c. Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
Pemeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal, konjungtiva,
kornea, bilik mata depan, iris, lensa dan pupil.
Pada retinoblastoma didapatkan:
Leukokoria, Yaitu reflek pupil yang berwarna putih.
Hipopion, Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan.
Hifema, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
Uveitis, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
d. Pemeriksaan Pupil
Leukokoria (refleks pupil yang berwarna putih) merupakan keluhan dan
gejala yang paling sering ditemukan pada penderita dengan
retinoblastoma.
1
e. Pemeriksaan funduskopi
Menggunakan oftalmoskopi untuk pemeriksaan media, papil saraf
optik, dan retina. Refleksi tak ada (atau gelap) akibat perdarahan yang
banyak dalam badan kaca.
f. Pemeriksaan tekanan bola mata
Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan tekanan bola mata
meningkat.
B. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif
Mengeluh nyeri pada mata
Sulit melihat dengan jelas
Mengeluh sakit kepala
Merasa takut
2. Data Objektif
Mata juling (strabismus)
Mata merah
Bola mata besar
Aktivitas kurang
Tekanan bola mata meningkat
Gelisah
Refleks pupil berwarna putih (leukokoria)
Tajam penglihatan menurun
Sering menangis
Keluarga sering bertanya
Ekspresi meringis
Tak akurat mengikuti instruksi
Keluarga nampak murung
Keluarga nampak gelisah
Pertanyaan/pernyataan keluarga salah konsepsi
2
C. Diagnosa
1. Nyeri b/d proses penyakit, inflamasi
2. Gangguan persepsi sensori : visual b/d gangguan penerimaan sensori
3. Resiko cedera b/d keterbatasan lapang pandang
4. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d status
hipermetabolik
5. Ansietas b/d perubahan status kesehatan
6. Gangguan harga diri b/d kecacatan bedah
D. Intervensi Keperawatan
3
indikasi kanker, meskipun
respon individual
bebeda.
2. Gangguan Mengenal Pastikan derajat/tipe Mempengaruhi harapan
persepsi gangguan kehilangan penglihatan. masa depan pasien dan
sensori : sensori dan Dorong pilihan intervensi.
visual b/d berkompens mengekspresikan Sementara intervensi
gangguan asi terhadap perasaan tentang dini mencegah
penerimaa perubahan. kehilangan/kemumgkin kebutaan, pasien
n sensori Mengidentif an kehilangan menghadapi
ikasi/ penglihatan. kemungkinan atau
memperbaik Tunjukan pemberian mengalami kehilangan
i potensial tetes mata, contoh penglihatan.
bahaya menghitung tetesan, Mengontrol TIO,
dalam mengikuti jadwal, tidak mencegah kehilangan
lingkungan. salah dosis. penglihatan lanjut.
Lakukan tindakan untuk Menurunkan bahaya
membantu pasien keamanan sehubungan
menangni keterbatasan dengan perubahan
penglihatan , contoh lapang
kurangi kekacauan, pandang/kehilangan
perbaiki sinar suram penglihatan dan
dan masalah akomodasi pupil
penglihatan malam. terhadap sinar
Kolaborasi : Siapkan lingkungan.
intervensi bedah sesuai Pengangkatan bola
indikasi: enuklasi. mata, dilakukan apabila
Pelaksanaan krioterapi, tumor sudah mencapai
fotokoagulasi laser, atau seluruh vitreous dan
kombinasi sitostatik. visus nol, dilakukan
untuk mencegah tumor
4
bermetastasis lebih
jauh.
Dilakukan apabila
tumor masih
intraokuler, untuk
mencegah pertumbuhan
tumor akan
mempertahankan visus.
3. Resiko Menyatakan Batasi aktivitas seperti Menurunkan stress pada
cedera b/d pemahaman menggerakkan kepala area operasi atau
keterbatas factor yang tiba-tiba, menggaruk menurunkan tekanan
an lapang terlibat mata, membungkuk. intraokuler.
pandang dalam Anjurkan keluarga Menurunkan resiko
kemungkina memberikan mainan memecahkan mainan
n cedera. yang aman (tidak dan jatuh dari tempat
Mengubah pecah), dan pertahankan tidur.
lingkungan pagar tempat tidur. Memfokuskan lapang
sesuai Arahkan semua alat pandang dan mencegah
indikasi mainan yang cedera pada saat
untuk dibutuhkan klien pada berusaha untuk
meningkatka tempat. menjangkau mainan.
n keamanan Pemberian analgesik, Digunakan untuk
misalnya: mengatasi
acetaminophen (tyenol), ketidaknyamanan,
empirin dengan kodein. meningkatkan
istirahat/mencegah
gelisah.
5
kurang Bebas tanda badan dan ketebalan Membantu dalam
dari malnutrisi lipatan kulit trisep. identifikasi malnutrisi
kebutuhan Dorong pasien untuk protein-kalori,
tubuh b/d makan diet tinggi kalori khususnya bila berat
status kaya nutrient, dengan badan dan pengukuran
hipermetab masukan cairan antropometrik.
olik adekuat. Kebutuhan jaringan
Identifikasi pasien yang metabolic ditingkatkan
mengalami begitu juga cairan.
mual/muntah yang Mual muntah
diantisipasi. psikogenik terjadi
Dorang komunikasi sebelum kemoterapi
terbuka mengenai mulai secara umum
masalah anoreksia tidak berespon terhadap
obat antiemetic.
Sering sebagai sumber
distress emosi,
khususnya untuk orang
terdekat yang
menginginkan untuk
memberi makan pasien
dengan sering. Bila
pasien menolak, orang
terdekat dapat
merasakan
ditolak/frustasi
5. Ansietas Ansietas Kaji tingkat ansietas, Mempengaruhi persepsi
b/d menurun derajat pengalaman pasien terhadap
perubahan sampai pada nyeri dan pengetahuan ancaman diri, dapat
status tingkat yang kondisi saat ini. mempengaruhi upaya
kesehatan dapat Dorong pasien untuk medic untuk
6
diatasi. mengakui masalah dan mengontrol TIO.
Menggunak mengekspresikan Memberikan
an sumber perasaan. kesempatan pasien
secara Berikan informasi yang untuk menerima situasi
efektif akurat dan jujur. nyata.
Menurunkan ansietas
sehubungan dengan
ketidaktahuan/harapan
yang akan datang
6. Gangguan Mengungka Dikskusikan dengan Membantu memastikan
harga diri pakan pasien/orang masalah untuk memulai
b/d pemahaman terdekat/orang tua proses pemecahan
kecacatan mekanisme bagaimana diagnosis masalah.
bedah koping dan pengobatan yang Membantu
untuk mempengaruhi merencanakan
menghadapi kehidupan pribadi perawatan saat di
masalah pasien/rumah dan Rumah Sakit serta
secara akivitas bermain. setelah pulang.
efektif Evaluasi struktur yang Meskipun beberapa
ada dan digunakan oleh pasien beradaptasi diri
pasien/orang terdekat. dengan efek kanker atau
Berikan dukungan efek samping
emosi untuk terapi;banyak
pasien/orang terdekat memerlukan dukungan
selama tes diagnostic tambahan selama
dan fase pengobatan. periode ini.
Gunakan sentuhan Pastikan individualitas
selam interaksi. Bila dan penerimaan penting
dapat diterima pada dalam menurunkan
pasien dan perasaan pasien tentang
mempertahankan ketidakamanan dan
7
kontak mata keraguan diri
Daftar Pustaka :
www.scribd.id diakses pada tanggal 29 Oktober 2020 pukul 20.00.