Anda di halaman 1dari 13

KONSEP PENYAKIT DAN

ASUHAN KEPERAWATAN
RETINOBLASTOMA
• DEFINISI • ETIOLOGI

Retinoblastoma adalah tumor Retinoblastoma  terjadi  karena  kehilangan


 kedua  kromosom  dari  satu  alel dominan
retina yang terdiri atas sel protektif yang berada dalam pita kromosom
neuroblastik yang tidak 13g14.
berdiferensiasi dan merupakan
Bisa karena mutasi atau diturunkan. Mutasi
tumor ganas retina pada anak. terjadi akibat perubahan pada rangkaian
basa DNA. Peristiwa ini dapat timbul karena
kesalahan replikasi, gerakan, atau perbaikan
sel. Mutasi dalam sebuah sel benih akan
ditransmisikan kepada turunan sel tersebut.
Sejumlah faktor, termasuk virus, zat kimia,
sinar ultraviolet, dan radiasi pengion, akan
meningkatkan laju mutasi.
PATOFISIOLOGI FAKTOR
LINGKUNGAN
( VIRUS,ZAT
FAKTOR
KIMIA,RADIASI 
KETURUNAN

Mutasi gen RB1


Di kromosom 13q14

Gen RB1 inaktif

Protein RB1 tidak di produksi

Pertumbuhan sel sekitar retina Retinoblastoma


tidak terkontrol
MANIFESTASI KLINIS PENATALAKSANAAN

• starbismus (Mata juling) • Jika satu mata yang terserang,


pengobatan tergantung pada
• mata merah klasifikasi tumor :
• rasa sakit pada mata yang sering a.       Golongan I atau II dengan
kali disertai oleh glukoma pengobatan local (radiasi, cryotherafy,
• penglihatan yang buruk fotokoagulasi laser). Kadang-kadang
digabung dengan kemoterapi..
• adanya refleks putih yang
b.      Jika tumor besar (golongan IV atau
diketahui sebagai refleks mata V), mata harus dienukleasi segera.
kucing. Mata yang tidak terkena dilakukan
radiasi sinar-X dan kemoterapi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan X foto
dengan pemeriksaan ini hampir 60-70% terdeteksi adanya klasifikasi di dalam tumor. Bila
tumor mengadakan infiltrasi ke saraf optik, foramen optikum akan tampak melebar.
• Pemeriksaan USG atau CT scan atau MRI
dapat mengetahui adanya massa tumor intraokuler meskipun media keruh. Bila lesi
masih dini maka akan nampak gambaran solid, sedangkan bila tumor telah mengalami
nekrosis akan nampak gambaran yang kistik.
• Pemeriksaan lactic acid dehydrogenase (LDH)
dengan membanding-kan kadar LDH dalam akuos humor dan serum darah dapat
diperkirakan adanya retinoblastoma intraokuler. Rasio normal ialah <1; bila rasio >1,5
dicurigai kemungkinan adanya retino-blastoma.
• Ultrasonografi dan tomografi komputer dilakukan terutama untuk klien dengan
metastasis keluar, misalnnya dengan gejala proptosis bola mata.
PEMERIKSAAN KHUSUS MATA
a.       Pemeriksaan tajam penglihatan d.      Pemeriksaan Pupil
Pada retinoblastoma, tumor dapat menyebar luas di dalam Leukokoria (refleks pupil yang berwarna putih) merupakan
bola mata sehingga  dapat  merusak  semua  organ  di  mata keluhan dan   gejala   yang    paling          sering   
 yang  menyebabkan  tajam penglihatan sangat menurun. ditemukan         pada      penderita      dengan
retinoblastoma.
b.      Pemeriksaan gerakan bola mata
e.       Pemeriksaan funduskopi
Pembesaran tumor dalam rongga mata akan menekan saraf
dan bahkan dapat merusak saraf tersebut dan apabila Menggunakan  oftalmoskopi  untuk  pemeriksaan  media,
mengenai saraf III, IV, dan VI maka akan menyebabkan mata  papil  saraf optik, dan retina. Refleksi tak ada (atau
juling. gelap) akibat perdarahan yang banyak dalam badan
kaca.
c.       Pemeriksaan susunan mata luar dan lakrimal
f.       Pemeriksaan tekanan bola mata
Pemeriksaan dimulai dari kelopak mata, sistem lakrimal,
konjungtiva,kornea,   bilik   mata   depan,   iris,   lensa   dan  Pertumbuhan tumor ke dalam bola mata menyebabkan
 pupil.   Pada   retinoblastoma didapatkan: tekanan bola mata meningkat.
-          Leukokoria, Yaitu reflek pupil yang berwarna putih.
-          Hipopion, Yaitu terdapatnya nanah di bilik mata depan.
-          Hifema, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
-          Uveitis, Yaitu terdapatnya darah di bilik mata depan
DIAGNOSA
1. Nyeri b/d proses penyakit, inflamasi.
2. Gangguan persepsi sensori : visual b/d gangguan penerimaan
sensori.
3. Resiko cedera b/d keterbatasan lapang pandang.
4. Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d status
hipermetabolik.
5. Ansietas b/d perubahan status kesehatan
INTERVENSI
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Nyeri b/d proses Melaporkan Tentukan riwayat nyeri . Informasi memberikan data dasar
penyakit, inflamasi kehilangan nyeri misal : lokasi nyeri, frekuensi, durasi dan untuk mengevaluasi kebutuhan
intensitas (skala 0-10) keefektivan intervensi
Evaluasi / sadari terapi tertentu misal : Ketidaknyamanan rentang luas adalah
pembedahan, radiasi, kemoterapi. umum (mis : nyeri insisi)
Berikan tindakan kenyamanan dasar Meningkatkan relaksasi dan
dan aktivitas hiburan membantu menfokuskan kembali
perhatian
Dorong penggunaan keterampilan Memungkinkan pasien untuk
manajemen nyeri (misal : tekhnik berpartisipasi secara aktif dan
relaksasi, visualisasi) tertawa, music, meningkatkan rasa control
sentuhan terapeutik
Kolaborasi : berikan analgesic sesuai Mengurangi nyeri 
indikasi  
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Gangguan persepsi Mengenal gangguan Pastikan derajat/tipe kehilangan Mempengaruhi harapan masa depan
sensori : visual b/d sensori dan penglihatan pasien dan pilihan intervensi.
gangguan berkompensasi Dorong mengekspresikan perasaan Sementara intervensi dini mencegah
penerimaan sensori. terhadap perubaha tentang kehilangan/kemumgkinan kebutaan, pasien menghadapi
Mengidentifikasi/ kehilangan penglihatan kemungkinan atau mengalami
memperbaiki potensial Tunjukan pemberian tetes mata, kehilangan penglihatan.
bahaya dalam contoh menghitung tetesan, mengikuti mencegah kehilangan penglihatan
lingkungan jadwal, tidak salah dosis lanjut.
lakukan tindakan untuk membantu Menurunkan bahaya keamanan
pasien menangni keterbatasan sehubungan dengan perubahan lapang
penglihatan , contoh kurangi pandang/kehilangan penglihatan dan
kekacauan, perbaiki sinar suram dan akomodasi pupil terhadap sinar
masalah penglihatan malam lingkungan
Kolaborasi : Siapkan intervensi bedah Pengangkatan bola mata, dilakukan
sesuai indikasi: enuklasi apabila tumor sudah mencapai seluruh
Pelaksanaan krioterapi, fotokoagulasi vitreous dan visus nol, dilakukan untuk
laser, atau kombinasi sitostatik. mencegah tumor bermetastasis lebih
jauh.
Dilakukan apabila tumor masih
intraokuler, untuk mencegah
pertumbuhan tumor akan
mempertahankan visus.
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Resiko cedera Menyatakan pemahaman Batasi aktivitas seperti Menurunkan stress pada area
b/d keterbatasan factor yang terlibat dalam menggerakkan kepala tiba-tiba, operasi atau menurunkan tekanan
lapang pandang kemungkinan cedera. menggaruk mata, membungkuk. intraokuler
Mengubah lingkungan Anjurkan keluarga memberikan Menurunkan resiko memecahkan
sesuai indikasi untuk mainan yang aman (tidak pecah), dan mainan dan jatuh dari tempat tidur
meningkatkan keamanan pertahankan pagar tempat tidur. Memfokuskan lapang pandang dan
Arahkan semua alat mainan yang mencegah cedera pada saat berusaha
dibutuhkan klien pada tempat untuk menjangkau mainan.
Pemberian analgesik, misalnya: Digunakan untuk mengatasi
acetaminophen (tyenol), empirin ketidaknyamanan, meningkatkan
dengan kodein. istirahat/mencegah gelisah.
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Perubahan status berat badan stabil Pantau masukan makanan setiap Mengidentifikasi
nutrisi kurang dari Bebas tanda malnutrisi hari kekuatan/defisiensi nutrisi
kebutuhan tubuh Ukur tinggi, berat badan dan Membantu dalam identifikasi
b/d status ketebalan lipatan kulit trisep malnutrisi protein-kalori, khususnya
hipermetabolik Dorong pasien untuk makan diet bila berat badan dan pengukuran
tinggi kalori kaya nutrient, dengan antropometrik
masukan cairan adekuat Kebutuhan jaringan metabolic
Identifikasi pasien yang mengalami ditingkatkan begitu juga cairan.
mual/muntah yang diantisipasi Mual muntah psikogenik terjadi
Dorang komunikasi terbuka sebelum kemoterapi mulai secara
mengenai masalah anoreksia umum tidak berespon terhadap obat
antiemetic.
Sering sebagai sumber distress
emosi, khususnya untuk orang
terdekat yang menginginkan untuk
memberi makan pasien dengan
sering. Bila pasien menolak, orang
terdekat dapat merasakan
ditolak/frustasi
DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Ansietas b/d Ansietas menurun Kaji tingkat ansietas, derajat Mempengaruhi persepsi pasien
perubahan status sampai pada tingkat pengalaman nyeri dan pengetahuan terhadap ancaman diri
kesehatan yang dapat diatasi kondisi saat ini. Memberikan kesempatan pasien untuk
Dorong pasien untuk mengakui menerima situasi nyata.
masalah dan mengekspresikan Menurunkan ansietas sehubungan
perasaan. dengan ketidaktahuan/harapan yang akan
Berikan informasi yang akurat dan datang
jujur.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai