Anda di halaman 1dari 24

PERAN PERAWAT PADA PASIEN

KATARAK
TIKA WIDYA ASTUTI, S. Kep. Ns
PERAN PERAWAT ???

NEXT
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN KATARAK
Pengertian
 Katarak merupakan keadaan di
mana terjadi kekeruhan pada
serabut atau bahan lensa di dalam
kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)

 Katarak adalah nama yang diberikan


untuk kekeruhan lensa yang dapat
terjadi akibat hidrasi (penambahan
cairan lensa), denaturasi protein
lensa atau dapat juga akibat dari
kedua-duanya yang biasanya
mengenai kedua mata dan berjalan
progesif. (Mansjoer,2000)
Macam-Macam Katarak
1. Katarak kongenital
adalah katarak yang sudah terlihat pada usia dibawah 1 tahun.
Jenisnya adalah:
a. katarak lamelar atau zonular
b. katarak polaris posterior
c. katarak polaris posterior
d. katarak inti (katarak nuclear)
e. katarak sutural
2. Katarak Juvenil
adalah katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir pada
usia 1 tahun.
3. Katarak senil
adalah kekeruhan lensa yang terjadi karena bertambahnya
usia.
Ada beberapa macam yaitu:
1. katarak nuclear
kekeruhan yang terjadi pada inti lensa
2. katarak kortikal
kekeruhan yang terjadi pada korteks lensa
3. katarak kupiform
terlihat pada stadium dini katarak nuclear atau kortikal
4. Katarak Trauma
adalah katarak yang terjadi akibat trauma pada lensa mata
ETIOLOGI
sebagian besar katarak
terjadi karena proses
degenerative atau
bertambahnya usia
seseorang. Usia rata-
rata terjadinya katarak
adalah pada umur 60
tahun keatas.

Source : Sidarta
Ilyas
Penyebab katarak lainnya meliputi:
 Genetic  Mata tanpa pelindung
 Kongenital terkena sinar matahari
 Penggunaan obat-obatan dalam waktu yang cukup
tertentu seperti steroid lama
 Gangguan metabolisme  Operasi mata sebelumnya
 Trauma (kecelakaan ) pada
seperti DM (Diabetes
Militus) mata
 Rokok dan alkohol  Faktor-faktor lainnya yang

belum diketahui.
Source : Mansjoer, 2000
Manifestasi Klinik
Gejala Subjektif Gejala Objektif

 Klien melaporkan penurunan  Pengembunan seperti mutiara


ketajaman penglihatan keabuan pada pupil sehingga
retina tak akan nampak dengan
ophtalmoscope
 Silau dan susah melihat  Pupil yang normalnya hitam
dimalam hari
menjadi abu-abu
 Apabila katarak sudah sangat
matur pupil akan berwarna
putih, dan dalam kondisi yang
berat refleks cahaya menjadi
negatif
Gejala lainnya :

 Penglihatan tidak jelas, seperti terdapat kabut menghalangi


objek
 Rasa silau saat berkendara atau saat berada di tempat yang

terang
 Sering mengganti kacamata
 Penglihatan ganda pada mata yang terkena katarak
 Memerlukan pencahayaan yang terang untuk dapat

membaca
Pemeriksaan Diagnostik
 Snellen chart
 Lapang pandang
 Oftalmoskop
 Keratometri
 Slitlamp
Pemeriksaan Penunjang
 GDA
 Tonometri
 Biometri
 Identitas pasien Pengkajian
 Keluhan Utama : Klien
melaporkan penglihatan kabur RPK
RPD  Adakah keluarga yang
memiliki riwayat katarak ?
 Apakah pasien pernah  Saat hamil, apakah ibu
mengalami gangguan dan menderita penyakit bawaan ?
penyakit pada mata ?
 Apakah pernah menjalani  Identitas pasien
pembedahan mata  Keluhan Utama : Klien
sebelumnya? melaporkan penglihatan kabur
 Apakah mempunyai riwayat
penyakit diabetes melitus
dan/atau hipertensi ?
Pengkajian

Aktivitas mengalami perubahan menjadi menurun seiring


dengan penurunan ketajaman penglihatan

kabur/tak jelas, sinar terang menyababkan silau,


kesulitan memfokuskan benda, Penglihatan
berawan/kabur, tampak perubahan kacamata,

Perubahan pola peran karna berkurangnya tajam


penglihatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori visual b/d gangguan
penerimaan sensori, penurunan tajam
penglihatan

Resiko tinggi cedera b/d penurunan tajam


penglihatan

Cemas b/d prosedur pembedahan, dan


kemungkinan kegagalan untuk memperoleh
penglihatan kembali
INTERVENSI KEPERAWATAN
 NIC: Fall prevention
 NOC: 1. Identifikasi kebiasaan dan faktor-faktor yang
Fall prevention behaviour mengakibatkan risiko jatuh
 Kriteria Hasil : 2. Kaji riwayat jatuh pada klien dan keluarga
3. Identifikasi karakteristik lingkungan yang dapat
a. Penggunaan alat bantu dg benar meningkatkan terjadinya risiko jatuh (lantai licin)
b. Tidak ada benda-benda yang 4. Sediakan alat bantu (tongkat, walker)
membahayakan disekitar klien 5. Ajarkan cara penggunaan alat bantu (tongkat atau
c. Hindari barang-barang yang walker)
berserakan di lantai 6. Instruksikan pada klien untuk meminta bantuan
ketika melakukan perpindahan, joka diperlukan
7. Ajarkan pada keluarga untuk menyediakan lantai
rumah yang tidak licin
8. Ajarkan pada keluarga untuk meminimalkan risiko
terjadinya jatuh pada pasien
INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC : NIC :
a. Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
b. Coping a. Gunakan pendekatan yang menenangkan
Kriteria Hasil : b. Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
a. Klien mampu mengidentifikasi dan pelaku pasien
mengungkapkan gejala cemas c. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
b. Mengidentifikasi, mengungkapkan dan
dirasakan selama prosedur
d. Temani pasien untuk memberikan keamanan
menunjukkan tehnik untuk mengontol cemas
dan mengurangi takut
c. Vital sign dalam batas normal e. Berikan informasi faktual mengenai
d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan diagnosis, tindakan prognosis
tingkat aktivitas menunjukkan berkurangnya f. Dorong keluarga untuk menemani anak
kecemasan g. Identifikasi tingkat kecemasan
h. Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
i. Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
HEALTH EDUCATION
Pembatasan Aktivitas
Aktivitas yang tidak
Aktivitas yang diperbolehkan
diperbolehkan
 Menonton TV, membaca bila perlu,
tetapi jangan terlalu lama
 Tidur pada sisi yang sakit
 Menggosok mata, menekan kelopak
 Membasuh muka dengan
mata untuk menutup
menggunakan washlap
 Mengejan saat defekasi
 Mencondongkan kepala ke belakang
 Menghindari pemakaian sabun yang
sedikit
mengenai mata
 Tidur dengan telentang atau miring
 Mengangkat benda yang > dari 7 Kg
(di posisi yang sehat)
 Mengendarai kendaraan, kalau bias
 Aktivitas dengan duduk  Batuk, bersin dan muntah
 Memakai kacamata untuk pelindung  Menundukkan kepala sampai bawah
 Belutut atau jongkok pinggang
Penggunaan Obat dan Perawatan Mata
 Pergunakan obat sesuai aturan
 Cuci tangan sebelum dan sesudah
memakai obat
 Membersihkan sekitar mata dengan kasa
steril, sapu kelopak mata dengan lembut
dari sudut ke dalam mata kea rah luar.
 Saat meneteskan obat mata, duduklah dan
kepala condong ke belakang, dengan
lembut tarik ke bawah batas kelopak mata
bawah
 Menggunakan semua obat mata sesuai
resep sehingga dosis dapat dinilai dan
disesuaikan oleh dokter pada kunjungan
control pertama
Melaporkan Tanda Dan Gejala
 Nyeri pada dan di sekitar mata, nyeri
kepala menetap/mendadak
 Setiap nyeri yang tidak berkurang

dengan obat pereda nyeri


 Nyeri disertai mata merah, bengkak

atau keluar cairan inflamasi dan


cairan dari mata.
 Perubahan ketajaman penglihatan,

kabur, pandangan ganda, selaput


pada lapangan penglihatan, kilatan
cahaya, percikan atau bintik di
depan mata.

Anda mungkin juga menyukai