Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

Katarak berasal dari bahasa Yunani katarrhakie, Inggris

cataract, dan bahasa Latin cataracta yang berarti air terjun dalam

bahasa Indonesia disebut balar, dimana penglihatan seperti

tertutup air terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah setiap

keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi

(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat

kedua-duanya.

Biasanya kekeruhan kedua mata dan berjalan progresif atau

dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.

Katarak merupakan penyakit pada usia lanjut akan tetapi

dapat juga akibat kelainan kongenital, atau penyakit-penyakit mata

lokal menahun. bermacam-macam penyakit mata dapat

mengakibatkan katarak seperti glaukoma, ablasi, uveitis. Katarak

dapat berhubungan dengan proses penyakit intraokuler lainnya.

Juga keracunan beberapa jenis obat dapat menimbulkan

katarak seperti ed\serin (0,25-0,5%), kortikosteroid, ergot.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan pada

lensa) yang secara perlahan-lahan atau berangsur penglihatan

lenjadi kabur dan akhirnya tidak dapat menerima cahaya.

B. Klasifikasi katarak

Diklasifikasikan berdasarkan usia yaitu:

- Katarak kongenital

- Katarak juvenil

- Katarak generatif

C. Etiologi

- Umumnya disebabkan oleh usia lanjut

- Faktor genetik

- Gangguan perkembangan

- Keracunan sistemik dan metabolik

- Traumatik

D. Patofisiologi

Lensa mata umunya bening atau normalnya bening

(transparan) agar cahaya dapat melaluinya. Perubahahn

biokimia dapat terjadi di dalam lensa.


Trauma juga dapat menyebabkan lensa menjadi keruh,

kemudian menghalangi cahaya masuk ke dalam retina. Katarak

dapat berkembang pada kedua mata seperti halnya katarak

senilis. Pada trauma lensa menjadi keruh/putih segera setelah

masuknya benda asing.

E. Manifestasi Klinis

- Penurunan ketajaman penglihatan

- Ketidakamampuan mata untuk membelalak

- Penglihatan menjadi redup atau kabur

- Penglihatan lebih memburuk pada malam hari

- Pupil mata nampak kekuningan, abu-abu atau putih

- Terjadi secara bertahap dan sejalan dengan memburuknya

katarak.

F. Penatalaksanaan

Tidak terdapat pengobatan untuk katarak, tapi pada katarak

traumatik harus diberikan antibiotik sistemik dan topikal

kortikosteroid dalam beberapa hari untuk memperkecil

kemungkinan infeksi dan uveutis. Sebelum diadakan

pengangkatan kornea

- Indikasi pembedahan

- Katarak diangkat dibawah anastesi lokal dengan rawat jalan


G. Perawatan setelah bedah

- Pergunakan obat sesuai indikasi

- Cuci tangan sebelum dan sesudah memakai obat

- Membersihkan sekitar mata dengan bola kapas steril atau

kasa yang dibasahi dengan air steril atau larutan salin

normal, sapu kelopak mata dengan lembut dari sudut dalam

keluar

- Untuk menetesi obat mata duduklah dan badan condong ke

belakang dengan lembut tarik ke bawah.

- Menggunakan perisai pelindung mata logam berlubang-

lubang pada malam hari dan menggunakan kacamata selama

siang hari

- Menggunakan semua obat mata sesuai dengan resep dokter

sehingga dosis dapat dinilai dan disesuaikan oleh dokter pada

kunjungan kontrol dokter


H. Penyimpangan katarak terhadap KDM
Faktor usia

Perubahan warna nukleus

Hilangnya transparansi

Pandangan kabur dan menghambat


jalannya cahaya ke retina
Persepsi bodi image
Tidak dapata melihat Gangguan sensori tidak sempurna
dengan jelas penglihatan
Merasa kehilangan
anggota tubuh
Sering menabrak benda
Rencana operasi
Selalu
menyendiri
Jatuh
Stress Tindakan
pembedahan HDR

Risiko cedera/trauma Mekanisme


koping tidak Terputusnya
efektif kontinuitas jaringan
Salah interpretasi mata
informasi
Cemas
Pelepasan Risiko tinggi
Sering bertanya kemoreseptor infeksi

Dorsal horn
Kurang
pengetahuan
Traktus talamikus

Hipotalamus

Corteks serebri
Organ target

Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Nama :
b. Umur :
c. Jenis kelamin :
d. Agama :
e. Suku :
f. Alamat :
g. Pendidikan :
h. Dx medis :
2. Penanggung jawab:
a. Nama :
b. Alamat :
c. Usia :
d. Jenis Kelamin :
e. Pekerjaan :
f. Hubungan dengan klien:
3. Riwayat penyakit sekarang
a. Keluhan Utama : penurunan ketajaman penglihatan
b. Riwayat keluhan utama:
- Mulai timbul keluhan :
- Keluhan terjadi :
- Faktor pencetus :
- Faktor yang dapat mengurangi keluhan :
-

4. Riwayat kesehatan masa lalu


a. Penyakit yang pernah dialami
- Masa kanak-kanak : tidak pernah
- Masa remaja : tidak ada
b. Penyakit atau keluhan yang sering dialami: gatal pada
daerah mata
c. Klien tidak pernah dirawat inap di RS
d. Klien tidak mempunyai riwayat alergi
e. Kebiasaan:
klien biasanya memakai obat tetes mata
5. Riwayat Kesehatan Keluarga

45 50

20

Keterangan :
: laki-laki : perempuan

/ : meninggal : tinggal serumah

: tidak diketahui usianya 20 : klien

6. Pemeriksaan Fisik pada sistem penginderaan


a. Mata
Inspeksi
- Pupil nampak berwarna abu-abu
- Mata nampak berair
- Sklera nampak merah
Palpasi
- Tidak ada nyeri tekan pada mata
TABULASI DATA

1. Klien mengatakan pandangannya kabur


2. Klien mengatakan seperti melihat asap
3. Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain
4. Klien nampak murung
5. Klien menghindari kontak mata dengan perawat dan orang
lain
6. Klien menarik diri
7. Klien nampak meraba-raba bila berjalan
8. Pupil nampak berwarna abu-abu
9. Mata nampak berair
10. Sklera nampak merah
11. Klien nampak menggosok mata bila kabur
12. Klien mengatakan sulit melihat pada malam hari
13. Klien mengatakan penglihatannya kadang-kadang silau pada
siang hari
14. Klien selalu bertanya tentang proses operasi dan keadaans
etelah operasi
15. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya
16. Klien mengatakan nyeri pada daerah mata
17. Ekspresi wajah nampak meringis
18. Klien nampak lemah
19. Klien nampak takut
20. Klien nampak gelisah
21. Klien nampak menabrak benda di depannya
22. Klien nampak terjatuh
KLASIFIKASI DATA
DS :
1. Klien mengatakan pandangannya kabur
2. Klien mengatakan seperti melihat asap
3. Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain
4. Klien mengatakan sulit melihat pada malam hari
5. Klien mengatakan penglihatannya kadang-kadang silau pada
siang hari
6. Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya
7. Klien mengatakan nyeri pada daerah mata
DO :
1. Klien nampak murung
2. Klien menghindari kontak mata dengan perawat dan orang
lain
3. Klien menarik diri
4. Klien nampak meraba-raba bila berjalan
5. Pupil nampak berwarna abu-abu
6. Mata nampak berair
7. Sklera nampak merah
8. Klien nampak menggosok mata bila kabur
9. Klien selalu bertanya tentang proses operasi dan keadaan
setelah operasi
10. Ekspresi wajah nampak meringis
11. Klien nampak lemah
12. Klien nampak takut
13. Klien nampak gelisah
14. Klien nampak menabrak benda di depannya
15. Klien nampak terjatuh
ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI PROBLEM


1 DS : Faktor usia gangguan

- Klien sensorik
perubahan warna
mengatakan nukleus mata penglihatan
pandangannya kabur 
hilangnya
- Klien transparansi
mengatakan seperti 
perubahan kimia
melihat asap dalam protein
DO: menyebabkan
koagulasi (abu-
- Klien nampak abu)
meraba-raba bila 
pandangan kabur
berjalan dan menghambat
- Pupil nampak jalannya ke retina

berwarna abu-abu gangguan sensorik
- Mata nampak penglihatan

berair
- Sklera nampak
merah
- Klien nampak
menggosok mata bila
kabur

2 DS : Pandangan kabur Risiko


dan menghambat
- Klien cedera/trau
jalannya ke retina
mengatakan sulit  ma
tidak dapat
melihat pada malam
melihat dengan
hari jelas
- Klien 
sering menabrak
mengatakan benda
penglihatannya kadang- 
jatuh
kadang silau pada siang

hari Risiko
cedera/trauma

DO:
- Klien nampak
menabrak benda di
depannya
- Klien nampak
terjatuh

3 DS : Pandangan kabur Gangguan


- Klien  HDR
mengatakan malu persepsi body
bertemu dengan orang image tidak
lain sempurna
DO: 
- Klien nampak merasa kehilangan
murung anggota tubuh
- Klien 
menghindari kontak selalu menyendiri
mata dengan perawat 
dan orang lain Gangguan HDR
- Klien menarik
diri

4 DS : Rencana operasi cemas


- Klien 
mengatakan bingung stress
tentang penyakitnya 
- Klien selalu mekanisme koping
bertanya tentang proses tidak efektif
operasi dan keadaan 
setelah operasi cemas
DO:
- Klien nampak
takut
- Klien nampak
gelisah

5 DS : Rencana operasi Nyeri



- Klien
tindakan
mengatakan nyeri pada pembedahan
daerah mata 
terputusnya
DO : kontinuitas
- Ekspresi wajah jaringan

nampak meringis pelepasan zat
- Klien nampak kemoreseptor

lemah dorsal horn

traktus talamikus

hipotalamus

korteks serebri

organ target

nyeri
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan sensorik penglihatan b/d perubahan mata ditandai
dengan :
DS :
- Klien mengatakan pandangannya kabur
- Klien mengatakan seperti melihat asap
DO:
- Klien nampak meraba-raba bila berjalan
- Pupil nampak berwarna abu-abu
- Mata nampak berair
- Sklera nampak merah
- Klien nampak menggosok mata bila kabur
2. Resiko cedera/trauma b/d pandangan kabur dan menghambat
jalannya ke retina ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan sulit melihat pada malam hari
- Klien mengatakan penglihatannya kadang-kadang silau
pada siang hari
DO:
- Klien nampak menabrak benda di depannya
- Klien nampak terjatuh
3. Gangguan harga diri b/d persepsi body image tidak
sempurna ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan malu bertemu dengan orang lain
DO:
- Klien nampak murung
- Klien menghindari kontak mata dengan perawat dan
orang lain
- Klien menarik diri
4. Kecemasan b/d rencana tindakan operasi ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan bingung tentang penyakitnya
- Klien selalu bertanya tentang proses operasi dan
keadaan setelah operasi
DO:
- Klien nampak takut
- Klien nampak gelisah
5. Nyeri b/d terputusnya kontinuitas jaringan mata ditandai
dengan :
DS :
- Klien mengatakan nyeri pada daerah mata
DO :
- Ekspresi wajah nampak meringis
- Klien nampak lemah
C. Rencana Keperawatan
RENCANA KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
NO TGL NDX
1 1-05/05 I Gangguan penglihatan 1. Kaji ketajaman 1. Kebutuhan individu dan
kembali normal penglihatan pasien, pilihan intervensi bervariasi
dengan kriteria : apakah satu atau sebab kehilangan
- Klien dapat kedua mata terlibat penglihatan terjadi lambat
melihat dan progresif bilateral, tiap
- Klien tidak mata dapat berlanjut pada
mengatakan seperti laju yang berbeda
melihat asap 2. Orientasikan 2. Memberikan peningkatan
- Klien tidak pasien terhadap kenyamanan dan
tampak meraba- lingkungan, staf dan kekeluargaan menurunkan
raba bila berjalan orang lain cemas
- Pupil 3. Memudahkan untuk
tampak berwarna 3. Tempatkan melakukan aktivitas tanpa
hitam seluruh kebutuhan harus berjalan
- Mata tidak pasein berada pada
nampak berair tempat yang mudah 4. Bel memudahkan
- Sklera dijangkau pertolongan dengan cepat
berwarna putih 4. Letakkan bel bila perlu
- Klien tidak pemanggil di
selalu menggosok samping pasien 5. Bedah adalah satu-satunya
matanya. 5. Kolaborasi untuk menyelesaikan
dengan dokter masalah katarak
tentang rencana
operasi
2 1-05/05 II Resiko cedera dapat 1. Pertahankan 1. Pengaturan lingkungan
etratasi dengan keamanan lingkungan yang baik dapat mencegah
kriteria : terjadinya cedera atau
- Klien tidak trauma
mengatakan sulit 2. Letakkan bel 2. Memudahkan untuk
melihat pada mlam pemanggil dan memanggil perawat atau
hari barang-barang untuk melakukan aktivitas
- Klien kebutuhan pasien di rutin
melihat pada siang tempat yang mudah
hari diraih 3. Cedera dapat terjadi karena
- Klien tidak 3. Anjurkan untuk tidak penggunaan benda yang
menabrak benda di menggunakan benda- tajam yang tidak dikontrol
depannya benda yang tajam 4. Perawat dapat membantu
- Klien tidak 4. Anjurkan klien untuk dalam hal pemenuhan
nampak terjatuh memanggil perawat kebutuhan manusia untuk
sebelum beraktivitas mengurangi nyeri

3 1-05/05 III Gangguan harga diri 1. Kaji informasi 1. Pasien belajar mengenai
teratasi dengan mengenai jalannya penyakit dan menjadi sadar
kriteria : penyakit bahwa tingkah laku
- Klien mau tersebut dapat
bertemu dengan mempengaruhi
orang lain penyakitnya sehingga klien
- Klien tidak dapat meningkatkan harga
nampak murung 2. Kaji interaksi antara diri klien
- Klien tidak pasien dan keluarga 2. Mengetahui adanya
menghindari kontak dan catat adanya informasi sekunder dari
mata dengan perubahan dalam ekluarga yang dapat
perawat keluarga menghambat peningkatan
- Klien tidak dan kemampuan untuk
menarik diri 3. Beri kesempatan menangani keadaan klien
kepada klien untuk 3. Klien merasa diperhatikan
mengungkapkan sehingga mau bercerita
perasaannya tentang apa yang
membuatnya malu bertemu
4. Ciptakan dan dengan orang lain
pertahankan 4. Mengembangkan sikap
hubungan terapeutik peduli dan rasa saling
antara perawat dan percaya antara pasien dan
pasien perawat sehingga dalam
hal ini pasien bebas
mengungkapkan perasaan
5. Beri dukungan takutnya
mekanisme 5. Dengan mekanisme
pertahanan yang pertahanan positif dapat
positif membantu klien
meningkatkan harga dirinya

4 1-05/05 IV Kecemasan berkurang 1. Kaji tingkat 1. Respon cemas individu


ditandai dengan kecemasan klien berbeda, kecemasan dapat
- Klien dapat dijadikan patokan untuk
mnegerti tentang intervensi selanjutnya
tindakan sehingga 2. Pertahankan 2. Ansietas akan berkurang
klien mau untuk pendekatan yang apabila pasien merasa
dioperasi tenang dan percaya ditangani oleh tim
- Klien tidak diri kesehatan yang
mengatakan berkompeten
bingung tentang 3. Batasi pengunjung 3. Pengunjung dapat
penyakitnya sampai rencana menyebabkan peningkatan
- Klien tidak operasi berjalan ansietas
nampak takut 4. Jelaskan prosedur 4. Penjelasan merupakan
- Klien tidak kerja operasi dan kunci utama agar pasien
nampak gelisah hasil yang akan mau menerima rencana
dicapai yang diajukan
5. Doa dapat mengurangi
5. Anjurkan kepada kecemasan seseorang
klien dan keluarganya
untuk berdoa sesuai
dengan agamanya

5 1-05/05 V Nyeri teratasi dengan 1. Kaji karakteristik 1. Menge


kriteria nyeri tahui sejauhmana nyeri
- Klien tidak yang dirasakan sehingga
mengatakan nyeri memudahkan dalam
pada daerah mata pemberian intervensi
- Ekspresi selanjutnya
wajah tidak nampak 2. Ajarkan teknik 2. O2
meringis relaksasi dalam darah, dan
pembuluh darah akan
mengalami vasodilatasi
sehingga pembuluh darah
akan terisi O2 dan nyeri
3. Beri HE kepada klien akan berkurang
tentang penyebab 3. Klien
nyeri dapat mengerti dan
memahami penyebab nyeri
4. Kolaborasi dengan yang dirasakan
dokter tentang 4. Pembe
pemberian obat rian obat analgesik dapat
analgesik mengurangi rasa nyeri
yang dirasakan oleh klien
D. Implementasi
N Tanggal Jam Implementasi
o
1 1-05-05 08.00 1. Mengkaji ketajaman penglihatan
pasien pada kedua matanya dengan
hasil ketajaman penglihatan 1/60
08.10 2. Mengorientasikan pasien terhadap
lingkungan, staf dan orang lain
08.15 3. Menempatkan seluruh kebutuhan
pasien berada pada tempat yang
mudah dijangkau
08.20 4. Meletakkan bel pemanggil di
samping pasien
08.25 5. Mengkolaborasikan dengan dokter
tentang rencana operasi

2 1-05-05 08.30 1. Mempertahankan keamanan


lingkungan dengan hasil klien
merasa senang karena menghindari
dirinya terjatuh
08.35 2. Meletakkan bel pemanggil dan
barang-barang kebutuhan pasien di
tempat yang mudah diraih
08.40 3. Menganjurkan untuk tidak
menggunakan benda-benda yang
08.45 tajam
4. Menganjurkan klien untuk
memanggil perawat sebelum
beraktivitas

3 1-05-05 09.00 1. Mengkaji informasi mengenai


jalannya penyakit
09.05 2. Mengkaji interaksi antara pasien dan
keluarga
09.10 3. Memberi kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaannya
09.15 4. Menciptakan pertahankan hubungan
terapeutik antara perawat dan
09.20 pasien
5. Memberi dukungan mekanisme
pertahanan yang positif

4 1-05-05 09.30 1. Mengkaji tingkat kecemasan klien


dengan hasil klien dalam keadaan
cemas tingkat sedang
09.35 2. Mempertahankan pendekatan yang
tenang dan percaya diri
09.40 3. Membatasi pengunjung sampai
rencana operasi berjalan
09.45 4. Menjelaskan prosedur kerja operasi
dan hasil yang akan dicapai
09.50 5. Menganjurkan kepada klien dan
keluarganya untuk berdoa sesuai
dengan agamanya

5 1-05-05 10.00 1. Mengkaji karakteristik nyeri


10.10 2. Mengajarkan teknik relaksasi
dengan napas dalam
10.15 3. Memberikan HE kepada klien tentang
penyebab nyeri yaitu luka operasi
10.30 4. Mengkolaborasikan dengan dokter
tentang pemberian obat analgesik
E. Evaluasi
1 Tanggal Jam Catatan Perkembangan
1 1-05/05 12.00 S:
- Klien masih mengatakan
seperti melihat asap
O:
- Klien nampak meraba-raba
bila berjalan
- Pupil nampak berwarna
abu-abu
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi 1-4 dilanjutkan
2 1-05/05 12.30 S:
- Klien masih mengatakan
penglihatannya kadang-kadang silau
pada siang hari
O:
- Klien masih nampak
menabrak benda di depannya
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Intervensi 1 – 4 dilanjutkan
3 1-05/05 13.00 S:
- Klien mengatakan tidak lagi
malu bertemu dengan orang lain
DO:
- Klien melakukan kontak
mata dengan perawat dan orang lain
- Klien tidak menyendiri lagi
A:
- Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi untuk diagnosa
lain

4 1-05/05 13.10 S:
- Klien mengatakan masih
bingung tentang penyakitnya
- Klien masih bertanya
tentang proses operasi dan keadaan
setelah operasi
DO:
- Klien masih nampak takut
- Klien masih nampak gelisah
A:
- Masalah belum teratasi
P:
Intervensi 1 – 5 dilanjutkan
5 1-05/05 14.00 S:
- Klien mengatakan masih
nyeri pada daerah mata
DO :
- Ekspresi wajah masih
nampak meringis
- Klien masih nampak lemah
A:
- Masalah belum teratasi
P:
Intervensi 1 – 4 dilanjutkan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Katarak adalah kekeruhan (bayangan seperti awan pada lensa)

yang secara perlahan-lahan atau berangsur penglihatan lenjadi

kabur dan akhirnya tidak dapat menerima cahaya. Katarak

diklasifikasikan berdasarkan usia ada 3 yaitu; katarak kongenital,

katarak atarak juvenil, dan katarak generatif.

Penyebab yang bisa terjadi pada penyakit katarak adalah:

umumnya disebabkan oleh usia lanjut, faktor genetik, gangguan

perkembangan, keracunan sistemik dan metabolik, dan traumatik

Dan gejala yang timbul antara lain: penurunan ketajaman

penglihatan, penglihatan menjadi redup atau kabur, pupil mata

nampak kekuningan, abu-abu atau putih, terjadi secara bertahap

dan sejalan dengan memburuknya katarak

B. Saran

Diharapkan kepada penderita atau terserang gejala penyakit

katarak agar segera melaporkan ke dokter atau puskesmas terdekat

karena penyakit ini merupakan suatu inflamasi yang

membahayakan pada penglihatan dan juga dapat menyebabkan

kebutaan.
DAFTAR PUSTAKA

Baughan, Daniel G. 2000. Oftalmologi umum. Jakarta: Widya Medika

Gibson J, M. 1996. Mikrobiologi dan Patologi Moderen Untuk perawat.

Jakarta: EGC
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB I TINJAUAN TEORITIS........................................................................ 2
A. Pengertian....................................................................................... 2
B. Klasifikasi katarak.......................................................................... 2
C. Etiologi........................................................................................... 2
D. Patofisiologi.................................................................................... 2
E. Manifestasi Klinik.......................................................................... 3
F. Penatalaksanaan.............................................................................. 3
G. Perawatan setelah bedah................................................................. 4
H. Dampak katarak Terhadap penyimpangan KDM........................... 5
BAB II TINJAUAN KASUS............................................................................ 6
A. Pengkajian ........................................................... 6
B. Diagnosa Keperawatan .......................................................... 14
C. Rencana Keperawatan ........................................................... 16
D. Implementasi ........................................................... 22
E. Evaluasi ........................................................... 24
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 26
A. Kesimpulan .................................................................................... 26
B. Saran............................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puja dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan sederhana

yang berjudul "ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN”Y” DENGAN

DIAGNOSA MEDIS KATARAK DI RUANG MATA RSUD dr. R. SOEDJONO

SELONG LOMBOK TIMUR " ini dapat kami selesaikan tepat pada waktu

yang kami rencanakan, untuk memenuhi tugas Profesi Ners.

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangannya maka

dari itu kami meminta dengan hormat kepada para pembaca untuk

memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih sebanyak-

banyaknya kepada Dosen pembimbing dan berbagai pihak yang telah

banyak membantu kami secara material maupun spiritual atas

penyusunan Laporan ini.

Lombok Timur 2019

PENYUSUN

Anda mungkin juga menyukai