Anda di halaman 1dari 8

"A" /

KONSEP DASAR KATARAK 


A. De3inisi Katara4  

Definisi katarak menurut WHO


adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa
mata, yang menghalangi sinar masuk ke
dalam mata. Katarak terjadi karena faktor
usia, namun juga dapat terjadi pada anak-
anak yang lahir dengan kondisi tersebut.
Katarak juga dapat terjadi setelah trauma,
inflamasi atau penyakit lainnya.

Katarak senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu
usia diatas 50 tahun !lyas, "005#.

Katarak adalah suatu keadaan lensa mata yang biasanya jernih dan bening menjadi
keruh, asal kata katarak dari kata yunani $atara$tayang berarti air terjun. %ungkin
sekali karena pasien katarak seakan-akan melihat sesuatu seperti tertutup
oleh air terjun di depan matanya. &eseorang dengan katarak akan melihat
benda seperti ditutupi kabut. !lyas."00'#

(adi, dapat disimpulkan bah)a katarak adalah opasitas lensa kristalina


yang normalnya jernih. *iasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul
pada saat kelahiran  katarak $ongenital #. Dapat juga berhubungan karena trauma
mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit
sistemis, seperti diabetes miletus atau hipopara tiroidisme, pemajanan radiasi,
pemajanan sinar matahari  ultra+iolet # yang lama, atau kelainan mata lain seperti
u+eitis anterior.

". Etio$ogi

ada banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Katarak biasanya terjadi pada
usia lanjut dan bisa diturunkan. embentukan katarak diper$epat oleh
faktor lingkungan, seperti merokok atau bahan bera$un lainnya. Katarak bisa
disebabkan oleh $idera mata penyakit metabolik misalnya diabetes# obat-
obatan tertentu misal kortikosteroid#.
Katarak kongenitais adalah katarak yang ditemukan pada bayi ketika lahir atau
 beberapa saat kemudian#. Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan
di)ariskan se$ara autosomal dominan# atau bisa disebabkan oleh

. !nfeksi kongenital, seperti $ampak (erman

". *erhbungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.

/aktor risiko terjadinya katarak kongenitalis adalah

. enyakit metabolik yang

diturunkan. ". i)ayat katarak dalam

keluarga.

1. !nfeksi +irus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.

Katarak pada de)asa biasanya berhubungan dengan proses penuaan. Katarakn pada
de)asa dikelompokan menjadi

. Katarak immatur  2ensa masih memiliki bagian yang

jernih. ". Katarak matur  2ensa sudah

sepenuhnya keruh.

1. Katarak hipermatur  *agian permukaan lensa yang sudah merembes melalui


kapsul lensa dan bisa menyebabkan peradangan
pada struktur mata lainnya.

*anyak penderita katarak yang mengalami gangguan penglihatan yang ringan dan
tidak sadar bah)a mereka menderita katarak. /aktor yang mempengaruhi terjadinya
katarak adalah

. Kadar kalsium darah yang

rendah. ". Diabetes

1. emakaian kortikosteroid jangka panjang.

3. *erbagai penyakit peradangan dan penyakit metabolik.

5. /aktor lingkungan trauma, penyinaran, sinar ultra +iolet#

5. !eni3estasi K$inis
. 4atal  gatal pada
mata ". 6ir mata mudah
keluar 
3. andangan kabur yang tidak dapat dikoreksi dengan ka$a mata atau ukuran ka$a
mata yang sering berubah.
5. upil yang normalnya ber)arna hitam, menjadi ber)arna kekuningan, abu  abu,
atau putih
'. &ulit saat memba$a atau mengemudi di malam hari.
7. Dapat melihat dobel pada satu mata
8. enurunan tajam penglihatan se$ara progresif dan penglihatan seperti berasap
9. &etelah katarak bertambah matang, maka retina menjadi semakin sulit
dilihat, akhirnya reflek fundus tiidak ada, dan pupil ber)arna putih.

D. Pato3isio$ogi

2ensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan,
 berbentuk seperti kan$ing baju: mempunyai kekuatan refraksi yang besar.
2ensa mengandung tiga komponen anatomis. ada ;ona sentral terdapat nu$leus, di
perifer ada kortek, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior
dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nu$leus mengalami perubahan )
arna menjadi $oklat kekuningan. Di sekitar opesitas terdapat densitas seperti duri di
anterior dan posterior nu$leus. Opasitas pada kapsul posterior merupakan
bentuk katarak yang paling
 bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela.

erubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi.


erubahan pada serabut halus multiple ;unula# yang memanjang dari badan silier ke
sekitar daerah di luar lensa misalnya dapat menyebabkan penglihatan
mengalami distorsi. erubahan kimia dalam protein lensa dapat
menyebabkan koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat
jalannya $ahaya ke retina. &alah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa
normal terjadi disertai influks air ke dalam lensa. roses ini mematahkan
serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. <eori lain
mengatakan bah)a suatu en;im mempunyai
 peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. (umlah en;im akan menurun dengan
 bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.

Katarak biasanya terjadi bilateral namun mempunyai ke$epatan yang


berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemis, seperti
diabetes, namun sebenarnya mempunyai konsek)ensi dari proses penuaan yang
normal. Kebanyakan katarak berkembang se$ara kronik dan = matang> ketika
seseorang memasuki dekade ketuju. Katarak dapat bersifat $ongenital dan harus
diidentifikasi a)al, karena bila tidak terdiagnosa dapat menyebabkan
ambliopia dan kehilangan penglihatan
 permanent. /aktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi
E. Pathwa6

Katarak 

?sia  enuaan enyakit sistemik  D%

2ensa se$ara Korteks Kadar glukosa darah Ketidakseimbanga


bertahap kehilangan memeproduksi serat meningkat n
air  lensa baru metabolismeprotei
&erbitol menetap n mata
%etabolit larut &erat lensa ditekan didalam
air 
dengan *% rendah menuju rotein dalam
serabut"
ke sel pada nu$leus lensa
lensa lensa di ba)ah kapsul
sentral
mengalami deturasi
Kortek lensa @ Distensi lensa
terhidrasi dari rotein lensa
pada nukleus  berkoagulasi
lensa Hilangnya transparansi
lensa

2ensa menjadi Kekeruhan lensa %ata buram seperti


$embung A ka$a susu
iris
5. /NTER=ENS/ KEPERA1ATAN

No. Diagnosa K eperawatan Tu;uan Kriteria h asi$ /nter>ensi Rasiona$

. 4angguan persepsi &etelah . %engenal gangguan . Kaji ketajaman penglihatan, . Kebutuhan tiap indi+idu dan
sensori-perseptual dilakukan sensori danber $atat pilihan inter+ensi ber+ariasi sebab
 penglihatan b.d tindakan kompensasi terhadap apakah satu atau dua mata terlibat. kehilangan
4angguan ". Orientasikan klien
kepera)atan  perubahan.  penglihatan terjadi lambat dan
tehadaplingkungan.
 penerimaan selama 1G"3 jam ".
1. Obser+asi tanda-tandadisorientasi.  progresif.
sensoriBstatus organ diharapkan %engidentifikasiBmem
3. endekatan dari sisi yangtak ". %emberikan peningkatan kenyamanan
indera ditandai dengan masalah  perbaiki potensial dioperasi,
dan kekeluargaan, menurunkan $emas
menurunnya ketajaman presepsi sensori  bahaya dalam  bi$aradengan menyentuh.
dan disorientasipas$a operasi.
penglihatan.  penglihatan lingkungan. 5. !ngatkan klien menggunakan
1. <erbangun dalam lingkungan yang
ka$amata
teratasi. tidak dikenal dan
katarak yang tujuannya
mengalami keterbatasan
memperbesar kurang lebih "5I,
penglihatan dapat mengakibatkan
penglihatan perifer 
kebingungan terhadap
hilang.
'. 2etakkan barang yang orang tua.
dibutuhkanBposisi 3. %emberikan rangsang sensori tepat

 bel pemanggil dalam terhadap isolasi dan menurunkan

jangkauanBposisi yang sehat.  bingung.


5. erubahan ketajaman dan
kedalaman
 persepsi dapat menyebabkan bingung
 penglihatan dan meningkatkan resiko
$edera sampai pasien belajar
untuk 
mengkompensasi.
'. %emungkinkan pasien melihat
objek 
lebih mudah dan memudahkan
 panggilan untuk pertolongan
 biladiperlukan.

". 6nsietas  b.d &etelah . asien . Kaji tingkat ke$emasan pasien . Derajat ke$emasan akan
erubahan dan dipengaruhi
dilakukan mengungkapkan dan
 pada status kesehatan. $atat adanya tanda- tanda +erbal dan  bagaimana informasi tersebut diterima
tindakan mendiskusikan rasa
non+erbal. oleh indi+idu.
kepera)atan $emasBtakutnya. ". *eri kesempat an pasi en untuk   ". %engungkapkan rasa takut se$ara

selama 1G"3 jam ". asien tampak mengungkapkan isi pikiran dan terbuka dimana rasa takut dapat
diharapkan  rileks  perasaan takutnya. ditujukan.
tidak terjadi t idak tegangdan 1. Obser+asi tanda +ital dan 1. %engetahui respon fisiologis yang
ke$emasan pada melaporkan peningkatan ditimbulkan akibat ke$emasan.
klien dan ke$emasannya respon fisik pasien. 3. %eningkatkan pengetahuan pasien
tidak ada  berkurang sampai 3. *eri penjelasan pasien tentang
dalam rangka mengurangi ke$emasan
perubahan  pada tingkat dapat  prosedur tindakan operasi, dan kooperatif.
status kesehatan. diatasi. harapan dan akibatnya. 5. %engurangi ke$emasan dan
5. 2akukan orientasi danperkenalan meningkatkan pengetahuan.
 pasien terhadap ruangan,petugas, dan 6. %engurangi perasaan takut dan $emas.
 peralatan yang akan digunakan.
'. *eri penjelasan dan suport pada
pasien
 pada setiap melakukan
prosedur tindakan.

1. Defisiensi &etelah N Klien menyatakan . Kaji informasi tentang kondisi . meni ngkat ka n pemahaman dan
pengetahuan
dilakukan  pemahaman mengenai indi+idu, prgnosis, tipe meningkatkan kerja sama
 b.d Kurang informasi prosedurBlensa. ". !nformasikan pasien
tindakan kondisiBproses penyakit E dengan
tentang penyakit. untuk  
kepera)atan  pengobatan.  pera)at.
menghindari tetes mata yang
selama 1G"3 jam ". Dapat bereaksi silangB$ampur dengan
dijual
 bebas. obat yang diberikan.
1. <ekankan pentingnya e+aluasi 1. penga)asan periodik menurunkan
diharapkan   pera)atan rutin. *eri tahu untuk  risiko komplikasi serius.
melaporkan penglihatan bera)an. 3. akti+itas yang menyebabkan mata
Klien lebih
3. 6njurkan pasie n me nghindari lelahBregang, manu+er alsal+a,
mengerti
memba$a, berkedip: atau meningkatkan <!O
akan mengangkat dapat mempengaruhi hasil
 penyakitnya  berat, mengejan saat bedah dan men$etuskan
defekasi, membongkok pada perdarahan.
panggul, meniup hidung.

3.  Jyeri akut b.d 2uka pas$a &etelah a. Jyeri berkuran. . Dorong pasien untuk melaporkan . Jyeri dirasakan dimanifestasikan dan
operasi. dilakukan  b. Klien terlihat lebih tipe,
ditoleransi se$ara indi+idual.
tindakan rileks lokasi dan intensitas nyeri, ". Ke$epatan jantung biasanya
kepera)atan rentang skala. meningkat karena nyeri.
selama 1G"3 jam ". antau <<. 1. meningkatkan relaksasi.
1. *erikan tindakan kenyamanan. 3. adanya nyeri menyebabkan tegangan
diharapkan
3. *eritahu pasien bah)a )ajar
 otot yang menggangu sirkulasi
saja ,
nyeri berkurang, memperlambat proses
meskipun lebih baik untuk meminta
hilang dan penyembuhan
analgesik segera setelah
terkontrol. dan memperberat nyeri.
ketidaknyamanan menjadi dilaporkan. 5. ?ntuk mengontrol nyeri adekuat
dan
Ko$a#orasi :
menurunkan tegangan.
5. *erikan obat sesuai indikasi

5. esiko $idera b.d &etelah a. %enyatakan . Diskusikan apa yang


terjadi . %embantu mengurangi rasa takut dan
Keterbatasan penglihatan. dilakukan  pemahaman pada meningkatkan kerja sama dalam
tindakan fa$tor   pas$aoperasi tentang nyeri, pembatasan  pembatasan yang diperlukan.
yang terlibat dalam akti+itas, penampilan, balutan mata. ". !stirahat hanya beberapa menit sampai
". *eri pasien posisi bersandar,
kepala
 penatalaksanaan regimen sumber ditandai peryataan salah konsepsi, tak di$egah
terapeutik b.d kurang pendukung dengan, akurat mengikuti instruksi,
 pengetahuan, kurang . ang  pertanyan atau terjadi komplikasi yang dapat
dilakukan tindakan mengidentif tentang pera)atan paska  pendidikan kesehatan
kepera)atan selama 1G"3 jam hospitalisasi. ". <erangkan tentang
ikasi
$ara penggunaan obat-
diharapkan kegiatan  pera)atan di rumah.
obatan. ". Klien mungkin mendapatkan
 pera)atan rumah kepera)ata 1. *erikan kesempatan obat
 berjalan efektif. n rumah bertanya.
3. <anyakan kesiapan tetes atau saleptopi$al#.
lanjutan#
klien 1. %eningkatkan rasa per$aya,
yang rasa
paska
diperlukan
hospitalisasi. aman, dan mengeksplorasi
". Keluarga 5. !dentifikasi kesiapan  pemahaman serta hal-hal
menyatakan keluarga dalam
yang mungkin belum
siap  pera)atan diri klien paska
hospitalisasi. dipahami.
3. espon +erbal untuk
untuk meyakinkan
'. <erangkan berbagai
mendamping kesiapan klien dalam pera)atan
kondisi yang perlu
i
dikonsultasikan. hospitalisasi.
5. Kesiapan keluarga meliputi
klien dalam orang
yang bertanggung ja)ab dalam
melakukan
 pera)atan, pembagian peran dan
 pera)atan
tugas serta penghubung klien dan
institusi
 pelayanan kesehatan.
'. Kondisi yang harus segera
dilaporkan  a. Jyeri pada
dan disekitar mata,
sakit kepala menetap.
 b. &etiap nyeri yang tidak berkurang
dengan obat pengurang nyeri.
$. Jyeri disertai mata merah,
 bengkak, atau keluar $airan 
inflamasi dan $airan dari mata.
d. Jyeri dahi mendadak.
e. erubahan ketajaman
 penglihatan, kabur, pandangan
ganda, selaput pada lapang
 penglihatan,

Anda mungkin juga menyukai