Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Katarak merupakan penyebab utama (50%) kebutaan di Indonesia diikuti dengan
glaucoma dan gangguan refraksi. Angka kejadian dai gangguan penglihatan dan kebutaan
cenderung meningkat dengan meningkatnya usia. Salah satu penyakitnya yaitu katarak.
Katarak juga menjadi satu masalah kesehatan utama pada usia tua.

Katarak merupakan kekeruhan pada lensa yang terjadi ketika adanya cairan yang
terakumulasi diantara serabut lensa.Setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat penambahan cairan lensa, pemecahan protein lensa, atau keduanya. Sebagian besar
katarak timbul pada usia tua sebagai akibat dari pajanan terus menerus terhadap pengaruh
lingkungan dan pengaruh lainnya seperti merokok, radiasi ultraviolet, dan peningkatan kadar
gula darah. Katarak ini disebut sebagai katarak senilis (katarak terkait usia). Sejumlah kecil
berhubungan dengan penyakit mata atau penyakit sistemik spesifik.
Satu-satunya terapi untuk pasien katarak adalah bedah katarak dimana lensa diangkat
dari mata (ekstraksi lensa) dengan prosedur intrakapsular atau ekstrakapsular.Dengan adanya
terapi ini diharapkan masalah katarak di Indonesia bisa diatasi.







2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lensa
Lensa mata merupakan bagian mata yang berbentuk bikonveks, avascular, transparan,
dan ditutupi oleh kapsul dan epitel. Lensa terbagi atas 3 zona yitu, kapsul. Lensa normal
terlihat transparan, kekeruhan pada lensa baik kongenital maupun didapat merupakan
kelainan yang disebut dengan katarak.
2.1 Definisi
Katarak merupakan kekeruhan pada lensa yang terjadi ketika adanya cairan yang
terakumulasi diantara serabut lensa.Katarak merupakan suatu keadaan patologik lensa dimana
lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa, atau denaturasi protein lensa. Kekeruhan ini
terjadi akibat gangguan metabolisme normal lensa yang dapat timbul pada berbagai usia
tertentu. Menurut definisi lain katarak didefinisikan sebagai berkabutnya lensa mata yang
terjadi natural dimana lensa tersebut terletak dibelakang pupil dan iris. Kekeruhan tersebut
dapat berjalan progresif maupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.

2.2 Epidemiologi
Katarak dapat terjadi pada semua kondisi mata dimana umumnya terjadi pada orang
yang sudah berusia lanjut. Namun katarak juga dapat terjadi pada anak kecil akibat kelainan
kongenital, maupun orang yang berusia produktif yang diakibatkan karena penyulit penyakit
mata local menahun. Penelitian di Australia menunjukkan angka kejadian katarak meningkat
pada orang dengan memasuki usia dekade ke-2 yaitu usia 40 tahun ke atas. Serta angka
kejadian katarak paling tinggi terjadi pada negara-negara berkembang.Prevalensi dengan
metode penelitian cross-sectional katarak terjadi 50% pada individu usia 65-74 tahun dan
prevalensi meningkat sekitar 70% pada usia lebih dari 75 tahun.
3

2.5 Klasifikasi Katarak
Age related katarak
Berdasarkan morfologi :
1. Subcapsular cataract
Anterior subcapsular cataract
Berada dibawah kapsul lensa, dan diakibatkan oleh metaplasia fibrosa dari
epitel lensa
posterior subcapsular cataract
berada dibawah kapsul posterior, dan tampak seperti plak bervakuola dan
bergranulasi. Biasanya pasien akan mengeluhkan gangguan pengelihatan
seperti melihat cahaya mobil dating atau sinar matahari yang terang.
2. Nuclear
Sering berhubungan dengan myopia dikarenakan peningkatan index refraksi atau
peningkatan abrasi speric. Dimulai dengan perburukan degenerasi nucleus dari lensa.
3. cortical
katarak meliputi korteks anterior, posterior, dan ekuator. Kekeruhan dimulai
berbentuk seperti celah dan vakuola diantara fiber lensa dikarenakan hodrasi dari
korteks. Kekeruhan berbentuk cuneiform atau radial-spoke-like, diawali pada kuadran
inferonasal.
Baik katarak kortikal dan subkapsular akan tampak putih pada pemeriksaan iluminasi
oblik, terlihat hitam, dan siluet terhadap red reflekx pada pemeriksaan retroiluminasi.
4. Christmas tree
Jarang terjadi, dikarakteristikan dengan deposit pada korteks atau nukeus yang soliter
dan terlihat seperti jarum, polikrom, dan striking.
2.5.2 Berdasarkan maturitas
4

2.5.2.1 Katarak immatur
kekeruhan hanya terjadi pada sebagian dari lensa. Kondisi lensa mencembung akan
menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaucoma sekunder.
2.5.2.2 Katarak matur
Kekeruhan pada lensa sudah mengenai seluruh masa lensa. Kekeruhan tersebut akibat
deposisi ion Ca yang menyeluruh sehingga akan terjadi kekeruhan lensa akan mengakibatkan
kalsifikasi lensa.

2.5.2.3 Katarak hipermatur
katarak yang mengakibatkan berkerut dan tenggelamnya kapsul anterior dikarenakan
adanya kebocoran dari cairan yang keluar ke lensa. Katarak yang mengalami proses
degenerasi lanjut, dapat menjadi keras atau lembek dan mencair.

2.5.2.4 Katarak morgagnian
Hipermatur katarak yang nucleus lensanya mengapung bebas pada kantong kapsul.
Katarak yang mengakibatkan likuenifikasi total pada korteks, dan nucleus tenggelam ke
inferior.

2.5.1 Berdasarkan usia:
2.5.1.1 Katarak kongenital
Katarak kongenital merupakan kekeruhan lensa yang didapatkan sejak lahir, dan
terjadi akibat gangguan perkembangan embrio intrauterin.Biasanya kelainan ini tidak
meluas mengenai seluruh lensa.Katarak ini mulai terjadi segera setelah lahir dan
berusia kurang 1 tahun.Letak kekeruhan sangat tergantung pada saat terjadinya
gangguan metabolisme serat lensa.Katarak kongenital yang terjadi sejak
5

perkembangan serat lensa terlihat segera setelah bayi Iahir sampai berusia 1
tahun.Katarak ini terjadi karena gangguan metabolisme serat-serat lensa pada saat
pembentukan serat lensa akibat infeksi virus atau gangguan metabolisme jaringan
lensa pada saat bayi masih di dalam kandungan, dan gangguan metabolisme oksigen.
Pada bayi dengan katarak kongenital akan terlihat bercak putih di depan pupil yang
disebut sebagai leukokoria (pupil berwarna putih). Setiap bayi dengan leukokoria
sebaiknya dipikirkan diagnosis bandingnya seperti retinoblastorrma, endoftalmitis,
fibroplasi retrolental, hiperplastik vitreus primer, dan miopia tinggi di samping
katarak sendiri.Umumnya tindakan bedah dilakukan dengan disisio lentis atau
ekstraksi linear.Tindakan bedah biasanya dilakukan pada usia 2 bulan untuk
mencegah ambliopia eks-anopsia. Pasca bedah pasien memerlukan koreksi untuk
kelainan refraksi matanya yang telah menjadi afakia

2.5.1.2 Katarak Juvenile
Katarak juvenil yang terlihat setelah usia 1 tahun yang merupakan lanjutan dari katarak
kongenital yang makin nyata. Penyulit penyakit lain, katarak komplikata, yang dapat
terjadi akibat penyakit lokal pada satu mata, seperti akibat uveitis anterior. glaukoma,
ablasi retina, miopia tinggi, ftisis bulbi, yang mengenai satu mata, penyakit sistemik,
seperti diabetes, hipoparatiroid, dan akibat trauma tumpul. Biasanya katarak juvenil
ini merupakan katarak yang didapat dan banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Bisa disebabkan karena trauma tumpul, penyulit penyakit lain (lokal dan sistemik).

2.5.1.3 Katarak senile
Katarak senil biasanya mulai pada usia 50 tahun, kecuali bila disertai dengan penyakit
lainnya seperti diabetes melitus yang akan terjadi lebih cepat. Kedua mata dapat
6

terlihat dengan derajat kekeruhan yang sama ataupun berbeda.Proses degenerasi pada
lensa dapat terlihat pada beberapa stadium katarak senil. Pada katarak senil akan
terjadi degenerasi lensa secara perlahan-lahan. Tajam penglihatan akan menurun
secara berangsur-angsur.Katarak senil merupakan katarak yang terjadi akibat
terjadinya degenerasi serat lensa karena proses penuaan.
Stadium katarak senil :
1. Stadium insipient
Mulai timbul katarak akibat proses degenerasi lensa.
Kekeruhan lensa berbentuk bercak-bercak kekeruhan yang tidak teratur.
Pasien akan mengeluh gangguan penglihatan seperti melihat ganda dengan
satu matanya.
Pada stadium ini proses degenerasi belum menyerap cairan mata ke dalam
lensa sehingga akan terlihat bilik mata depan dengan kedalaman yang normal,
iris dalam posisi biasa disertai dengan kekeruhan ringan pada lensa.
Tajam penglihatan pasien belum terganggu.


2. Stadium imatur
lensa yang degeneratif mulai menyerap cairan mata ke dalam lensa sehingga
lensa menjadi cembung.
terjadi pembengkakan lensa yang disebut sebagai katarak intumesen.
terjadi miopisasi akibat lensa mata menjadi cembung, sehingga pasien
menyatakan tidak perlu kacamata sewaktu membaca dekat.
Akibat lensa yang bengkak, iris terdorong ke depan, bilik mata dangkal dan
sudut bilik mata akan sempit atau tertutup.
7

Pada stadium ini dapat terjadi glaukoma sekunder.
Pada pemeriksaan uji bayangan iris atau shadow test akan terlihat bayangan
iris pada lensa. Uji bayangan iris positif.
3. Stadium matur
merupakan proses degenerasi lanjut lensa.
terjadi kekeruhan seluruh lensa.
Tekanan cairan di dalam lensa sudah dalam keadaan seimbang dengan cairan
dalam mata sehingga ukuran lensa akan menjadi normal kembali.
Pada pemeriksaan terlihat iris dalam posisi normal, bilik mata depan normal,
sudut bilik mata depan terbuka normal, uji bayangan iris negatif.
Tajam penglihatan sangat menurun dan dapat hanya tinggal proyeksi sinar
positif

4. Stadium hipermatur
terjadi proses degenerasi lanjut lensa dan korteks lensa dapat mencair sehingga
nukleus lensa tenggelam dalam korteks lensa (katarak Morgagni).
Pada stadium ini jadi juga degenerasi kapsul lensa sehingga bahan lensa
ataupun korteks yang cair keluar dan masuk ke dalam bilik mata depan.
Pada stadium matur akan terlihat lensa yang lebih kecil daripada normal, yang
akan mengakibatkan iris tremulans, dan bilik mata depan terbuka.
Pada uji bayangan iris terlihat positif walaupun seluruh lensa telah keruh
sehingga stadium ini disebut uji bayangan iris pseudopositif.
Akibat bahan lensa keluar dari kapsul, maka akan timbul reaksi jaringan uvea
berupa uveitis.
8

Bahan lensa ini juga dapat menutup jalan keluar cairan bilik mata sehingga
timbul glaukoma fakolitik.

Etiologi
Penyebab katarak bermacam-macam diantaranya yaitu :
1. Usia tua
2. Penyakit mata
Chronic anterior uveitis
Acute congestive angle-closure glaucoma
Myopia
Retina pigmentosa
3. Kelainan sistemik dan metabolik
Diabetes mellitus
Galaktosemia
4. Distrofi miotonik Obat-obatan
Chlorpromazine
Kortikosteroid
Amiodarone
Allopurinol
5. Lain-lain
Trauma
Tindakan invansif mata
Merokok
Terpapar matahari yang terus menerus
Stress oksidatif.
9




2.4 Patofisiologi
Lensa mengandung 3 komponen anatomis:
Nukleus zone sentral
Korteks perifer
Kapsul anterior dan posterior
Nukleus mengalami perubahan warna menjadi coklat kekuningan dengan bertambahnya
usia. Perubahan fisik pada serabut halus multiple (zunula) yang memanjang dari badan
siliar kesekitar daerah lensa sehingga menyebabkan hilangnya tranparansi
lensa.Perubahan kimia dalam protein lensa, menyebabkan terjadinya koagulasi yang
akan mengabutkan pandangan. Usia yang meningkat akan terjadi proses degenerasi,
salah satunya terjadi penurunan enzim di mata yang menyebabkan terjadinya degenerasi
pada lensa.

2.6 Gejala dan Tanda Katarak
symptom :
penurunan visus (dekat dan jauh)
terlalu terang jika melihat cahaya matahari, jalan, atau cahaya lampu
melihat garis tidak lurus
diplopia monokuler
gangguan perubahan warna (warna putih terlihat kekuningan)
tidak berhubungan dengan nyeri mata atau mata merah
sign
10

penurunan visus diperiksa dengan menggunakan snellen chart
dengan pemeriksaan optalmoskop akan terlihat reflex merah berkilau pada retina, kortikal
katarak terlihat adanya spot kehitaman seperti bayangan dari arah ujung reflkes cahaya
kemerahan
penurunan sensitivitas terhadap kontras
pupil pucat
setelah pupil di dilatasikan, pemeriksaan slit lamp menunjukkan jenis katarak (kortilkal,
nuclear, dan subcapsular) lalu dapat dilakukan pemeriksaan fundus
katarak pada anak jarang, biasanya akan terlihat pupil pucat, ketidakmampuan untuk fiksasi
terhadap target dan development squint
Gejala Klinis yang muncul dapat berupa :
Cloudy or blurry vision.
Warna cerah terihat kabur.
Muncul cahaya yang buram dan silau
Penurunan visus saat malam hari.
Penglihatan dobel
frekuensipergantian kacamata yang sering.

Pemeriksaan fisik :
Visus dasar dan visus dengan kacamata yang dimiliki
Pemeriksaan segmen anterior dan posterior
Pemeriksaan Shadow test (+)
Pemeriksaan TIO dengan tonometri schiotz
Pemeriksaan funduskopi : memungkinkan untuk katarak imatur
Pemeriksaan biometri dan keratometri
11


2.7 Tatalaksana
Prinsip tatalaksana katarak senile berupa pembedahan. Pembedahan yang saat ini
dikenal antara lain :
Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular
Fakoemulsifikasi
Ekstraksi Katarak Intra Kapsular

2.7.1 Ekstraksi Katarak Ekstra Kapsular
Tindakan dimana dilakukan pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek
kapsul lensa anterior sehingga masa lensa dan korteks lensa dapat keluar melalui
robekan.Lensa dikeluarkan melalui 9-10mm, IOL diletakkan pada kapsul posterior.
Tindakan yang termasuk golongan ini ekstraksi liniear, aspirasi dan irigasi. Tindakan
ini dilakukan pada pasien imatur, kelainan endotel, keratoplasti, implantasi IOL posterior,
implantasi sekunder IOL, kemungkinan dilakukan bedah glaucoma, predisposisi proaps
vitreous, mata yang sebelumnya mengalami ablasi retina.


2.7.2 Fakoemulsifikasi
Pembedahan dengan menggunakan fibrator ultrasonic untuk menghancurkan nucleus
yang kemudian diaspirasi melalui insisi 2.5-3 mmdan kemudian dimasukkan lensa IOL yang
dapat dilipat.
Keuntungan yang didapatkan antara lain pemulihan visus lebih cepat, induksi
astigmatis akibat operasi minimal, komplikasi dan inflamasi pasca bedah minimal.

12

2.7.3 Ekstraksi Katarak Intra Kapsular
(

Pembedahan dengan mengeuarkan seluruh isi lensa bersama kapsul.Dapat dilakukan
pada zonula zinn yang telah rapuh atau berdegenerasi dan mudah diputus.
Pada EKIK tidak akan terjadi katarak sekunder sebab pembedahan ini dilakukan
dengan menggunakan mikroskop dan pemakaian alat khusus sehingga penyulit tidak banyak
seperti sebelumnya. Tindakan ini kontraindikasi dilakukan pada orang dengan usia kurang
dari 40 tahun yang masih mempunyai ligament hialoidea kapsuar. Penyulit yang dapat terjadi
berupa astigmata, glaucoma, uveitis, endoftalmitis dan pendarahan.










BAB III
KESIMPULAN



3.1 Kesimpulan
Katarak adalah suatu kekeruhan yang terjadi pada lensa.Kondisi lensa yang berubah
menjadi berkabut atau pandangan menjadi suram dan terjadi berangsur-angsur disebut
13

sebagai katarak.Kekeruhan tersebut dapat berjalan progresif maupun dapat tidak mengalami
perubahan dalam waktu yang lama.
Umumnya katarak terjadi pada orang yang berusia lanjut.Namun tidak menapik
kemungkinan katarak juga dapat terjadi pada anak kecil akibat kelainan kongenital, maupun
orang yang berusia produktif. Penyebab penyakit mata disebabkan oleh berbagai macam
faktor, mulai dari faktor usia hingga faktor lingkungan.
Gejala yang dapat dialami oleh individu yaitu Cloudy or blurry vision, warna cerah
terihat kabur, muncul cahaya yang buram dan silau, penurunan visus saat malam hari,
penglihatan dobel dan frekuensi pergantian kacamata yang sering.

Anda mungkin juga menyukai