BAB IV
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan selama periode Januari 2009 sampai
dengan Desember 2011 di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung departemen Patologi
Anatomi dan Departemen Obstetri dan Ginekologi didapatkan pada tahun 2009, 226
wanita menderita kanker leher rahim dan 27 diantaranya menderita kanker leher
rahim tipe adenokarsinoma, pada tahun 2010 terdapat peningkatan dimana 270 wanita
pada tahun 2011 terdapat 263 penderita kanker serviks dan 22 diantaranya menderita
kriteria inklusi, dan dari seluruh kasus kanker serviks diambil 45 pasien non-
memenuhi jumlah subjek yang dibutuhkan sesuai dengan rumus besar sampel untuk
uji hipotesis 2 proporsi pada penelitian ini. Bab ini akan menjelaskan lebih terperinci
Anatomi dan Obstetri-Ginekologi pada Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari
serviks uteri di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011
Tabel 4.1 Angka Kejadian Adenokarsinoma Serviks Uteri di Rumah Sakit Hasan
Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011
serviks uteri di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada tahun 2009, adalah sebesar
11,95% dari total 226 penderita kanker serviks, kemudian terjadi peningkatan pada
tahun 2010, menjadi 12,96% dari total 270 penderita kanker serviks, dan mengalami
26
penurunan pada tahun 2011 menjadi 8,37 % dari total 263 penderita kanker serviks
uteri.
Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011 berdasarkan usia dapat
Total 46 100
serviks uteri dari segi usia, paling sedikit terdiagnosa pada usia antara 31-40 tahun
sebesar 19,57%, dan paling tinggi terdiagnosa pada usia diatas 40 tahun sebesar
80,43%.
Partus di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011
27
Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011 berdasarkan riwayat partus
<4 13 28,26
≥4 33 71,74
Total 46 100
dari riwayat partus, didapatkan paling banyak pasien dengan riwayat partus lebih dari
empat kali sebesar 71,74%. Sedangkan pasien dengan riwayat partus kurang dari
Abortus di Rumah Sakit Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011
Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011 berdasarkan riwayat abortus
Tabel 4.4 Karakteristik Pasien Adenokarsinoma Serviks Uteri Berdasarkan Riwayat Abortus di Rumah
Sakit Hasan Sadikin Periode Januari 2009 – Desember 2011
dari riwayat abortus. Didapatkan paling beanyak pasien yang tidak pernah mengalami
abortus sebesar 71,74% dan pasien dengan riwayat abortus diatas satu kali lebih kecil
2011
Total 46 100%
dilihat dari grading histopatologi, terdapat 13,4% pasien dengan grading histopatologi
diferensiasi sedang, dan 41,3% pasien dengan grading diferensiasi baik. Sedangkan
penggunaan kontrasepsi oral dapat dijelaskan pada tabel 4.6 berikut ini.
Ya 35 76,09
Tidak 11 23,91
Total 46 100
dilihat dari jumlah pasien dengan riwayat penggunaan kontrasepsi oral. Sebanyak
23,91% pasien.
Berdasarkan tabel diatas 4.7 terlihat hasil uji statistik dengan uji chi square
pada derajat kepercayaan 95% menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara
serviks uteri dengan nilai p=0,001 (nilai p≤0,05). Secara statistik didapatkan bahwa
serviks uteri sebesar 20,62 kali lebih besar bila dibandingkan dengan yang tidak
4.2. Pembahasan
Serviks Uteri
diatas 40 tahun. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 80,43% dari total 46 pasien
terdiagnosa adenokarsinoma serviks uteri pertama kali pada usia diatas 40 tahun. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parazini yang menunjukkan
76% dibandingkan usia dibawah 40 tahun dari total kasus 39 pasien. 29 Selain itu
33
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Missaoul yang
menunjukkan distribusi usia rata-rata terdiagnosis adalah paling banyak pada usia
diatas 40 tahun.30
diatas 4 kali. Pada penelitian ini didapatkan sebanyak 71,74% dari total 46 pasien
terdiagnosa adenokarsinoma serviks uteri memiliki riwayat partus lebih dari 4 kali.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gonzales dan Parazzini
yang menunjukkan bahwa riwayat partus lebih dari empat kali didapatkan pada
pasien adenokarsinoma serviks uteri.10,29 Namun tidak sesuai dengan penelitian oleh
uteri tidak pernah mengalami abortus, yaitu sebanyak 71,74%. Hal ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Prazzini dimana riwayat abortus lebih dari satu lebih
sedang, dan 41,3% pasien dengan grading diferensiasi baik. Sedangkan pasien yang
distribusi secara grading histopatologi terhadap adenokarsinoma yang serupa, hal ini
abnormal dari jaringan kanker yang melebihi pertumbuhan jaringan normal. 14 Dimana
pertumbuhan abnormal dari jaringan atau sel yang berasal dari endoseviks.16 Sel
yang didalamnya terdapat zona transformasi yang posisinya berubah secara dinamis
ini disebut zona transformasi, zona tersebut merupakan area yag rapuh terhadap
terjadinya neoplasia.14
dari sel pada endoserviks dan perpindahan zona transformasi tersebut sehingga
Pada penelitian ini berdasarkan uji statistik chi square test dengan derajat kep-
ercayaan 95% pada tabel 4.7 didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna
denagn p-value 0,001 (P≤0,005). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
dikarenakan kontrasepsi oral dapat memperparah lesi yang sudah ada, atau
meningkatkan respon sel glandular terhadap infeksi HPV. 27 Selain itu juga sesuai
dengan penelitian British Journal of Cancer tahun 2003 yang menyatakan bahwa
36
protein yang bersifat karsinogenik dari Human Papiloma Virus sebagai etiologi utama
menstimulus progresivitas lesi pre-kanker.9,29 Walaupun hal ini sedikit berbeda dengan
oral pada pasien adenokarsinoma serviks uteri menunjukkan hasil yang signifikan
hanya pada pengguna kontrasepsi oral dengan durasi lebih dari 5 tahun.10 Penelitian
ini juga bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Parazini yang
Berdasarkan uji statistik chi square test dengan derajat kepercayaan 95% pada
tabel 4.7 didapatkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penggunaan
kontrasepsi oral dengan kejadian adenokarsinoma serviks uteri denagn p-value 0,001
atau p≤0,005.