Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI


GLAUKOMA

Oleh:
Agus Sutiadi
Aria Winara
Maya
Oliyah
Sepriyana
Definisi Glaukoma
Glaukoma adalah penyakit kerusakan saraf optik (neuropati
optik) yang biasanya disebabkan oleh efek peningkatan
tekanan okular pada papil saraf optik sehingga menyebabkan
defek lapang pandang dan hilangnya tajam penglihatan jika
lapang pandang sentral terkena
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma Berdasarkan
1. Glaukoma Primer Lamanya :
2. Glaukoma 1. Glaukoma Akut
Sekunder 2. Glaukoma Kronik
Manifestasi Klinik
 Mata terasa sakit, sakit disekitar mata dan daerah
belakang kepala
 Mual muntah
 Tajam penglihatan menurun
 Terdapat halo atau pelangi disekitar lampu yang
dilihat
 Edema kornea pupil lebar dengan reaksi terhadap
sinar yang lambat
 Tekanan bola mata sangat tinggi
PATOFISIOLOGI
Tingginya tekanan intraokular bergantung pada
besarnya produksi aquelus humor oleh badan siliari
dan mengalirkannya keluar.
Besarnya aliran keluar aquelus humor melalui sudut
bilik mata depan juga bergantung pada keadaan
kanan Schlemm dan keadaan tekanan episklera.
Tekanan intraokular dianggap normal jika kurang
dari 20 mmHg dengan pemeriksaan Tonometer
PENGKAJIAN

Identitas
 Umur, glaukoma primer terjadi pd usia >40th

 Ras, kulit hitam mengalami kebutaan akibat


glaukoma paling sedikit 5 kali dari kulit putih

 Pekerjaan,
terutama yang beresiko besar
mengalami trauma mata
Riwayat Kesehatan

 Keluhan Utama
pasien mengeluh berkurangnya lapang
pandang dan mata menjadi kabur
 Riwayat Penyakit Sekarang
pasien mengatakan matanya kabur dan
sering menabrak,gangguan saat membaca
 Riwayat Penyakit keluarga
Kaji apakah ada keluarga yang mengalami
penyakit glaukoma
PEMERIKSAAN FISIK
 Neurosensori
gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang
dapat menyebabkan silau ,tampak lingkaran cahaya/ pelangi
disekitar sinar, pupil menyempit dan merah, dan
peningkatan air mata
Kaji adanya inflamasi mata, sklera kemerahan, kornea keruh
dan dilatasi pupil

 Nyeri atau kenyamanan


mata berair, nyeri tiba-tiba atau berat menetap tekanan pada
mata dan sekitar mata, sakit kepala
Aktivitas
Perubahan aktivitas karena gangguan
penglihatan
Makanan atau Cairan
adanya mual muntah
Pemeriksaan penunjang
 Kartu mata Snellen/ mesin Telebinokular
 Lapang penglihatan
 Pengukuran tonografi
 Pemeriksaan oftalmoskopi
 Pengukuran gonioskopi
 Tes provokatif
 Darah lengkap, LED
 Tes glukosa
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan persepsi sensori : penglihatan b.d
penurunan tajam penglihatan
2. Nyeri b.d peningkatan tekanan intraokular
3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan tentang
penyakit dan prognosis
4. Ansietas b.d kurang pengetahuan tentang operasi
Dx pasca operasi
1. Nyeri b.d luka pasca operasi
2. Resiko cidera b.d peningkatan TIO, perdarahan,
kehilangan vitreus
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Penurunan persepsi sensori : penglihatan b.d
penurunan tajam penglihatan

 Kaji ketajaman penglihatan klien


 Identifikasi alternatif untuk optimalisasi sumber
rangsangan
 Sesuaikan lingkungan untuk optimalisasi
penglihatan
 Anjurkan penggunaan alternatif rangsang
lingkungan yang dapat diterima : auditorik,
taktil
2.Nyeri b.d peningkatan
tekanan intraokular
 Kaji derajat nyeri setiap hari/jika diperlukan
 Jelaskan penyebab nyeri dan faktor yang dapat
memicu nyeri
 Anjurkan klien untuk menghindari perilaku yang
dapat memprovokasi nyeri
 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi pada klien
 Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3. Ansietas b.d kurangnya pengetahuan
tentang penyakit dan prognosis
 Kaji derajat kecemasan,faktor penhebab kecemasan,
tingkat pengetahuan dan ketakutan klien.
 Orientasikan ttg penyakit yg di alami klien,prognosis dan
perawatan yg akan dijalani klien
 Berikan kesempatan pd klien utk bertanya ttg
penyakitnya
 Berikan dukungan psikologis
 Terangkan setiap prosedur yg dilakukan dan jelaskan
tahap perawatan yg akan dijalani
 Bantu klien mengekspresikan kecemasan dan
ketakutannya dengan mendengar aktif
 Beri informasi ttg penyakit yg dialami klien yg
berhubungan dg kebutaan
4. Ansietas b.d kurang
pengetahuan ttg operasi
 Jelaskan gambaran kejadian pre dan pasca operasi,
manfaat operasi dan sikap yg harus dilakukan klien
selama masa operasi
 Berikan waktu klien untuk mengekspresikan perasaan
 Informasikan bahwa perbaikan penglihatan tidak
terjadi secara langsung tetapi bertahap sesuai
penurunan bengkak pd mata dan perbaikan kornea.
Perbaikan penglihatan memerlukan waktu 6 bulan
atau lebih
Dx pasca operasi
1. nyeri b.d luka pasca operasi
 Kaji derajat nyeri stiap hari
 Anjurkan untuk melaporkan perkembangan nyeri
setiap hari atau pd saat terjadi peningkatan nyeri
mendadak
 Anjurkan pd klien untuk tidak melakukan gerakan
tiba-tiba yg dapat memicu nyeri
 Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
 Kolaborasi dalam pemberian analgesik
2. Resiko cidera b.d peningkatan TIO,
perdaran, kehilangn vitreus
 Diskusikan ttg rasa sakit, pembatasan aktifitas dan
pembalutan mata
 Tempatkan klien pd tempat tidur yg lebih rendah dan anjurkan
untuk membatasi gerakan yg mendadak atau tiba-tiba serta
menggerakkan kepala berlebih
 Bantu aktifitas selama fase istirahat, ambulasi dilakukan dg
hati-hati
 Ajarkan klien untuk menghindari tindakan yg dpt
menyebabkan cidera
 Amati kondisi mata : luka menonjol, nyeri yg tidak berkurang
dengan pengobatan.
IMPLEMENTASI
Implementasi keperawatan
dilakukan mengikuti komponen
perencanaan dari intervensi
keperawatan.
EVALUASI
Diharapkan :
1. Klien mendapatkan kemampuan yang lebih untuk
proses rangsang penglihatan dan
mengkomunikasikan perubahan visual
2. Nyeri berkurang, hilang atau terkontrol
3. Tidak terjadi kecemasan
4. Tidak terjadi cidera mata pasca operasi
Thank you

Anda mungkin juga menyukai