LAPORAN UJIAN
STASE GERONTIK
Oleh :
NPM : 20350007
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg berdasarkan pada dua kali
Hipertensi sering terjadi pada lansia hal ini akan mengakibatkan terjadinya
(Mboi, 2013 dalam Astuti dan Setiyaningrum, 2016). Pada tahun 2020
umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun
jumlah hipertensi mencakup 56% dari jumlah penduduk dan pada lansia
lakukan dengan beberapa pasien atau lansia penyebab dari hipertensi itu
sendri yaitu kurangnya pengetahuan lansia mengenai pola hidup sehat dan
salah satunya dengan rutin meminum obat hipertensi yang diberikan dari
satu kali sehari dan amlodipine 10 mg satu kali sehari. Sedangkan terapi
non farmakologis yaitu dengan relaksasi nafas dalam , pijat refleksi kaki,
relaxation(Akhiriyah, 2019).
ini termasuk metode terapi relaksasi yang termurah dan mudah untuk
dapat membuat pikiran tenang, dan juga tubuh menjadi rileks (Damanik,
2018).
B. Rumusan Masalah
2021”?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi lansia
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi Hipertensi
Majid, 2019).
dalam setiap denyut jantung yaitu fase sistolik 140 menunjukan fase
secara menetap dimana tekanan sistemik diatas 140 mmHg dan tekanan
2019).
(Yekti, 2020).
2. Klasifikasi Hipertensi
Tipe ini terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi,
b. Hipertensi Sekunder
Tipe ini lebih sering terjadi hanya sekitar 5% dari seluruh kasus
obat-obatan tertentu.
3. Etiologi Hipertensi
a. Usia
penyebab hipertensi pada usia tua. Pada umumnya hipertensi pada pria
berumur 65 tahun.
b. Keturunan
(berasal dari sel telur yang berbeda). Jika seseorang termasuk orang
waktu sekitar tiga puluhan tahun akan mulai muncul tanda-tanda dan
c. Jenis Kelamin
d. Olahraga
e. Pola Makan
Pola makan buruk atau tidak sehat merupakan salah satu penyebab
menjadi naik.
f. Alkohol
g. Stres
ketakutan, tegang atau dikejar masalah maka tekanan darah kita dapat
maka tekanan darah akan turun kembali. Dalam keadaan stres maka
tinggi. Hal tersebut belum terbukti secara pasti, namun pada binatang
3. Manifestasi Klinis
darah y ang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan perubahan pada retina,
pembuluh darah, dan kasus berat, edema pupil (edema pada duktus
kemudian
4. Patofisiologis
pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku
darah.
Hal ini terjadi jika terhadap kelainan fungsi ginjal sehingga tidak
5. Pelaksanaan Hipertensi
d. Berhenti merokok
h. Mengelola stress
farmakologi
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
rendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/ hari (kira-kira
6gr NaCl atau 2,4 gr garam/ hari (Kaplan, 20016; Saferi, 2013).
dengan konsumsi diet tinggi buah dan diet rendah lemak dengan
Saferi, 2013).
e) Menghindari merokok
f) Penurunan stress
ditekan.
h) Penatalaksanaan Farmakologi
1) Diuretik (Hidroklorotiazit)
lebih ringan.
hipoglikemia.
4) Vasodilator
pembuluh darah.
6. Komplikasi
a. Jantung
b. Ginjal
c. Otak
terbentuknya anurisma.
d. Mata
e. Pembuluh Perifer
7. Pengobatan Hipertensi
dapur dengan diet rendah garam, olahraga, penurunan berat badan, daan
a. Pengobatan tradisional
b. Jeruk (Citrus)
2011).
khasiat kardioprotektif.
hipertensi.
a. Genetik
kondisi yang disebabkan oleh kelainan suatu atau lebih gen yang
umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada umutr
c. Diet
dihitung dengan indeks massa tubuh (Body Mass Index, BMI) melalui
30-39.9 : Gemuk
i. Gaya Hidup
28
jantung pada rokok terjadi pada menit pertama merokok dan sesudah
darah 200 kali lebih besar untuk mengikat CO ketimbang O2, akibat
otak, jantung dan organ vital tubuh lainnya akan kekurangan oksigen.
Jika jaringan yang kekurangan oksigen adalah otak, maka akan terjadi
maka akan terjadi serangan jantung. Zat kimia dalam tembakau dapat
konsumsi alkohol tidak lebih dari 21 unit per minggu (sekitar10 pint
bir berkadar alkohol sedang atau ringan per minggu, dan wanita tidak
B. Lansia
1. Pengertian
tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-
anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan
perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi
alami yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang
akan mengalami proses menjadi tua dan masa tua merupakan masa
Batasan lanjut usia menurut pendapat beberapa ahli adalah, bahwa yang
disebut sebagai lanjut usia adalah orang yang telah berusia 60 tahun
1. Definisi
PMR adalah salah satu dari teknik relaksasi yang paling mudah
menghilang.
2. Tujuan
punggung.
metabolisme.
g. Mengatasi insomnia
3. Indikasi
a. Cemas
e. Kontrol nyeri
7. Pertahankan
pembatasan aktivitas
seperti istirahat
ditemapt tidur/kursi.
8. Bantu melakukan
aktivitas perawatan diri
sesuai kebutuhan.
9. Lakukan tindakan yang
nyaman spt pijatan
punggung dan leher.
10. Anjurkan tehnik
relaksasi, panduan
imajinasi, aktivitas
pengalihan.
11. Pantau respon terhadap
obat untuk mengontrol
tekanan darah.
12. Berikan pembatasan
cairan dan diit natrium
sesuai indikasi.
13. Kolaborasi untuk
pemberian obat-obatan
sesuai indikasi.
2 Nyeri (sakit kepala) Tekanan vaskuler 1. Pertahankan tirah Pasien mengungkapkan
berhubungan dengan serebral tidak meningkat baring, lingkungan tidak adanya sakit kepala
peningkatan tekanan yang tenang, sedikit dan tampak nyaman.
vaskuler serebral. penerangan.
2. Minimalkan gangguan
lingkungan dan
rangsangan.
3. Batasi aktivitas.
4. Hindari merokok atau
menggunkan
penggunaan nikotin.
5. Beri obat analgesia dan
sedasi sesuai pesanan.
Beri tindakan yang
menyenangkan sesuai
indikasi seperti kompres es,
posisi nyaman, tehnik
relaksasi, bimbingan
imajinasi, hindari konstipasi
3 Intoleransi aktivitas 1. Setelah diberikan 1. Kaji tingkat Menunjukkan toleransi
berhubungan dengan perawatan pasien kemampuan pasien aktivitas, yang
ketidakberdayaan fisik akan menunjukkan: untuk berpindah dari dibuktikan oleh indicator
2. Mentoleransi tempat tidur, berdiri, sebagai berikut:
aktivitas yang bisasa ambulasi, dan a. Gangguan
dilakukan, yang melakukan ADL eksterm
dibuktikan oleh 2. Kaji respon emosi, b. Berat
toleransi aktivitas, sosial dan spiritual c. Sedang
ketahanan, terhadap aktivitas d. Ringan
penghematan 3. Evaluasi motivasi dan e. Tidak ada
energy, kebugaran keinginan pasien untuk gangguan
fisik, energy meningkatkan aktivitas
psikomotorik, dan Manajemen energy
perawatan diri, (NIC):
ADL. 4. Tentukan penyebab
33
keletihan
5. Pantau respon
kardiorespiratori
terhadap aktivitas
6. Pantau respon oksigen
pasien terhadap
aktivitas
7. Pantau respon nutrisi
untuk memastikan
sumber-sumber energy
yang adekuat
8. Pantau dan
dokumentasikan pola
tidur pasien dan
lamanya waktu tidur
dalam jam
BAB III
A. Data Dasar
1. Data Klien
Nama : Ny. T
Umur : 67 tahun
Jeniskelamin : Perempuan
Suku : Jawa
Agama :Islam
Pendidikan : SD
34
Tanggal Pengkajian/Jam :
Diagnosa : Hipertensi
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan
26x/m, S : 36,7º C.
Sakit.
e. Diagnosa Medis
Hipertensi
f. Riwayat pengobatan
h. Bagan Genogram :
Kerangan :
: Klien
i. Alergi
l. Riwayat Merokok
n. Riwayat Operasi
3. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
GCS : 15 E: 4 V: 5 M: 6
,N : 98x/m
RR : 26x/m,
S : 36,7º C
BB : 64 Kg TB: 163 Cm
37
a. B1 : Breathing : Pernapasan
ronkhi.
b. B2 : Bleeding, kardiovaskuler
kanan dan kiri simetris, tidak ada oedema, tidak ada clubbing
P : Ichis cordis tidak teraba. Tidak ada nyeri tekan, tidak ada
denyut nadi
P : Batas jantung kanan atas ICS II linea para nernalis dextra, batas
c. B3 : Brain : persyarafan
o Nervus I ( Olfaktorius )
o Nervus II ( Optikus )
Reflek pupil mengecil sama besar pada saat terkena cahaya, klien
o Nervus IV ( Troklearis )
o Nervus V ( Trigeminus )
o Nervus VI ( Abdusen )
o Nervus IX ( Glosofaringeus )
o Nervus X ( Vagus )
o Nervus XI ( Asesoris )
39
o Nervus XII
peningkatan TIK.
o Pengelihatan ( mata ) :
Pada saat pengkajian mata pasien simetris antara kanan dan kiri,
o Pendengaran ( telinga ):
o Penciuman ( hidung ) :
o Pola tidur :
Pada saat pengkajian klien mengatakan pola tidur nya tidak normal
dan sering terbangun karena nyeri. Istirahat atau tidur sebelum sakit
8 jam untuk malam hari dan 1 jam untuk tidur siang. Saat sakit
pasien tidur 4-5 jam pada malam hari dan tidak tidur siang.
Keadaan genitalia klien bersih, jumlah urin 1000 cc/ hari, berwarna
I : Keadaan mulut klien bersih, mukosa bibir kering, tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada pembesaran tonsil. Nafsu makan klien normal
P : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada asites, tidak ada pembesaran
otot klien
g. Endokrin
luka ganggren.
h. Psiko-sosial-spiritual
berserah diri kepada Tuhan atas ujian yang diberikan. Klien berharap
saat ini adalah suami dan anak klien yang selalu mensupport klien
Tidak ada
B. Data Fokus
1. Data Subjektif
leher
g. Klien mengatakan nyeri kepala membuat sulit tidur pada malam hari,
2. Data Objektif
c. Skala nyeri 6
42
kepala
f. CRT 2 detik
C. Analisa Data
peningkatan afterload.
vaskuler serebral.
F. Rencana Keperawatan
- Batasi aktivitas
- Berikan posisi
nyaman
- Anjurkan teknik
relaksasi napas
dalam
- Berikan informasi
tentang informasi
nyeri seperti
penyebab, berapa
lama nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari prosedur
- Ajarkan terapi
nonfarmakologi
untuk menurunkan
tekanan darah yaitu
penerapan PMR
(Arie, Muntamah &
Trimawati, 2014)
keberadaan, kualitas
denyutan sentral
dan perifer.
- Mengajarkan
melakukan teknik
PMR
(Arie, Muntamah &
Trimawati, 2014)
hingga
menagis
Skala nyeri 6
CRT 2 detik
- TD : 170/110
mmHg,
- Nadi
92x/menit,
- RR : 22
x/Menit
- Suhu 36,2OC
A: Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
Intervensi
Kaji Tanda-
tanda vital
Kaji skala nyeri
Pertahankan
tirah baring
Batasi aktivitas
Berikan posisi
nyaman
Anjurkan teknik
relaksasi napas
dalam
Berikan
informasi
tentang
informasi nyeri
seperti
penyebab,
berapa lama
nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamana
n dari prosedur
Ajarkan terapi
nonfarmakologi
untuk
menurunkan
tekanan darah
yaitu penerapan
PMR. (Arie,
Muntamah &
Trimawati,
2014)
umum sehari-hari
Berikan O:
lingkungan - Keadaan
tenang, nyaman, umun klien
kurangi aktivitas. lemah
Pertahankan - Klien tampak
pembatasan gelisah dan
aktivitas seperti tidak bisa
istirahat ditempat tidur
tidur/kursi - Klien nampak
Bantu melakukan pucat
aktivitas - Sesekali klien
perawatan diri mual akibat
sesuai kebutuhan nyeri kepala
Lakukan tindakan - CRT 2 detik
yang nyaman spt - TD 160/110
pijatan punggung mmHg,
dan leher - Nadi 92
Anjurkan tehnik x/menit
relaksasi, panduan - RR 22 x/menit
imajinasi, aktivitas - Suhu 37,2OC
pengalihan. A: Masalah belum
Pantau respon teratasi
terhadap obat P : Lanjutkan
untuk mengontrol Intervensi
tekanan darah - Pertahankan tirah
Berikan baring
pembatasan cairan - Batasi aktivitas
dan diet natrium - Berikan posisi
sesuai indikasi. nyaman
- Suhu : 36,5ºc
- Memantau tekanan
darah
- Mencatat
keberadaan,
kualitas denyutan
sentral dan perifer.
- Melakukan terapi
PMR
(Arie, Muntamah &
Trimawati, 2014)
informasi
tentang
informasi nyeri
seperti
penyebab,
berapa lama
nyeri akan
berkurang dan
antisipasi
ketidaknyaman
an dari
prosedur
sehari-hari yang
n oleh klien